Oh, KKN!

By doonadae

64.5K 8.5K 737

KKN, Kuliah Kerja Nyantai? Kuliah Kerja Nangis? Kuliah Kerja Ngebaper? Semuanya salah, karna sejatinya KKN ya... More

Kenalan dulu bos!
O1. Kelompok 15
O2. Pemilihan Ketua
O3. Waktunya Observasi
O4. Hari Keberangkatan
O5. Hari Pertama
O6. Bareng Mantan
O7. Kunjungan
O8. Hantu Jatuh Cinta
O9. Langit, Senja dan Kenangan
10. Es Krim dan Hoodie
11. Rahasia
12. Bye Bye Fever
13. Ngerinya Cewek PMS
14. Jadi Badut
15. Maskeran Bersama
16. Festival part 1
18. Sedikit Cerita Masa Lalu
19. Hal Kecil Sederhana
20. Lebih Dekat
21. Soal Mantu Idaman
22. Barisan Para Mantan
23. Problematika Remaja
24. Gugur Sebelum Berjuang
25. Mencurigakan
26. Awal Mula
27. Kebun Pak Chanyeol
28. Bimbang
29. Galau
30. Memaafkan
31. Kalau Suka, Bilang!
32. Girls Time
33. Pantang Menyerah
34. Selamat Tinggal
35. Selamat Tinggal, Banowati
36. Ryujin and her protector
37. Setia itu Asik

17. Festival part 2

1.1K 204 10
By doonadae

"Bukan pake duit Sa, pake cium."

Isa merenung sejenak kemudian tersenyum. "Mau cium di mana?" Tanya gadis itu dengan polosnya.

Sunghoon kaget mendengar balasan Isa. Dia tidak menduga kalau cewek itu akan bereaksi seperti itu, "becanda Sa becanda kalau gitu rotinya gue terima ya, makasih" kata Sunghoon mengambil roti di tangan Isa.

Pemuda itu memilih untuk kembali berjaga meninggalkan Isa sendirian di tenda.

Sementara itu Jeno dan Karina yang berada di tenda sebelah mulai bersiap. Jeno berdiri menoleh ke arah Karina dan mengulurkan tangannya. Mereka akan tampil sebentar lagi jadi harus bersiap-siap di depan.

"Ayo Rin," ajak Jeno.

Karina pun berdiri membalas tatapan Jeno dengan senyuman dan meraih tangan pemuda itu. Mereka berjalan keluar sambil berpegangan tangan, setelah diarahkan oleh Hendery mereka kini sudah bersiap di pinggir panggung menunggu Haechan dan Yeonjun untuk memanggil nama mereka.

Suara melengking Yeonjun menjadi pertanda penampilan mereka di mulai. Jeno dan Karina beranjak naik ke panggung, mereka sempat berpapasan dengan Yeonjun dan Haechan yang memberikan kata-kata penyemangat kepada keduanya. Saat sudah memijaki lantai panggung Karina dapat melihat wajah teman-temannya, warga desa, bahkan anak muridnya yang bersorak menantikan penampilan ini.

"KARINAAAA!!!! JENOOOOO!!!! ITU TEMEN GUEEE, TEMEN GUEEEE!!!" teriak Yunjin berlarian sambil menunjuk-nujuk ke arah panggung.

"SEMANGAT KAKAK!!!! YOU CAN DO IT!!!!" timpal Ryujin sambil melambai-lambaikan tangannya.

"JENO!!! KARINA!!!! JENO!!! KARINAAAA!!" Beomgyu bersama dengan Yeji juga Sunghoon pun ikut menyemangati.

Jeno mengangkat jempolnya ke arah teman-teman di depan panggung itu sedangkan Karina membalasnya dengan senyuman manis dan lambaikan tangan.

Mereka berdua pun bersiap, sebelum akhirnya musik dimainkan. Jeno dan Karina maju mundur, saling menggoda dengan gerakan badan yang cakep abis. Sorak-sorak suara warga pun terdengar amat meriah apalagi ketika wajah Jeno mendekat ke wajah Karina, membelai lembut rambut panjang gadis itu.

Tariannya semakin intens mendekati akhir lagu, keduanya saling bertatapan dengan tangan Jeno memegangi pinggang Karina sementara tangan Karina berada di pundak Jeno. Pinggul keduanya digerakan ke kanan kiri secara kompak, sampai pada akhir lagu Jeno melepaskan jaket yang dia kenakan, memakaikannya ke pundak Karina kemudian mereka berdua bergandengan tangan berjalan menjauh dari penonton.

