Oh, KKN!

By doonadae

64.5K 8.5K 737

KKN, Kuliah Kerja Nyantai? Kuliah Kerja Nangis? Kuliah Kerja Ngebaper? Semuanya salah, karna sejatinya KKN ya... More

Kenalan dulu bos!
O1. Kelompok 15
O2. Pemilihan Ketua
O3. Waktunya Observasi
O4. Hari Keberangkatan
O5. Hari Pertama
O6. Bareng Mantan
O7. Kunjungan
O8. Hantu Jatuh Cinta
O9. Langit, Senja dan Kenangan
10. Es Krim dan Hoodie
11. Rahasia
12. Bye Bye Fever
13. Ngerinya Cewek PMS
14. Jadi Badut
15. Maskeran Bersama
17. Festival part 2
18. Sedikit Cerita Masa Lalu
19. Hal Kecil Sederhana
20. Lebih Dekat
21. Soal Mantu Idaman
22. Barisan Para Mantan
23. Problematika Remaja
24. Gugur Sebelum Berjuang
25. Mencurigakan
26. Awal Mula
27. Kebun Pak Chanyeol
28. Bimbang
29. Galau
30. Memaafkan
31. Kalau Suka, Bilang!
32. Girls Time
33. Pantang Menyerah
34. Selamat Tinggal
35. Selamat Tinggal, Banowati
36. Ryujin and her protector
37. Setia itu Asik

16. Festival part 1

1.3K 218 12
By doonadae

Acara ulang tahun Desa Banowati sangat meriah dengan berbagai macam kegiatan. Pagi tadi agenda warga adalah bersih-bersih desa, semua orang turut ikut termasuk anak-anak KKN ini. Memasuki siang ada acara lomba-lomba yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan dan sore barusan adalah tasyakuran dan berdoa bersama sambil makan berbagai macam hidangan yang disiapkan langsung oleh Bu Yoona.

Dan yang akan menjadi puncak acara adalah malam nanti, di mana semua penampilan akan dipentaskan semalam suntuk.

Warga mulai mendekorasi kembali panggung untuk acara dengan spanduk bacaan 'FESTIVAL ULANG TAHUN DESA BANOWATI KE-34' hasil desain Yeonjun dan Yeji. Panggungnya lumayan besar seukuran panggung acara band dengan lampu-lampu yang menyorot dari berbagai sisi, sound system juga sudah terpasang di kanan-kiri panggung. Lokasi panggung berada di lapangan karna memang tempat ini daerah yang paling luas di Desa Banowati.

Di atas panggung sudah ada Haechan dan Yeonjun yang sedang gladi bersih dengan beberapa anaj laki-laki yang lain membantu mengangkat barang-barang, ada juga anak karang taruna yang menata kursi di bagian tengah untuk penonton.

"Woi! Yunjin, Ryujin bantuin sini." Beomgyu melambaikan tangan dari kejauhan, pemuda itu saat ini sedang menata kursi-kursi penonton.

Sebenarnya mereka berdua enggan untuk menolong tapi begitu melihat ada Heeseung, Yunjin langsung menyeret Ryujin. "Bantu apa Gyu?" Tanya Yunjin centil sambil curi-curi pandang ke Heeseung.

"Bantuin taroh minuman itu ke tenda di belakang," ucap Beomgyu menunjuk ke arah tumpukan kardus minuman gelas tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Ryujin mengangkat satu kardus. "Ini buat pengisi acara nanti?"

Beomgyu mengangguk.

Ryujin pun tanpa banyak bertanya langsung berjalan menuju ke belakang panggung di mana tenda-tenda para pengisi acara berada. Beberapa dari mereka sudah ada yang merias wajah, ada juga yang sedang latihan seperti Karina dan Jeno, ada juga yang duduk-duduk manis menunggu adzan mahrib.

"Break dulu gaes, nggak capek apa latihan mulu dari kemarin malam," komen Ryujin ketika melihat Jeno dan Karina masih bersemangat berlatih.

Karina berhenti, menoleh ke arah Ryujin yang sedang menaruh kardus minuman. "Lah lo udah ke sini lagi aja," ucap Karina.

