####
Bell dan Gabriel masih berada di taman. Beberapa orang bertanya kepada mereka apakah mereka sepasang suami istri. Dan beberapa wanita bertanya kepada bell rahasia mempunyai kulit mulus seperti dirinya. Bell hanya diam.dia sangat malas meladeni orang orang itu.gabriel mengajak bell untuk kekafe, Ian?, Bell menyuruh Zeus untuk membawa Ian pulang terlebih dahulu. Ia tidak mau di tanya tanya seperti tadi.
Gabriel mengajak bell ke cafe bintang yang pernah ia kunjungi.gabriel memarkirkan mobilnya di parkiran. Kemudian mereka turun dari mobil.
Gabriel mengajak bell untuk duduk di meja paling ujung di lantai 2.disana mereka bisa melihat pemandangan karena dekat jendela.
"Ada yang bisa saya bantu?". Tanya pelayan cafe bintang.
"Saya mau pesan jus jeruk dan stik" jawab Gabriel.
"Saya pesan jus mangga dan nasi goreng aja". Jawab Bell. Pelayang itu mencatat pesanan mereka.
"Tunggu sebentar ya". Ujar pelayan itu.
Suasana di antara mereka menjadi hening.bell memainkan ponselnya.ia membaca pesan masuk dari Zeus yang menanyakan letak susu untuk ian.gabriel memandang wajah bell.entah kenapa rasanya Gabriel sangat gugup.dia ingin mengatakan sesuatu kepada bell.tak lama pesanan mereka sudah sampai.mereka melahap makanan itu dengan lahap karena mereka sangat lapar setelah berkeliling taman bersama Ian.
Setelah selesai makan.gabriel berjalan menuju ke arah panggung.bell penasaran dengan apa yang akan di lakukan oleh laki laki itu.gabriel memegang gitar.
"Halo semuanya.saya mau menyanyikan lagu untuk orang yang saya sukai". Ujar Gabriel.
Semua orang berbisik bisik.bell bingung.siapa orang yang di sukai gabriel.gabriel tersenyum kearah bell.dia mulai mengetik sinar gitar dan menjadi sebuah nada.
Memenangkan hati ku
Bukan lah satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat
Ku tak bisa hidup tanpa mu
Menjaga cinta itu
Bukan lah satu hal yang mudah
Namun sedetikpun tak pernah kau
Berpaling dari mu
Beruntungnya aku
Dimiliki kamu
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya para dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelang hidup ini
Kau lah bentuk terindah
Dari baiknya tuhan pada ku
Waktu tak mengusaikan cantik mu
Kau wanita terhebat
Tolong camkan itu
Bell terus mendengarkan nyanyian Gabriel.dia masih tidak mengerti apa yang di lakukan Gabriel.ini pertama kalinya bell seperti ini.
Menurunkan egoku
Bukan lah satu hal yang mudah
Dengan kasih lembut kau pecahkan
Kerasnya hati ku
Beruntungnya aku
Dimiliki kamu
( Ku ingin engkau tahu)
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelap nya hidup
Ini
Kau lah bentuk terindah
(Kau lah bentuk terindah)
Dari baiknya tuhan pada ku
Waktu tak mengusaikan cantik mu
(Waktu tak mengusaikan cantikmu)
Kau wanita terhebat bagi ku
Tolong camkan itu
Semua yang jadi bukti tersimpan
Di dalam paling hati
Semua yang jadi bukti tersimpan
Di dalam paling hati
Kau adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kau lah bentuk terindah
(Kau lah bentuk terindah)
Dari baiknya tuhan pada ku
Waktu tak mengusaikan cantik mu
(Waktu tak mengusaikan cantik mu)
Kau lah wanita terhebat bagiku
Tolong camkan itu
Tolong camkan itu
Setelah Gabriel selesai bernyanyi.dia berjalan mendekati bell.gabriel berlutut dihadapan bell.dia mengeluarkan kotak bewarna merah dan membukanya.isinya adalah cincin.
"Lo mau gak jadi pacar gw".ungkap Gabriel."asal Lo tau,gw udah lama suka sama Lo semenjak di tempat balap.dari situ gw mulai jatuh cinta sama Lo". Tambah gabriel.bell terdiam. Ia memikirkan jawabannya.
Semua orang bersorak.
"Terima!terima!".
Bell menghela nafasnya.gabriel berdiri di hadapan bell lalu membisikkan sebuah kalimat.
"Jawabannya ya tau yes" bisik gabriel.bell menatap Gabriel kesal.
"Ya" jawab Bell.
Gabriel merasa senang,semua orang memberi tepuk tangan kepada mereka berdua.
"Jadi hari ini kita jadian". Ujar Gabriel.
"Gak". Jawab Bell.
"Ih ayang". Ujar gabriel.gabriel memasang cincin yang dia sediakan untuk bell.
Bell memutar matanya malas.gabriel memeluk bell.bell membalas pelukan gabriel.mereka pergi dari sana membayar pesanannya.mereka berjalan kearah parkiran.gabriel membukakan pintu untuk bell.bell masuk kedalam mobil.
"Kemarkas dulu jemput Ian". Ujar Bell.
