CODE NAME : BUNNY

By lemineraleaqua

35.4K 3.2K 85

(Book one) Dia tak boleh terlihat,, Dia tak boleh terlibat,, Keberadaannya tak pernah ada,, Start : 10 Januar... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Epilog

Chapter 45

555 59 3
By lemineraleaqua

Flashback on

"Mari kita menemuinya."

Taehyung dan Namjoon menoleh. Hoseok dan Jimin berdiri di belakang mereka.

"Mari kita bersama sama menemuinya. Kita harus berbicara dengannya." Hoseok mengulangi ucapannya.

"Menemui siapa hyung ?" Tanya Taehyung.

"Jenderal Park. Seperti yang kalian katakan tadi. Jungkook adalah keluarga kita juga. Adik kita. Kita tak boleh menyerah tentangnya." Jawab Hoseok.

Namjoon dan Taehyung membulatkan matanya. Kedua kakak mereka ternyata mendengarkan percakapan mereka sedari tadi. Mereka mengangguk bersemangat.

"Bagaimana kita bisa menemui Jenderal Park ?" Tanya Namjoon.

"Kita bisa minta tolong Tuan Song. Benarkan Jin hyung ?" Yoongi tiba tiba muncul bersama Seokjin.

Hoseok dan Jimin menolehkan kepalanya.

"Tentu saja. Aku akan menelepon Tuan Song." Jawab Seokjin sambil tersenyum. Mengambil ponselnya, memencet tombol hijau setelah menemukan nama Kapten Song di kontaknya.

Beberapa saat setelah Seokjin menelepon Kapten Song.

"Bersiaplah. Tuan Song akan segera menjemput kita." Ucapnya.

🐰🐰🐰

Keenam member BTS itu nampak gugup mengikuti langkah Kapten Song. Sudah pukul delapan malam, suasana markas militer itu nampak lengang, hanya ada beberapa yang menempati pos penjagaan.

Kapten Song mengetuk pintu. Terdengar suara dari dalam ruangan. Membukanya, memberi hormat pada atasannya yang telah menunggu kedatangan mereka. Member BTS sedikit membungkukkan badannya, tanda penghormatan. Kemudian terdiam gelisah.

Jenderal Park menatap mereka tajam.

"Duduklah."

Mereka duduk di kursi ruangan itu. Jenderal Park menyusul duduk setelah membereskan sedikit berkas berkasnya. Mengamati keenam member yang terlihat gelisah.

"Jadi ada apa. Kapten Song berkata kalian ingin bertemu denganku." Ucapnya.

Namjoon menganggukkan kepalanya. Merasa gugup berbicara dengan salah satu petinggi di militer itu.

"Maafkan kami mengganggu waktumu Jenderal Park. Kedatangan kami kemari ingin membicarakan tentang Jungkook."

"Ada apa dengannya ? Apa terjadi sesuatu ?"

"Tidak, tidak terjadi apa apa, hanya saja mengenai perkataanmu untuk menarik kembali Jungkook ke tim dan tidak akan mengembalikannya ke kami, BTS. Kami menolaknya." Ucap Namjoon, tegas.

"Atas dasar apa kalian menolaknya."

"Anda tak bisa begitu saja mengambil Jungkook dari kami. Biar bagaimanapun ia juga keluarga kami. Kami sudah bersama sama sejak kami  di titik nol. Kami berjuang, bersedih dan tertawa bersama hingga sekarang. Kami menyayanginya. Ia adalah bungsu kami. Sampai kapanpun." Jawab Jimin.

"Aku tak yakin dengan perkataan kalian. Tak seperti laporan yang kuterima akhir akhir ini." Jendral Park menatap tajam para member.

"Keluarga saling percaya satu sama lain. Tidak saling menjauhi atau meragukan. Itu yang kalian lakukan padanya. Apa kalian yakin kalian menganggapnya keluarga kalian ?"

