Warning||Typo Bertebaran silahkan kasih tanda / harap maklum.
***
Xavier pria tampan itu terdiam saat mendengar ucapan dari sang mama.
"Aku tidak tahu ma, aku binggung dengan perasaanku sendiri! "Ucapnya tanpa menatap netra wanita paruh baya itu.
Wanita paruh baya itu tersenyum, lalu menatap kearah suaminya sambil mengelengkan kepalanya.
"Pertunanganmu dan Queen akan papa batalkan setelah lulus nanti papa akan mengirimu melanjutkan kuliah di jerman, serta membuatmu bertanggung jawab untuk mewarisi perusahaan milik papa. "Ucap pria paruh baya itu final.
"Tapi pa! "
"Kenapa? Kau bahkan tidak bisa menentukan perasaanmu sendiri, apa salahnya jika papa mengirimmu untuk belajar. Siapa tahu setelah belajar kau bisa menjadi pribadi yang lebih percaya diri. "Ucap pria itu santai.
Sakit
Itu yang dirasakan Xavier, semua yang papa nya ucapkan mengenai hatinya namun dia hanya dia sambil menundukan kepalanya.
Clik!
Suara pintu dibuka seorang pria memasuki ruangan itu lalu disusul gadis cantik dibelakangnya, pakaian mereka hampir sama dengan dominant warna hitam.
"Mommy apa yang sedang terjadi? "ucap Queen.
Mereka bertiga yang berada disana syok, saat kedatangan gadis cantik itu namun Queen seolah-olah tidak memperdulikannya.
"Tidak ada yang tahu sayang, karena saat ini daddymu sedang berbicara dengan dokter kita tunggu ya. "Ucpanya dengan lembut yang mendapatkan anggukan dari gadis itu.
Xavier pria itu sendari tadi hanya diam saja, bahkan dia tidak mengeluarkan sepatah suarapun.
Queen mendudukan dirinya disamping wanita paruh baya itu, tapi sebelum nya dia menatap kearah Aland yang membuat pria itu menaikan alisnya.
"Kenapa? "Ucapnya pria itu menatap ke arah Queen.
"Aku lapar Aland! "Ucap nya yang mendapatkan anggukan dari pria itu.
"Tunggulah disini, aku akan membelikanmu makanan di kantin rumah sakit! "Ucap pria itu yang mendapatkan anggukan cepat dari Queen.
"Aland tunggu, ayo pergi bersama! "Ucap Xavier yang mendapatkan anggukan cepat dari pria itu.
Setelah Keduanya pergi Queen menatap ke arah pria paruh baya dan wanita paruh baya itu secara bergantian.
"Sayang, papa akan membatalkan pertunangan kalian setelah lulus nanti papa akan mengirim Xavier belajar bisnis di jerman unlama
meneruskan perusahaan papa! "Ucap pria itu dengan perasaan bersalah.
"Itu bagus, biarkan Xavier mandiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. "Ucap Queen sambil tersenyum.
Queen memegang tangan mereka berdua sambil tersenyum, netra hitamnya nampak berkilat saat bersentuhan dengan cahaya matahari.
"Aku juga mau minta maaf kalau aku nggak bisa jadi menantu kalian, karena selama ini ada seseorang yang Queen cintai dan juga papa, mama tanpa melihat pun Queen tahu bahwa Xavier tidak mencintai Queen, sebenarnya secara logika kita tahu seseorang yang selalu ada dan memberikan apa yang dia butuhkan posisinya nggak akan pernah bisa diganti dengan orang baru meskipun mereka sudah mengenal sejak lama. dan itu yang terjadi diantara kami, aku nggak akan bisa menganti posisi Michael menjadi Xavier begitupun sebaliknya karena kami punya porsi kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam mencintai."
"Jadi meskipun aku secara resmi bukan bagian dari kalian, aku harap suasana seperti Ini tidak akan pernah hilang selamanya. "
"Tentu sayang, kamu berhak bahagia dan mendapatkan versimu dari yang terbaik. "
Queen tersenyum, memeluk Mereka berdua memang misinya kali ini cukup berbeda dari sebelumnya bahkan sistem mengatakan dunia keempat tidak masalah jika tidak bersama dengan male lead.
Clik!
Suara pintu di buka, mereka bertiga mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu seorang pria dewasa dengan kemeja biru memasuki ruangan itu.
"Daddy! "Ucap Queen sambil tersenyum.
Hap
Alexander memeluk putri kesayangan nya itu dengan erat sesekali melayangkan kecupan ringan pada puncuk kepala gadis itu yang mendapatkan kekehan dari Queen.
"Daddy, apa yang dokter katakan tentang Kaila? "
Pria itu menghembuskan nafas nya dengan kasar,lalu mengiringi Queen untuk duduk di sofa agar lebih nyaman saat dia berbicara.