"Oke sayang". Jawab Gabriel dengan senyumannya. Bell yang melihat Gabriel seperti itu bergelidik ngeri.
Mereka pergi kemarkas yang letaknya lumayan jauh dari sana.sesampainya di markas.bell dan Gabriel turun dari mobil.mereka masuk kedalam markas.semua anggota menyambut bell.
"Selamat datang leader". Sapa mereka.
"Ya terimakasih". Ucap bell. "Dimana kak Zeus?". Tanya bell.
"Di kamar leader". Jawab salah satu anggotanya.
"Oke". Jawab bell.
bell berjalan kearah kamar Zeus yang berada di lantai 6.ya ruangan Zeus dan Alex dan juga dirinya berada di lantai atas.
Bell memasuki lift dan menutup pintu lift.gabriel menunggu bell di bawah.
Ting
Bell telah sampai di lantai 6.dia keluar dari lift setelah pintu tertutup.bell masuk kedalam kamar zeus.dia melihat Ian sedang tertidur di atas kasur.
"Eh bell,duduk dulu". Ujar Zeus.
"Gak usah,gw mau ambil Ian dulu, soalnya gw mau langsung pulang aja". Tolak bell.
"Iya,tadi Ian nangis terus". Ujar Zeus.
"Iya,kalau gw tinggal Ian,dia nangis terus gak mau pisah dari gw". Ujar Bell.
"Wajar sih,kan Lo yang nyelamatin dia waktu di markas Luis". Jawab Zeus.
"Iya juga sih, ya udah gw pulang dulu". Ujar Bell.
"Iya,hati hati". Ujar Zeus.
Bell keluar dari kamar zeus.dia masuk kedalam lift.bell memperhatikan Ian yang tertidur nyenyak di dalam gendongannya.sepertinya ia akan mengobati luka anak itu.sesampainya di lantai 1.bell mendekati anggotanya.
"Gimana luka kalian?,ada yang serius gak?". Tanya bell khawatir.
"Gak kok leader,kami hanya terluka ringan". Jawab salah satu dari mereka.
"Ya sudah.kalian jangan lupa istirahat dan jangan lupa makan". Ujar Bell.
"Baik leader". Ujar mereka.
Bell dan Gabriel keluar dari markas.gabriel membukakan pintu untuk bell.setelah itu ia masuk kedalam mobil.gabriel mengendarai mobil.
"Sayang". Panggil Gabriel.
"Apa". Jawab Bell.
"Kamu udah cocok jadi ibu dari anak anak ku". Ujar Gabriel.
"Apaan sih. Baru juga jadian udah gini aja,apa lagi nikah". Ujar Bell.
"Ayang jangan gitu ih". Ujar Gabriel.
"Diem lu,mau gw sunat". Ujar Bell. Gabriel menjadi diam.
Sesampainya di depan mansion Agatha. Bell turun dari mobilnya.
"Kalau gitu gw masuk dulu". Ujar Bell.
"Iya". Ujar gabriel. Tiba tiba Gabriel menahan tangan bell.
"Kenapa?". Tanya bell
"Cium dulu". Ujar Gabriel.
"Hadeh". Ujar Bell. Bell mencium pipi Gabriel."udah kan, kalau gitu gw masuk dulu.dan Lo jangan ngebut ngebut". Ujar Bell.
"Iya sayang". Jawab Gabriel.
Bell masuk kedalam mansion agatha. Setelah bell masuk,Gabriel melompat lompat kesenangan.
Ia sebenarnya salting karena Bell mengecup pipinya. Sedangkan bell,wajahnya merah padam karena itu pertama kalinya ia seperti itu.
"Udah pulang ternyata". Ujar Clara
"Iya mom". Ujar Bell.
"Ian udah tidur?". Tanya mommy.
"Udah mom,kalau gitu bell ke kamar dulu ya mom,mau tidurin Ian". Ujar Bell.
"Iya sayang". Ujar clara.
Bell berjalan menaiki tangga dengan berhati hati. Ia takut terjatuh karena dia sedang mengendong Ian.
Sesampainya di kamar,bell menidurkan Ian di ranjangnya. Setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi untuk Menganti bajunya.
Bell melihat Ian tidur berkeringat. Ia melap keringat Ian dan membuka bajunya dan Menganti dengan baju pendek.
Bell juga memperhatikan suhu ac-nya.bell juga berbaring di samping Ian.
Dilain tempat,Gabriel sampai di rumahnya dengan perasaan yang berbunga bunga.ya,dia sudah jadian dengan bell. Gabriel masuk kedalam rumahnya.
"Ekh,kayaknya ada yang lagi senang nih". Ujar elis yang melihat putra semata wayangnya datang dengan senyaman manisnya.
"Tadi El habis jadian sama bell ma". Jawab Gabriel.
"Beneran kamu,hmm,pantas aja senang". Ujar elis.gabriel terkekeh.
"Kalau gitu El kekamar dulu ya ma". Ujar Gabriel.
"Iya". Jawab Elis.
Gabriel berjalan menuju ke kamarnya.ia masih ingat saat bell mencium pipinya tadi.dan itu masih membuat Gabriel salah tingkah.gabriel berbaring di kasurnya.suasana hatinya kini sedang bahagia.