Member terdiam.

"Dia terlalu mengenal kami. Ia tahu bagaimana mengacaukan hati dan pikiran kami. Kami bodoh. Harusnya kami mencari kebenaran terlebih dahulu sebelum berpikir yang tidak tidak. Jika saja kami melakukan itu, mungkin kejadian ini tak terjadi." Sesal Seokjin.

"Baguslah kalau kalian menyadarinya. Dengan begitu lebih mudah untuk kalian melepaskannya. Keputusanku takkan berubah. Kalian pulanglah." Tegas Jenderal Park.

"Kami mohon padamu Jenderal. Jungkook juga adalah bagian dari kami. Kami mungkin tak tahu apapun tentang sisi lain Jungkook saat ini. Tapi kami tahu Jungkook melakukan hal yang benar. Ia menolong orang dan menyelamatkan hal hal yang penting. Kami sadar pekerjaannya selain bersama kami adalah hal yang sangat berbahaya. Kami tahu resikonya, tapi kami tak mempermasalahkannya. Karena kami bersamanya. Kami akan selalu bersamanya. Kami takkan membiarkannya berjuang sendiri. Bahkan jika nyawa kami taruhannya seperti yang selama ini ia lakukan. Jadi kami mohon Jenderal. Biarkan jungkook tetap bersama kami juga." Suara Hoseok bergetar saat berbicara.

Jenderal Park tak mengatakan apapun. Ia berdiri. Terdengar ketukan pintu. Seorang petugas masuk menghadap Jenderal.

"Kalian pergilah mengikuti petugas itu. Tunggu aku di mobil. Kita akan segera kembali pulang." Ucap Kapten Song.

Member mendesah kecewa. Mereka berdiri, membungkuk pada Jenderal Park dan meninggalkan ruangan itu.

Kapten Song menatap Jenderal Park setelah kepergian mereka. Dilihatnya Jenderal tersenyum tipis.

"Anda terlihat senang Jenderal ?" Tanyanya.

"Jungkook dikelilingi teman teman yang baik." Jawab Jenderal Park dengan tersenyum.

Flashback off

🐰🐰🐰

Hoseok memperhatikan pintu kaca di kamar itu. Pintu yang langsung menuju ke bagian belakang villa, ke kolam renang. Tertutup rapat dengan korden yang sedikit terbuka.

Masih dapat dilihatnya Jungkook berbicara dengan alat komunikasi di telinganya dan laptop di depannya. Sesekali ia meregangkan punggungnya yang lelah.

Sudah dua hari sejak keluar dari rumah sakit ia mengurung diri di kamar utama di villanya. Nyaris tak keluar kamar kecuali untuk makan. Itupun dengan terburu buru dan langsung kembali ke kamar begitu selesai. Sengaja korden kamarnya sedikit ia buka agar kakak kakaknya tahu ia baik baik saja di dalam.

"Jungkook tidur jam sepuluh semalam, dan bangun jam tujuh pagi tadi. Hyung tenang saja. Ia berjanji takkan terlalu berlebihan dan akan menjaga kesehatannya sampai ia sembuh total. Kita tinggal mendobrak kamarnya saja jika ia melanggar janjinya itu." Jimin menepuk pundak Hoseok.

Hoseok nampak lega mendengar ucapan Jimin. Ia tersenyum.

"Hyung belum berbicara dengannya sama sekali kan sejak ia sadar ?"

Hoseok menggeleng.

"Mengapa hyung ? Ia selalu menatap hyung dengan sedih. Apa hyung masih marah dengannya ?"

Hoseok kembali menatap Jungkook sendu.

"Hyung tak marah padanya Jim. Justru hyung takut Jungkook tak mau memaafkan hyung."

"Hyung masih merasa bersalah karena memukulnya saat itu ? Hyung percayalah padaku, Jungkook tak pernah marah padamu. Justru ia sangat menyayangimu. Kau hyung mataharinya. Ia sangat khawatir melihatmu muram seperti ini."

