FIGURAN GIRL ( LENGKAP )

By Sintashintiawatii

13.6M 1.5M 370K

Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun... More

Prolog
Part 1
part 2
part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Cast
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
JOIN GC FIGURAN GIRL? MASIH BISA YAA!
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61 re-post
62 : Wedding Day (END)
OPEN GC BESAR-BESARAN!
PO ke 2

Part 55

148K 18.9K 4.8K
By Sintashintiawatii

Ada yang nunggu Figuran Girl?

No revisi!

Harap sabar saat baca part ini😅

VOTE NYA MANAAAAAA???????

____

Xavier memiringkan kepala nya hendak mencium Milea, namun tanpa di sangka.

Bugh!!

Milea menendang tulang kering Xavier hingga membuat pria itu meringis pelan.

Milea memundurkan langkah nya, mata nya menatap Xavier kesal. "Maka nya jangan omes lo jadi cowok!" kesal nya malah mengundang kekehan pelan dari Xavier.

"Gak ada yang lucu!" desis Milea sambil berjalan pergi. Xavier yang melihat nya langsung mengikuti Milea mengabaikan orang-orang yang kini memberi jalan ke arah nya.

"Mau apa lagi?"

"Gak!"

"Kata nya mau abisin uang saya?" ucap Xavier membuat Milea terdiam.

Gadis itu menghentikan langkah nya lalu membalikkan badannya ke arah Xavier.

"Emang uang lo bisa abis?" tanya Milea membuat Xavier mengedikkan bahu nya.

"Oke kalau gitu gue mau mansion, helikopter, mobil, motor, perhiasan, black card, masing-masing seratus biar uang lo cepet abis, gimana?" tanya Milea menantang.

"Itu doang hanya akan mengurangi sedikit kekayaan saya." ucap Xavier terkekah pelan yang malah membuat Milea kesal.

"Serah!"

______

Milea tengah berada di sebuah mini market untuk membeli cemilan sedangkan Xavier tengah mengangkat telfon jadi dia gak ikut masuk. Namun saat Milea tengah memilih snack, dia malah di kagetkan dengan seseorang yang menepuk pundak nya.

Milea mendesah pelan saat melihat orang di depan nya itu, entah ia harus gimana agar tak di ganggu mantan keluarga nya lagi.

"Dek,"

"Bunda sakit. Beberapa bulan ini dia gak berhenti mikirin lo. Lo mau kan jenguk bunda?" tanya Meteor dengan sedikit senyuman.

"Bukan urusan gue," acuh Milea.

Meteor menggelengkan kepala nya, "Lo kenapa sih?"

"Kalau lo benci sama gue, lo jangan ikut lampiasin semua nya sama bunda!"

"Dia gak salah apa-apa tau gak?!" desis Meteor yang tak bisa menahan emosi nya.

Milea yang mendengar nya membalikkan badan ke arah Meteor, mata nya menatap nyalang pria itu.

"Lo gak usah sok tau,"

"Tanpa kalian sadari, dia adalah orang yang paling nyakitin gue," ucap Milea dengan mata memerah marah.

"Kepercayaan gue terlamapau tinggi sama dia,"

"Saat dia satu-satu nya orang yang gue harapin bisa percaya sama gue sepenuh nya, justru dia malah terpengaruh drama murahan adik yang merangkap jadi pacar gelap lo!" desis Milea dengan nafas memburu.

Meteor menunduk, ini juga salah nya. Kalau saja ia tak mengatai yang tidak-tidak tentang Milea pada bunda nya, setidak nya adik nya itu masih berkumpul di dengan bunda.

Milea hendak pergi namun dengan cepat Meteor menahan tangan nya.

"Sekali aja lihat keadaan bunda, gue mohon." Milea menghela nafas berat, seperti nya ia harus menyelesaikan masalah ini agar hidup ia kedepannya bisa tenang.

"Oke," ucap Milea membuat Meteor terdiam tak percaya, tak lama Meteor tersenyum senang.  

______

"Tuan, kami sudah menemukan keberadaan nona." Seorang pria tampan langsung melihat ke arah orang suruhannya.

"Dimana?"

"Nona di sekap dan nona___"

"Dijadikan pemuas nafsu puluhan preman," tangan pria tampan itu terkepal tak lama kemudiam..

BRAKKK!!!

Pria itu memukul meja kayu hingga retak menjadi beberapa bagian.

