Oh, KKN!

By doonadae

64.5K 8.5K 737

KKN, Kuliah Kerja Nyantai? Kuliah Kerja Nangis? Kuliah Kerja Ngebaper? Semuanya salah, karna sejatinya KKN ya... More

Kenalan dulu bos!
O1. Kelompok 15
O2. Pemilihan Ketua
O3. Waktunya Observasi
O4. Hari Keberangkatan
O5. Hari Pertama
O6. Bareng Mantan
O7. Kunjungan
O8. Hantu Jatuh Cinta
O9. Langit, Senja dan Kenangan
10. Es Krim dan Hoodie
11. Rahasia
13. Ngerinya Cewek PMS
14. Jadi Badut
15. Maskeran Bersama
16. Festival part 1
17. Festival part 2
18. Sedikit Cerita Masa Lalu
19. Hal Kecil Sederhana
20. Lebih Dekat
21. Soal Mantu Idaman
22. Barisan Para Mantan
23. Problematika Remaja
24. Gugur Sebelum Berjuang
25. Mencurigakan
26. Awal Mula
27. Kebun Pak Chanyeol
28. Bimbang
29. Galau
30. Memaafkan
31. Kalau Suka, Bilang!
32. Girls Time
33. Pantang Menyerah
34. Selamat Tinggal
35. Selamat Tinggal, Banowati
36. Ryujin and her protector
37. Setia itu Asik

12. Bye Bye Fever

1.5K 228 9
By doonadae

Beomgyu menarik resleting jaket yang dikenakan sampai sebatas leher. Pagi ini angin bertiup sangat kencang hingga membuatnya merasakan kedinginan.

Gadis yang juga baru saja keluar dari posko langsung berdiri di samping cowok ini.

"Dingin?" Tanya Yunjin yang mendapatkan balasan anggukan dari Beomgyu.

"Ck, lemah lo! Yang semangat dong kayak gue nih. Hana..dul..set.." Yunjin berjalan keluar dengan menggerakan seluruh tubuhnya, melawan hawa dingin.

Beomgyu yang melihat itu terkekeh. "Coba lo aja nanti yang jadi instruktur senam, udah cocok banget tuh Jin," ucap Beomgyu.

Jadwal mereka hari Minggu ini adalah senam pagi yang akan di mulai pukul tujuh  pagi di aula balai desa ini, maka dari itu anak-anak sudah bangun sejak jam tiga pagi membersihkan sekaligus bersiap-siap.

"Maunya si gue gitu ya Gyu tapi Isa sama Ryujin udah ngajuin mau jadi instruktur senamnya ya udah gue ngalah aja." Yunjin masih terus menggerakan tangan dan kakinya.

Beomgyu mengangguk. "Btw Jin kenapa lo suka kpop?"

"Kenapa ya? Ah! Waktu gue kerja part time tiap hari di tempat itu muter lagu kpop mulu jadinya gue penasaran terus stalk taunya keterusan sama pengalihan isu dari sakit hati diputusin cowok, " jawab Yunjin. Gadis itu tersenyum mengingat kembali masa-masa di mana dia masih baru kenal dunia kpop yang mana menyelamatkan hidupnya ini.

"Lo kerja part time?"

"Iya dulu tapi semester kemarin udah keluar."

"Kerja di mana?"

"Tongkrongan deket dari kosan gue."

Beomgyu mengangguk-angguk sambil membulatkan mulutnya. "Keren juga lo kuliah nyambi kerja."

Yunjin menepuk dadanya bangga. "Iya dong siapa dulu, Yunjin." Gadis ini kemudian terkekeh, "maunya sih juga fokus kuliah tapi kebutuhan yang mendorong gue buat kerja sampingan juga."

Beomgyu mengernyit, mencerna omongan Yunjin.

"Bayangin aja sendiri kebutuhan cewek kan banyak, nggak mungkin juga gue cuma minta-minta sama nyokap bokap meskipun mereka bisa aja sih ngasih gue, tapi ya setelah memutuskan untuk kuliah dan ngekos gue jadi pengen juga ngerasain cari duit sendiri itu gimana dan bener kata orang tua, nyari duit itu susah," jelas Yunjin.