"Kalau nggak latihan terus salah malu-maluin," sahut Jeno sembari mengusap keringat di keningnya. "Gara-gara Isa nih gue jadi harus ikut tampil."

Ryujin terkekeh. "Udah terima aja kali pak kapan lagi coba lo bisa dance bareng sama Karina? Ya meskipun seharusnya gue sama lo, tapi gapapa lah cocok juga kok kalian berdua," kata Ryujin memilih duduk di salah satu bangku yang berada di tenda.

Karina tersenyum malu-malu sementara Jeno malah terkekeh dan merangkul pundak Karina, "katanya cocok kita Rin. Jadian aja apa ya?" Goda Jeno sampai-sampai membuat Ryujin maupun Karina kaget dibuatnya.

Ketika Karina hendak membalas godaan Jeno, terlebih dahulu Yeji nonggol.

"Gue denger dari luar ada yang mau jadian nih siapa? Siapa?" Tanya cewek itu kepo.

"Jeno sama gue kenapa lo cemburu?" Jawab Ryujin langsung.

Yeji bergidik bahu, "dih kayak mau aja Jeno sama lo," sindir Yeji membuat Ryujin mendelik tak terima.

"Wah gimana Jen katanya lo nggak mau sama gue. Kasih tau Jeno, kasih tau!!"

Jeno mengangguk. "Tapi emang bener Jin gue nggak mau sama lo, bukannya lo jelek cuma bukan tipe gue aja."

KRETEK. ADA BUNYI PATAH HATI TEMAN-TEMAN.

"Tuh dengerin," ucap Yeji. "Udah paling bener lo sama Beomgyu aja."

"NGGAK!! Sampai kapan pun gue sama Beomgyu tidak akan pernah terlibat cinta-cintaan, camkan itu wahai anak muda!"

Seperti memiliki firasat, Beomgyu yang namanya disebut-sebut itu juga sudah bergabung masuk ke tenda.

"Asik bener kayaknya ghibah apa nih teman-teman?" Tanya Beomgyu yang ternyata diusir sama Yunjin karna cewek itu pengen berduaan aja sama Heeseung maklum, baru jatuh cinta jadi gitu deh.

"Ghibahin lo," sahut Ryujin. Gadis ini kemudian mengamati ke empat temannya yang akan tampil sebentar lagi. "Kok kalian semua kayak gembel begini sih? Siap-siap sana, mandi atau apa gitu, kalian nanti tampil loh."

"Emang nggak tau diri dia tuh ngatain orang gembel tapi dirinya sendiri lebih gembel daripada kita," ujar Beomgyu.

"Kasih paham Gyu!" Sahut Jeno.

Ryujin sih cuek aja ya soalnya kan dia cuman dikasih tugas buat jagain keamanan sama Pak Junho, jadi mau dandanannya kayak gembel sekalipun it's okay.

"Ya udah latihannya sambung habis mahrib aja Jen gue mau mandi sekalian sholat dulu," ujar Karina.

"Eh–emang jam berapa sih acaranya di mulai? Gue nggak dikasih rundown tuh sama Pak Junho," tanya Ryujin.

"Habis isya. Oh iya, lo sama Yunjin nanti yang jaga keamanan kan? Jagain barang-barang di sini aja," saran Yeji.

"Iya, biar yang jaga di depan Bang Hendery sama Sunghoon," timpal Beomgyu.

Ryujin langsung menggelengkan kepala. Kalau dia jaga di balik panggung dia jadi nggak bisa nonton acaranya dong, "Sunghoon aja udah biar jaga disini kalau di depan yang ada dia nggak fokus jaga keamanan malah fokus nyari cewek-cewek," ujar Ryujin.

"Iya juga," sambung Jeno. "Udahlah dipikir nanti aja. Kita siap-siap sholat aja dulu, udah adzan noh."

Anak-anak itu pun pergi untuk melakukan sholat mahrib terlebih dahulu.

🏠🏠🏠

Tidak terasa jam sudah menunjuk pukul tujuh malam yang mana acara malam ini akan segera di mulai. Yeonjun dan Haechan sudah memakai pakaian senada berwarna hitam dengan celana jeans panjang, rambut mereka juga sudah ditata sedemikian rapinya membuat dua cowok itu terlihat ganteng maksimal.

