Have Fun - Jeongharu

Por Person313403

50K 2.8K 163

[ nsfw ] - Tidak semua liburan terasa menyenangkan. Más

bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16

Bagian 17

4.2K 204 12
Por Person313403

; nsfw, harsh word, 21+, cringe maybe.































"Udah jam 12, gua balik ya bang, haruto sendirian dirumah." Jeongwoo mengemas barang-barangnya, bersiap untuk pulang.

Orang tadi, doyoung, hanya mengangguk lantas ikut mengemas barang-barangnya juga, dia juga akan pulang.

"Gua juga balik si, mau jemput kak Yedam di rumah bunda."

"Lo sering nitipin kak Yedam di rumah bunda lo ya bang?."

Saat ini keduanya sudah sama-sama keluar dari ruangan mereka dan berjalan menuju lift.

"Iya, kak Yedam lagi ngisi, gua takut kejadian apa-apa aja si makannya nitipin dirumah bunda." Kata si dokter Kim.

Jeongwoo hanya mengangguk, pembicaraan seperti masih sensitif bagi jeongwoo. Dia jadi teringat masa lalu, ck.

Ting!

Mereka sudah di parkiran Sekarang, parkiran sudah cukup sepi karna dokter atau perawat yang lain mungkin sudah lebih dulu pulang.

"Duluan ya bang!." Jeongwoo berjalan menuju mobilnya.

"Yo! Hati-hati!."

Di sepanjang perjalanan pikiran jeongwoo berbelit, dia ingin sekali sebenarnya memberikan anak pada Haruto. Tapi dia takut mental pemuda manis itu belum sepenuhnya sembuh.

Namun, saat mengingat perbincangan dengan doyoung tadi rasanya ia juga ingin haruto kembali mengandung.

Jeongwoo ingin melihat raut bahagia haruto saat perut anak itu membuncit lucu, dan dia rindu saat melihat bagaimana lucunya haruto saat minum susu ibu hamil.

Tanpa sadar senyum tipis menghiasi wajah suram dokter muda itu.

Jika tidak hari ini, mungkin nanti, dia hanya harus menunggu haruto siap.



























Ceklek!

Jeongwoo menutup pintu rumah dengan sangat pelan, takut menimbulkan kebisingan.

Dirinya melepas sepatu dan berjalan masuk ke dalam kamar, harunya pasti sudah terlelap karna mengantuk menunggu dirinya pulang.

Tapi, sebelum benar-benar masuk ke dalam kamar, jeongwoo merasa tenggorokannya kering, mungkin dia akan minum terlebih dahulu.

Di dapur, jeongwoo minum dengan tenang, sambil sesekali termenung dengan banyak beban pikiran.

Hingga fokusnya dialihkan pada satu suara,

"hhaa.."

Jeongwoo kaget, itu suara desahan.

Pikiran jeongwoo mulai bercabang, dirinya menaruh seluruh atensinya pada pintu kamar tamu di rumah mereka.

Pintu itu tertutup dengan rapat, namun memang tidak di kunci. Dirinya kemudian berjalan mendekat.

Saat sudah sampai di depan pintu itu jeongwoo sedikit menguping, dan telinganya kembali di dengarkan dengan desahan desahan memuncak libido nya itu.

"hng... Mau cum.. ah- mas jeo.."

Tubuh jeongwoo membeku, suara haruto mendesah dengan memanggil namanya. Tidak dapat di pungkiri jeongwoo keringat dingin sekarang.

Dirinya sudah lama merindukan rintihan dan desahan si manis.

Jeongwoo memutar kenop pintu berwarna silver itu dengan pelan.

Jantungnya berdegup kencang dengan pemandangan yang dilihatnya saat ini.

Di depannya, haruto tengah menungging membelakangi dirinya. Tangan pemuda manis itu sibuk mengeluar-masukkan semacam mainan sex di hole nya.

Jeongwoo tau alat yang di pegang haruto itu, mirip seperti penis.

Dengan jeongwoo yang masih mematung sekaligus menikmati kegiatan di depannya ini, disana, haruto tengah kesusahan.

Dirinya sangat sulit untuk klimaks, padahal yang di pikirannya saat ini sudah penuh dengan jeongwoo. Tapi tetap saja dia sulit untuk keluar, karna itu hanya mainan sex, bukan milik jeongwoo-nya.

