Teror berisi tentang banyaknya foto yang memperlihatkan dirinya sedang menghabiskan malam dengan penuh gairah dengan seseorang yang tidak diketahui oleh nya tentang identitas asli dari seseorang itu kini berada di teras mansion nya
Namtan ingin pergi bersantai di depan dan memandang tanaman yang di rawat oleh ibunya tetapi harus di tunda karena sang pengawal memberikan sebuah bingkisan tertutup, dan setelah namtan membukanya jantungnya sontak berdetak dengan kencang dan keras
Ini adalah malam panasnya, kotak itu terisi beberapa fotonya yang sedang tidur telanjang, dan di sana pun hanya wajahnya yang terlihat tidak dengan wajah seseorang yang bersamanya
Namtan yang tersentak karena kaget pun harus menahan menopang tubuh dan tangan nya pada meja di samping nya, wajahnya sudah pucat pasi tidak menyangka jika semua ini akan menerornya
"Bagaimana bisa" Cicit namtan ketakutan
"Bagaimana bisa ini terjadi, kami hanya berdua lantas mengapa dan alasan apa pemuda itu melakukan ini padaku" Ujar namtan tidak menyangka, bukankah mereka pun berpisah dengan baik baik dan tidak akan saling menganggu
Namtan segera berlari menuju para pengawal yang bertugas di bagian depan, mereka mungkin saja bisa melihat siapa gerangan yang mengirimkan ini padanya, namtan bisa bertanya dan bisa pula untuk melihat CCTV
"Paman" Panggil namtan dengan nafas berhembus saling mengejar
"Ada apa nona namtan, Anda tidak perlu berlari karena kami bisa mendekati tempat nona" Ujar salah satu pengawal
"Tidak apa aku hanya ingin bertanya, siapakah yang mengirim paket ini untuk ku"
"Dia datang dengan wajah tertutup nona, kami hanya menerima paket itu tanpa curiga karena pemuda itu berucap jika dia kenal dengan nona namtan" Ujar pengawal mencoba menjelaskan
"Bisakah paman sebutkan ciri ciri nya, atau jika tidak aku ingin membuka CCTV saja" Pinta namtan pelan
"Tantu saja Bisa nona, mari akan saya tunjukkan"
Namtan semakin mendekat pada pos penjagaan yang terdapat 1 TV berukuran besar bisa untuk mengecek mundur tentang siapa yang datang di depan gerbang nya dari rekaman cctv
Pada saat video telah di putar namtan merasa tidak mengenali seseorang itu, dia bertubuh kecil dan mempunyai postur seseorang yang tidak dia kenal, dan jika itu adalah seseorang yang menghabiskan malam dengan nya tentu saja juga bukan karena tubuh mereka tidak sama, yang berada di cctv lebih cenderung kecil
"Maaf nona kami tindak lebih hati hati untuk menerima paket"
"Tidak apa paman aku hanya ingin mengecek saja, tetapi ini memang paket yang di berikan padaku hanya saja aku ingin melihat Siapakah pengirim nya" Ujar namtan mencoba tersenyum dengan lues walaupun ujungnya namtan tersenyum dengan kaku
Namtan segera pamit dan meninggalkan pos penjaga untuk segera menuju kamarnya, di setiap langkah nya namtan hanya merenung mencoba memikirkan Siapakah seseorang yang ingin membuat nya jatuh kali ini, foto ini benar benar vulgar memperlihatkan tubuhnya yang polos tanpa busana, dan untung saja dia dengan cepat membuka nya tanpa ada seseorang yang tau, jika sampai ayah ataupun ibunya yang menerima paket ini, akan seperti apa reaksi mereka
"Siapa seseorang yang ingin membuatku jatuh ketakutan sekarang ini, apa tujuan mu sebenarnya" Gumam namtan resah
Namtan yang berjalan tidak melihat kanan dan kiri, fokusnya hanya terdiam dan seperti seseorang yang bingung tidak melihat jika di depannya ada ibunya yang juga sedang berjalan
Bruk
"Akhhhsss mama" Desah namtan meringis ngilu karena terjatuh duduk
Davikah memandang namtan putrinya yang jatuh terduduk sama seperti nya
"Kau tidak apa namtan" Tanya davikah pelan dan lembut, walau pun dia kesal dengan suaminya dan putri nya ini, tetapi sebagai ibu yang baik dia tidak bisa untuk mendiamkan putri yang di rawatnya dengan waktu yang ama
"Tidak apa mama, apakah mama baik baik saja" Tanya namtan khawatir
"Tentu saja mama baik baik saja"
Namtan yang tersadar jika foto milik nya telah tejatuh beberapa segera mengambil sebelum ibunya dapat melihat, namtan bahkan menarik dengan cepat foto yang berada di dekat sang mama, dan untung saja foto itu tidak ada yang terbuka, entah keberuntungan darimana namun namtan benar benar bersyukur
"Itu apa" Tanya davikah penasaran
"Bukan apa apa mama, ini hanya foto ku dan teman sewaktu kita bertemu" Sangkal nya dengan senyuman manis
"Ahh baiklah mama ingin ke dapur terlebih dahulu"
"Ya ma"
Namtan menghembuskan nafas kasar, untung saja mamanya tidak sedetail biasanya, karena jika itu mamanya yang seperti itu, pasti namtan saat ini sudah di ceramahi dan mungkin juga sudah di bentak karena mempermalukan martabat keluarga
kittisawat
Tepat saat namtan meninggalkan tempat itu, satu dari penghuni dari mansion kittisawat datang dengan membawa tas dan langkahnya sontak saja terhenti melihat ada selembar foto yang berada di dekatnya sedikit bersembunyi di dekat meja
"Apa ini" Tanya nya tajam
Rahangnya mengeras dan dingin
.
