Have Fun - Jeongharu

By Person313403

50K 2.8K 163

[ nsfw ] - Tidak semua liburan terasa menyenangkan. More

bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17

Bagian 14

1.6K 136 3
By Person313403



































Jeongwoo berdiri penuh khawatir di depan ruangan UGD. Bajunya masih basah dan kotor, pemuda berbahu lebar itu tanpa alas kaki, memar juga masih menghiasi tubuhnya.

Tak selang berapa lama seorang dokter pria keluar darisana, jeongwoo dengan tergesa mendekati dokter tersebut.

Si dokter tiba-tiba memegang bahu lebar itu, tatapan sedih juga dia perlihatkan.

Jeongwoo sudah tau artinya,

"Kak, istri gue?..."

Dokter itu membawa jeongwoo duduk di salah satu bangku terlebih dahulu,

"Seberapa jauh perjalanan kalian kesini tadi?."

Jeongwoo menggeleng ribut, dia tak tau, dia hanya membawa harutonya sejauh mungkin dari desa terkutuk itu.

"Gak tau kak.. gue bawa ke kota karna disana emang gak aman." Lirih si pemuda tan.

Ini rumah sakit di kota, membutuhkan waktu puluhan menit dari desa untuk sampai kesini.

"Jeongwoo, Haruto pendarahan hebat, istri kamu selamat tapi..." Yoshi otomatis menundukkan kepalanya, bingung dengan cara mengutarakan hal ini.

Melihat itu jeongwoo mengangguk cepat, dirinya tau.

"Hiks..."

Pemuda itu berdiri lalu menjambak kuat Surai legamnya dan melayangkan tinjuan mentah pada dinding disana.

Jeongwoo berteriak marah sembari memukul-mukul dinding itu sanking kalutnya.

"Salah gue!"

Bugh!

"Semua salah gue!."

Bugh!

Bugh!

Kemudian pemuda itu merosot ke lantai, dirinya menyembunyikan wajah di lipatan lengan dengan tangis yang tak dapat ia tahan.

Dia dan Haruto telah kehilangan bayi mereka, kehilangan sesuatu yang sudah mereka nanti-nanti, hilang dengan cara yang sangat tidak masuk akal.

"Jeongwoo, kakak tau kamu marah tapi tolong jangan sakitin diri sendiri." Si pemuda Kanemoto lalu berjongkok di samping jeongwoo, tangan putih itu mengelus lembut Surai jeongwoo.

"Haruto bakal kakak pindahin ke ruang rawat inap, sebentar lagi dia siuman. Ayo kita obatin dulu luka-luka kamu." Yoshi bergerak memapah jeongwoo untuk kembali duduk.

Saat Yoshi akan pergi untuk mengambil P3K , lengannya tertahan karna di tarik jeongwoo.

Yoshi menoleh dengan air muka bertanya,

"Kakak ada nomor mbak lisa?."

Yoshi mengangguk, dirinya lalu mengeluarkan ponsel dan diberi pada jeongwoo.

Tmi, Haruto, Lisa, dan yoshi adalah sepupu jauh. Yoshi tinggal bersama orang tuanya di Thailand dan menjadi dokter kandungan di rumah sakit yang jeongwoo datangi ini.

Jeongwoo menggeleng saat di sodori ponsel tersebut, dirinya kemudian bercelutuk,

"Tolong telponin mbak Lisa ya kak, jeongwoo mau ngurus beberapa hal dulu."

Yoshi kaget saat jeongwoo sudah akan pergi lagi padahal luka-luka nya belum di obati,

"Jeong-

"Tolong kak, jagain haruto. Nanti aku balik lagi." Setelah itu jeongwoo berlalu pergi

Jeongwoo mengemudikan mobil hitam itu dengan cepat, kedua tangannya menggenggam stir dengan erat, rahang pemuda itu mengeras.

Kini, pemuda berbahu lebar itu akan menuju ke sana, kembali ke desa terkutuk yang membuat dirinya harus kehilangan sesuatu yang bahkan belum sempat muncul ke dunia.

Entahlah, jeongwoo merasa dirinya harus kembali ke sana, jeongwoo merasa ada yang harus dia selesaikan.

Ingat satu hal, jika manusia sudah sangat marah, maka tidak akan ada hal yang dia takutkan, termasuk iblis sekalipun.




























Brak!

Jeongwoo kemudian berlari cepat menuju titik tengah desa tersebut, jeongwoo menelisik sekeliling yang mana desa itu seperti habis terkena musibah.

Atap-atap rumah bolong, barang-barang berserakan dimana-mana. Jejak-jejak api ada disekitaran rerumputan yang dulunya hijau sehat itu.

Keadaan juga sunyi, kemana semua manusia-manusia gila itu?

Srak!

Jeongwoo terengah-engah saat sudah sampai di depan kuil itu,

"Huek!."