Pemuda itu mengangguk paham. Memang omomgan orang tua kadang ada benarnya, sesusah itu mencari uang.

"Ditambah lagi hobi gue yang butuh banyak duit harus banget gue nyari kerja sampingan, meskipun sama bokap dilarang tapi gue diem-diem aja kerjanya."

"Lo orang mana sih Jin?"

Yunjin menghentikan gerakan tangan dan kaki, berjalan mendekat dan duduk di dipan kayu sebelah Beomgyu. "Gue asli Depok. Kapan-kapan lo main ke sana gih ajakin cewek lo juga," ajak Yunjin.

"Cewek gue?"

"Iya, Ryujin."

"Oh kirain siapa." Beomgyu sempat berpikir Yunjin tau kalau dirinya punya pacar tapi sepertinya tidak setelah mendengar ucapan gadis ini barusan.

"Eh tapi Ryujin bukan cewek gue, dia sahabat," lanjut Beomgyu meluruskan.

Yunjin malah tersenyum dan mengedipkan satu mata menggoda. "Sahabat rasa pacar," ujar gadis ini sambil menyikut lengan Beomgyu.

"Nggak woy! Jangan bikin gosip aneh-aneh lo," ancam Beomgyu menunjuk tepat di depan wajah Yunjin.

"Iya..iya..sahabat doang nggak lebih," sahut Yunjin. "Tapi pas hoodienya dipake nggak marah-marah tuh." Godanya lagi.

"Hoodie?"

"Iya yang kata lo limited edition hadiah dari seseorang."

"Oh itu, ya maaf deh kalau waktu itu lo jadi kena amukan gue soalnya hoodie tuh beneran spesial."

"Santai aja," balas Yunjin. "Jadi lo sejak kapan sama Ryujin?"

Beomgyu mendelik hendak memukul gadis itu tapi Yunjin sudah keburu kabur sambil tertawa.

Di sisi lain, Karina, Yeji, Giselle dan Ryujin yang sejak subuh tadi berangkat ke sungai untuk mencuci pakaian dan tak kunjung balik juga. Mereka malah asik main air tanpa mempedulikan apakah posko sudah rapi atau belum.

"Jadi lo sering nyuci di rumah Rin?" Tanya Giselle.

Karina mengangguk. "Iya, gue kucek biasa juga biar hemat listrik gitu sekarang kan apa-apa naik termasuk tagihan listrik."

"Iya juga sih yang nggak naik mah cuma tinggi badan gue aja," sahut Ryujin.

Mereka tertawa.

"Gue sih paling males tuh kalau suruh setrika beh udah panas terus punggung sakit kan, tapi kalau kanjeng ratu udah bersabda mau nggak mau harus gue lakuin," ujar Yeji sambil memeras pakaiannya.

"Setuju banget! Budhe-nya Beomgyu tuh kalau udah lihat pakaian numpuk mukanya cemberut sambil jawab nggak enak, langsung deh gue setrika semua siangnya beliau jadi manis lagi," sahut Ryujin ikutan menimpali.

"Budhe-nya Beomgyu?" Ulang Giselle memastikan kalau dia memang tidak salah dengar dengan ucapan Ryujin.

Ryujin mengangguk memasukan pakaian-pakaian bersihnya ke dalam timba.

"Lo tinggal sama Beomgyu?" Tanya Karina.

"Iya, kenapa?"

"WHAT???!" ujar Yeji, Karina dan Giselle bebarengan. "Kok bisa sih? Gue sama Yeonjun yang udah pacaran lama aja masih belum boleh tinggal bareng, kok kalian udah serumah?" sambung Yeji.

"Jangan-jangan kalian bohong ya tentang sahabatan doang?! Udah nikah kan kalian?" Tutur Karina.

Giselle hanya mengangguk, mengiyakan ucapan kedua orang yang lain.