Porsche menggeliat pelan saat wajahnya terkena sinar matahari, sedikit menganggu nya namun Porsche terseyum senang karena ini adalah pagi yang indah menurut nya, jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, sudah waktunya untuk dia membersihkan diri dan mulai mencari sarapan atau bisa saja Porsche meminta untuk pelayan membawa nya ke dalam kamar nya
Saat akan bangun Porsche merasakan aneh, tangan nya meraba raba bagian samping miliknya, tempat itu masih hangat seperti ada seseorang yang menempati sebelum nya, atau ini hanyalah jejak nya sendiri yang menyisakan kehangatan di sana
"Hanya perasaan ku saja" Pikir nya
Tidak hanya itu saja Porsche menemukan bekas gelas yang seperti meminum cairan berwarna merah, langkah nya yang ingin pergi menuju kamar mandi kini Porsche langkah kan menuju gelas itu
Hemssshh
"Wine" Gumam Porsche kembali
Porsche yang menghirup gelas itu yang berbau wine tua segera waspada dan mencoba menatap sekeliling, jangan jangan ada seorang penyusup di dalam kamar nya, Porsche yakin jika dia tidak meminum wine sama sekali, dan Porsche sudah merasa kejanggalan di dalam kamar ini
Porsche segera berlari menuju telfon hotel memencet tombol 3 yaitu panggilan penting untuk mengonfirmasikan pada lobby yang terdapat resepsionis
Tut
Tut
"Halo selamat pagi ada yang bisa saya bantu" Sapa seseorang dari sebrang dengan halus
"Biasakan ada seseorang datang ke dalam kamarku yang berada di lantai 9 nomor 30 , aku merasakan keanehan" Ujar Porsche panik karena ketakutan
"Baiklah seseorang akan segera datang menuju kamar yang Anda sebutkan tuan"
"Trimakasih"
Porsche tidak bisa bernafas dengan lega, demi apapun Porsche tidak akan berada di dalam kamar ini jika hal seperti ini akan terjadi, siapa yang ada di dalam kamar nya semalam, dan pertanyaan Porsche kini terjawab saat siluet tubuh tinggi kekar dan tegas kinn keluar dari balkon kamarnya
"Kau sudah bangun sayang" Kekeh kinn melihat wajah pucat Porsche
Kinn sudah melihat dan mendengar ucapan panik sang kekasih pada bawahan nya, kinn hanya ingin melihat apa yang akan di lakukan Porsche
"Mengapa kau bisa berada di sini" Tanya Porsche terpekik
"Tentu saja bisa" Ujar enteng kinn
"Pergi" Bentak Porsche kencang
"Untuk apa aku harus pergi"
Kinn berjalan mendekat pada Porsche yang kini sudah berjalan mundur untuk menghindar, bagaimana bisa kinn memasuki kamar yang di tempatinya di sini, Porsche benar benar meralat ucapan nya jika ini adalah hari indah, ini adalah hari suram untuk nya karena bertemu dengan pria bajingan yang menghianati nya
"Pergi karena aku tidak ingin berdekatan dengan mu" Desis Porsche tajam
"Kuharap kau tau kitten, ucapan mu sangat tidak sopan untuk kau ucapkan padaku" Seru kinn dingin
Kinn memasukkan tangan nya kedalam saku miliknya, semakin mendekat maka kekasih nya akan semakin menjauh padahal saat tertidur Porsche sangat menempel padanya
"Sangat sopan untuk seorang bajingan seperti mu"
Greb
"Lepas" Desis Porsche kuat
"Ekkhhhhhh"
Porsche mencoba melepaskan tangan kinn yang memegang lengan nya, tubuhnya pun juga sudah memberontak parah namun kinn terlalu kuat memegang nya hingga tangan nya mungkin saja akan membekas warna merah,. Sakit, cekalan kinn membuat tangan nya kesakitan
"Akhhhh sakit"
Tok
Tok
Porsche mencoba berteriak dengan kencang, itu adalah bantuan untuknya yang sudah datang, mereka akan membantu nya dari pria gila ini yang memasuki kamar nya dengan tindakan tidak sopan, dan sekarang sudah mencoba menyakiti nya jika kinn Porsche laporkan pada pihak berwenang Porsche yakin kinn akan mendapatkan pasal berlapis
