"Can't read my poker face!" – Lady Gaga (poker face)
-
Hawa dingin masih terasa walau hujan sudah berhenti sejak satu jam lalu. Payung-payung mulai disampirkan. Banyak anak muda mulai keluar saling bergerombol. Di sisi lain, tampak musisi jalan mengalunkan melodi indah. Gesekkan biola membius beberapa pejalan kaki hingga memutuskan berhenti untuk menikmati.
Sementara Han GoEun dan Eunji berlalu melintasi kerumunan hendak menuju lahan parkir umum yang disediakan pusat kota. Tak ada percakapan panjang. Hanya derap langkah dan suara cengkrama orang-orang disekitar yang mengisi kekosongan. Semenjak perbincangan di dalam kafe tadi, Han GoEun dan Eunji tidak lagi bicara. Bukan karena adanya perselisihan, hanya saja, mereka berdua terlalu larut dalam pemikiran masing-masing.
Eunji tau bahwa dirinya tak patut untuk mencampuri urusan rumah tangga sahabatnya. Namun yang terjadi tidak semudah itu. Ia tak bisa mengabaikan fakta bahwa saat ini, baginya sikap Han GoEun tidak benar. Menutupi riwayat yang terjadi dari suami itu adalah tindakan yang salah. Bisa menjadi pemicu awal mula ketidakjujuran. Dirinya memang belum menikah tapi terkadang manusia dapat berpikir secara rasional dan mendadak menjadi pengamat terbaik, bukan?
Sedangkan Han GoEun, saat pikirannya sudah terlalu kalut, tepat di dekat mobilnya, seseorang tengah berdiri dengan beberapa pegawai miliknya yang terlihat mengawasi. Manusia itu melambai ringan melihat kehadiran Han GoEun yang telah ditunggunya itu. Entah info darimana hingga wanita itu tau keberadaan dirinya. Namun melihat seringai itu tercipta, ia yakin situasi buruk sedang menanti.
"Bukankah—"
"Aku akan bicara padanya. Kamu diam."
Eunji menoleh kaget mendengar titah itu. Han GoEun bahkan tak menatapnya saat bicara. Intonasinya terdengar tegas dan dingin. Raut kesalnya begitu kentara di bawah penerangan malam.
"GoEun, terakhir kali bertemu dengannya, kamu pingsan."
"Aku bisa mengurusnya. Sekarang bawa semua pegawai itu pergi." Titah GoEun sebelum pijaknya berhenti tepat di hadapan sosok itu. Para pegawai yang memang berjaga di sekitar lokasi mobil membungkuk hormat. Tentu saja, ia adalah sang Nyonya.
Han GoEun cukup menggerakan tangannya untuk meminta para penjaga tersebut menyingkir. Membuat lawan bicaranya itu terlihat kebingungan. Namun detik berikutnya senyum itu kembali muncul, "Wah, kau banyak tingkah sekali." imbuhnya mengejek.
"Kenapa?" Satu alis GoEun terukik. Sudut bibirnya ikut menyeringai seram. "Kau tak punya pegawai yang menjagamu?"
Wanita itu terkekeh datar. "Sombong sekali. Apakah kau sadar sedang bicara dengan siapa?"
"Seseorang yang sedang dicari-cari identitasnya oleh netizen?" balas GoEun sarkas. Ia balik tertawa melihat perubahan raut lawan bicaranya. "Kim Sae Ron, yang mustinya sadar diri itu adalah kau! Popularitasmu bahkan sedang diambang kehancuran."
Sudut bibir Kim Sae Ron bergetar kesal. Pakaian serba hitam yang wanita itu kenakan tampak membuatnya semakin terlihat seperti biang masalah. "Kau kira aku takut padamu?"
"Bukankah itu benar?" Mata GoEun berbinar polos. "Badanmu gemetar. Kau terlihat sedang ketakukan sekarang. Kau baik-baik saja?"
Kim Sae Ron naik pitam. Harga dirinya terasa di injak begitu kasar oleh wanita di depannya yang tak tau apa-apa itu. Alasannya menemui Han GoEun adalah untuk mengacamnya! Bukan untuk terlihat seperti manusia lemah!
"Kau!" panggil Kim Sae Ron tertahan. Rahangnya mengatup keras. Matanya pun memerah saking kesalnya. "Kau melakukan kesalahan."
"Benarkah?"
"Tak usah berlagak naif," sahut Sae Ron. "Seseorang yang memiliki gejala PTSD* tak pantas untuk Jaehyun. Percayalah dia hanya merasa kasihan padamu, Han GoEun."
*fyi, CBT (coginitive behavioral therapy) for treatment of PTSD (post traumatic stress disorder). -chapter52
Mata GoEun menajam. Rautnya lebih mengerikan dibanding sebelumnya. Ramah tamah penuh sarkas tak lagi terlihat. Tatapannya tepat pada Kim Sae Ron. Sirat kebencian saling beradu tak kasat mata.
"Bad people."
"Apa kau bilang?!"
"Terus terang saja, aku merasa kasihan padamu. Kau pikir dengan kesana-kemari berlagak angkuh seperti itu membuatmu disegani? Bad atittude, berteriak pada orang-orang, tak tau sopan-santun. Kau mengira semua orang takut padamu? Tidak, Kim Sae Ron. Kau salah." Han GoEun tersenyum miring.
