Protective Ilara [End]

Ryntimtam

3.1M 262K 11.9K

Ketika cewek dominan jadian sama cowok dominan. Ilara Ayasya adalah Ketua Basket Putri yang merangkap menjadi... Еще

📌IlaGas-Prolog📌
📌IlaGas-01📌
📌IlaGas-02📌
📌ILaGas-03📌
📌IlaGas-04📌
📌IlaGas-06📌
📌IlaGas-07📌
📌IlaGas-08📌
📌IlaGas-09📌
📌IlaGas-10📌
📌IlaGas-11📌
📌IlaGas-12📌
📌IlaGas-13📌
📌IlaGas-14📌
📌IlaGas-15📌
📌IlaGas-16📌
📌IlaGas-17📌
📌IlaGas-18📌
📌IlaGas-19📌
📌IlaGas-20📌
📌IlaGas-21📌
📌IlaGas-22📌
📌IlaGas-23📌
📌IlaGas-24📌
📌IlaGas-25📌
📌IlaGas-26📌
📌IlaGas-27📌
📌IlaGas-28📌
📌IlaGas-29📌
📌IlaGas-30📌
📌IlaGas-31📌
📌IlaGas-32📌
📌IlaGas-33📌
📌IlaGas-34📌
📌Ending📌
📌Epilog📌
📌Expart-1📌
📌Expart-2📌
📌Inti Rageon Pov📌

📌IlaGas-05📌

77.7K 7.1K 258
Ryntimtam

Tetap vote terus, aku selalu pantau vote setiap kali aku up, kalau turun ya siap-siap bakal kena ancaman unpub, kalau seimbang terus ya bakal aman sampai ending.

250 vote dan 85 komen.
...........................................................

"Kamu merokok ya Heska?"

"Iya, cuma 2 batang doang."

"Sini aku plintir bibir kamu."

"Apa? Tapi kenap—ARGGHH!"

[05-Pelanggaran pertama]

Kelas Ilara hari ini ada pelajaran olahraga, dan materi hari ini adalah lari estafet.

Rambut hitam bergelombang Ilara sudah diikat kuda, mereka saat ini masih berlari mengelilingi lapangan sekolah sebagai bentu pemanasan.

"Il, cowok lo tadi ngerokok di taman belakang sekolah, jam pelajaran ke 3." Ilara menatap kearah Aksara, cowok berkulit putih dan berpipi chubby.

"Valid? Ada fotonya?"

"Ada, nanti gue kirim ke Wa lo."

"Oke, makasih ya, nanti aku bantu kamu deket sama Jivia."

Aksara melebarkan senyumannya, asik bisa deket sama Jivia, itu kan memang sesuatu yang Aksara tunggu dari lama.

Ilara sudah meminta pada teman sekelasnya, bila melihat Ragas merokok atau dekat sama cewek lain, tolong laporin ke Ilara.

Dengan bukti foto atau video, akan ada hadiah bila laporannya valid.

Ilara mengulas senyum tipis, Ragas memang punya anggota Geng, sementara Ilara hanya punya Anggota kelas, anggota basket dan Anggota Komdis.

Masih kalah jumlah sih, cuma ya lumayan banyak sehingga bisa memantau pergerakan Ragas di setiap sudut sekolah.

Ilara harus tau apa yang Ragas kerjakan disaat tak bersama dirinya, dan berarti nanti Ragas akan dihukum karena merokok.

"Il, gue denger Adeo bakal pulang lusa."

"Hah!? Seriusan?" Dewina yang kaget, bukan Ilara.

Ilara justru tersenyum saja "Begitukah? Ya sudah kalau memang lusa pulang."

"Lo gak takut dia bakal marah?"

"Tidak, santai saja, biar aku yang urus."

Dewina dan Jivia selalu terpengarah dengan pribadi Ilara yang santai dan tenang, anak itu menanggapi masalah dengan serius namun pembawaannya memang santai.

Dia seolah tak takut apapun. Oh kecuali takut sama Kecoa, matematika dan Tuhan pastinya.

"Pulang sekolah ke Mall kuy?"

"Kuy."

"Gas aja aku mah, sekalian mau beli hodie couple buat aku sama Heska."

"Uwooo Ilara kalau bucin kelihatan banget ya."

"Iya, bukti itu mah, ntar Heska mikir aku gak suka dia kalau aku gak bucin."

"Jangan terlaku ngekang Il, ntar Heska lari."

"Aku gak ngekang kok, itu untuk kesehatan dan keteraturan hidup Ragas."

"Iya dah, serah lo aja."

Mereka kembali berlari mengelilingi lapangan, dengan sedikit perbincangan tak jelas yang mereka bahas selama larian mereka.

Di ujung lapangan, seorang lelaki berkacamata tengah memantau pergerakan Ilara.

"Bos, cewek Ragas namanya Ilara Ayasya, anak Fatih dan Areila, abangnya bernama Liaro Agyasya."

"Bagus Zef, pantau terus cewek itu, nanti kalau suasana lengang, lo tarik dia dan bawa ke Markas, dia bisa dijadiin sandera biar Ragas sok berkuasa itu tunduk ke kita."