"Apa kau yakin Jim ?"

"Tentu saja hyung. Cobalah bicara padanya ya."

"Jimin hyuuuung !! Hoseok hyuung !!" Taehyung datang membawa beberapa kaleng bir dengan Seokjin di belakangnya.

"Apa ia masih belum selesai ?" Seokjin memincingkan mata, melihat ke dalam kamar Jungkook.

"Ia masih duduk di situ sejak setelah makan siang tadi." Jawab Jimin.

"Apa yang sebenarnya ia lakukan ? Menyelesaikan yang tersisa ia bilang ? Apa masih berhubungan dengan penjahat itu ?"

Mereka terdiam saling bertatapan.

"Sudahlah, kita duduk di tepi kolam saja, menikmati pemandangan pegunungan."

🐰🐰🐰

Flashback on

"Terima kasih atas informasinya Dokter Kyoo. Bisakah kau keluar dulu, kami ingin berbicara empat mata."

"Baik Jenderal."

Dokter Kyoo menutup map yang berisi catatan medis Jungkook. Ia membungkuk, berpamitan dan pergi meninggalkan ruangan.

Jenderal Park menatap jendela penghubung ruang tunggu. Dapat dilihatnya member melihat ke dalam ruangan Jungkook. Kapten Song mendekati jendela itu. Ia tersenyum menenangkan member, dan menutup korden jendela itu.

Jenderal menatap Jungkook tajam.

"Bertindak sendiri, tanpa memberi tahu anggota timmu. Ceroboh sekali. Kau sengaja menyerahkan dirimu pada penjahat itu. Kau tak memikirkan apa yang akan terjadi pada dirimu sendiri ? Kau bisa saja tak selamat." Jenderal Park berucap tegas.

Raut bersalah nampak pada wajah Jungkook.

"Maaf Jenderal. Tapi aku kembali dengan selamat. Aku baik baik saja sekarang."

"Kau masih berani menjawabku. Kau tak kembali dengan selamat. Kau nyaris mati. Untuk melindungi kakak kakakmu kau sampai berbuat sejauh itu. Mungkin aku benar benar harus menjauhkanmu dari mereka. Aku akan menarikmu kembali ke tim begitu kau pulih."

Jungkook terkejut dengan ucapan Jenderal. Wajahnya memucat. Begitupun PD Bang dan Sejin.

"Kau,,"

Kapten Song memegang tangan PD Bang yang terlihat emosi. Ia memberi kode pada PD Bang untuk diam terlebih dahulu.

"Aku minta maaf, aku memang ceroboh, bertindak sendiri tanpa ada komunikasi dengan anggota lainnya. Aku sengaja menyerahkan diriku padanya untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Dan kita mendapatkannya, meskipun masih ada beberapa hal yang belum terungkap. Dan kau benar, salah satu alasan lainnya aku ingin melindungi keluargaku. Tim Alpha dan BTS."

"Aku ingin membuktikan pada diriku sendiri, dengan kehidupan ganda yang aku lakukan selama ini. Aku sebagai Bunny seorang agen rahasia dan juga Jeon Jungkook seorang idol. Aku sudah menjalani hal ini selama bertahun tahun. Aku menyembunyikan sisi diriku yang lain pada kakak kakakku. Dan itu tak bisa kulakukan selamanya. Ada saat nanti mereka akan terseret ke dalam salah satu misiku, sekuat apapun aku mencegah hal itu. Dan itu terjadi saat ini. Tugaskulah melindungi mereka."

"Begitu juga dengan tim Alpha. Mereka yang selalu menyokongku, melindungiku. Di saat mereka dalam bahaya, menjadi tugasku juga untuk melindungi mereka. Aku harus mengambil tindakan sebelum hal yang lebih besar terjadi."

"Apa maksud perkataanmu ?"