Dirinya mual seketika saat melihat mayat-mayat berserakan di depan kuil itu, tubuh-tubuh mereka gosong seperti habis di bakar, baunya juga sangat tak sedap.

Ingin rasanya jeongwoo kembali ke mobil namun ada satu yang harus dia lakukan, buku itu.

Dia harus membakar buku itu,

Jeongwoo mendekati meja panjang tersebut, menunduk dan mencari-cari kemana buku itu pergi di sekeliling mayat-mayat itu.

Di tengah dia mencari, dia tiba-tiba terdiam. Saat melihat seseorang, ya! Seseorang yang masih bernafas, bersandar di sebalik dinding kuil itu.

Jeongwoo berusaha tenang, tapi sesuatu yang orang itu pegang yang membuat dirinya tak bisa tenang, orang itu memegang buku keramat tersebut.

Jeongwoo mendekat, saat dilihat lagi ada bekas bakar di tubuh orang itu, separuh badan orang itu terbakar.

"Gue tau itu Lo park Jeongwoo."

Jeongwoo mematung di tempat, dia mengenal suara lirih orang ini.

Orang itu kemudian sedikit memutar badannya guna melihat jeongwoo sambil meringis menahan rasa sakit.

Pupil mata jeongwoo membesar, jeongwoo tak dapat menyembunyikan terkejutnya saat melihat wajah Jake terbakar separuh.

Senyum tipis terbit di wajah Jake,

"gue... g-gue kayanya emang gak bisa hh.. hidup normal kaya Lo." Dia terus berusaha berbicara walau sangat menyakitkan, dirinya menoleh pada mayat seorang wanita di seberang sana, minji.

Jeongwoo masih diam, menunggu orang itu melanjutkan bicaranya.

"d-dari semua manusia yang gue jumpai, Lo... Lo yang terkeren." Kemudian pemuda itu terkekeh sambil menahan sakit di perutnya.

Ada rasa aneh di dalam hati jeongwoo, matanya tiba-tiba memanas.

Jake menyodorkan  buku itu kedepan,

"g-gue gak bisa bakar ini.. t-tapi Lo bisa.. akh.." Jake semakin kuat menutup luka dengan Tangan di perutnya yang mengeluarkan banyak darah.

Jake melempar buku itu di depan kaki jeongwoo bersamaan dengan pematik dibelakangnya.

"tuntasin gih, kalian yang terakhir." Jake kemudian membuat gestur mengusir dengan tangannya.

Jeongwoo mengambil pematik tersebut juga buku keramat itu,

Jeongwoo menghidupkan pematik, dan membakarnya.

Membakar buku tersebut lalu melemparnya ke tanah, buku itu terbakar di tengah-tengah dirinya dan Jake.

Dari kobaran api itu jeongwoo dapat melihat senyum teduh Jake ke arah dirinya.

Jeongwoo juga dapat mendengar Jake bercelutuk,

"Maaf, bro."

Lalu mata Jake tertutup, tangan yang menahan perut itu juga melemah jatuh. Jake telah ikut, ikut bersama yang lainnya.

Jeongwoo menunduk dalam, dirinya cukup berteman dekat dengan Jake, berbagi pengalaman kehidupan dan pernikahan.

Jake itu baik, hanya saja terlalu terburu-buru.

Jeongwoo kemudian berputar arah, dirinya harus kembali, semoga si manis cepat siuman.




































- Have Fun -

Continue Reading

You'll Also Like

Mine |JESBIBLE| By cyra

Mystery / Thriller

96.9K 6.7K 29
Jespipat Tilapornputt, psikopat gila berkedok CEO. Dia lebih kejam daripada ayahnya. Tidak hanya membunuh, tapi dia lebih suka bermain-main dengan ko...
100K 7.9K 52
ใ€ On Going ใ€‘ ALEXIORE Series #1 - - - Blurb: Dia Alexiore, seorang gadis dengan kedinginan melebihi rata-rata tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirn...
8.8K 151 11
๐—ฌ๐—ฎ๐—ป๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—•๐——๐—ฆ๐— , ๐—ง๐—ต๐—ฟ๐—ถ๐—น๐—น๐—ฒ๐—ฟ, ๐—ฉ๐—ถ๐—ผ๐—น๐—ฒ๐—ป๐—ฐ๐—ฒ, ๐—ฅ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฒ, ๐—š๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฏ๐—ฎ๐—ป๐—ด, ๐—ฏ๐˜…๐—ฏ ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฏ๐—ผ๐—ผ๐—ธ ๐—ถ๐—ป๐—ถ... ๐—๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—ท๐—ถ๐—ธ๐—ฎ ๐—ธ...
513K 32.9K 43
Berisi tentang kekejaman pria bernama Valter D'onofrio, dia dikenal sebagai Senor V. Darah, kasino, dan kegelapan adalah dunianya. Tak ada yang dapat...