"Dokter mengatakan mental Kaila terganggu, dan tidak memungkinkan untuknya dirawat di rumah sakit biasa. Dokter juga menyarankan memindahkan Kaila kerumah sakit jiwa dan daddy menyetujuinya. Daddy akan mengirim Kaila ke rumah sakit jiwa yang berada di Amerika. "Ucap pria itu.
"Lalu kapan daddy akan mengirim Kaila ke sana? "
"Dalam waktu cepat ini sayang! "Ucapnya yang mendapatkan anggukan dari gadis itu.
Ting
" [ selamat nona misi terakhir selesai, tinggal menyeleisakan kisah cinta si pemilik tubuh setelah itu kita akan pindah ke dunia selanjutnya.] "
Queen menatap mereka bertiga, lalu memberi kode kepada papa untuk berbicara dengan daddy nya tentang pembatalan pertunangan sedangkan dia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.
"Sistem sebenarnya misi terakhirku apa? Aku masih binggung dengan alur cerita dunia keempat? "
Ting
" [ misi terakhir anda membunuh si pelaku kejahatan dan membuat female lead terganggu mentalnya dan di asingkan.] "
Ting
" [ sebenarnya dunia keempat itu tidak sulit hanya sedikit lebih sederhana dibandingkan dunia lain nya. Di dunia keempat anda disarankan untuk menghukum pelaku kejahatan selama bertahun-tahun membantu korban membalas dendam lalu membangun hidup bahagia.] "
"Sesimple itu? Lalu sistem apa aku tidak mendapatkan hukuman meskipun tidak bersama dengan male lead? "
Ting
" [ tentu saja tidak, karena anda sudah menghukum pelaku kejahatan sebagai hadiah anda dibebaskan dari misi untuk mencintai siapapun. Dan yang membedakan dari dunia lainya dunia keempat memiliki seorang penjahat, oleh karena itu mc difokuskan untuk menangkap penjahat itu agar tidak menganggu karakter serta alur cerita.] "
"Aku mengerti sekarang.kalau begitu semuanya sudah selesai dan aku akan berangkat besok pagi."ucap Queen yang mendapatkan anggukan dari sistem.
***
Pagi ini Queen sudah rapi dengan setelan serba hitamnya, keluarga nya berkumpul untuk mengantar kepergian nya tidak terkecuali bahkan Xavier juga berada disana.
"Aku akan berangkat sekarang! "Ucap Queen hendak melangkahkan kakinya untuk melakukan cek in.
"Queen tunggu, bisa kita bicara sebentar, hanya sebentar! "Ucap Xavier
Gadis cantik itu mengalihkan pandangan kearah pria itu dia menghembuskan nafas dengan kasar lalu menganggukan kepalannya.
"Bicaralah! "
"Queen aku mau minta maaf, untuk semua kesalahan yang pernah aku lakukan padamu, dan juga maaf aku masih binggung dengan perasaanku. "Ucapnya sambil memegang tangan gadis itu.
"Kelak saat aku menyadari perasaanku, maukah kamu kembali menerimaku? "
Queen melepaskan tangan Xavier lalu tertawa,menatap pria itu sambil tersenyum lalu mengelengkan kepalannya.
"aku menerima maafmu, tapi untuk masalah perasaan kamu tidak perlu meminta maaf itu hakmu. Dan juga untuk memberikan kesempatan kedua aku rasa saat hari itu datang kamu sudah terlambat Xavier seseorang sudah menungguku terlebih dahulu sebelum kamu jadi hiduplah dengan bahagia temukan seseorang yang kamu cintai dan mencintaimu dengan tulus. "
Xavier pria itu terdiam saat mendengar ucapan yang dilontarkan Queen, lalu menganggukan kepalannya dengan ragu.
"Semangatlah jangan pernah mengecewakan papa dan mama lagi, buat mereka bangga tunjukan bahwa kamu mampu sampai jumpa dipertemuan yang lebih baik dari hari ini. "Ucap Queen lalu melangkahkan kakinya meningglkan pria itu seorang diri.
Sebelum pergi Queen membalikan tubuhnya lalu menatap mereka sambil tersenyum, gadis itu menganggukan kepalannya lalu melangkahkan kakinya karena namanya sudah dipanggil pesawat yang dia pesan akan berangkat pagi ini.
Saat didalam pesawat gadis itu memejamkan matanya, bayangan tentang semua kenangan kini perlahan menghilang mengikuti kepergianya.
"Selamat tinggal kenangan, dn selamat datang di lembaran baru semoga kali ini aku bisa menemukanmu Michael. "
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.
Follow akun mimin
Vote dan koment juga ya.
Hwaiting 🍋