Para pengisi acara juga sudah bersiap dibantu oleh Giselle dan Isa yang merias beberapa dari mereka. Seperti Yeji contohnya, gadis ini memakai rok berwarna krem dengan atasan crop top hitam yang dipadukan jaket dengan warna yang sama seperti rok-nya. Sedangkan patnernya Beomgyu memakai hoodie yang berwarna sama dengan pakaian Yeji serta memakai jeans ripped berwarna hitam.

Beomgyu juga sudah bersiap dengan gitarnya meskipun tidak banyak persiapan tapi tim Yeji dan Beomgyu optimis kalau mereka tidak akan membuat kesalahan di panggung.

Pak Junho dan Bu Yoona juga menyiapkan penampilan kejutan, mereka akan bernyanyi dan menari lagu romantis.

Tapi ditengah keramaian itu ada satu orang yang benar-benar gugup. Karina sedari tadi mengigiti jempol, membuat Giselle yang meriasnya tersenyum dan mencoba menenangkan Karina.

"Nggak usah gugup Rin kalau emang nanti demam panggung lihat aja anak-anak  mereka bakal ada di barisan paling depan kan dukung lo," kata Giselle.

Karina tersenyum kecil. "Lo juga lihat kan nanti?"

"Tentu dong! Gue ngundang temen-temen gue masa nggak lihat," ucap Giselle. "Murid-murid lo juga tadi cantik-cantik tau Rin mereka antusias banget mau tampil, lo juga harus bisa lebih antusias lagi daripada mereka."

"Tapi ini pertama kali gue tampil di atas panggung."

"Nah maka dari itu bikin hal pertama ini jadi kenangan yang indah," ujar Giselle kemudian berhenti merias wajah Karina dan menatapnya dari cermin sambil memegang kedua pundak Karina. "Lo bisa, semangat!"

Karina tersenyum. Dia juga menyemangati dirinya sendiri, riasannya sudah selesai dan kini tinggal menunggu Jeno yang masih berganti pakaian.

Dari luar Hendery masuk sembari membawa walkie talkie, pemuda itu melirik sekilas ke arah Karina dan memberikan satu jempol sebagai penganti komentarnya.

"Lo suruh mereka duduk aja dulu kasih minuman sama jajan, bentar lagi gue ke sana. Jangan lo godain Ryujin mereka awas aja ya lo, gue kirim langsung ke isekai nanti," ucap Hendery. "Temen-temen lo dateng Sel." Sambungnya dan langsung pergi begitu saja.

Giselle langsung sumringah dan pamit kepada Karina untuk menemui teman-temannya itu. Di luar tenda ada lima orang dan diantaranya tiga lainnya adalah laki-laki. Giselle langsung saja memeluk salah satu cowok itu kemudian bergantian memeluk yang lain.

"Seminggu nggak ketemu makin cantik aja lo Gis," puji Chaewon, gadis berambut bob yang merupakan teman satu jurusannya.

"Tau, jangan-jangan lagi jatuh cinta nih," goda gadis bule yang merangkul lengan Chaewon, namanya Somi.

Cowok yang memakai jaket bomber hijau menurunkan kaca matanya menatap Giselle, "terus temen gue ini gimana Gis kalau lo jatuh cinta? Kasihan banget dong," ucapnya merangkul pemuda yang tidak lebih tinggi darinya itu.

"Hahaha, Jihoon mah buang aja Gis. Gue denger lo satu kelompok sama cogan-cogan, kalau ceweknya ada yang cantik kaga?" Tanya cowok yang memakai kaos bertuliskan 'BUKAN KEMBARAN DILAN'

Giselle tersenyum. "Gak ada Jaemin mereka udah taken semua,kalian duduk aja dulu gue ambilin minuman sama jajan dulu," ucap Giselle tetapi ketika dia hendak pergi tangannya ditahan oleh Jihoon, pacarnya.

"Apa?" Tanya Giselle.

"Nggak peka banget sih Gis, Jihoon mah pengen ikut juga itu. Udah yuk kita cari tempat duduk dulu biarin aja deh mereka." Soobin, cowok paling tinggi di antara teman-temannya ini berjalan terlebih dahulu meninggalkan Giselle dan Jihoon.

