Quen Of Mafia

De ncimmie

56.9K 1.8K 20

Lihat lah cara nya bermain dengan segala permanan yang dibuat oleh mereka yang tidak tau bagaimana cara gadis... Mai multe

kembali
welcome to Indonesian
markas baru
awal masuk sekolah
aku adalah malaikat maut mu
siapa Lo sebenarnya?
bully
misi penyelamatan
perkenalan
mendadak jadi mama
jalan jalan
Lo mau gak jadi pacar gw?
pengumuman
kebenaran yang sesungguhnya
siksaan
penyamaran.
menunggu mu
sadar
jangan dekat dekat sama milik gw
ancaman musuh
khawatir
Prancis
terjebak
rapat
rencana baru
rencana selanjutnya
bonus
rencana yang sesungguhnya
teror
dingin
ancaman besar
kembali 2
lautan darah
jangan tinggalin gw lagi
perasaan yang mendalam
lamaran
masalah baru
saingan
cincin tunangan
hari yang di tunggu
salah paham
rapat mendadak
sakit
batalkan
kehidupan baru
leader besar
latihan
pesta topeng
awal permainan
tegang
pertemuan pertama dan terakhir
penyambutan
suprise
pernikahan
bonus
keluarga
sang pewaris
sang ratu
pewaris baru
posesif?
duka
tantangan
ngidam
melahirkan
tamat
info

bk

1.2K 42 2
De ncimmie


Saat ini bell dan Gabriel sedang berada di UKS untuk mengobati luka bell. Gabriel dengan cekatan membersihkan luka bell.

"Sakit anjing, lo ikhlas gak sih ngobatin gw". Ujar Bell ngegas.

"Ya elah, gw udah pelan pelan, Lo nya aja yang lebay". Ujar Gabriel.

"Apa Lo bilang? Gw lebay?". Ujar Bell.

"Gak gak, makanya tahan dulu". Ujar Gabriel.

" Hadeh, sial banget nasib gw hari ini, udah lah bangun telat, di bully, nanti apa lagi". Ujar Bell.

"Lo jangan gerak dong" ujar Gabriel.

"Santai bro, gak perlu ngegas juga kali". Celoteh bell.

"Makanya Lo diam dulu, gimana gw bisa ngobatin Lo kalau Lo gerak gini". Ujar Gabriel dengan sabar.

"Iye iye". Ujar Bell. Ia diam.

Gabriel kembali mengobati luka bell. Luka bell sedikit serius karena bagian kepalanya di pukul dengan kayu.

Bel masuk sudah berbunyi 20 menit yang lalu. Gabriel sudah meminta izin kepada guru yang mengajar untuk mengobati bell.

Guru itu langsung memberikan izin. Bagaimana dengan Laura?, Tentu saja ia sudah mengadu kepada orang tua.

Gadis itu sangat cengeng. Hanya bisa bersembunyi di bawah ketek orang tuanya. Apa lagi gadis itu juga licik.

Setelah selesai mengobati luka bell. Gabriel menyuruh bell untuk beristirahat.

Tetapi bell tidak mau beristirahat dan ingin kembali kekelas saja. Awalnya Gabriel menolaknya.

Tetapi setelah mengancam bell, baru lah bell beristirahat di UKS dan di temani oleh Gabriel.

"Lo istirahat aja dulu" ujar Gabriel.

"Gak, gw balik ke kelas aja". Ujar bell.

"Nurut atau gw". Ujar Gabriel. Bukannya takut bell malah nantanggi Gabriel.

"Atau apa ha?". Tantang bell.

"Atau gw cium Lo". Ujar Gabriel.

"Gw gak takut sama ancaman Lo". Ujar Bell.

"Benarkah?". Ujar Gabriel dengan smirk di wajah nya. Bell merasa merinding.

Bell turun dari brankar dan hendak pergi dari uks. Tiba tiba tangannya di cekal oleh Gabriel. Bell menatap Gabriel.

"Lepasin gw". Ujar Bell.

"Nurut atau beneran gw cium Lo". Ancam Gabriel.

"Cium aja kalau Lo berani". Tantang bell.

"Siapa takut". Ujar Gabriel.

Perlahan Gabriel mendekati wajahnya dengan wajah bell.

Bell terus menghindari wajahnya. jarak antara Wajah bell dan wajah Gabriel sangat dekat.

Jarak nya hanya beberapa inci lagi. Bell bisa merasakan deru nafas Gabriel.

Tercium aroma mint dari mulut cowok itu. Saat Gabriel akan mencium bell.

"Oke stop, gw ngalah, gw istirahat disini". Putus bell mengalah.

"Good girl". Ujar Gabriel mengacak acak rambut bell.

Bell kesal dengan Gabriel. Kalau Gabriel benar benar menciumnya tadi.

Mungkin First kissnya sudah diambil oleh Gabriel.

Gabriel tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya gadis dihadapannya menuruti perkataannya untuk beristirahat di UKS.

Bell berbaring di brankar. Gabriel duduk di samping brankar bell. Ia memperhatikan wajah bell.

'cantik'. Batin Gabriel.