Akhir yang sempurna untuk penampilan yang hanya latihan beberapa kali itu.

Semua penonton bertepuk tangan meriah– bahkan Hendery dan Isa yang menyaksikan di belakang panggung tak kalah bangga dengan penampilan Jeno serta Karina. Haechan juga sampai lupa kalau dirinya masih jadi MC untung ada Yeonjun yang menyadarkan pemuda itu.

Dan malam festival itu telah menjadi malam yang paling berkesan bagi semuanya terlebih lagi bagi anak-anak kelompok 15 ini. Mereka akan selalu mengenang hari ini sebagai kenangan menyenangkan dalam hidup mereka.

🏠🏠🏠

"Ya aku ketinggalan penampilan Karina," ujar Giselle ketika datang bersama dengan Jihoon membawa beberapa makanan. Mereka berdua barusan dari bazaar, karna Giselle mengeluh kalau dirinya lapar.

Jihoon mendekat ke arah pacarnya, mengelus puncak kepala Giselle lembut. "Gapapa nanti bisa lihat rekamannya kan yang penting perut kamu kenyang," ucap Jihoon lembut.

Giselle mengangguk. Dia mengandeng tangan Jihoon menuntun pemuda itu untuk duduk dan menikmati penampilan selanjutnya. 

Mereka tertawa-tawa menikmati festival ini kadang juga ikut bernyanyi atau bersorak. Puncaknya adalah ketika Pak Junho dan Bu Yoona tampil dengan penampilan mirip Rhoma Irama dan Rita Sugiarto bahkan Giselle tidak henti-hentinya tertawa melihat pasangan Pak Kades dan Bu Kades itu. 

Sampai ketika ponsel gadis itu berbunyi pertanda ada panggilan masuk.

"Dari siapa?" Tanya Jihoon.

Giselle menoleh. "Susternya Bunda. Aku angkat dulu ya." Giselle izin untuk mengangkat telfon.

Jihoon tidak tinggal diam. Pemuda ini mengikuti Giselle pergi karna melihat raut wajah pacarnya yang tiba-tiba berubah ketika menerima panggilan tersebut.

"Halo, ada apa mbak?" ujar Giselle yang memilih untuk berdiri agak jauhan dari sound system. Ada rasa cemas di nada suara gadis itu.

Jihoon bisa melihat gadisnya itu sedang ketakutan sekaligus gugup.

"Gitu ya mbak, tapi udah mau minum obat lagi kan? Syukur deh kalau nggak sampai parah," kata Giselle lagi ketika mendapatkan balasan dari orang yang meneleponnya.

"Iya mbak, tolong jagain Bunda dulu ya. Giselle di sini baik-baik aja." Giselle mengangguk. "Aku usahain nanti bilang sama Daddy ya mbak makasih ya."

Sambungan telfon pun dimatikan. Giselle menghela napas seraya mengigit bibir dan mengacak rambutnya. Dia tadi beneran takut ketika melihat pendamping Bundanya menelepon. Giselle takut kalau orang tuanya itu akan berbuat sesuatu yang membahayakan diri.

Ketika dia hendak kembali, matanya bertemu dengan mata Jihoon yang ternyata sudah menunggunya. Pemuda itu melangkahkan kaki mendekati Giselle, "semuanya baik-baik aja?" Tanya Jihoon memastikan.

Giselle membuka bibir kecil kemudian menggelengkan kepala. Air mata yang dia tahan akhirnya jatuh juga, Giselle menangis.

Bahunya bergetar hebat dengan kedua tangan mencengkram jaket Jihoon kuat-kuat. Suara tangisannya semakin kencang menusuk telinga Jihoon yang mana langsung menarik Giselle ke pelukannya.

"Aku takut...takut banget," ucap Giselle di sela-sela tangisannya.

Jihoon hanya bisa menenangkan gadis itu, memberikannya pelukan hangat yang tidak pernah Giselle dapatkan dari lelaki mana pun termasuk ayahnya sendiri.

"Everything will be okay, trust me" ucap Jihoon memberikan semangat kepada Giselle. Sudah lama sekali dia melihat Giselle menangis lagi, biasanya Giselle akan berpura-pura memasang topeng tegar, tapi kali ini dia tidak bisa lagi.

Penyakit bundanya kambuh dan Giselle takut jika bunda akan melakukan suatu hal gila seperti dulu lagi.

