ㅡ BEcause ㅡ

By seulrene_nation

4.8K 702 72

"aku mencintaimu" . Irene Bae Kim Jiu Kang Seulgi More

o n e
t w o
t h r e e
f o u r
f i v e
s i x
s e v e n
n i n e
t e n
e l e v e n
t w e l v e
T h i r t e e n
f o u r t e e n
f i f t h t e e n
s i x t e e n
s e v e n t e e n

e i g h t

203 41 14
By seulrene_nation

"Presdir!"

Joy buru-buru keluar dari mobil hitam sambil membenarkan pakaiannya. dia berdiri gugup di depan Irene yang menyilangkan kedua tangannya. pagi ini, Joy sangat terkejut karena Irene menelponnya lalu menyuruhnya untuk menjemput. padahal irene bilang jika perjalanannya akan lama tapi kenapa kembali?

"tau sudah berapa lama aku menunggu?" tanya irene dingin membuat Joy makin gugup.

"maafkan saya Presdir. saya tidak akan mengulanginya lagi"

"aku ingin ke tempat makan paling enak. kau tau?"

Joy mengangkat kepalanya bingung. Joy jelas tau siapa Irene. dia adalah seorang vampir yang tidak makan apapun kecuali darah dan selama Joy mengenal irene, dia tidak melihat irene menghisap darah. lalu untuk apa irene ke tempat makan?

"Presdir, anda?"

"bukan untukku tapi untuk gadisku" tunjuk irene ke Jiu yang berada di sebelahnya. Joy membulatkan matanya karena baru menyadari keberadaan orang lain selain mereka berdua. rasa gugupnya mengalahkan segalanya.

"selamat siang,...." pupil mata Joy bergerak kiri kanan mencari kata yang tepat untuk memanggil gadis penyihir ini.

"Jiu, namaku Jiu" sambarnya ketika melihat Joy yang kebingungan.

"baiklah Jㅡ"

"tambahkan unnie dibelakangnya, dia sangat jauh lebih tua darimu" potong Irene membuat Joy gelabakan. jika Irene berkata seperti itu sudah pasti Jiu lebih tua darinya.

"baik presdir"

Joy kemudian membukakan pintu bagian belakang untuk Irene lebih dulu masuk lalu Jiu yang tersenyum hangat padanya, "kau bisa memanggilku dengan nyaman, aku tidak keberatan jika hanya dipanggil Jiu saja"

"aku mengerti Jiu unnie"

Joy mengendarai mobil mewah itu membelah pusat kota untuk mengantarkan kedua orang dibelakangnya ini ketempat makan. Joy berkali-kali melirik kebelakang karena untuk pertamakalinya selama mengenal Irene, baru kali ini gadis vampir itu tersenyum.

"lihat saja kedepan" tegur irene membuatnya tersentak.

"ya presdir" ucapnya malu-malu. Joy bisa mendengar irene yang menghela napasnya.

"kau tinggal dimana sekarang?" tanya Irene tiba-tiba membuat Joy bingung.

"saya tinggal dirumah presdir"

"maksudku rumah mana? aku tau kau merasa diawasi oleh seseorang kan?"

Joy mengerjapkan matanya. bagaimana Irene tau? bukankah gadis Vampir ini sedang pergi?

"lalu dimana kau tinggal?"

"saya tinggal di rumah sepupu Presdir"

"kau melihat orang yang mengawasimu?"

Joy menggelengkan, "saya tidak melihatnya Presdir. saya rasa itu hanya halusinasi saja"

Irene membuang muka ke jalanan. tidak, Joy tidak berhalusinasi. memang ada yang mengawasinya dan itu karena Irene.

"kau datang ke rumahku selama aku pergi?"

Joy mengangguk, "ya presdir. saya datang seperti biasanya untuk membersihkan rumah anda dengan para pekerja"

"pekerja?"

"saya menyewa orang untuk membersihkan semua ruangan kecuali kamar anda Presdir"

"kau melihat sesuatu yang mencurigakan?"

"mencurigakan? maaf presdir, saya tidakㅡ"

"lupakan. menyetir saja yang benar" potong irene cepat membuat Joy diam dan fokus pada kemudinya. Irene merasakan Jiu yang dari tadi diam mendengarkan percakapan mereka meraih telapak tangan irene.

"kau baik-baik saja?" bisiknya kecil.

"ya, aku baik-baik saja"
































"kau suka?" tanya Irene melihat Jiu mencicipi beberapa hidangan terbaik di restoran mewah ini. manager restoran berdiri gugup di samping meja mereka bersama Joy menunggu reaksi Jiu. pria itu menelan ludahnya gugup karena jelas tau siapa Irene.

Jiu menerbitkan senyum manisnya, "aku suka" jawabnya membuat pria itu diam-diam bernapas lega. dia mendengar dari Joy jika restoran mereka adalah restoran ketiga yang dikunjungi karena Irene tidak puas dengan pelayanan restoran yang dikunjungi dengan berbagai macam alasan.

"kau benar-benar menyukainya?" tanya Irene memastikan lagi membuat Jiu memutar bola matanya malas.

"aku menyukainya"

Irene mengangguk paham karena Jiu menekankan kalimatnya. melihat Jiu yang melanjutkan makannya membuat dirinya tersenyum kecil.

"presdir Bae"

irene menoleh kesamping dimana manager restoran langsung gugup itu, "kami senang anda mengunjungi restoran kami" katanya membungkuk hormat. semua orang tau jika irene tidak pernah datang ke restoran atau tempat makan.

