Bad Duda [END]

By AloisiaTherin

6M 643K 167K

"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya... More

BAD DUDA
PROLOG
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
d e l a p a n
s e m b i l a n
s e p u l u h
s e b e l a s
d u a b e l a s
t i g a b e l a s d u a
e m p a t b e l a s
l i m a b e l a s
e n a m b e l a s
t u j u h b e l a s
d e l a p a n b e l a s
s e m b i l a n b e l a s
d u a p u l u h
d u a p u l u h s a t u
d u a p u l u h d u a
d u a p u l u h t i g a
d u a p u l u h e m p a t
d u a p u l u h e n a m
d u a p u l u h t u j u h
D u a p u l u h d e l a p a n
D u a p u l u h s e m b i l a n
T i g a p u l u h
T i g a p u l u h s a t u
T i g a p u l u h d u a
T i g a p u l u h t i g a
Chapter 33 Extra Scene
T i g a p u l u h e m p a t
T i g a p u l u h l i m a
T i g a p u l u h e n a m
Extra Scene - Honeymoon day 2
T i g a p u l u h t u j u
T i g a p u l u h d e l a p a n
T i g a p u l u h s e m b i l a n
E m p a t p u l u h
E m p a t p u l u h s a t u
E m p a t p u l u h d u a
E m p a t p u l u h t i g a (END)

d u a p u l u h l i m a

105K 12.3K 5.1K
By AloisiaTherin

Hi! Cici is here!

Kembali lagi! Kalian was wes wos banget 😎

Ehm, udah baca part 23 extra scene belum nih di karya karsa? 😃 gak rugi deh kalo beli! Spoiler di chapter 24 awal!

4K komen for next ya! 😇

Follow dlu biar bisa baca sampe end AloisiaTherin

Oiya, komen kalo ada typo ya! Karena langsung di upload!

🦛🦛🦛

Calon bapak kecuali Bian

Bian
@jean lo ngajarin apa ke anak gue?

Jean
Hah? Apaan sat?!

Sarga
Tau lo! Parah banget, calon bini kecil gue di ajarin yang kagak kagak

Bian
Lo mending diem Ga.

Gatra
Nggak ikut ikut

Bian
Maksud lo ngajarin anak gue ngomong duda duda tu apa?

Jean
Ya kan lo emang duda

Bian
Lo kalo punya anak, awas aja, gue ajarin ngomong, Jean mirip babi

Jean
Kelakuan lo Bi.. Ck ck ck dajjal emang

Bian
Dari pada lo, rajanya iblis

Sarga
Udah ya calon mertua, jangan marah marah..

Bian
Najis.

***

"Joiyin! Cangtik!"

Suara teriakan Reigar terdengar sampai ke posisi Joilin yang sedang bermain bersama Monyong di belakang rumah.

"Monyong udah dulu ya.. Cayon papa kamu datang." Joilin berbisik kecil pada hewan kesayangannya.

Monyong menurut. Ia masuk ke dalam kandang kecil yang dibuat oleh Anya khusus untuk Monyong.

"Iyaa!!" Balas Joilin berteriak.

Joilin segera berlari kencang, melesat cepat ke depan, sampai membuat Anya yang sedang membersihkan area ruang tamu terkejut.

Sampai di teras, ia bisa melihat Reigar sedang bersandar pada tembok dengan tangan terlipat di dada.

"Hai Joiyin." Sapa Reigar. Ia menegakkan tubuhnya dari posisi berdandar.

"Rleigal udah balik dali singkapol?" Tanya Joilin.

Ia sampai lupa memakai sandal, hanya demi menghampiri Reigar yang berdiri disana.

Reigar yang melihat itu pun berdecak.

"Ctk! Ini nanas Joiyin. Kamu diam dicana, biarl aku yang ke kamu. Bental, cepeda nya ku masukin duluw." Kata Reigar dengan cadel.

Joilin salting. Reigar ini selalu saja membuat hatinya dag dig dug.

Selain tampan dan keren, Reigar itu juga punya lima love language yang diborong semua. Dan semuanya ia pergunakan untuk merayu cewek cewek cantik di kompleks.