Sepeninggalkan kawan-kawannya Jihoon langsung memeluk Giselle yang juga dibalas pelukan, gara-gara KKN mereka jadi harus LDR-an bikin kangen aja.

"I miss you so much," bisik Jihoon dengan lembut.

Giselle terkekeh. "Padahal tadi kan sempet telpon udah kangen aja kamu."

"Beda tau. Di telpon aku nggak bisa peluk kamu kalau sekarang bisa."

"Iya..iya, udah kan peluknya? Malu nanti kalau sampai temen aku tau gimana."

"Gapapa, mereka juga pasti tau."

Dan ya, diam-diam ada yang melihat Giselle pelukan. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Yunjin, Ryujin, Sunghoon sama Isa tapi yang bikin Giselle langsung melepaskan pelukannya karna Haechan. Cowok itu minta buat dibedakin lagi karna bedaknya luntur kena keringat.

"Hehehe, pacarnya ya Mas? Dia kalau tidur suka ngo–" ujar Haechan yang langsung ditutup mulutnya sama Giselle, gadis ini juga membawa Haechan buat masuk ke tenda meninggalkan Jihoon begitu saja.

Dan empat orang yang mengintip tadi sudah mengutuki Haechan, seharusnya tuh habis peluk-pelukan gitu kalau di sinetron atau drama Korea ada adegan tambahan, ciuman. Tapi karna diganggu sama Haechan jadi nggak bisa lihat kan mereka, penonton kecewa.

"Emang ya cowok yang namanya Haechan tuh ganggu banget!" Ujar Yunjin.

Isa mengangguk.

"Harusnya kita udah lihat kissing scene malah di cut sama Haechan!" Protes Sunghoon.

Ryujin hanya diam saja tak ikut berkomentar. Mau komentar apa juga dia nggak tau, tapi kesel sih sebenarnya.

"Astaufirullah," ucap Ryujin tiba-tiba ketika tak sengaja melihat sosok-sosok perempuan sebangsa Gadis melayang di atas pepohonan. Dari tadi sebenarnya Ryujin udah lihat hal yang aneh-aneh tapi dia tidak mau terlalu memikirkan.

"Ada apa?" Tanya Isa.

Ryujin menggelengkan kepala. "Gapapa," jawab gadis ini sambil tersenyum. "Kita balik ke tempat masing-masing aja ya! Acara mau dimulai nih."

Menurut dengan perkataan Ryujin akhirnya mereka mulai berpencar. Isa dan Yunjin bergabung dengan anak karang taruna sebagai pengawas jalannya acara, Sunghoon juga ke arah bazaar untuk mengamankan daerah itu sementara Ryujin berdiri di dekat panggung.

Yeonjun dan Haechan sudah keluar pertanda acara di mulai. Dibuka dengan sambutan-sambutan, sekaranglah waktunya untuk penampilan Yeji serta Beomgyu.

"Baiklah untuk penampilan pembuka malam ini langsung saja kami persembahkan penampilan dari pasangan Beomgyu dan Yeji!" Seru Haechan yang langsung disambut teriakan antusias dari warga.

Anak-anak kelompok lima belas tidak kalah heboh menyoraki, bahkan Hendery sampai rela lari-lari untuk melihat penampilan temannya. Ryujin juga sudah 'HERI' heboh sendiri meneriaki nama sahabatnya Beomgyu dan Yeji, sampai-sampai membuat warga tertawa melihat tingkah laku Ryujin. Di belakang panggung Yeonjun bersorak-sorak, memuji Yeji cantik dan memperingati Beomgyu untuk tidak macam-macam sama pacarnya.

Beomgyu dan Yeji pun sudah berada di atas panggung. Beomgyu menarik kursi mendekat ke arah Yeji yang sudah bersiap memegang mic.

Dari atas panggung ini Yeji dapat melihat ekspresi semua orang termasuk teman-temannya, dia memejamkan mata sejenak sebelum akhirnya menatap Beomgyu dengan kode kalau dia sudah siap. Petikan gitar Beomgyu pun mulai terdengar dan para warga pun nampak antusias.