"pergilah" usir Irene membuat Jiu menajamkan alisnya. pria itu langsung pergi sedangkan Joy memilih untuk mengangkat panggilan dari kantor.

"kau sangat kasar, unnie" komentar Jiu melahap dagingnya.

"apanya kasar?"

"jadi kau dimasa depan seperti ini?"

"Jiu-yah, aku hanya melakukan apa yang harusnya aku lakukan. aku adalah pemimpin sebuah perusahaan. jika aku ㅡ"

"aku penasaran apakah dimasa lalu kau juga seperti ini atau lebih dari ini. kau bilang kau adalah ratu para Vampir" potong Jiu membuat lidah irene kelu.

"aish baiklah, aku akan mengubahnya"

"aku tidak menyuruhmu berubah"

"Kim Jiu" pekik irene tertahan.

"makanannya enak, aku suka" ucap Jiu melanjutkan makannya membuat Irene mendesah karena dia tau Jiu tidak suka dengan sikapnya.

"Presdir" Joy menghampiri meja makan dan melihat aura irene tidak enak untuk dilihat membuatnya gugup.

"apa lagi?"

"i-itu perusahaan. Direktur ㅡ"

"apa lagi yang dilakukan bedebah itu?" tanya Irene lalu melirik Jiu yang menatapnya.

"Direktur mengadakan rapat dadakan untuk ㅡ"

"biarkan saja apa yang ingin dilakukannya"

"tapi Presdir iniㅡ"

"jika kau sangat khawatir, kenapa tidak kau saja yang pergi menanganinya?" omel Irene melihat Joy yang kikuk. bagaimana jika menangani tentang masalah ini jika dia hanyalah seorang sekretaris sedangkan lawannya ada direktur.

"aku sudah memberikanmu kuasa bukan? jika ada yang berani menentang mu, kau bisa menghilangkan mereka atau bawa mereka kehadapan ku. aku akan minum darahnya"

Joy menelan ludahnya mendengar ucapan sadis Irene itu. dia melirik Jiu yang sama sekali tidak terganggu dengan ucapan irene padahal dia sudah khawatir duluan jika identitas Irene terbuka.

"baiklah saya akan mengatasinya Presdir"

"tinggalkan kunci mobil. kau naik taksi ke perusahaan atau kau bisa menelpon orang-orang" suruh Irene membuat Joy bingung.

"tapi siapa yang akan menyetir Presdir"

"kau meremehkanku? kau pikir sudah berapa lama aku hidup?"

"b-baiklah. saya minta maaf" Joy buru-buru mengeluarkan kunci mobil itu sebelum membuat irene semakin marah lalu segera pamit untuk pergi.

"selain kasar, kau juga mempunyai kepribadian yang tidak baik"

"Jiu-yah, itu tidak seperti yang kau pikirkan"

"memang apa yang aku pikirkan?"

"aish kau!!! sudah selesai makannya?" tanya Irene mengalah.

"kau menghindarinya, unnie"










































"dia sudah kembali"

"aku sudah tau"

"tapi dia tidak sendirian, seulgi-ah"

"dia bersama seorang penyihir kan?"

Wendy membulatkan matanya mendengar ucapan seulgi dibalik kursinya, "bagaimana kau bisa tau?" tanya bingung.

"aku mengenalnya dengan baik, seungwan-ah" bisik Seulgi menyunggingkan senyum anehnya membuat Wendy ngeri.

sahabatnya ini semakin membuatnya takut.

"lalu apa yang akan kita lakukan? kau akan langsung ㅡ"

"memanfaatkan situasi. Direktur Lee terus menentang keputusan yang dibuatnya. pria tua itu ingin menyingkirkannya dari posisi tertinggi dengan menggunakan alasan tidak masuk akal karena dia belum mempunyai kekasih"

wendy menggaruk lehernya, "lalu apa untungnya bagi kita?"

seulgi menoleh pada Wendy, "dia akan berpura-pura mencari kekasih"

wendy memutar bola matanya malas, "ugh Kang Seulgi! kita datang bukan untuk mengurus kehidupan pribadinya" omel Wendy kesal

"kau masih tidak mengerti Son Seungwan?" tanya seulgi.

"aku sama sekali tidak mengerti denganmu asal kau tau, kita kesini untuk ㅡ"

"dia akan menolak untuk dikenalkan pada orang-orang dan berdalih jika gadis penyihir itu adalah kekasihnya. dia akan membawanya saat pesta perusahaan untuk membuat orang-orang percaya jika dia tidak sendirian"

"lalu apa? kita harus menulis beritanya 'Irene Bae yang selama ini dikenal selalu sendirian telah memiliki seorang kekasih wanita', kau ingin begitu?"

"kau bodoh atau apa? itu adalah kesempatan bagus untuk menghabisinya di depan umum. aku akan membunuhnya di depan orang-orang untuk membuktikan dia adalah seorang vampir" ucap seulgi dengan sorot mata tajam membuat wendy menutup mulutnya.

"kau ingin melakukannya ditengah pesta?"

"sama seperti dia menghabisi semua keluargaku saat malam penyambutan aku kembali, aku juga akan menghabisinya dengan cara yang sama" gumam seulgi menatap sebuah belati yang terbuat dari emas yang diletakan dalam sebuah kotak kaca.

"aku akan menyelesaikan dendamku, Irene Bae" bisiknya seperti angin malam yang berlalu.













Continue Reading

You'll Also Like

70.6K 8.2K 36
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
207K 31.6K 57
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
326K 3.7K 81
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
43.5K 4K 22
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...