Setelah memarkir sepeda roda limanya di garasi rumah Joilin, Reigar langsung menghampiri Joilin yang duduk di undakan tangga.

"Aku punya cecuatu buat kamu." Kata Reigar sembari merogoh kantong saku celananya.

Reigar mengeluarkan sebuah gantungan kunci berbentuk singa putih namun menggemaskan.

Dengan senang hati Joilin menerima. Ia sampai menggenggam barang pemberian Reigar.

"Khusus buat kamu seolang, Joiyin."

Mata Joilin seketika berbinar. "Celius?!"

Dengan percaya diri Reigar mengangguk cepat.

"Online fol yu." Ucapnya menggunakan bahasa Inggris.

Duh, jangan tanyakan se mleyot apa hati Joilin sekarang.

Kedua pipi Joilin merona malu. Reigar berhasil membuatnya kesemsem!

Namun tak lama kemudian deru motor masuk ke halaman rumah Joilin. Kepala Reigar dan Joilin reflek menoleh.

Seorang pria turun dari atas motor Ninja merah. Joilin kenal motor itu. Motor om Sarga.

Aduh! Apa om Sarga sudah berpikir yang aneh aneh tentang keberadaan Reigar disini?!

Sarga melepas helm di kepalanya.

"Hai Joi. Kenapa main disini?" Tanya Sarga sembari berjalan menghampiri bocah kecil itu.

Aroma laki yang menguar dari tubuh Sarga berhasil membuat Joilin ingin digendong oleh Sarga seperti biasanya.

Reigar yang melihat Joilin mulai cuek padanya pun langsung cemberut.

"Hai om! Ada temen Joiyin dicini." Ucap Joilin.

Reigar yang mendengar itu sontak melotot. Bukannya kemarin Joilin bilang ke orang orang kalau dia ini pria idamannya?!!

Sekarang kenapa ganti jadi teman aja?!

Sarga menatap bocah pria kecil yang berpipi bulat di samping Joilin.

"Hai, kamu namanya siapa?" Tanya Sarga dengan senyum manis.

Aduh, Reigar yang dikasih senyum, Joilin yang meleleh!

"Leigal." Jawab Reigar dengan singkat dan cepat.

"Ha? Apa?"

"Leigal!" Ulang Rei, lebih pelan.

"Oh, Leigal." Sarga manggut manggut.

"Ctk! LEIGAL!" Ulang Rei, mengkoreksi.

Ternyata, pria yang genit pada Joilin itu kopok ya! Pikir Reigar.

"Oh salah ya.. Regal?" Tanya Sarga.

"Rleigarl, om Calga.." Kini ganti Joilin yang menjawab.

"Oh, Reigar.."

Reigar kesal bukan main. Saat ia yang menjawab, pria dewasa itu sok tidak dengar. Tapi giliran Joilin yang menjawab, dia langsung dengar.

"Sayang, Papa kamu kemana?" Tanya Sarga pada Joilin, sembari mengelus rambut bocah kecil itu.

"Di dalam om. Ayok." Joilin menggandeng tangan Sarga ke dalam, meninggal kan Reigar yang termenung sendiri, meratapi kekalahannya.

Bisa bisanya ia kalah dengan pria dewasa kopok itu! Ini tidak bisa di biarkan!

"Siang Anya, calon suami kamu ada?" Sarga menyapa Anya yang sedari tadi tidak berhenti bergerak kesana kemari membersihkan rumah.

"Oh Hai Sarga.. Bian ada di ruang kerjanya." Jawab Anya.

"Ah, okey thank you. Biar aku kesana sendiri." Sarga memberikan senyum manis, sebelum diantar Joilin menuju ke ruang kerja Bian.

"Itu tadi di depan pacar kamu ya?" Tanya Sarga. Ia beralih menggendong Joilin.

"Eh, bukan Om. Dia tuh nakcil aku tau." Bisik Joilin di akhir kalimat.

Sarga tertawa mendengarnya. "Masih kecil, gak boleh naksir naksiran."

"Om cemburlu ya? Tenang aja, Joiyin tidak akan pelnah menduakan Om Calga." Tutur Joilin di akhiri cengiran di akhiran.