"Brengsek! Berani nya mereka!!" marah nya membuat anak buah pria itu menelan ludah nya susah payah.

"Siapkan semua nya, hari ini kita bergerak!"

_______

Korun mengacak rambut nya frustasi, dia sungguh bingung harus gimana. Mami nya malam ini mau mengadakan pertemuan untuk mengatur perjodohan nya dengan gadis pilihan mami nya.

Seperti nya ia harus melakukan sesuatu agar mami nya itu luluh. Dengan cepat Korun mendekati mami nya yang tengah menonton kartun anak kembar botak yang gak lulus-lulus dari tk nya itu.

Korun memeluk mami nya dari samping, "Mami, aa gak mau di jodohin." ucap nya dengan muka yang di sedih-sedihkan.

"Ck! Gak bisa, mami udah gak tahan mau nimang cucu," ucapan mami nya itu malah membuat Korun semakin depresi.

"Mami yang beber aja, aa kan masih sekolah, masa iya nikah!"

"Dengerin mami, a. Nikah itu enak loh, aa bisa tidur bareng tanpa takut dosa, terus__"

"Aa bisa kasih mami cucu deh," lanjut nya malah membuat Korun semakin tertekan.

"Mami hiks pokok nya aa gak mau di jodohin, aa ini masih kecil." ucap Korun sambil membenamkan kepalanya nya pada ketiak mami nya.

"Astaga a, kamu gak malu badan udah segede gentong tapi masih nangis?"

"Gak malu sama otong?"

"Gak peduli hiks, kalau mami tetep jodohin aa bakal nangis di pinggir jalan." ancam nya.

"Ya silahkan,"

"Paling nanti bakal di kira orang gila."

"MAMIIII,"

"Udah jan nangis nanti mami bikinin susu kesukaan kamu," ucap wanita itu membuat Korun menghentikan tangisannya.

"Mami gak boong kan?"

"Kapan sih mami boong sama anak nakal yang satu ini,"

"Aa gak nakal,"

"Kabur-kaburan itu nama nya apa kalau bukan nakal," sinis nya yang membuat Korun cemberut.

"Abis mami ngebet minta cucu, kenapa mami gak buat sendiri aja."

"Kalau itu mah tiap malam juga buat, tapi sayang kagak jadi mulu." ucap wanita itu dengan mimik sedih nya.

"Kok bisa?" heran Korun.

"Mungkin karena papi kamu udah letoy, aa mau ya kasih mami cucu."

"Mami gak boong lo nikah itu enak, apa lagi aa bisa minum susu alami dari pabrik nya," Korun yang mendengar nya sedikit tertarik namun tak lama kemudian.

"Oke aa mau nikah, tapi aa bawa calon nya sendiri." ucap Korun tegas.

"Emang udah ada yang mau sama aa?" Korun berdehem pelan.

"Banyak mi, aa tinggal tunjuk salah  satu pembaca mereka pasti bakal langsung mau," ucap pede Korun membuat mami nya mengangguk pelan.

____

Brukk

Mala langsung memeluk badan Milea dengan erat saat melihat anak yang sangat ia rindu kan akhir nya mau menemui nya, air mata langsung menetes dengan deras nya.

"Sayang,"

"Bunda tau kamu pasti akan kembali nak." lirih nya semakin mengeratkan pelukannya.

Sementara Milea tak bereaksi apa pun, muka nya terlihat datar. Entah kenapa ia tak merasa sedih sedikit pun padahal kalau di lihat Mala terlihat sangat rapuh.

"B-bunda buatin kamu makanan ya, kita makan sama-sama kayak dulu lagi." ucap Mala semangat sambil menghapus air mata nya.

"Gak usah tante, tante gak perlu repot-ropot."

Deg!

Mala langsung memudarkan senyumannya, mata nya memancarkan kekecewaan yang mendalam.

"Kenapa sayang?"

"Kamu belum bisa maafin bunda? Bunda harus apa agar kamu mau maafin bunda, ayo bilang"

"Bunda akan lakuin apa yang kamu mau," ucap Mala sambil memegang pundak Milea.

"Maaf, tapi tante udah telat,"

Milea menghela nafas, "Milea anak tante .. sudah gak ada,"

______

"Kenapa dia bisa kabur?" Xavier menatap anak buah nya dingin, baru saja mereka memberi tau kalau Shafira melarikan diri padahal keadaan dia sudah tidak memungkinkan untuk bisa kabur dari tempat itu.