Cukup dia kehilangan sosok Ayah, dia tidak ingin kehilangan Bundanya. Salah satu orang yang menjadi alasan Giselle masih bertahan sampai saat ini setelah mengalami segala hal buruk di masa lalunya.

Jihoon melepaskan pelukannya, sedikit membungkuk dan menghapus air mata di pipi Giselle. "Mau kabur nggak?" Ajak Jihoon sambil tersenyum manis.

"Kabur? Maksud kamu apa?" Giselle bertanya-tanya.

"Kabur dari sini. Kita jalan-jalan mungkin atau ngelakuin sesuatu yang bikin mood kamu balik lagi."

"Tapi sekarang udah malam. Temen-temen kita juga gimana?"

Jihoon lagi-lagi tersenyum manis membuat sedikit rasa takut di hati Giselle perlahan hilang. Senyuman favorit Giselle setelah senyuman bunda yang selalu membuat hatinya menghangat, siapa lagi kalau bukan senyum milik Jihoon.

Dia jadi ngerti kenapa banyak cewek-cewek di kampus yang tergila-gila sama Jihoon, selain dia tau cara menghargai seorang perempuan mungkin juga karna senyuman pemuda ini.

Beruntung sekali Giselle yang bisa setiap saat melihatnya.

"Biarin aja mereka acara juga masih lama kan, nanti aku anterin ke sini lagi," ucap Jihoon.

Giselle sebenarnya paling anti sama kabur-kaburan begini, apalagi dia masih ada tanggung jawab di sini tapi tidak apa kan untuk kabur sejenak toh acara juga masih lama.

Gadis ini pun mengangguk pelan dan tanpa sadar ikut tersenyum. Jihoon mengaitkan jari-jarinya, menuntun Giselle untuk keluar dari lapangan lebih tepatnya kabur.

Mereka berdua berlari-lari di sepanjang jalan desa yang sepi, menari, berteriak dan melakukan hal-hal yang membuat Giselle melupakan ketakutannya.

"Thank you for being here with me, i love you."

"I love you too."

🏠🏠🏠

Tiga jam acara berlangsung, semua penampilan pun rampung. Kini menyisahkan beberapa warga yang masih asik dangdutan di atas panggung, anak-anak beserta karang taruna semuanya berkumpul di tenda menikmati makan malam mereka.

"Dari semua yang tampil, kamu juara satunya." Yeonjun daritadi tak henti-henti memuji Yeji dan sempat pamer tadi ke temen-temen KKN desa seberang kalau Yeji itu ceweknya.

Hendery mengangguk-angguk dan dengan kurang ajar memasukan buah pisang ke mulut Yeonjun agar cowok itu berhenti untuk berbicara lagi.

"Sekarang lo makan itu pisang Jun gue sampe capek denger lo muji Yeji terus," ucap Hendery.

Yeji malah ketawa lihat pacarnya kesusahan ngunyah pisang. Di samping dia ada Yunjin, Isa sama Karina yang ngomongin progres pendekatan Yunjin ke Heeseung yang katanya berjalan lumayan lancar meskipun Heeseung itu bukan seorang fanboy asli, dia cuma tau beberapa idol Korea kayak Blackpink, SNSD sama Twice aja. Kaos yang dia pake waktu itu juga ternyata milih Hyein yang mana dia adalah fangirl dari boyband BTS, biasnya JK.

Di depan mereka ada Ryujin, Beomgyu sama Haechan yang lagi debat soal bihun yang ada di bakso. Sementara Jeno dan Sunghoon asik ngobrol sama anak-anak karang taruna tentang pertandingan sepak bola liga Inggris yang akan disiarkan sebentar lagi dan yang terakhir Giselle asik nontonin fancam dari para pengisi acara karna dia tadi kan kabur sama pacarnya.

"Goblok banget ini Haechan lo ngapa ikut coseplay jadi gitarnya Rhoma Irama sih," seru Giselle ngakak ketika melihat Haechan ternyata jadi cameo di penampilan Bu Yoona sama Pak Junho.

Haechan pun menoleh. "Lah Bang Yeonjun juga kaga mau, alhasil gue yang gantiin" jawab Haechan.

"Tapi menurut lo gimana Sel? Apakah saya sudah cocok bikin orang ketawa?" Sambung Haechan.

Bukannya Giselle tapi Yeji yang jawab. "Lo diem aja udah bikin orang ketawa Chan lihat muka lo."