"Sembarangan!" Kata Ryujin. "Niat awalnya gue mau ngekos sama Beomgyu karna kan kita dari luar kota tapi nyokap si Beomgyu bilang kalau tinggal aja di rumah Budhe, suruh nemenin gitu."

"Gue kira kan udah nikah sorry ya udah suudzon," ucap Karina lirih.

Ryujin menggelengkan kepala. "Santai aja. Banyak kok temen-temen gue yang juga nggak tau terus bilang gitu," jawab Ryujin.

Karena sudah menyelesaikan ritual cuci bajunya, Ryujin bersiap untuk kembali tetapi ketika dia hendak melompati sebuah batu besar kaki kanannya tergelincir dan membuatnya jatuh ke sungai beserta dengan pakaiannya.

Jatuhnya Ryujin ini membuat ketiga teman lainnya panik dan buru-buru menolong serta menyelamatkan pakaian Ryujin. Untung sungai untuk cuci baju ini cukup dangkal jadi untuk seorang yang tidak bisa berenang seperti Ryujin masih aman, tapi yang menjadi masalah sekarang adalah pakaian yang dipake Ryujin basah kuyup mana itu satu-satunya pakaian bersih yang Ryujin punya, sekarang dia harus pakai apa coba?

🏠🏠🏠

"SELAMAT PAGI BUIBU DAN PAKBAPAK!!! ADEK, MBAK DAN MAS JUGA!!! SEMANGAT PAGI!!!" Dengan semangatnya Isa menyapa para warga yang ikut senam di lapangan.

Mereka tidak jadi senam di balai desa karna ternyata peserta yang ikut senam kali ini lebih banyak dan pastinya membutuhkan tempat yang luas.

"UDAH SIAP SENAM SAMA MBAK CANTIK DAN MAS GANTENG INI?"

"SIAPPPP!!!"

Semua warga terlihat antusias menyahuti perkataan Isa dan Haechan yang menggantikan Ryujin karna baju cewek itu basah dan berakhir dia pake sarung sama kaos Beomgyu.

Pak Junho juga udah siapin sound system yang besar banget buat senam.

Gak lama senam pun dimulai, semuanya mengikuti gerakan Isa dan Haechan dengan sangat lincah, ibu-ibu dan mbak-mbak semangat karna instruktur senamnya ganteng sementara bapak-bapak dan mas-mas juga tak kalah semangat karna melihat instruktur senamnya cantik, jadi semuanya bersemangat.

Isa gerakannya enerjik banget sementara Haechan sedikit kaku karna memang cowok itu tidak belajar gerakannya terlebih dahulu. Jeno dan Karina tak kalah lincah, mungkin karna setiap pagi mereka senam di SD kali ya kalau Yeonjun sangat amat enerjik melebihi siapa pun bahkan sampai ibu-ibu di sisi kanan dan kiri-nya tertawa oleh ulah Yeonjun. 

Sementara itu dari awal mulai senam, Sunghoon sudah caper ke cewek-cewek sampai bikin Yeji emosi dan narik Sunghoon pindah ke barisan bapak-bapak. Hendery juga yang awalnya tidak ada energi, ikutan termotivasi mendengar teriakan dan semangat bapak-bapak desa, Beomgyu yang tidak terlihat sama sekali ternyata ada di balik layar pemutaran lagu-lagu senam bersama Ryujin yang menahan kesalnya karna tidak bisa join. Gimana dia mau join senam kalau cuma pake sarung aja, kalau melorot kan nggak lucu.

Yunjin dan Giselle diberikan tugas sebagai dokumentasi.

Setelah kurang lebih 45 menit akhirnya senam selesai. Beberapa dari peserta ada yang meminta untuk melakukan lagi tapi Pak Junho menyarankan untuk istirahat sebentar, kasihan kepada instrukturnya.

"Kak Yeonjun! Ngapain? neduh dulu sini." Yeji memanggil Yeonjun yang asik mengobrol dengan beberapa pentolan desa.

Rupanya selain terkenal di kalangan kembang desa, Yeonjun juga terkenal di kalangan mas-mas pentolan desa.

