Sore itu, atlas tidak langsung pulang kerumahnya, cowok itu Kembali ke sekolah. Vano, Rigel, dan Alan yang berada dilantai 2 langsung berlari ketika melihat atlas masuk ke halaman sekolah dengan acak acakan. Begitu banyak luka lebam diwajahnya "ATLAS!"
"Ya ampun kenapa tuh anak" teriak rigel panik
Mereka bertiga langsung menghampiri atlas dan ingin mendekati nya. "Tlas, Lo kenapa?"
"Siapa yang berani lakuin ini sama Lo tlas? Siapa!?"
"Kasi tau kita tlas, kita akan balas mereka!"
"Pasti anak anak altareyz kan, emang sialan mereka!"
Atlas menggeleng "menjauh dari gue" ucap atlas, tentu saja membuat teman temannya bingung. "Lo kenapa hah?"
"Tlas"
"Kumpulin anak anak the gaxs diaula, ada yang mau gue sampaikan" ujar atlas lagi, cowok itu berjalan pergi meninggalkan teman temannya sambil membawa almet yang ia letakan di pundaknya. Inti the Gaxs saling pandang satu sama lain. "Dia kenapa?"
Diaula, para siswa yang tergabung dalam geng the Gaxs sudah berada disana. Atlas naik ke atas mimbar yang memang berada disana. Cowok itu memegang mic sambil memandang anggota nya satu persatu.
"Atlas mau ngapain sih? Bingung gue" ucap vano yang berdiri disamping Rigel dan Alan.
"Gak tau, kayaknya dia lagi serius banget" jawab Alan
"Oke, maaf udah ganggu waktu kalian dan minta kalian untuk berkumpul diaula ini dengan mendadak kayak gini, sebenarnya ada hal yang ingin gue katakan kepada kalian, mungkin hal ini bakal buat kalian kecewa sama gue, bahkan mungkin menganggap gue munafik atau apa lah" suara atlas sudah terdengar di aula itu
"Gue punya pacar, namanya Naya, gue kenal dia dari sebuah aplikasi cari jodoh yang sempat viral beberapa tahun yang lalu" Vano dan Rigel mendengar itu langsung tertawa karena menganggap itu hal yang lucu. Atlas yang dulu dikenal tidak pernah dekat dengan wanita mana pun diam diam mendownload aplikasi cari jodoh? Hey itu hal yang sangat lucu bagi mereka berdua.
"Gue kenal Naya dari gue kelas 3 SMP, waktu itu dia masih kelas 2 smp alias setahun lebih muda dari gue, waktu gue kenal dia, dia orang Indonesia yang tinggal di Swiss, seiring berjalan nya waktu gue jadi nyaman sama dia, dan pada tanggal 20 tepat bulan Januari gue beraniin nembak dia, gue sempat digantung naya selama 13 hari, dan ya akhirnya dia memberi jawaban"
"Apa jawaban nya boss?" Teriak anggota nya penasaran
"Gue ingat betul, tepat tanggal 2 February pukul 05.43 menit dia mengirim pesan iya kak, aku mau jadi pacar kakak, alias dia menerima gue jadi pacarnya, ya gue sebagai cowok dikasih jawaban iya otomatis senang dong"
"Terus bos? Ibu ketua kita dimana sekarang?"
"Kenapa gak dibawak kesini?"
"Selama hampir 3 tahun ini, hubungan gue dan dia baik baik aja, tapi tidak dengan hari ini"
para anak anak the gaxs masih terdiam masih menunggu sang ketua untuk melanjutkan perkataannya. "Hari ini gue baru tahu kalau gue pacaran dengan adik dari musuh gue sendiri" ucap atlas sambil menunduk
Ucapan atlas berhasil membuat anggotanya terkejut kali ini, apa lagi vano dan rigel mereka berdua masih tercengang "tlas Lo ngomong apa?" Tanya Alan dengan wajah datarnya
"Apa kurang jelas? Gue rasa Lo semua tau yang gue maksud" jawab atlas lagi
"GILAK KETUA GUE SELAMA INI GAY ANJING!!!" Teriak vano dengan histeris
Atlas mengernyitkan keningnya bingung mendengar respon anggotanya. "Jadi nama samaran gara selamanya ini Naya?" Ujar rigel, mereka mengira bahwa atlas berpacaran dengan gara karena ia adik dari raka. Tidak tahu saja mereka kalau Raka mempunyai adik perempuan.
"Lo pacaran sama gara tlas? Gak nyangka gue" lanjut Rigel lagi
"Lo semua budek apa gimana? Gue pacaran sama Naya! N-a-y-a, Naya!" Tekan atlas dengan emosi, ia tidak habis pikir kenapa bisa mempunyai anggota yang super lemot seperti ini.