"Preman-preman itu di serang banyak orang tuan, yang saya dengar orang-orang itu menggunakan jaket dengan lambang singa." Xavier yang mendengar nya menghela nafas berat.

"Kirim mata-mata untuk menyelinap ke rumah orang itu, satu lagi__"

"Perketat keamanan gadis saya, saya tidak mau mereka sampai menyentuh nya bahkan hanya seujung kuku pun," desis Xavier penuh perintah.

"Siap tuan,"

"Pergi," titah Xavier, pria  itu berjalan kedalam sebuah ruang rahasia setelah orang suruhan nya pergi.

Mata nya menatap tajam sebuah foto yang ada di dinding, tangan nya mengambil pisau tak lama ia melempar nya ke arah foto berukuran lumayan besar itu hingga pisau itu menancap tepat di mata.

"Saya tidak akan membiarkan kamu lolos begitu saja, apa lagi sampai merebut gadis saya," desis nya dengan mata yang menyorot tajam.

______

Seorang perempuan menatap kosong ke arah depan, tangan nya mencengkram perut nya yang terlihat sedikit membuncit.

"Fir," panggil seorang pria tampan lirih, tangan pria itu mengelus kepala si perempuan.

"Maafin kak__"

"Lo harus milih,"

"Gue adik kandung lo, atau dia cewek yang lo gilai itu." desis nya, pandangan nya beralih menatap pria di samping nya itu dengan mata memerah.

"Ini semua salah lo yang gak bisa tegas kak, kalau saja lo gak punya rasa sama dia semua nya gak akan kaya gini!"

"Sekarang gue hamil anak preman itu, wajah gue juga hancur!!" ucap nya sambil menggelengkan kepala nya.

"HIDUP GUE SEKARANG HANCUR KAK, HANCUR HIKS," tangis wanita itu tak tertahan lagi. 

Pria itu memeluk sang adik yang terlihat rapuh, "Maafin gue, gue telat selamatin lo," ucap nya lirih.

"Lepasin gue kak! Ini semua salah lo yang terlalu lemah sama dia! Lo habisi dia atau gue sendiri yang menghabisi nya?"

"Shafira!" tekan pria itu dengan tangan yang mengepal erat.

"Kenapa? Lo gak bisa ngelak lagi, lo suka dia, iya kan? Maka nya selama ini lo cuma diam."

"Jangan-jangan lo nyuruh gue bunuh Maura juga agar dia gak tersisihkan lagi bukan buat balas dendam? Iya kan!"

"Lo udah terobsesi sama dia bahkan sejak kecil!!" Pria itu terdiam tak menanggapi ucap Shafira yang tak lain adalah adik nya, mata nya menatap keluar jendela dengan sorot mata yang tak bisa di artikan.

"Gue mohon kak, anggap ini sebagai permintaan terakhir gue,"

"SHAFIRA! JAGA BICARA KAMU!" tekan nya dengan sorot mata tajam, ia sangat tak menyukai ucapan adiknya itu.

Shafira terdiam tak lama kemudian ia membalikkan badan sambil memegang wajah nya yang terlihat rusak parah, "Beli kan gue obat penggugur kandungan," ucap nya sebelum benar-benar pergi.

Pria itu mengacak rambut nya frustasi, ia meninju tembok di sebelah nya. "Maafin gue, gue gak tau bisa kabulin permintaan lo atau enggak,"

"Lo benar, .. gue suka sama dia. Bahkan dari dulu."

"Itu sebab nya gue gak bisa nyakitin dia, walau tetap saja tanpa gue sadari gue udah nyakitin dia karena membiarkan keparat-keparat itu lukain gadis kakak,"

"Milea,"

____

Mala menggeleng pelan dengan mata yang memancarkan kekecewaan, "Kenapa sangat sulit untuk kamu bisa memaafkan bunda," lirih nya dengan air mata yang kembali mengalir di pipi nya.

"Bunda harus gimana? Apa bunda harus mati agar kamu maafin bunda?"

Meteor yang melihat bunda nya kembali menangis menatap Milea tajam, "Lo itu kenapa sih Mil? Bunda udah mati-matian buat minta maaf dan perbaiki hubungan nya sama lo!"

"Bunda gak sepenuh nya salah di sini, gue yang salah! Gue Mil!"