Yeonjun berlari kecil menghampiri Yeji yang langsung memberikan air mineral gelasan beserta sedotan yang sudah tertancap di atasnya. "Panas banget ya By, untung tadi sempet pake sunscreen," ujar Yeonjun.

Yeji mengangguk. Dia masih berusaha untuk menusuk sedotan ke air mineralnya sendiri, padahal tadi pas buka punya Yeonjun gampang aja tapi kenapa punyanya sendiri susah banget sih.

"Sini!" Yeonjun mengambil air dari genggaman tangan Yeji dan membuka penutup plastik menggunakan sedotannya tadi, dia juga membuang sedotan Yeji yang rupanya sudah penyok. "Udah penyok itu gak bisa dipake lagi."

Yeji terkekeh.

Warga sekitar yang melihat Yeji serta Yeonjun mulai bersiul menggoda.

"Manis e talah jadi inget jaman enom-enoman ku bien." *(masa mudaku dulu)

"Halah opo ae Bu Wendy! Pak Yoongi dulu welek gak koyok mas e tah." *(apa aja bu wendy, pak yoongi dulu jelek nggak kayak masnya)

"Ngawur Bu Suzy! Bojoku ganteng e menembus alam semesta loh, kok isone jare elek!" *(kok bisa katanya jelek)

Dan masih banyak lainnya yang membuat Yeji dan Yeonjun tertawa sendiri.

Rupanya istirahat sudah selesai karna Beomgyu selaku mas-mas audio sudah menyalakan kembali musiknya.

Haechan juga sudah berseru, "MANA SEMANGATNYA WARGA DESA BANOWATI!!!! SIAP SENAM PAGINYA!!!"

Warga kompak menjawab sambil melambaikan tangan ke atas.

"AYO MAS BEOMGYU MUSIKNYA YANG KENCENG BIAR PADA SEMANGAT!!!" Perintah Haechan dan langsung sama Beomgyu diputerin musik jaran goyang.

Sehabis bubaran senam kira-kira pukul 10 siang, anak-anak itu diajak makan ke rumah Pak Junho. Tidak sampai situ saja mereka juga makan siang di rumah Pak Chanyeol sehabis membantu beres-beres sound system, kenyang banget ini mah sampe nanti sore.

"Lo kenapa sih? Sakit?" Tanya Haechan ketika balik ke posko melihat Ryujin duduk lemas di dipan panjang depan halaman.

Ryujin melirik, "iya gue pusing habis kecebur di sungai tadi" Jawab cewek itu sedikit ketus karna memang sedang menahan pusing.

Jadi Ryujin ijin untuk ke posko terlebih dahulu yang sialnya kunci posko ternyata di bawah sama Jeno, alhasil dia nunggu sendirian di depan untung si mantan ini datang.

"Gue kira lo lemes karna kurang makan," ujar Haechan berusaha untuk membuka pintu balai desa itu.

Setelah melihat Ryujin pergi dia cepat-cepat menghampiri Jeno dan mengambil kunci serta mengikuti Ryujin. Benar saja dugaan Haechan, cewek itu tidak bisa masuk dan duduk lemas di depan.

"Lo bisa jalan nggak?" Tanya Haechan setelah membuka pintunya.

Ryujin mengangguk. Meskipun badannya sempoyongan ke kiri dan kanan, cewek itu berhasil masuk dan langsung terduduk bersender ke tembok.

Haechan menyiapkan kasur lipat Ryujin dan memapah Ryujin untuk tiduran. "Badan lo panas banget, ke puskesmas aja yuk!" Ajak Haechan karna khawatir setelah memegang tubuh Ryujin.

"Sekarang minggu kalau lo lupa. Puskesmas tutup."

"Ya udah ke dokter aja."

"Gak mau, jauh harus ke kota," tolak Ryujin. "Mau tidur aja besok juga bakal sembuh kok."

Dengan dibantu oleh Haechan, Ryujin sudah meringkuk di kasur lipat dengan selimut tebal. Badannya mengigil, mungkin ini efek dari dia kecebur ke sungai tadi yang mana nggak ganti pakaian dalam yang basah ditambah tadi sempat main-main sebentar juga alhasil sakit kan sekarang.