Jungkook menatap tajam Jenderal Park.

"Ada kekuasaan yang lebih besar di belakang Lee Dong Wook."

Mereka tegang mendengarkan ucapan Jungkook.

"Menurutmu dari mana ia memperoleh narkoba sebanyak itu. Bahan bahan untuk pabriknya ? Dengan jumlah narkoba yang sefantastis itu takkan mudah baginya untuk memasukkannya ke negara negara tujuannya. Dan aku yakin ini tidak hanya tentang narkoba. Pasti ada hal yang terkait dan aku belum mengetahui apa itu."

Jenderal menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hentikan Jungkook. Cukup. Itu sudah bukan ranahmu lagi." Ucapnya penuh penekanan.

Kapten Song dan Letnan Jin Goo menatap Jenderal dengan mata membulat. Mereka menyadari, Jenderal tahu sesuatu yang tak mereka tahu.

Jungkook tersenyum sinis.

"Apa kau tahu sesuatu yang tak kami ketahui Jenderal ?"

Kapten Song, Letnan Jin Goo, PD Bnag dan Sejin menatap Jenderal.

"Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan Tuan Park ?" Tanya PD Bang.

Jenderal Park mendesah.

"Sebenarnya kami mendapat informasi bahwa ada orang yang sangat kuat yang berada di belakang Lee Dong Wook. Seseorang dengan kekuasaan yang tinggi, yang bahkan mampu mempengaruhi pemerintahan beberapa negara."

"Siapa orang itu Jenderal ?" Tanya Kapten Song.

"Kami belum tahu Kapten Song. Penyelidikan kami terhenti di tengah jalan karena semua informan kita tiba tiba menghilang begitu saja."

"Apa maksudmu menghilang ? Apa mereka,, " Letnan Jin Goo terdiam, menatap Jenderal.

"Benar Letnan, mereka semua ditemukan tewas."

Sejenak senyap di ruangan itu.

"Jungkook,, jangan kau coba coba mengganggunya. Jangan menyelidikinya. Jangan mencari tahu tentangnya." PD Bang menatap tajam Jungkook.

"Tapi aku sudah mengusiknya PD Bang. Lee Dong Wook adalah penjahat berpengaruh di Asia. Salah satu kepercayaannya. Pasti 'dia' akan melakukan sesuatu dengannya. Tapi untuk saat ini yang kutakutkan bukan 'dia'. Tapi kakak kakakku."

Jungkook kembali menatap Jenderal.

"Jenderal,, aku tak sadarkan diri begitu lama. Aku tak tahu bagaimana berita yang tengah beredar di dunia maya saat ini. Apakah identitas Bunny telah ketahuan ?"

"Tenang saja. Hacker kita telah menutup semua akses tentang itu. Identitasmu aman terkendali."

Jungkook mengangguk.

'tut tut tut'

Kapten Song berjalan menjauh untuk menerima teleponnya. Ia mengerenyitkan keningnya mendengar laporan dari anak buahnya. Ekspresi terkejut terlihat dari rautnya. Menutup telepon begitu selesai. Dan bergegas menghampiri Jenderal Park.

"Jenderal, Jhonny Anderson ditemukan tewas di selnya dan terjadi percobaan pembunuhan oleh Lee Dong Wook. Untuk saat ini kondisinya masih kritis." Lapornya.

Sangat terkejut mendengar laporan Kapten Song. Jenderal Park menatap Jungkook.

"Jungkook, apa kau yakin tak tahu siapa 'dia' ? Siapa yang berada di belakang Lee Dong Wook selama ini ?"

Jungkook yang juga sangat terkejut mendengar berita itu, menatap tajam para atasannya. Ia menggeleng.

"Aku memang sudah menyelidiki tentang hal itu. Tapi hanya sekilas saja. Aku takut kalau ternyata nanti aku salah dan menuduh pihak yang ternyata tak bersalah. Aku akan menyelidikinya lebih lanjut nanti." Ucapnya.

