My Sweatheart Justin

By BrielleBieber

3.3K 221 13

Aku seorang gadis dengan pekerjaan paruh waktu. Kisahku menyedihkan dan hanya tinggal dengan seorang ayah. S... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31

Chapter 32

31 2 0
By BrielleBieber

Pagi telah tiba, sinar mentari menusuk kulit putih Selena yang masih tertidur. Namun tak lama dari itu, ia terganggu lalu terbangun. Sambil berusaha menahan rasa pusing yang ada di kepalanya ia berusaha berdiri.

"Dad! " Teriak Selena dengan suara seraknya.

Menyadari hal itu Hendric datang dengan cemas. "Kau baik-baik saja bukan? " Tanya nya karena melihat wajah Selena sangat pucat.

"Aku hanya pusing" Ujarnya sembari memegangi kepalanya. Ia berjalan sempoyongan.

Ia mengecek subuh badan Selena, sangat panas. Hal itu membuat Hendric langsung membawanya lagi ke kamar. "Beristirahat lah, kau demam. Dad akan mengambil obat dulu." Ucap Hendric dan segera berlalu.

Sambil memejamkan matanya, Selena teringat Justin dan kejadian malam itu. Matanya mulai memanas, dan akhirnya ia menangis. "Apakah dia hanya berpura-pura mendekatiku? " Ujarnya dalam batin hingga air mata terus mengucur.

Tak lama Hendric datang dengan nampan berisi air minum, mangkuk berisi bubur dan obat.

  "Kau menangis? " Tanya Hendric.

Gadis latin itu segera mengusap air matanya. "Tidak, mataku terkena sesuatu" Alibinya membuat Hendric tak percaya. Namun pria paruh baya tersebut pura-pura mempercayainya.

"Dad membuat bubur untukmu. Makanlah setelah itu minum obat, lalu beristirahatlah"

Selena menggeleng cepat. "Aku baik-baik saja Dad. Bagaimana pekerjaan ku? Sudah dua hari aku tak bekerja."

Ucapan itu membuat Hendrick menggelengkan kepalanya. "Dad sudah menghubungi Mr. Jared, tak perlu khawatir." Ucap Hendric lalu menyuapi putrinya dengan bubur"

"Dengar, apakah berandal-berandal itu melukaimu? Apakah dia berbuat macam-macam kepadamu? " Tanya Hendric beruntun dengan nada cemas.

"Tidak Dad, tak perlu khawatir mereka tak menyentuhku sama sekali" Ujar Selena berbohong. Ia ingat bagaimana Chris melempar tubuhnya dengan kasar dan mengikat paksa tangannya. Ia tak Ingin membuat ayahnya cemas.

"Syukurlah, itu berkat Justin dan Jules yang sudah menyelamatkanmu tepat waktu bukan?" Ujar Hendric dan Selena langsung terdiam.

Gadis itu langsung menyudahi makannya dan langsung meminum obatnya. "Aku harus beristirahat dad, kepalaku terasa berat" Ujar Selena secepat mungkin seperti mengalihkan pembicaraan.

Hendrick yang tak curiga langsung membereskan semuanya lalu mengecup kening putri kesayangannya itu. "Jika butuh sesuatu panggilan Dad" Ujarnya lalu pergi.

---

Di sisi lain, restauran dalam keadaan seperti biasanya. Ramai karena banyak pembelinya. Terlihat Jules masih terlihat lincah saat bekerja. Dan tak lupa Alexandra yang selalu menggoda Jules.

"Kau tak bisa diam ya" Cibir Cassie yang sejak tadi memperhatikan Alex menggoda Jules.

"Hei apa urusanmu, kau cemburu?" Balas Alex membuat Cassie tersedak air yang ia minum.

"Aku? Kenapa harus aku? Kau bukan seleraku bodoh" Ujar Cassie lalu ia mengibaskan rambutnya dan pergi.

"Hei kau pikir aku tertarik padamu? Hahaha sama sekali tidak" 

Cassie masih mendengar ucapan Alex lalu ia menjulurkan lidahnya.

Jules terkikik  melihat kelakuan kedua temannya itu, namun di sisi lain hatinya masih memikirkan Selena karena ia menghawatirkan keadaannya.

Dari jauh, terlihat Bil yang berjalan menuju ke dapur. Jules menyadarinya dan langsung menghampiri. "Ada apa?" Tanya Jules dan Bil tertawa.

"Wohoo sepertinya kau tahu bahwa aku akan  berbicara dengamu kawan" Ujarnya.

"Hah dari tatapanmu saja sudah terlihat jelas bahwa kau ingin menghampiriku bodoh"

"Baiklah, ada yang mencarimu"

"Hah?"

"Seorang gadis, berambut pirang panjang, cantik, sexy... namanya swift. Ia ingin menemuimu"

Jules tertawa kecil. "Kau tak perlu menjelaskan jika kau sudah tahu namanya"

Bil tertawa juga. "Apakah dia lajang?"  Bisik Bil membuat Jules tertawa lagi.

"Sepertinya tidak" Jawab Jules meledek sambil terkekeh. Lalu Jules pergi keluar dari dapur untuk menemui swift.

"Hi Swift" Sapa Jules kepada gadis itu yang sedang duduk di salah satu kursi.

"Oitt hii Jules" Jawabnya lalu mereka berpelukan.

"Kau tak sibuk kan? " Tanya Swift pada Jules.

Jules menggeleng cepat. "Ada apa kau Mengunjungiku? "

"Ah sebenarnya aku mencari Selena, tapi kudengar ia sakit makanya aku ingin mengunjunginya bersamamu" Jelasnya.

