Bell hanya duduk di samping brankar
Sambil sesekali melihat kearah Gabriel yang tengah bermain hp.
Entah kenapa setiap Gabriel dekat dengan nya.jantung bell terasa berdetak kencang.
Gabriel mematikan hp nya dan beralih menatap bell yang tengah memperhatikan nya.
Bell membuang mukanya.gabriel tersenyum melihat bell membuang muka nya.gabriel menangkap pipi bell.
"Kamu cantik banget sih".ujar Gabriel.
Bell hanya mengedip kan matanya.seketika itu membuat Gabriel gemas melihat ekspresi bell.
Gabriel mencium pipi bell.seketika bell membulat kan matanya.gabriel tersenyum.
"Ish apaan sih main cium cium anak orang aja".ujar bell
Gabriel tersenyum.dia sudah tidak bisa menahan nya lagi.bell terlalu gemas di mata Gabriel.
Gabriel mencubit pipi bell yang tampak gemas.
"Kamu gemas banget sih.pengen aku makan deh".ujar Gabriel sambil memainkan pipi bell.
"Ish El!".ujar bell.
Gabriel tertawa.wajah bell menjadi merah.gabriel sangat suka menjahili bell.
Bell mempunya ide untuk menjahili gabriel.dia mengambil hpnya dan membuka aplikasi.
Bell hanya membuka Instagram nya dan mencari akun idol Korea.
"Duh ganteng banget sih ni cowok.pengen gw pacarin deh".ujar bell.
Mendengar itu.cowok itu membulat kan matanya.gabriel menatap bell dengan tatapan tajamnya.
Bell kembali menjahili gabriel.dia akan membalas Gabriel.
"Gw pacarin aja kali ya".ujar bell.
"Kamu gak boleh pacaran sama yang lain.cukup Ama aku aja".ujar Gabriel.
"Tapi aku mau nya sama dia,kita putus aja.aku mau pacaran sama dia".ujar bell sambil memperlihatkan foto Jimin.
Seketika Gabriel mengubah wajah nya menjadi cemberut.dirinya tidak mau bell pergi meninggalkan nya.
"Ya udah aku pergi dulu.aku mau ketemu sama dia".ujar bell.
Bell mengubah posisinya menjadi duduk.saat dia ingin pergi dari sana.tiba tiba Gabriel memeluk bell dari belakang.
"Jangan tinggalin aku.kamu gak boleh pacaran sama siapa pun.cukup sama aku aja".ujar Gabriel.
Matanya sudah berkaca kaca bahkan hidung nya juga sudah memerah.bell membalikkan badan nya.
Dia melihat Gabriel yang menangis layaknya anak kecil.
"Huaa...kamu nda boleh pergi".ujar Gabriel.
Gabriel menangis sambil memeluk perut bell.bell hanya mengelus kepala gabriel.
"Udah jangan nangis lagi.aku gak pergi kok.tadi itu aku cuma bercanda".ujar bell.
"Pokok nya kamu gak boleh pergi".ujar Gabriel.
Bell mengangkat kepala Gabriel.doa menatap wajah Gabriel.
"Iya iya.aku gak bakalan pergi".ujar bell.
Gabriel memeluk erat bell.bell hanya membalas pelukan Gabriel.
Tak lama bel pulang pun berbunyi.semua murid keluar dari kelas nya.
Kini Gabriel dan uang lainnya berada di parkiran.bell menaiki motor besar nya.dan langsung pulang.
Tanpa sepengetahuan bell.gabriel dan teman temannya mengikuti bell dari belakang.
Bell membawa motor dengan kecepatan tinggi.gabriel sempat bingung kenapa bell membawa motor dengan kecepatan tinggi.
Bell berhenti di sebuah rumah yang tampaknya tidak terawat.bell turun dari motornya.
Dia melihat keseliling rumah itu.tiba tiba seseorang datang menghampiri bell.