Sarga menyunggingkan senyum tipis mendengarnya.

"Haha, good Girl Olin." Satu kecupan ringan mendarat di pipi gembul Joilin.

Waduh! Jangan ditanya perasaan Joilin sekarang gimana.

Dipanggil dengan panggilan khusus, Olin, dan satu kisseu di pipi? Help! Help! Joilin butuh nafas buatan!

"Bi?" Sarga membuka pintu kerja.

"Ngapain lo kesin— LO APAIN ANAK GUE SAMPEK KEJANG KEJANG GITU?!" Pekik Bian lantang, ketika kepala pria itu mendongak ke arah Sarga

"Eh?!" Sarga juga ikut kaget.

Loh, ini kenapa Joilin jadi kayak orang step?!

***

Drama Joilin step sudah selesai. Sekarang gadis kecil itu sudah keluar, bermain bersama Anya. Tinggallah dua pria di dalam ruang kerja Bian.

"Kenapa?" Tanya Bian tidak ingin basa basi. Pasalnya tumben sekali Sarga datang sendiri kesini.

"Em.. Lo yakin nikah sama Anya?"

Pertanyaan yang dilontarkan Sarga barusan membuat kegiatan Bian yang sedang mengoreksi beberapa dokumen pekerjaan terhenti.

Alis Bian sampai bertaut. Dahinya mengerut.

"Maksud lo gue main main?" Selidik nya.

Sarga menggaruk rambutnya. Bingung ingin berkata apa.

"Maksudnya kok, cepet banget? Bahkan untuk ukuran cowok sasimo kayak lo, kenal dua bulan terus nikah itu agak agak—"

"Gue serius." Potong Bian.

"Ya ya ya kalo untuk itu sih gue ngerti.. Tapi, minggu depan udah nikah? Ini emang lo yang kebelet kawin apa, dia udah hamidun?" Tebak Sarga.

"Lo minta duel dimana? Dari kemarin cari perkara sama gue mulu, Ga." Balas Bian ketus.

"Ah lo mah. Gue sebagai pria sebelas dua belas sama lo, malah mencium keanehan dengan kelakuan lo sekarang." Jelas Sarga.

"Otak lo noh di cuci. Biar gak jelek mulu pikirannya."

"Ck, serius gue Ga. Lo se gak tahan itu buat asolole ya?" Tanya Sarga serius.

"Jamal naksir dia. Paham?" Jawab Bian serius.

"Jamal siape anjir. Lo kalah pesona ama dia?" Tanya Sarga keheranan.

"Jamal tukang sayur. Tapi kata anak gue, dia intel. Bodo amat lah mau dia intel, tukang kebun, tukang sayur, juragan ayam kek  bodo amat. Tapi si Jamal ternyata saingan terberat gue."

"Kok bisa?"

"Eh, mungkin nggak sih, tukang sayur itu ganteng terus putih bersih gitu?" Kini malah Bian yang ganti bertanya dengan serius.

🦛🦛🦛

Bagaimana chapter ini?!!

4k komen for next! Ehm, ternyata Jamal merupakan saingan yang kuat ya 🙊

Kalian pilih siapa nih? Jamal apa Bian? Kalo ak sih Jamal ya..

Nama panjang nya Jamaluwdyn

Tim Sarga apa Reigar?

Kasian Joilin, masih kecil udah suruh milih 🦛

Spam komen lanjut 1K dusini!

Spam komen next 1k disini!

Spam komen Bian 1k disini!

Spam komen Anya 1k disini!

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 29.6K 34
🚫Dilarang plagiat cerita ini dalam bentuk apapun!! Sinopsis : Awalnya kehidupan Ramayana baik-baik saja sebelum mengenal cewek gila seperti Larisa y...
1.5K 225 17
Di hari hujan ia menyaksikan kematian sang sahabat. Dan dihari hujan pula ia melihat raut wajah familiar yang tak pernah ia lupakan. Wajah yang terus...
9.6M 584K 67
"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya. *** Harusnya hidup Nacia bahagia. Menikah dengan laki-la...
58.2K 5.5K 19
lah kok jadi manusia?-Lee Heeseung 2024