"Hiks- mau cum mas jeo.. sakit.." semakin cepat pun haruto bermain, tetap saja dia tidak klimaks.

"uh! Ga suka ini!."

Bruk!

Haruto membuang dengan kasar mainan itu kebelakang, dan mengenai kaki jeongwoo.

Mata merah itu membulat sempurna saat dia menoleh ke belakang dan ada seseorang yang sedari tadi menonton acara solo nya.

"m-mas jeo, k-kapan pulang?." Haruto benar-benar malu sekarang.

Dirinya buru-buru mengambil celana tidur disampingnya dan hendak memakainya namun dengan cepat di tahan oleh jeongwoo.

Haruto tak berani menatap wajah jeongwoo, dirinya terus menunduk sekaligus menutup area intim nya dengan satu tangan.

"haruto liat saya."

Perlahan kepala haruto mendongak, bertemu dengan tatapan sendu suaminya.

"Sejak kapan sayang?."

mata haruto seketika berkaca-kaca, "hiks- dari sebulan yang lalu."

Jeongwoo merutuki dirinya sendiri makin keras sekarang, ketakutannya justru menyakiti si kekasih.

"m-mas udah gak cinta lagi ya sama aku?."

Jeongwoo menggeleng keras, dirinya kemudian mendekap erat tubuh haruto, "bukan sayang.. jangan berpikiran kaya gitu, saya selalu cinta sama kamu."

Haruto kemudian memukul kuat bahu suaminya, "terus hiks! Kenapa jauhin aku!."

Jeongwoo melepas pelukan mereka, menatap teduh wajah haruto yang memerah,

"Saya takut nyakitin kamu, haru."

Haruto menggeleng keras, air matanya yang tadi menumpuk di kantong mata kini berlomba-lomba keluar membasahi pipi merah nya.

"mas salah banget! Aku nungguin mas! ,aku selalu kangen sama mas!, aku gak pernah nyalahin mas!, aku- hiks.. aku pengen di sentuh sama mas.."

Jeongwoo hanya diam, memperhatikan si kekasih yang sedang mengeluarkan amarah di kepalanya.

Kedua tangan haruto terangkat meremat kerah baju bagian dada jeongwoo, kemudian dirinya menatap memohon pada sang suami.

"cium aku mas.."

Chu-

Jeongwoo mengabulkannya dengan cepat, menarik tengkuk si manis lalu ia sesap bibir berisi itu.

Haruto memejamkan matanya erat, ketika dirinya kembali merasakan sesuatu yang ia rindui tengah mengalir deras di tubuhnya.

Kedua tangan kekar jeongwoo kini berpindah memeluk posesif pinggang ramping istrinya saat lengan haruto melingkar di lehernya.

pasangan ini saling beradu lidah dan berbagi Saliva, saling menjulurkan lidah dan menyesap bibir satu sama lain untuk menyembuhkan rindu dengan perlahan.

Bunyi-bunyi itu terdengar indah bagi mereka, dengan kepala yang saling mendongkak menikmati kasih sayang satu sama lain.

Jeongwoo melepas pangutannya, menatap wajah terengah sang istri.

Chu.

Chu

Mengecup pelan bibir itu dua kali, kemudian tangan kekar pemuda itu membawa haruto kedalam pangkuannya.

"Lutut mu merah ke gesek lantai, yang." Jeongwoo mengelus lembut kedua lutut haruto yang memerah.

"um.."

Haruto hanya mengangguk, dirinya lemas sekarang.

"Mas."

"Iya sayang?."

"Mau punya dede bayi." Lirih si manis.

Jeongwoo tersenyum tipis, tangannya meremas sensual bokong yang tidak terbalut apapun itu, "ayo, kita coba."

Jeongwoo kemudian meggendong haruto keluar kamar, saat hampir sampai di depan pintu dia melihat mainan sex tadi.

Jeongwoo tersenyum miring lalu menendang Pelan mainan itu dan berujar, "gak sopan lo anj."

Semoga haruto tidak mendengar umpatan bodoh itu.




































; Nsfw

Haruto mengangkang dengan lebar di bawah jeongwoo sekarang, kaosnya tersingkap dengan kedua puting yang menegang.