"Wih, dapat banyak pahala dong gue," ucap Haechan.

"Soalnya muka lo kayak badut sih makanya bikin ketawa," sahut Jeno.

Yang lain pun ikut ketawa.

Setelah makan-makan selesai, anak-anak ini langsung membantu para warga untuk membereskan panggung. Tapi ya gitu ada beberapa dari mereka yang kabur buat nonton sepak bola contohnya kayak Yeonjun, Sunghoon, Hendery mereka bertiga tidak terlihat lagi batang hidungnya setelah bilang kalau mau buang air besar.

"Cowok lo buang hajat ke Korea Utara apa nggak balik-balik daritadi," ucap Haechan menyindir Yeji.

Beomgyu mengangguk. "Ditahan sama Kim Jong In kali di sana."

"Kok Kim Jong In sih? Itu mah nama personil EXO ente kadang-kadang ya Beomgyu!" Protes Yunjin karna biasnya ikut kebawa-bawa.

"Mana gue tau! Pokoknya itu lah presidennya Korut yang suka dijadiin meme di twitter," sahut Beomgyu.

Giselle terkekeh. "Orang-orang mah emang gak ada takutnya ya, presiden negara orang dijadiin meme."

"Jangankan presiden negara lain, Pak Jokowi aja sering dijadiin meme Sel" balas Yeji.

"Dari yang Jokowow, Joko prikitiw, macem-macem lah. Emang gak ada tukul-tukulnya warga enam dua ini," ucap Ryujin.

"Tukul lo kira arwana! TAKUT BEGO!! TAKUT!!" Sentak Beomgyu sambil teriak-teriak ke arah Ryujin.

Ryujin mendelik mau bales tapi nggak jadi karna melihat ada anak karang taruna ganteng berdiri di sebelahnya. "Jake tolong dong, itu si Beomgyu marahin aku mulu," adu Ryujin dengan nada suara centil.

"Najis...najis...najis..." sahut Beomgyu kemudian menunjuk ke arah Jake, "lo jangan tertipu sama ular berbisa itu my brother! Ryujin aslinya mah pendekar, pendek dan kekar tidak takut mengalahkan apa saja."

"APA SIH LO BEOMGYU?! MAU DIHAJAR??"

"Tuh kan, aslinya kelihatan. Jangan mau udah, jangan mau.."

Ini kalau diterusin ributnya Beomgyu sama Ryujin, mungkin bisa bikin satu buku maka dari itu berhenti sampai sini.

"Stoppp!!!! Batas suci, udah jangan berantem mulu lo berdua gue kawinin lama-lama." Yeji menengahi, "daripada ribut mending ambilin gue kresek buat wadah sampah, GO RYUJIN!"

Ryujin sikap hormat dan berlari kecil mengambil kresek sesuai perintah Yeji.

Kegiatan bersih-bersih itu kiranya tak membutuhkan waktu lama. Satu jam setelahnya, kursi-kursi dan sampah sudah bersih hanya menyisahkan panggung serta tenda yang akan dibongkar besok. Mereka pun izin untuk pulang karna jam sudah menunjuk pukul 2 malam.

"SHIBAL SAEKKIYA, KAGET!" Yunjin yang baru akan membalikkan badan setelah membuang sampah berteriak kaget ketika melihat Heeseung berdiri di belakangnya, tersenyum tanpa dosa.

"Hehehehe... maaf."

Yunjin mengangguk sambil mengelus dadanya. Dia melihat ke belakang tubuh Heeseung, "yang lain kemana? Kok nggak kelihatan?" Tanya Yunjin karna tidak melihat teman-temannya padahal tadi mereka masih berada di belakang Yunjin.

"Kabur dari samping," jawab Heeseung.

Jadi tadi Yunjin disuruh buang sampah itu biar bisa ditinggal sama yang lain, emang temen nggak tau diri tuh.

"Berikan hambaku ini kesabaran Ya Allah, pacarnya Kim Taehyung gak boleh marah-marah yuk bisa yuk Yunjin," kata gadis ini mencoba untuk menenangkan dirinya. Tapi berhubung Yunjin emang nggak bisa sabar dia pun mengumpat, "GAE SAEKKI!!!!!!!!! Temen-temen nggak tau diri gue doain kalian ketemu jumping candy di jalan nanti, aamiin!!!"

Heeseung yang melihat Yunjin mengumpat hanya tersenyum.

"Ya udah balik aja yuk," ajak Heeseung.