"Lo boleh marah, benci gue, hukum gue sepuas lo! Tapi jangan bunda!" ujar Meteor yang tak bisa menahan lagi emosi nya.

Sementara Milea menatap datar Meteor, "Kalian jangan merasa jadi orang yang paling tersakiti di dunia ini,"

"Lo dan ibu lo merasa berjuang mati-matian di sini, apa kabar dengan Milea yang bertahun-tahun kalian sia-siakan." tanya Milea dengan mata memerah, entah kenapa ia bisa merasakan rasa sesak di dada nya. Mungkin kah perasaan itu milik Milea asli yang masih tertinggal?

"Bertahun-tahun Milea mengemis kasih sayang, mengemis permintaan maaf atas kesalahan yang gak dia lakukan."

"Dia berjuang mati-matian agar bisa bertahan hidup di tengah keras nya perlakuan kalian sama dia, tapi apa yang kalian lakukan."

"Kalian gak pernah melirik nya sedikit pun! Kalian perlakuin dia seperti sampah sampai dia memutuskan untuk nyerah!"

"Dia nyerah di tengah ketidak adilan yang kalian berikan, DIA LEBIH MEMILIH MATI PADAHAL DIA MASIH MAU BERJUANG AGAR KALIAN BISA PERCAYA SAMA DIA!!" ujar Milea dengan nafas yang memburu.

Mala terenyuh saat melihat Milea menumpahkan air mata nya, namun ia merasa ada yang janggal, ia baru sadar kalau beberapa bulan ini ia tak pernah melihat anak gadis nya itu menangis. Padahal Milea tipe orang kalau di bentak sedikit saja bakal langsung menumpahkan air mata nya.

"Dan sekarang kalian berlaga jadi orang yang paling tersakiti di saat orang nya sudah pergi," lanjut Milea lirih.

"Maksud kamu apa sayang, kenapa sedari tadi kamu bicara seakan kamu bukan anak bunda?" lirih Mala yang hampir tak kuat untuk mengeluarkan suara nya. Meteor dengan cepat mengusap pundak Mala.

"Apa tante gak bisa bedain mana anak tante atau bukan," Meteor menatap adik nya tak mengerti.

"Milea udah gak ada, gue Clarissa jiwa yang di tarik Milea agar menempati raga nya."

"Mungkin kalian gak akan percaya dengan apa yang gue omongin yang seperti omong kosong ini."

"Tapi ini kenyataan, dia lebih memilih menyerah karena sudah gak kuat dengan hidup yang ia jalani." lanjut nya mengabaikan dua orang di depan nya yang terdiam membeku.

Mala dan Meteor seakan di hantam sesuatu tak kasat mata, jantung mereka seakan habis lari marathon saat mereka menyadari perubahan yang sangat tak masuk akal dari Milea.

Mala menggeleng dengan badan yang hampir ambruk, tak lama mata nya menatap Milea nyalang.

Plak!!

"KAMU KAN YANG UDAH REBUT RAGA ANAK SAYA?! KEMANA MILEA SEKARANG, JAWAB! KEMANA ANAK SAYA?!" marah Mala tak terelakkan.

___

Bersambung

Bagaimana part ini? Udah ada yang bisa nebak siapa kakak Shafira itu?

Jan lupa FOLLOW AKUN WP, IG, SAMA TIK TOK AUTHOR_FIGURANGIRL

SAMPAI JUMPA DI PART 56😍

Spam next 2k+

Spam ❤1.5k+

Spam 🐤🐥1.5k+

Spam 🐊or☻or😭1.5k+

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 55.6K 47
Sharine dengan segala rahasianya. Sialnya, keluarga yang sudah membuangnya dulu, kini kembali memintanya untuk pulang. Gila. 5 tahun lebih, mereka ke...
113K 5.8K 12
Akhirnya penantian yang ditunggu-tunggu telah terjadi. Kini Gus Maulana Al-Faqih telah meminang Ning Dina Sayyidatina Fatimah. Sementara itu, Ning F...
35K 1.9K 12
Prilly adalah cewek cupu nan kutu buku berpacaran dengan cowok popular di sekolahnya. Al namanya. Namun siapa yang tahu, jika Prilly hanya di manfaat...
10.9K 748 16
Chanyeol guru SD di Desa SILANGGA anak dari juragan sawah yang di idamkan gadis Desa. Hyun si kembang Desa, anak dari seorang petani biasa, yang sela...