Sementara Kapten Song menatap Jungkook tak percaya.

Jungkook memperhatikan kedua atasan agensinya itu. Memperhatikan raut gelisah yang terlihat dari wajah mereka. Ia termenung. Tak habis pikir. Tak menyangka secepat itu 'dia' bertindak mengatasi kedua anak buahnya yang tertangkap. Hatinya kembali kalut.

"Jenderal,,, aku menerimanya."

Jenderal mengerutkan keningnya.

"Aku akan kembali ke tim Alpha secara penuh dan meninggalkan BTS."

Mereka terbelalak, tak percaya dengan ucapan Jungkook.

"Jungkook, apa maksudmu ?" Sergah Sejin.

"Maaf Sejin hyung. Karena kelalaianku, beberapa kali kalian berdua nyaris celaka. Begitu juga dengan kakak kakakku. Aku malah melibatkan mereka ke dalam misi Bunny seperti ini. Aku akan pergi sebelum semuanya masuk terlalu dalam."

"Ini sudah selesai Jungkook. Penjahat itu sudah tertangkap. Kalian sudah aman sekarang. Tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi." Ucap PD Bang.

"Hal seperti ini bisa terjadi lagi PD Bang. Bahkan mungkin bisa lebih berat daripada ini. Aku tak mau itu terjadi."

"Tidak, kau tak boleh melakukaknnya. Kau sudah hidup seperti ini selama bertahun tahun Kook. Dan selama itu tak pernah ada masalah serius. Apa kau tak memikirkan perasaan kakak kakakmu, kau pergi meninggalkan mereka begitu saja setelah mereka baru saja mengetahui siapa sisi dirimu yang lainnya ?" Sejin tak terima dengan ucapan Jungkook.

"Situasinya berbeda hyung. Aku tak tahu apa yang akan terjadi setelah tertangkapnya Lee Dong Wook. Bisa saja hal yang membahayakan mereka dan kalian akan terjadi lagi. Dan jika dengan kepergianku bisa mencegah hal itu. Aku akan melakukannya." Suara Jungkook melirih di ujung ucapannya.

"Mengapa kau selalu bertindak sesuka hatimu. Kau mengambil keputusan tanpa membicarakan dengan kami. Kau tak menganggap kami ? Kami di sini Kook. Kami bersamamu. Begitu juga dengan kakak kakakmu. Tahukah kau betapa khawatirnya mereka saat kau menghilang, dan kau kembali dengan tubuh penuh luka. Kau terluka begitu parah karena ingin melindungi mereka. Dan alasanmu kali ini, kau akan pergi meninggalkan mereka karena ingin melindungi mereka ?"

"Maafkan aku hyung. Aku sangat menyayangi kalian. Tim alpha dan kalian. Kalian keluargaku. Aku akan melakukan apapun jika itu untuk keselamatan keluargaku. Bahkan bila harus mengulang kejadian yang terjadi kemarin, aku akan melakukannya walau harus kehilangan nyawaku."

Mata tulus Jungkook menghangatkan hati mereka.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu ?" Tanya Jenderal Park.

"Aku yakin."

Jenderal Park tersenyum.

"Ternyata kalian semua sungguh keras  kepala." Ucapnya.

Jungkook menaikkan alisnya. Heran dengan ucapan Jenderal. Kapten Song tersenyum melihatnya.

"Member meminta tolong padaku mengantar mereka untuk menemui Jenderal Park. Mereka meminta agar Jenderal Park tidak memisahkanmu dengan mereka. Mereka siap pasang badan untuk melindungimu. Seperti yang kau lakukan saat ini untuk mereka." Ucap Kapten Song.

Mata Jungkook membulat. Tak menyangka kakak kakaknya bahkan sampai berbuat sejauh itu untuk mempertahankannya.