Ryujin bisa melihat Haechan sedang memanaskan air kemudian menyeduhnya ke dalam gelas dan berjalan menuju ke arahnya.

"Bisa duduk nggak? Minum ini biar anget badannya."

Haechan membantu Ryujin mengubah posisinya dan memegang gelas air teh hangat.

"Pelan-pelan," ucap Haechan.

Ryujin mengangguk. Setelah meminum setengah teh hangat, Ryujin kembali merebahkan dirinya.

Haechan kembali setelah menaruh gelas dan mengulurkan telapak tangan memeriksa suhu tubuh Ryujin.

"Masih panas," gumam Haechan. Tak lama pemuda itu melangkah menuju ke kopernya, mencari-cari sesuatu.

"Apaan tuh?" Tanya Ryujin ketika Haechan melepaskan bungkusan putih dengan gambar seorang bayi yang sedang di kompres. "Bye bye fever? Lo kenapa nyimpen begituan Kak?"

"Iya. Diem dulu gue pasangin."

"Emang mempan buat orang dewasa ya?"

"Mempan, dulu lo juga pernah pakein gue ini pas demam kan?"

Ah, iya. Dulu Ryujin pernah membelikan bye bye fever waktu panik denger Haechan sakit.

"Nah sekarang buat tidur aja. Gue mau bantu anak-anak sama nyuruh Giselle buat balik nemenin lo." Haechan sudah bersiap pergi tapi ditahan oleh Ryujin membuat pemuda satu ini menoleh memperhatikan tangan kecil Ryujin yang mengenggam tepi jerseynya.

Ryujin dengan matanya yang sedikit terbuka bergumam, "di sini aja Kak..temenin aku.."

Oke, pertahanan Haechan runtuh sudah. Pemuda itu kembali duduk di samping tubuh Ryujin mengelus-elus rambut hitam 'mantan' pacarnya ini.

Semesta kalau becanda, selucu ini ya. Coba kalau mereka nggak putus waktu itu, Yeji Yeonjun nugu?? Pasti pasangan yang bikin iri anak lainnya Haechan sama Ryujin.

🏠🏠🏠

"BISA SAKIT JUGA LO YA RYUJIN!"

Bangun-bangun bukannya diperhatiin, Ryujin malah diledekin sama Beomgyu, emang cowok satu ini nyebelinnya udah mendarah daging.

"Beomgyu gak boleh gitu," sentak Isa. "Masih pusing nggak? Aku bikinin bubur nih tadi kalau kamu laper makan dulu, mau aku ambilin?"

Ryujin menggelengkan kepala. Dia melihat ke luar sepertinya sudah malam, bahkan dia lihat si Gadis ikutan duduk di sebelah Hendery. Ngomong-ngomong hantu satu itu beberapa hari ini tidak muncul, eh sekarang muncul mana rambutnya udah nggak acak-acakan mungkin Gadis hilang beberapa hari ini ke salon kali ya.

"Dia beneran kecebur ke kali? Makanya Ryujin lo kalau ada di alam tuh pamit-pamit dulu jangan sompral gitu akibatnya jadi sakit," ucap Sunghoon.

"Iya! Kapan-kapan kalau kecebur lagi langsung ganti baju," ujar Jeno.

Jeno langsung mendapatkan cubitan di lengannya oleh Yeji. "Lo doain Ryujin kecebur lagi?"

"Enggak Ji, enggak! Ampun, kenapa cubitan lo sakit sih?" Rintih Jeno. "Bang Yeonjun tolongin Bang.. cewek lo ini sumpah sakit banget.."

Yeonjun menggelengkan kepala, tentu saja dia tidak ingin kena getahnya karna membantu Jeno.

Beomgyu mendekat ikutan duduk di samping Ryujin membuat Isa seketika langsung pergi ngacir karna dipanggil sama Yunjin.

"Dapet bye bye fever dari siapa?" Tanya pemuda ini memegang dahi Ryujin yang masih tertempel plester itu.