"Kata Lo adik dari musuh Lo, kan musuh kita cuma Raka" sela vano
Atlas mengangguk "memang benar Naya adik dari raka dan juga gara"
"Mereka punya Adek cewek tlas? Kok gue gak tau?" Alan bersuara
"Gak sepantasnya kalian tau tentang cewek gue" ketus atlas
Anggota the gaxs berdecak "ck"
"Terus kenapa Lo babak belur kayak gini?" Tanya Alan
"Gue tau, pasti Lo ketahuan sama Raka dan gara kan, hahaha mampus loh tlas" Vano tertawa geli melihat penderitaan ketuanya diikuti oleh Rigel juga.
Atlas marah? Tentu tidak, cowok itu menunduk sambil menghela nafasnya dengan pelan. "Kalian semua boleh kembali ke kelas" ucapnya, secara perlahan atlas meninggalkan mimbar dan menuju ke belakang panggung.
Alan langsung menyentak lengan Rigel dan Vano sambil menatap tajam ke arah mereka. "Bukan waktunya bercanda, Lo liat" cetus Alan sambil menatap atlas berjalan dengan lesu, saat itu juga tawa dari vano dan rigel langsung terhenti.
Mereka bertiga langsung menyusul atlas ke belakang panggung, terlihat cowok itu sedang bersandar dikursi sambil menangis. "Tlas" panggil vano dengan pelan, atlas dengan cepat menghapus air matanya. "Ngapain kalian kesini? Gue kan suruh kalian kembali ke kelas" ketus atlas
"Gimana bisa kita kembali ke kelas sedangkan Lo disini" lanjut Alan sambil berjalan dan duduk disamping atlas diikuti vano dan Rigel
"Tlas maaf-"
"Gue gak apa apa, kalian bisa tinggalkan gue sendiri"
"Tlas tapi-"
"KALIAN DENGAR GAK SIH GUE NGOMONG? TINGGALKAN GUE SENDIRI!" teriak atlas dengan penuh emosi
"Please tinggalkan gue sendiri, gue butuh waktu" lirih atlas sambil memandang mereka dengan tatapan sendu.
Alan mengangguk "kita duluan" ucapnya sambil bangkit dari tempat duduk.
Rigel memandang atlas sambil tersenyum "Lo kuat tlas"
"Kalau udah mendingan, Lo ke bawah pohon tempat biasa aja, kita ada disana" balas Vano lagi, mereka bertiga pun melangkah pergi dari sana.
"NAYAAAAAAA"
"hiks hiks, nay"
"Gue gak mau pisah sama Lo nay, enggak nay, enggak"
"Gue udah terlanjur sayang sama Lo nay, gue gak bisa kayak gini" lirih atlas lagi sambil terduduk dilantai sambil menangis. Ia tidak perduli ia dicap cengeng atau apapun, yang jelas, ia sangat hancur sekarang.
***
Sedangkan Naya sedang tertidur dipelukan Molu. Molu tersenyum tipis sambil mengesampingkan rambut Naya yang menutupi wajah cantiknya. "Naya itu cantik, jadi Naya gak boleh sedih sedih lagi ya" ujar Molu berbicara sendiri
Kenan masuk sambil mencubit paha Molu karena ia sempat mendengar Molu memuji Naya "modus ya Lo mol" kata Kenan
Molu langsung menggeleng dan langsung membenarkan posisinya menjadi duduk. "Enggak Kenan, mana ada Molu modus, kan tadi kalian yang suruh Molu hibur Naya, yaudah Molu hibur aja sampai Naya tertidur" jelas Molu
Kenan mengangguk sambil menahan tawa melihat ekspresi Molu yang ketakutan. "Santai aja kali mol"
"Oh iya anak anak yang lain mau nyusulin Raka dan gara, Lo mau ikut?" Tanya Kenan
"Emangnya bang Raka dan bang gara dimana?"
"Di rooftop, Lo mau ikut gak?"
Molu mengangguk "nanti yang jagain Naya siapa?"
"Ada suster yang bakal jagain Naya, lagipun kita gak bakal lama" jawab Kenan
"Yaudah ayo" ajak kenan lagi, Molu langsung meloncat ke arah Kenan, Agar cowok itu mau menggendongnya. "Heh mol lu ngapain njir!"
"Molu capek Kenan, gendong Molu ya please" rayu Molu dengan wajah yang diimut imutnya. Kenan menghela nafas pasrah untuk mengikuti kemauan Molu dan mereka berdua pun keluar dari ruangan Naya.
Disaat anak anak altareyz meninggalkan Naya sendiri, seseorang masuk keruangan Naya sambil mengendap endap. Ia memakai baju perawat dan juga masker yang menutupi sebagian wajahnya.
"..."
***
JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN NYA GUYSSS 😍😍
1 PART AJA DULU YAKAN🙈🙈🙈