Sorot ejek itu begitu memuakkan. "Mereka hanya tak ingin berurusan dengan wanita serampangan sepertimu."
Telinga Sae Ron berdengung akibat letup amarah. Namun seperti tidak kehabisan makian, Han GoEun kembali bicara. "Kau mengatakan bahwa aku tak pantas untuk suamiku. Setidaknya Jaehyun lebih memilihku sebagai istrinya."
GoEun mengalus wajah murka Kim Sae Ron yang memburu. "Lagi pula, sepantas apa memang dirimu sampai bisa menyebutku tidak pantas? Jaehyun saja tidak pernah sekalipun melirikmu."
Eunji menggigit kuku-kuku jarinya menatap keberanian Han GoEun meghadapi Kim Sae Ron. Memang benar, Han GoEun pernah menghadapi kesadisan sasaeng Jaehyun. Begitu kacau sampai menjadi perbincangan selama berbulan-bulan lamanya. Bahkan termasuk sebagai salah satu perilaku kekejaman sasaeng di antara semua kejahatan. Tapi menghadapi wanita gila seperti Kim Sae Ron seorang diri, juga sangat membahayakan.
"Nona, saya sudah memberi info pada Ha Min Junssi." ungkap salah satu pegawai.
"A-apa?" Eunji menoleh kaget. "Kau melakukan apa?"
"Ha Min Junssi mengetahui lokasi koordinat kita hingga akhirnya bertanya mengenai situasi yang terjadi. Jadi, saya memberitahunya."
"Astaga." peluh Eunji pasrah. Jaehyun pasti sudah mengetahui masalah ini sekarang. Dan bisa saja kedua orang itu akan terlibat perdebatan serius nanti. Ia tidak tau, hal mana yang lebih baik untuk situasi sekarang. Mata Eunji memincing hendak membaca gerak bibir GoEun walau terlihat sia-sia. Tidak bisakah Kim Sae Ron berhenti membuat masalah?!
Sementara GoEun, senyum miring itu tercipta menatap Kim Sae Ron yang gelisah. "Bagaimana? Bukankah menarik jika semua orang semakin tau bahwa kau menemuiku dengan cara seperti ini? Mereka akan menghujatmu seperti kau menghujatku." ucapnya lalu tertawa hingga para pegawai dan Eunji yang sejak tadi memperhatikan semakin cemas.
Kim Sae Ron kehilangan kesabaran. "Kau akan menyesal telah seperti ini padaku!!" Tubuhnya maju dengan satu tangan terangkat begitu cepat. Ledakan amarah itu akan tumpah melalui sebuah pukulan.
Han GoEun sama sekali tak bergerak. Ia justru begitu tangkas menangkap tangan Kim Sae Ron hingga keduanya beradu tatap kemarahan. Wanita itu gagal menampar wajah Han GoEun. Membuat Eunji dan para pegawai yang sudah berlari mendekat, reflek berhenti. Degup jantung Eunji serasa mau berhenti melihat sepersekian detik yang terasa sangat lama itu.
Dengan jarak yang sangat dekat, Kim Sae Ron dapat merasakan aura mencekam dari lawan bicaranya. Tatapan wanita ini membuat nyali menciut. Senyum bengis penuh ancaman hingga tubuh terasa merinding. Han GoEun mendominasi seluruh tubuhnya hanya dengan satu cekalan kuat.
"Aku tidak akan menyesal, Kim Sae Ron." bisik GoEun. Kepalanya memiring perlahan. "Kita berdua berbeda."
Kim Sae Ron hendak melepaskan diri. Tapi Han GoEun lebih dulu menekan tubuh wanita itu hingga mengenai kap mobil. "Saat kau berpikir bisa menjatuhkanku, pikirkanlah ini baik-baik." Iris mata GoEun menitik. "Kau-tidak-akan-pernah-menang-melawanku!"
Kim Sae Ron membisu. Aliran darahnya bagai membeku mendapat perlawanan sedemikian kuat. Kalimat penekanan itu terdengar bukan guyonan atau pengancaman biasa. Kakinya melemas. Pikirannya tak karuan.
Setelah itu, tak lama kemudian Eunji segera menarik tubuh GoEun hingga Kim Sae Ron terbebas. Persetan dengan tak mematuhi perintah sang Nyonya, mereka hanya akan mengamani Han GoEun dan membawa Kim Sae Ron menjauh. Jika Han GoEun mengalami hal tak terduga lainnya, bisa saja Jaehyun segera memecat mereka semua pada saat itu juga.
Eunji menuntun Han GoEun masuk ke dalam mobil. Tak ada lagi kata yang mereka sampaikan. Namun melihat cara mereka bertatap, Eunji tau bahwa pembicaraan serius telah terjadi. Dan hal lain yang membuatnya semakin termangu adalah kala melihat Han GoEun tersenyum angkuh pada Kim Sae Ron yang memucat.
🍑🍑🍑
Besok aku update lagi. See you.
Jangan lupa vote dan komentar.
Ayo follow akun wattpad authornya!
Instagram: @1497_tjae
Twitter: @fourteenjae
Tiktok: @fourteenjae