Ryujin melirik ke atas. Beneran dong demamnya turun, gadis ini juga mencari-cari keberadaan Haechan yang dari dia bangun tidak terlihat.

"Nyari siapa lo?"

"Hm? Nggak, nggak nyari siapa-siapa kok," elak Ryujin. "Oh ini gatau juga sih tiba-tiba nempel aja di sini, gue kira malah dari lo tadi."

"Sejak kapan coba gue bawa barang begituan."

"Iya juga ya  lo mah malah seneng kalau gue sakit."

"Itu tau." Beomgyu mengelus puncak kepala Ryujin, "makan dulu sana habis itu minum obat tadi gue beliin di apotek."

"Lo ke apotek?"

Beomgyu mengangguk. "Sama Haechan," bisiknya tepat ke telinga Ryujin. "Sebenarnya dia yang beliin karna dia tau obat yang nggak bikin lo alergi."

DEG.

Haechan, Haechan dan Haechan, kenapa sih cowok itu masih aja inget hal-hal tentang mereka dulu, kalau gini kan Ryujin jadi susah buat move on!

"Udah makan dulu kasihan Isa daritadi bikinin lo bubur sampai gosong berkali-kali," ujar Beomgyu.

Sementara itu pelaku yang menghabiskan beras karna ingin membuatkan Ryujin bubur, dipaksa mengantarkan Yunjin ke WC karna cewek itu mau buang hajat. Karna bener-bener kebelet dan sudah di ujung tanduk, Yunjin lebih memilih ke WC di pinggir sungai daripada ke rumah Pak Junho yang jaraknya lebih jauh.

"Sa, jangan ditinggal guenya!" Ingat Yunjin karna takut ditinggal Isa malam-malam di tempat seperti ini.

"Iya!" Jawab Isa.

Yunjin di dalam bersenandung lagu-lagu Korea sementara Isa berdiam memainkan tanah-tanah di kaki sembari menyilangkan dua tangan di dadanya.

"Tapi kamu udah janji kan mau ngajak jalan pas malam minggu kemarin."

Dengan jelas Isa dapat mendengar ada suara seorang perempuan tak jauh dari sini, meskipun suara gemerisik air lebih mendominasi tapi tidak salah lagi, dia mendengar obrolan yang membuatnya penasaran dan diam-diam meninggalkan Yunjin untuk memeriksa.

Isa bersembunyi di balik pepohonan tak jauh dari WC, melihat seorang gadis berambut panjang dan seorang pemuda yang wajahnya tertutupi kepala gadis di hadapannya.

"Yeji bukan ya? Tapi dari pakaiannya bukan.." gumam Isa lirih.

Mereka berdua kembali berbincang lagi kemudian si pemuda merangkul gadis itu dan membuat Isa langsung menutup mulutnya dan memutar balik badan.

Pemuda barusan adalah Sunghoon, tapi siapa gadis yang dipeluk cowok itu?

Sebelum ketahuan Isa lebih dulu memilih untuk kabur tapi sayangnya mata elang Sunghoon melihat tubuh belakang Isa yang seketika membuat pemuda itu melepas pelukannya.

Ketika kembali ke WC, Yunjin tak kunjung selesai. Dan langsung keluar ketika Isa berbohong melihat sesuatu hal, dua gadis itu pun segera balik ke posko dan sesampainya di sana, Isa berpura-pura tak terjadi apa-apa.

Dia tidak akan membicarakan ini apa yang dilihatnya tadi kepada anak-anak termasuk kepada Sunghoon sendiri. Sementara Sunghoon, sedari kembalinya Isa ke posko sudah was-was takut jika gadis yang menurutnya punya kepribadian kekanak-kanakan ini akan membeberkan kepada teman yang lain.

Dan sebelum itu terjadi, Sunghoon harus meminta Isa untuk menutup mulut.

🏠🏠🏠

Chelamat membhaca theman-theman, dr aku pcrnya Soobin💙

Continue Reading

You'll Also Like

475K 47.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
824K 87.1K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
48.4K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
55.8K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.