Sang suami tengah menahan pinggang rampingnya berupaya memasukkan perlahan batang keras itu ke dalam lubang nya.

"Akh! ah.."

Haruto meremat sprei yang tersentuh pada tangannya, dia baru saja solo tadi tapi ini kenapa sangat sakit padahal baru setengah penis itu yang memasukinya.

Jeongwoo sedikit berkeringat, dirinya berusaha se-pelan mungkin untuk bermain karna takut menyakiti suami manisnya.

"Kalo sakit banget bilang, yang. Biar aku keluarin lagi."

Haruto menggeleng, "Dede bayi!." Katanya galak.

Jeongwoo tersenyum tipis, menunduk sedikit guna mencumbu sebentar ranum candu itu lalu kembali menegakkan badan,

"Aku dalemin yang."

Haruto mengangguk sayu, jeongwoo kemudian menghentakkan nya agak kuat,

"Mas- Ahh!."

Jeongwoo mengelus paha haruto yang bergetar, dirinya jadi tak tega.

Menunggu haruto beradaptasi sebentar, jeongwoo bercelutuk, "aku gerak ya."

Mendapat persetujuan, dirinya lantas memaju mundurkan tubuh bagian bawahnya, pelan namun dia pastikan penis itu tertanam dalam-dalam pada tubuh haruto.

Jeongwoo mendecih saat merasa penisnya di pijit dengan baik oleh dinding rektrum haruto.

Jeongwoo kemudian mempercepat tempo gerakannya, membuat tubuh tak berdaya di bawahnya ini terhentak-hentak sesuai irama.

"Ahh~ mas- eungh... Mas jeo.." haruto tak henti-hentinya mengutarakan nama jeongwoo.

Jeongwoo mendekatkan wajahnya pada wajah haruto dan memangut bibir itu lembut, tempo gerakan itu tak berkurang sedikitpun.

"Saya juga kangen kamu haruto, hampir gila saja rasanya." Kata dokter muda itu menatap lekat binaran istrinya.

"Tapi sekarang, keadaan sekarang yang membuat saya gila, bibir kamu, hidung kamu, kulit kamu, rektrum kamu, semuanya ingin saya makan sekaligus."

Haruto mendengar dengan baik semua yang di katakan jeongwoo, namun apa yang bisa dia lakukan selain memalu sambil mendesah?

"Jangan pernah lagi bermain dengan alat sialan itu, haruto. Tidak ada yang boleh memasuki lubang nakal ini selain penis saya."

"Saya mencintai kamu, haruto park."

Haruto mengigit bibir bawahnya kuat menahan desahan karna ingin membalas perkataan jeongwoo,

"a-aku hh.. aku juga cinta mas jeo emh..."

Jeongwoo mengecup kening haruto agak lama kemudian, setelahnya pemuda tan itu menegakkan tubuhnnya, melirik kebawah dimana dirinya melihat haruto tengah frustasi dengan meremat sisi bantal di kepalanya.

Mulut pemuda manis itu menganga lebar dengan lidah yang menjulur keluar.

Jeongwoo kemudian mengangkat kedua kaki haruto untuk di taruh pada bahunya.

Kini aksesnya lebih leluasa, dirinya sedikit menunduk dengan tangan bertumpu pada kasur, lalu menghujam lubang istrinya dengan sifat liar yang menyeruak keluar.

"You wanna baby, right? Here, we'll got you're baby."

Haruto, mungkin suaranya akan habis karna sibuk mendesah.













































- Have Fun -

Seguir leyendo

También te gustarán

5K 603 23
Baca & ikuti aja alurnya Ship di dalam cerita: - ginchi - rioncaine - risel - makomia - krowjaki - kelya (Kemungkinan akan terus ada ship baru yang m...
511K 32.8K 43
Berisi tentang kekejaman pria bernama Valter D'onofrio, dia dikenal sebagai Senor V. Darah, kasino, dan kegelapan adalah dunianya. Tak ada yang dapat...
KANAGARA [END] Por isma_rh

Misterio / Suspenso

8.5M 586K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...
Pengantin Iblis Por Khalisa

Misterio / Suspenso

307K 18.3K 44
"Kau telah terikat dengannya, Alana." Malam itu burung gagak membawa kabar buruk yang akan menghancurkan seluruh hidup Alana, sebuah kutukan yang mem...