"Ah ituu, kau bisa menunggu ku selesai bekerja bukan? " Ujar Jules.

"Baiklah sambil menunggumu aku ingin kau membuatkanku pancake terenak di restauran ini" Ucap Swift terkekeh.

Jules tertawa kecil, "Baiklah, tunggu dalam beberapa menit ok! " Ujar Jules sambil berlari ke arah dapur. Swift tersenyum menatap tingkah lucu Jules.

--

"Justin! Bangunlah, sup nya akan dingin jika kau tak memakannya." Teriak  Kendall yang sedang menyiapkan sarapan.

Mendengar teriakan Kendall, bukannya ia bangun. Malah membuat Pria dingin itu kembali tertidur pulas.  Kendall geram dan ia membampiri Justin di. Kamarnya.

"Hei! Cepatlah bangun, aku akan pergi. Jagalah adik-adik mu" Teriak Kendall lebih keras dr sebelumnya.

Justin terganggu dan segera membuka selimut dari tubuhnya. "Berisik sekali, kau tak bisa membangunkanku dengan perlahan? " Ujar Justin kesal.

Pria itu dengan malasnya berjalan melalui Kendall yang masih berdiri ia menggelengkan kepalanya.

Justin berjalan menuju kamar Jaxon dan Jazmyn.
Dan membangunkan kedua adiknya itu.

Kendal kembali menuju ke meja makan dan melanjutkan kegiatannya.

Kedua anak kecil itu dengan lincah nya berlarian menghampiri Kendall. "Cuci wajah dan tanganmu dulu sayang," Ujar Kendall dengan lembut ketika Jazmyn hendak menyentuh makanan yang ada di atas meja. Mereka berdua langsung menuju kamar mandi.

"Jangan berlari kau akan jatuh" Ujar Justin memperingati adiknya ketika hendak masuk ke kamar mandi, Lalu Justin menuju ke meja makan.

"Apa kau ada janji hari ini?" Tanya Kendall.

"Ya, aku harus ke kantor. Ada sesuatu yang harus ku urus"

Mendengar ucapan Justin yang serius, Kendall berhenti makan. "Soal apa?" Tanyanya penasaran.

"Kau ingat kecelakaan dad sebelum di penjara? "

"Ya aku ingat"

"Aku harus menemukan rekaman CCTV yang ada di dalam mobil dad. Aku yakin ada sesuatu yang janggal sebelum ia kecelakaan."

"Yap! Kau benar, mengapa aku tak berfikir seperti itu. Ya Tuhan, aku baru ingat bahwa ayahmu juga mendapat tuduhan mengonsumsi narkoba disaat berkendara itulah penyebab kecelakaan terjadi, ayahmu bilang bahwa ia hanya minum jus apel saat itu, Mungkin saja ada seseorang yang memasuki mobilnya dan memasukkan obat-obatan ke dalam minumannya."

"Ya, akhirnya kau mengerti."

"Lalu dimana kita harus mencari rekaman itu? Mobil ayahmu sudah hancur." Ujar Kendall menggerutu kesal.

"Mobilnya memang sudah hancur, tetapi rekamannya masih ada. Sesorang sudah mengambilnya, aku yakin itu"

"Kita sudah mandi yeee!!" Tiba-tiba Jaxon berteriak riang membuat Justin menghentikan pembicaraannya. Jazmyn tertawa senang sambil menaiki kursi dengan lincah mereka memasang muka lucunya.

Melihat anak-anak kecil yang menggemaskan itu Justin sudah tak tahan untuk menyerbu adik-adiknya ia menciumi mereka beberapa kali. Kendall tersenyum kecil.

Setelah selesai sarapan, Kendall memebereskan meja makan dengan cepat. "Jika kau pergi aku tak jadi pergi" Ucap Kendall di sela kegiatannya.

"Kenapa? " Tanya Justin yang masih duduk sambil memainkan ponselnya.

"Tak ada yang menjaga anak-anak."

"Aku akan pergi setelah kau pulang. Jadi pergilah, aku yang akan menjaga mereka dahulu".

Kendall tersenyum tipis. "Baiklah,  aku hanya pergi sebentar."  Ujar Kendall dan Justin mengangguk.




Continue Reading

You'll Also Like

453K 6.4K 32
Rajveer is not in love with Prachi and wants to take revenge from her . He knows she is a virgin and is very peculiar that nobody touches her. Prachi...
184K 11.4K 13
"α€˜α€±α€Έα€α€Όα€Άα€€α€œα€¬α€•α€Όα€±α€¬α€α€šα€Ί α€„α€œα€»α€Ύα€„α€Ία€œα€Ύα€―α€•α€Ία€žα€½α€¬α€Έα€œα€­α€―α€·α€α€²α€·.... α€™α€Ÿα€―α€α€Ία€›α€•α€«α€˜α€°α€Έα€—α€»α€¬...... ကျွန်တော် α€”α€Ύα€œα€―α€Άα€Έα€žα€¬α€Έα€€ α€žα€°α€·α€”α€¬α€™α€Šα€Ία€œα€±α€Έα€€α€Όα€½α€±α€€α€»α€α€¬α€•α€«.... α€€α€»α€½α€”α€Ία€α€±α€¬α€Ία€›α€„α€Ία€α€―α€”α€Ία€žα€Άα€α€½α€±α€€...
433K 1.2K 11
Fun wlw sex. Different kinks and stuff, all about trying things. May even include potential plot lines and will definitely include some form after ca...
1.3M 96.3K 40
"Why the fuck you let him touch you!!!"he growled while punching the wall behind me 'I am so scared right now what if he hit me like my father did to...