Ku terima suratmu tlah ku baca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
Di dalam hari hari mu bersama lagi

Semua warga ikut bernyanyi mendengar suara sopan Yeji. Dia membawakan lagu dari Dewa 19 - Kangen karna Beomgyu cuma hafal satu lagu itu aja tapi selain Yeji yang tampil mempesona malam ini, Beomgyu pun tak kalah. Pemuda itu terlihat semakin tampan karna fokus bermain gitar, Ryujin aja sampai berulang kali mengambil fotonya mau dikasih ke nyokap Beomgyu buat kenang-kenangan anaknya pernah tampil nggak cuma malu-maluin doang.

Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendam ~

Penampilan Beomgyu dan Yeji sukses membuat warga Desa Banowati jadi bernostalgia. Mereka mendapat tepuk tangan meriah membuat Yeji bangga dengan dirinya sendiri.

Panggung pun diambil alih oleh Yeonjun dan Haechan kembali.

"Masih semangat semuanyaaaa?????" Tanya Yeonjun yang langsung dibalas sorakan. "Wah makin malam, makin semangat nih saya suka, jadi Mas Haechan penampilan kedua kita malam ini apa tuh."

"Nah! Yang pasti ini kesukaan bapak-bapak sama ibu-ibu nih," sambung Haechan mulai memperkenalkan pengisi acara selanjutnya. "Ada pasangan Yeri dan Mark dengan duet lagu Satru by Denny Caknan!!!!!"

Ketika penampilan selanjutnya dimulai. Di tenda Karina dengan Jeno berdiam-diaman dan memejamkan mata tidak ingin diganggu oleh siapa pun, kalau kata Giselle sih mereka lagi meditasi sebelum tampil jadi Yeji dan Beomgyu langsung saja bergabung bersama yang lain di depan.

"Lo kece banget Yeji!" Puji Ryujin.

Beomgyu yang juga ingin dipuji itu menyindir, "oh cuma Yeji aja yang kece, gue nggak?"

"Of course lo juga kece banget dong! My best friend gitu loh," ujar Ryujin sembari merangkul Beomgyu.

Ryujin dan Beomgyu kembali menikmati acara sementara Yeji pamit untuk mencari jajanan.

Banyak sekali macam makanan sampai Yeji pusing dibuatnya mau beli apa, tapi ketika melihat ada sebuah roti berbentuk ikan dengan isi selai coklat, gadis ini memilih untuk membelinya sekalian membelikan Yeonjun. Dia juga sempat melihat-lihat ke kedai lainnya dan bertemu dengan Isa yang juga sedang jajan, Yeji juga melihat Yunjin makan bakso berdua sama Heeseung, sepertinya PDKT Yunjin berjalan lancar dilihat dari bagaimana kedua manusia itu asik mengobrol satu sama lain.

Yeji pun memutuskan untuk ke belakang panggung, istirahat sambil makan roti ikan ini.

Sementara Isa yang asik jajan cilok terkejut ketika ada seseorang yang tiba-tiba menepuk pundaknya. Dia menoleh dan mendelik ketika melihat cowok-cowok SMA yang dulu pernah meminta nomer-nya itu.

"Nah Ibu guru cantik ketemu disini, kok sendirian aja sih bu? Cowoknya mana," ledek salah satu di antara gerombolan itu.

Anak yang merokok di sebelahnya tersenyum. "Iling gak? Jare nek ketemu maneh kate diwenehi nomer hp ne," ucapnya dengan menggunakan bahasa Jawa yang Isa tidak mengerti. [Ingat gak? Katanya kalau ketemu mau dikasih nomer hpnya]

"Iyo..iyo..mumpung sekarang ketemu, mau nomer hp nya dong cantik."

Rasanya Isa pengen nangis. Cowok-cowok SMA ini kelihatan lebih sangar daripada yang dulu dia temui di sekolah mungkin karna pakaian dan dandanan mereka.

"Kok bengong aja sih bu? Bagilah nomernya, cuma nomer aja nggak aneh-aneh."

"Tau sih ibu, mana saya kira ngajar di sekolah saya eh nggak taunya nggak. Saya udah berharap loh bu."