"Mereka bahkan memintaku dan Letnan Jin Goo untuk melatih mereka beladiri. Mereka ingin membantumu, setidaknya mereka bisa membela diri mereka sendiri saat ada bahaya mendekati mereka." Lanjutnya.

Air mata Jungkook mulai mengalir.

"Hyuung,," Lirihnya, dengan senyum tipis di bibirnya.

"Sudahlah, kau lakukan sesukamu." Ucap Jenderal Park.

Air matanya makin mengalir mendengar ucapan Jenderal Park.

"Jenderal,, apa maksudmu ?" Ucapnya terbata. Hatinya berdegup kencang. Mungkinkah ?

"Kau bebas. Katakan apa yang harus kau katakan pada kakak kakakmu. Lakukan apa yang harus kau lakukan."

"Apa kau membebaskanku dari perjanjian itu ?" Tanyanya dengan mata membulat.

Jenderal mengangguk. Air mengalir makin deras dari mata Jungkook.

"Tapi batas waktuku setahun lagi. Aku harus bisa memenuhi persyaratanmu selama sepuluh tahun agar aku bisa menjadi diriku sendiri dengan bebas di hadapan mereka."

"Kau sudah cukup membuktikan dirimu dengan berbagai misi yang kau jalani selama ini. Kau setia dan loyal, mempertaruhkan jiwa dan ragamu untuk negaramu. Aku tak pernah ragu padamu. Dan di misi kali ini, aku tidak hanya percaya padamu, tetapi juga kakak kakakmu. Anak anak itu. Beraninya menolak perintahku dan tetap bersikeras mempertahankanmu bersama mereka." Jenderal Park memperlihatkan senyum kesalnya dengan mata berbinar senang.

"Tapi kau tetap harus tahu batasanmu Bunny. Kau tahu mana yang boleh dan tak boleh kau lakukan." Lanjut Jenderal Park, tegas.

Kembali Jungkook tertegun. Tak menyangka dengan apa yang didengarnya. Ia mengusap air matanya.

"Aku mengerti. Terima kasih Jenderal." Ucap Jungkook, tersenyum bahagia.

Hatinya lega. Perjanjian yang selama ini mengikatnya, membuatnya tak bisa berkata jujur pada kakak kakaknya. Membuatnya selalu tersiksa dengan rasa bersalah. Membuatnya merasa tak layak menjadi seorang adik di hadapan mereka.

"Secara teori, Jungkook sama sekali tak melanggar perjanjiannya kan." Ucap Sejin.

"Kami tak pernah tahu kegiatannya sebagai Bunny selama ini. Ia berhasil menutupinya dengan baik. Bahkan aku tahu hal itu karena anda sendiri yang memberi tahu. Begitu juga dengan member lain. Mereka tahu dari orang selain kami. Jungkook tak melanggar perjanjian kalian." Lanjutnya.

"Apa kau yakin mereka tahu tanpa ada petunjuk dari kalian ?" Sindir Jenderal Park.

Wajah Jungkook memerah hingga ke telinganya. Sementara yang lainnya menahan senyum mereka.

Flashback off




Surabaya, 9 Januari 2023

Continue Reading

You'll Also Like

37.1K 5.1K 15
Alasan apa yang membuat Taehyung hadir secara tiba-tiba dalam kehidupan Min Yoongi. Siapakah Taehyung? Menurut Yoongi, ia hanya seorang penyebar sen...
310K 27.5K 45
Cover By: SugaVAuthor 😍💜😍 ------ -Kim Taehyung- Jangan pernah menyuruhku untuk menutup mata hyung karena hal yang paling aku takutkan adalah saat...
21.7K 1.1K 8
Mencaritakan tentang kehidupan 7 laki-laki tampan yang saling menyayangi satu sama lain. Mereka harus menjaga ketat si bungsu yang berbeda dari yang...
45.4K 3.1K 23
BOBOIBOY MOVIE 2 & BOBOIBOY GALAXY SORI × READER