"Baik—"

"Wah ada mata-mata."

Cowok berkacamata menoleh spontan kebelakang, dan yah.

BUAGH!

CRACK!

Egal menghantam dahi Zef sampai terdengar bunyi retakan, dan Zef ambrukan dengan tubuh yang kejang-kejang.

Egal menyugar pelan poninya lalu menyeringai tipis.

"Ilara tuh mirip adek gue yang cewek, dan lagi dia pacar si Ragas otak dengkul, jadi gue harus mastiin Ilara aman, Eja bocil spongebob, seret nih jangkrik busuk."

"Ngokey."

Julukan untuk Eja adalah, tenaga kuli, dia memang yang paling pendek diantara mereka semua, tapi tenaga nya beuh!

Jangan ditanya.

Dia menarik kaki Zef kemudian lari mengejar Egal, membiarkan kepala Zef terhantuk-hantuk jalanan tanah dibawah mereka.

"Ilara tuh baik tau, dia ngasih gue yupi sama tempat bekal bentuk spongebob."

"Iya, dia taunya lo kan bocil."

"Hehe, terus nanti juga katanya dia bakal kasih gue botol minum bentuk spongebob, asal gue laporan ke dia apa aja yang Ragas lakuin."

Egal menatap Eja heran "Terus lo mau?"

"Ya mau lah, kerja sama bareng Ilara itu bakal untung, lo gak mau coba?"

"Nanti deh, tunggu Ilara nawarin gue."

"Tenang, pasti bakal nawarin lo juga."

Egal mengangguk saja, membiarkan Eja terus mengoceh sepanjang jalan mereka menuju taman belakang.

....

"Gas, cewek lo dateng nih."

Ragas segera mematikan rokoknya dan menginjak ke tanah, dia berdehem pelan lalu memakan permen milkita di saku seragamnya.

Dia memang tak perduli pada apa yang Ilara tulis, tapi tetap saja dia agak takut saat Ilara muncul seperti ini.

"Hai sayang." sapa Ragas seraya menarik Ilara agar duduk dipangkuannya.

Ilara nurut, dia duduk dipangkuan Ragas kemudian menatapnya agak tajam.

"Kenapa? Gue gak ngelanggar apapun loh."

"Masa?"

"Iya serius sayang."

Ilara mengelus dagu Ragas pelan, lalu menarik wajah cowok itu mendekat, Ragas kira dia bakal dicium sama Ilara.

"Kamu merokok ya Heska?" tanya Ilara lembut dan begitu membuai.

Ragas bak kerbau yang dicucuk hidungnya, terbuai dengan sentuhan dan suara lembut Ilara, dia mengangguk.

"Iya, cuma 2 batang doang."

"Sini aku plintir bibir kamu."

Seolah tersadar, Ragas mengernyit "Apa? Tapi kenap—ARGHHH!"

Ilara gak melintir bibir Ragas, dia justru melintir puting Ragas dibalik kaus hitam yang dia gunakan sebagai dalaman seragam.

Ragas masih memekik kuat saat Ilara terus memelintir puting kanannya, bahkan teman-teman Ragas sudah bergidik ngeri.

"Aku bilang, jangan ngerokok dan kamu udah melanggar, Heska."

"Aw! M-maaf Aya..maaf.."

"Mau ngerokok lagi? Biar aku plintir sekalian dua-duanya."

"E-enggak..ma-af..enggak ngerokok lagi." cicit Ragas gemetar.

Ilara mengangguk puas, dia melepas plintirannya lalu mengelusnya lembut, setelah kesakitan kini Ragas mengerang lirih.

"Jangan dielus, lo buat gue tegang."

"Baperan bener tuh nenen." gumam Ilara.

"Aya! Jangan gitu lo, sini gue plintir punya lo juga."

"Berani?"

Ragas sontak menggeleng, aura Ilara seram juga, mirip aura Mommy Ragas di rumah.

"Hehehe enggak sayang."

"Bagus, jangan melanggar lagi, oke?"

"Gak jan—Oke! Oke Aya okeeeeee!"

"Good, aku sayang kamu, little boy."

Ilara mengecup singkat pipi Ragas kemudian mengelus rambutnya, dan Ragas begitu menikmati hal ini.

Walau dia agak tertekan perihal peraturan yang Ilara berikan.

📌Bersambung📌

Продолжить чтение

Вам также понравится

SRAKER ✔ Nìw

Подростковая литература

732K 51.4K 40
"Rules pertama. Jangan pernah ribut atau berdebat dengan lawan jenis kalau lo nggak mau di cie-ciein." Sagraini mengangguk paham. "Apa lagi?" "Rules...
ARGALA 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Подростковая литература

5.5M 234K 55
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
My Step Brother [END] FzhRara

Подростковая литература

92.3K 10.7K 26
Taehyung yang awalnya tidak suka dengan adik tiri nya, kini menjadi begitu sangat menyukai nya bahkan kasih sayang dan perhatian nya pada sang adik t...
CINTA DALAM DO'A alyanzyh

Подростковая литература

4.1M 246K 60
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...