Isa membalas dengan senyuman dan berusaha untuk kabur, tapi cowok-cowok itu menahannya dan terus mendesak Isa untuk memberikan nomer ponselnya.

"Saya nggak bawa hp gak hafal nomer telponnya jadi saya ambil dulu di sana ya," kata Isa beralasan agar dia bisa kabur tapi rupanya cowok-cowok ini tidak percaya begitu saja malahan mereka menawarkan diri untuk mengantarkan Isa.

"Saya antar aja bu, di mana sih? Atau perlu saya ambilin aja?" Tanya cowok itu.

Isa menggelengkan kepala. Dia sebenarnya membawa ponselnya, itu hanya alibi untuk kabur saja. "Saya ambil sebentar aja ya di temen saya, kalau kalian ikut yang ada malah diintrograsi sama temen-temen jadi tungguin di sini oke," ucap Isa kemudian berlari untuk kabur tapi cowok-cowok itu mengikutinya tanpa rasa takut, beruntung dia melihat Sunghoon sedang mengobrol dengan seseorang.

Isa langsung melambaikan tangan dan menyapa Sunghoon. "SUNGHOON! Maaf ya kamu udah nungguin dari lama ya? Aku udah selesai kok, ayo balik, yang lain pasti lagi nungguin sekarang." Isa langsung memeluk lengan Sunghoon membawa cowok itu kabur.

Sementara Sunghoon bingung begitu pun dengan lawan bicaranya tadi yang langsung ditinggal begitu saja. Isa terus menyeret Sunghoon sambil sesekali melihat ke belakang, apakah sudah aman atau belum.

"Lo ngapain sih Sa?!" Protes Sunghoon mencoba melepaskan pelukan di lengannya.

Ketika pelukannya lepas, Isa kembali menarik lengan Sunghoon mendekatkan dirinya dengan pemuda itu. Dengan gerakan tangan dia menyuruh Sunghoon untuk mendekat dan membisikan sesuatu di telinga cowok itu.

"Ada cowok-cowok yang waktu itu minta nomer hp aku. Diem dulu sebentar sampai ke belakang panggung habis itu kamu boleh balik ngobrol sama cewek tadi," bisik Isa.

Sunghoon reflek menoleh dan samar-samar melihat beberapa cowok sedang mengikuti mereka. Dia menghela napas panjang, padahal tadi Sunghoon sudah berhasil menggoda satu gadis lagi tapi harus dia lepaskan begitu saja karna Isa tiba-tiba menyeretnya tapi mau bagaimana lagi, Isa butuh bantuannya.

Sampai di tenda belakang panggung, Isa segera melepaskan rangkulan di lengan Sunghoon.

"Makasih ya, coba tadi aku nggak ngelihat kamu mereka pasti bakal terus maksa," ujar Isa.

Sunghoon mengangguk kemudian menatap Isa yang tiba-tiba menyodorkan sebungkus roti yang sempat dia beli tadi kepadanya. "Apa?" Tanya Sunghoon.

"Buat kamu."

"Cuma roti?"

"Hah?"

"Bantuan gue cuma lo bayar pake roti?"

Isa mengerutkan dahinya. "Maksud kamu? Nggak, ini aku kasih aja soalnya aku kebanyakan belinya."

"Maksud gue tuh tadi lo ngerangkul tangan gue itu nggak gratis, bayar!"

"Bayar?"

Sunghoon mengangguk. "Iya bayar."

"Berapa?"

Rasanya Sunghoon mau ketawa lihat ekspresi serius di wajah Isa. Dia mah cuma becanda aja ini niatnya tapi kok ngelihat Isa yang serius begini lucu, jadi Sunghoon lanjutin.



"Bukan pake duit Sa, pake cium."

🏠🏠🏠


JADI BETUL GAESS YANG NEBAK COWOKNYA GISELLE SI JIHOON BETUL BANGET!!!!!

Sementara segini dulu, besok sambung lagi byebyeeeee oh iya sekali lagi ini cuma fiksi ya gaessssssssss muach....muach....

Continue Reading

You'll Also Like

75.4K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
313K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
48.8K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
164K 15.6K 38
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...