"Tolong aku, akhh tolong aku kumohon masuklah" Pinta Porsche kencang
Kinn hanya terkekeh dan semakin memegang erat tangan kekasih nya
Cklek
"Tolong aku dari pria ini hiks tolong aku" Pinta Porsche cepat saat pintu kamar nya telah terbuka dengan lebar
Tapi Porsche tidak melihat kepanikan dalam diri pelayan yang datang, yang ada sekarang pelayan itu sedang membungkuk hormat pada mereka, Porsche jadi semakin bingung
"Keluar lah" Ujar kinn dingin
"Baik tuan anakinn"
Porsche menatap kinn dengan intens, jangan bilang jika hotel ini adalah milik kinn
"Jika kau berpikiran jika hotel ini adalah miliku, kau sangat pintar kitten manis" Remeh kinn dengan seringaian
Porsche benar benar merutuki kebodohan nya sendiri, mangapa bisa dia mencoba mengabaikan apa yang ada di tulisan yang tertera di hotel ini, jadi kinn lah pemilik nya, Porsche berusaha kabur tetapi dengan bagus nya dirinya kabur pada kandang kinn
"Bodoh" Gumam Porsche menyesal
Kinn menyentak tubuh Porsche mendekat dan berbisik
"Kita akan menikah sekarang juga"
Deg
"Apa maksud mu" Ujar Porsche cepat
"Kau tidak tuli untuk kembali mendengar ucapan ku"
Porsche mencoba melepaskan tangan kinn yang memegang erat tangan nya, dia tidak mau menikah dengan kinn apapun yang terjadi, kinn telah meminta namtan menjadi pendamping hidup nya, Porsche tidak ingin menjadi yang ke dua secara terus menerus
"Aku menolak nya"
"Aku tidak membutuhkan jawaban mu"
"Aku tidak mau" Teriak nya kuat membuat kinn murka dan segera menggeret Porsche
"DIAM"
"aku tidak mau, hiks kinn aahhhh aku tidak mau menikah dengan mu"
"Sudah kubilang jika aku tidak membutuhkan jawaban mu, mau tidak mau kita akan menikah saat ini juga"
Porsche menangis keras, dia tidak mau kembali di salahkan, dia takut jika ayahnya kembali menemuinya dan memberitahukan jika kinn hanyalah untuk adiknya, tangisanya tidak bisa dia tahan lagi, air matanya telah jatuh semakin deras
" Kinn hiks "
"Apa yang membuat mu menolak menikah dengan ku" Tanya kinn dengan bentakan tinggi
"Kau pergi dariku, kau tidak mendengarkan ucapan ku untuk tetap tinggal dan menunggu ku, kau pergi dariku dan sekarang kau menolak untuk hidup bersamaku" Lanjut kinn panjang
"Kau bersama dengan nya hiks"
"Aku kecewa dengan mu karena kau tidak mendengar kan ucapan ku kala itu dan menunggu saja, kau tidak percaya akan ucapan ku jika hanya kau lah yang aku inginkan" Lirih kinn
"Tapi kau pergi untuk namtan, kau melamarnya kinn"
"AKU DATANG UNTUK MELAMAR MU DAN KAU KABUR PORSCHE"
Porsche sontak mematung kaku, kinn datang untuknya
"aku datang untuk melamar mu kitten, aku datang untuk mu maka dari itu aku berucap agar kau mampu menunggu ku, kau dengan sifat egois mu selalu berpikir jika aku adalah manusia bangsat yang harus kau tinggalkan" Ucap pilu kinn
"Bukan seperti itu"
"LALU APA"
greb
Porsche ketakutan, satu satu nya cara adalah dia memeluk kinn dengan erat
"Maafkan aku hiks kinn"
"Jangan pergi, kau membuat ku takut"
"Aku tidak akan pergi kumohon maafkan aku" Ujar lirih Porsche membalas pelukan kinn dengan sangat erat
Aku minta maaf untuk bodyguard yang ga up sesuai jadwal, aku masih berkabung kak selama 2 hari, aku sedikit nyempetin waktu buat ngetik yang menurut ku alurnya bisa ku tulis dalam waktu sedikit singkat, semoga suka, lope dari aku buat kaka yang masih setia 😚😚 maaf jarang sapa hem 👉👈