Yunjin mengangguk berjalan di belakang tubuh Heeseung.

Jalanan desa rupanya masih ramai, beberapa warga masih ada yang duduk di teras rumahnya juga ada yang menonton bola ramai-ramai seperti di rumah Pak Chanyeol.

Ketika melewati rumah Pak Junho, Yunjin menghentikan langkah kakinya membuat Heeseung juga ikutan berhenti.

"Kenapa berhenti?" Tanya Heeseung.

Yunjin terkekeh, "kok malah tanya sih? Itu kan rumah kamu." Tunjuknya ke arah rumah Pak Junho.

"Iya rumah aku terus kenapa?"

"Lah?!" Seru Yunjin. "Kamu nggak mau pulang gitu?"

Heeseung mengangguk. "Mau, cuma kan nganterin kamu ke posko dulu," ucapnya. "Emang kamu berani jalan sendirian ke sana?"

Yunjin termenung. Iya juga ya, poskonya kan masih jauh kalau nanti malah ketemu sama yang aneh-aneh gimana? Bisa mati muda Yunjin, nggak ketemu Taehyung nanti.

"Malah ngelamun. Ayo, aku anterin kamu ke posko."

"Iya." Yunjin kembali melangkahkan kakinya, berjalan beriringan dengan Heeseung sambil menceritakan penampilan-penampilan tadi. Mereka juga tertawa ketika teringat insiden bando patah. Tadi Yunjin itu niatnya mau beli bando mickey mouse tapi pas dia mau nyoba tiba-tiba aja bando itu patah dan bikin Yunjin harus beli bando patah itu.

Padahal lucu gitu bandonya tapi karna  kekuataan tangan penghancur Yunjin bikin dia nggak bisa pake bando itu buat foto-foto.

"Buat foto lucu loh tadi," gumam Yunjin.

Kini mereka sudah sampai di posko tapi karna masih mengobrol jadi mereka berdiri di halaman.

"Gak usah sedih gitu foto pake aksesoris yang lain juga lucu kok," ujar Heeseung.

"Tapi aku nggak punya bando kecuali bando kpop yang ada tulisan nama bandnya."

"Nanti aku beliin kalau mas-nya lewat lagi."

Mata Yunjin berbinar. "Serius?!"

Heeseung mengangguk.

"Beneran ya! Jangan bohong kamu nanti digigit kambing opong."

"Kambing opong gigit pake apa coba kan giginya nggak ada," ujar Heeseung terkekeh. "Oh sebentar!" Pemuda ini merogoh saku celananya membuat Yunjin penasaran.

Dari saku celana itu, Heeseung mengambil sebuah gelang.

"Buat kamu," ucap Heeseung.

Yunjin mengedipkan mata sembari menatap gelang berwarna biru muda yang berada tepat di hadapannya, dia mendongak. "Buat aku?" Ulangnya.

Heeseung mengangguk. "Iya, nggak mau?"

"Mau, mau. Makasih ya." Yunjin mengambil gelang yang diberikan Heeseung itu sambil menahan senyumannya.

"Aku pulang kalau gitu kamu masuk sana istirahat," pamit Heeseung.

Sepeninggalan pemuda itu, Yunjin kayak orang kesurupan. Dia masuk ke posko sambil teriak-teriak, membuat teman-teman yang lain ketakutan menerka-nerka apakah cewek ini ketempelan setan atau bagaimana.

"KYAAAAAAA.. HAHAHAHAHA.."

"Kesurupan!!! Fix, kesurupan."

🏠🏠🏠


Kalian terutama yang kpopers tau kan kalau ada bando gitu yang tulisannya nama-nama idol grup atau nama grupnya gitu? Gue dulu punya anjir masa jahiliyah banget itu😂😂
Belum lagi dlu hybe banget apa namanya topi snsd i got a boy, kek dlu gue wajib punya banget dan itu termasuk gawl gtu 🤘🏻

Btw, ya segini dulu untuk chapter kali ini... moga chingu-chingu, bolo-bolo, arek-arek, semuanya sukaaaaa... happy reading💜 


Ps: cerita ini masih panjang jadi ya kalian nikmati dulu kapal-kapal yang sekarang sedang berlayar ya karna ditengah jalan nanti siapa tau ada yang belok,zigzag ataupun tenggelam wkwkwkw🤘🏻

Continue Reading

You'll Also Like

472K 47.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
127K 9.2K 57
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
312K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
240K 36K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...