"Cari siapa ya neng?".tanya ibu ibu itu.
"Saya lagi nyari pemilik rumah ini buk.apa ibu tau dimana mereka sekarang?".tanya bell.
"Pak tio dan keluarga nya udah pindah ke luar negeri neng.udah 2 bulan yang lalu neng".jawab ibu tetangga itu.
"Terimakasih informasinya buk.kalau gitu saya pamit dulu".ujar bell.
"Iya sama sama neng".jawab ibu tetangga itu.
Bell berjalan kearah motor nya.dia sangat kesal karena keberadaan mereka tidak di temukan.
"Mereka melarikan diri lagi".guman bell.
Bell memikirkan cara agar bisa menemukan keberadaan mereka.tio Andreas adalah ayah kandung dari Laura.
Meskipun mereka sudah menjadi saudara sepupu bell tidak pernah menganggap mereka.
Bell memakai helmnya.dia menyalakan motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi.
"Kira kira siapa orang yang di cari bell".ujar Kiki.
"Entah lah.gw juga gak tau".jawab Gabriel.
Mereka kembali mengikuti bell dari kejauhan.bell kembali kerumahnya dengan perasaan dongkol.
Sesampai di rumah.bell di sambut oleh ian.bell langsung mengendong Ian.
"Anak mama yang ganteng ini.gimana sekolah nya hm?".tanya bell.
Sekarang Ian sudah masuk kesekolah.bell meminta kepada mommy dan Daddy nya agar menyekolahkan ian.
Tentu saja Clara dan Jeffri setuju dengan keinginan putri mereka.jeffri langsung saja mendaftarkan Ian kesekolah elit.
"Senang ma,Ian punya banyak teman di sana".jawab Ian antusias.
"Anak mama udah punya teman sekarang".ujar bell sambil mencium pipi Ian.
Ian sangat senang di perlakukan seperti itu oleh bell.apa lagi bell sangat menyayangi Ian seperti anak nya sendiri.
"Anak mommy udah pulang.sekarang kamu ganti baju habis tu kamu makan".ujar Clara.
"Oke mom".ujar bell
Bell menurunkan Ian dari gendongannya.ia menatap kearah bocah laki laki yang berada di hadapannya.
"Mama mau ganti baju dulu.kamu main sama bi Lia dulu ya sayang".ujar bell.
"Oke ma".ujar Ian.
Bell pun berjalan menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2.sesampai nya di lantai 2.bell masuk kedalam kamarnya.
Dia Menganti bajunya dan turun ke bawah.ian sedang bermain dengan pelayan rumah.
Bell berjalan menuju ke ruang makan. Clara sudah memasakkan banyak makanan untuk bell.
Bell mengambil piring dan mengambil nasi nya.bell menikmati makanan yang di buat oleh mommy nya.
Saat bell sedang makan.tiba tiba Ian datang ke ruang makan.ian duduk di hadapan bell.
"Kamu udah makan sayang?".tanya bell.
"Udah mah.ian makan sama nenek sama kakek".jawab Ian
"Anak pintar".ujar bell.ian tersenyum.bell kembali melanjutkan makannya.
"Ma,papa mana?".tanya Ian. Seketika bell langsung tersedak.bell mengambil minum dan meminumnya hingga tandas
"Papa kamu itu.hmm".bell menJeda kalimatnya.ia tidak tau mau bilang apa.
"Kayak nya ada yang lagi kangen sama papa nih".ujar Gabriel
Bell terkejut mendengar suara gabriel.dia menoleh ke belakang.dan benar saja Gabriel berada di belakangnya.
"Papa!".ujar Ian.
Ian langsung saja memeluk gabriel.ganriel membalas pelukan ian.ian sangat senang bisa bertemu dengan Gabriel.
"Ian kangen tau sama papa".ujar Ian.
"Papa juga kangen sama Ian".ujar Gabriel.
"Papa tau gak.ian sekarang udah sekolah lho.ian juga punya banyak teman di sana".ujar Ian.
"Wih.anak papa udah sekolah aja.kamu belajar yang rajin ya".ujar gabriel.ian menganggukkan kepalanya.
Gabriel menoleh kearah bell yang sedang menatapnya.ganriel tersenyum.dia mendekati bell.
Cup
Satu kecupan mendarat di kening bell.bell sudah terbiasa dengan kelakuan Gabriel.ian yang melihat itu hanya tersenyum.
Setelah selesai makan.bell,Gabriel dan Ian duduk di ruang tamu.mereka bermain bersama layaknya pasangan suami istri.
Tiba tiba saja Clara datang dari kamar nya.dia melihat keromantisan pasangan muda itu.
"Uwu banget deh liat kalian.langsung nikah aja".ujar Clara.
Mereka menoleh kearah Clara yang tengah menatap mereka.
"Eh tante.boleh nih Tante kalau anak nya El nikahin".ujar Gabriel.
"Boleh dong.kalain udah cocok jadi suami istri".ujar Clara
"Mom".ujar bell.dia sangat malu.
"Ya udah tante.secepatnya El lamar anak tante".ujar Gabriel semangat.
"Mommy iri deh liat keuwuan kalian".ujar Clara tersenyum.
"Kenapa iri.kan Daddy romantis sama mommy".itu bukan suara bell mau pun gabriel.itu adalah suara Jeffri yang baru saja pulang dari kantor.
"Eh daddy.kapan pulang nya".ujar Clara terkekeh.
"Apa Daddy masih belum romantis ya sama mommy".ujar Jeffri.
Wajah Clara menjadi merah.clara mencubit perut jeffri.sang empu meringis kesakitan.
"Sakit mom".ujar Jeffri.
"Makanya jangan gitu sama mommy".ujar Clara.
Bell dan Gabriel tertawa melihat pasangan tua itu yang sedang bertengkar.
"Jadi kamu mau nikahin bell ya El".ujar Jeffri.
"Iya om.kalau om izinin El buat nikahin anak om".ujar Gabriel.
"Ya udah kamu nikahin aja bell.om restuin kalian berdua".ujar Jeffri.
"Akhirnya dapat restu dari calon mertua".ujar Gabriel.
Mereka tertawa melihat tingkah gabriel.jeffri dan Clara pergi ke kamar setelah mengobrol dengan Gabriel.
Bell tertidur di sofa karena kelelahan.bell yang liat bell sudah tidur dia menjadikan pahanya sebagai bantal untuk bell.
"Mama cantik kan Ian".ujar Gabriel.
"Kan mama emang selalu cantik pa.gak ada yang bisa ngalahin kecantikan mama".ujar Ian.
"Bisa aja kamu".ujar Gabriel
"Kapan kita bisa satu rumah pa?".tanya Ian.
"Tunggu bentar lagi sayang.nanti kita bakalan tinggal bareng".ujar Gabriel.
"Yey. Kita bakalan habisin waktu bersama kan pa".ujar Ian.
"Iya sayang".jawab Gabriel."sekarang kamu tidur.papa mau pindahin mama ke kamar dulu".ujar Gabriel.
"Oke pa".ujar Ian.
Ian pergi dari sana.gabriel mulai mengendong bell dan membawanya menuju ke kamar.
Setelah sampai di kamar.gabriel membaringkan bell di kasurnya.lalu laki laki itu menyelimuti tubuh bell hingga batas dada nya.
"Kamu cantik banget.aku beruntung bisa miliki kamu".guman Gabriel.
"Selamat tidur cantik".tambah Gabriel.
Setelah itu Gabriel keluar dari kamar bell.dia langsung pulang saja karena dia tidak ada kegiatan lagi.
Biasanya geng Felix akan berkumpul.tapi Gabriel sedang malas untuk berkumpul.