Bell yang merasa di perhatikan langsung menoleh kearah Gabriel.

"Apa Lo liat liat gw, gw tau gw cantik kok". Ujar bell.

"Sih kepedean amat Lo". Ujar Gabriel.

"Emang kenyataannya gw cantik". Ujar Bell tak mau kalah.

"Ya deh Lo cantik". Ujar Gabriel. Bell tersenyum penuh kemenangan.

Suasana diantara mereka menjadi hening. Tidak ada percakapan diantara mereka. Bell memilih tidur sedangkan Gabriel memainkan ponselnya.

Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi. Bell bangun dari tidurnya. Ia kaget melihat ada banyak makanan di sampingnya.

Bell melihat gabriel yang tertidur sambil duduk. Bell tersenyum tanpa dasar ia mengelus rambut Gabriel.

Gabriel terbangun karena merasakan ada tangan yang mengelus kepalanya. Ia mendongakkan kan kepalanya. Ternyata bell yang mengelus kepalanya.

"Nih makan, Lo belum makan kan dari tadi pagi". Ujar Gabriel.

"Kok Lo tau kalau gw belum makan tadi pagi?". Tanya bell.

"Nyokap Lo yang kasih tau". Jawab Gabriel.

"Gitu ya, mommy pasti sengaja". Ujar bell

"Dimakan, apa perlu gw suapin Lo". Ujar Gabriel.

"Gak, gw bisa sendiri". Ujar Bell.

Bell mengambil makanan yang berada di atas nakas.

Bell mulai menyuap nasi yang di beli oleh Gabriel. Bell mendengar suara sesuatu.

Gabriel malu karena perutnya berbunyi dan minta di isi,sontak membuat bell tertawa keras.

"Lo juga belum makan". Ujar Bell.

"Diam Lo". Ujar Gabriel.

"Buka mulut Lo". Ujar Bell.

"Mau ngapain Lo?". Tanya Gabriel.

"Sobekin mulut Lo, ya buka aja mulut Lo". Ujar Bell.

"Iye iye". Ujar Gabriel.

Gabriel membuka mulutnya. Bell menyiapkan nasi kepada Gabriel.

Bell mempunyai juga punya hati nurani kepada orang kalau itu tidak menyangkut tentang mafia. Jika ia berada di markas, bell akan berubah drastis.

Ia akan menjadi lebih dingin seolah olah tak tersentuh. Bell menyuapkan makanan kepada Gabriel sesekali ia juga menyuapkan makanan ke mulutnya.

Setelah selesai makan. Bell duduk di brankar nya. Tiba tiba ada 1 murid masuk kedalam uks.

"Bell, Lo di panggil sama guru BK". Ujar murid itu.

"Oke". Jawab Bell.

Murid itu pergi dari sana.

"Kayaknya ini ulahnya si Laura deh". Ujar gabriel.

"Kayaknya". Jawab Bell. Ia turun dari barankar.

Bell dan Gabriel keluar dari ruang BK. Semua murid berbisik bisik, namun bell dapat mendengarnya.

Bell mempunyai pendengaran yang tajam. Walau pun orang itu bisik bisik, bell mampu mendengarnya. Gabriel mengantarkan bell sampai kedepan ruang BK.

"Gw tunggu Lo disni". Ujar Gabriel.

"Oke" jawab Bell.

Bell masuk kedalam ruang BK. Di sana ia melihat Laura sedang menangis nangis. Bell juga melihat ada orang tuannya bell.

"Ada apa bapak memanggil saya?". Tanya bell dengan ekspresi datarnya.

"Kamu duduk dulu bell". Ujar pak Vito.

Bell duduk di hadapan Laura. Bell melihat Laura tersenyum penuh arti kepadanya.

'ternyata kau ingin bermain main dengan ku gadis kecil'. Batin Bell.

'rasain Lo bell, gw bakalan buat Lo di keluarin dari sekolah ini dan merebut perhatian gabriel"'. Batin Laura.

"Bell bisa kamu jelaskan kejadian saat itu kepada bapak?". Tanya pak Vito.

"Bisa pak". Jawab Bell. Lalu bell menjelaskan semua kejadian tadi pagi.

Mulai dari Laura yang mengganggunya di kelas sampai ia di seret ke raftoop. Bell tidak melebih lebihkan ceritanya atau mengurangi ceritanya.

Pak Vito dan kedua orang tua Laura menyimak cerita itu.

"Laura, bisa kamu ceritakan kejadiannya?". Tanya pak Vito.

"Bisa pak". Jawab Laura. Laura mengarang cerita itu.

Laura mengakui kalau ia lah korbannya, bell mengepalkan tangannya.

Setelah mendengarkan cerita dari 2 murid tersebut. Pak Vito menjadi bingung. Siapa yang ceritanya benar. Pak Vito melihat mata bell, tidak ada keraguan atau pin kebohongan di matanya.

"Laura, kamu salah disini. Kalau di lihat luka bell, lukanya lumayan parah, apa lagi kepala bell juga di perban". Ujar pak Vito.

"Pak gak bisa gini lah, anak saya korban disini. Saya tidak terima anak saya di salahkan". Ujar papa nya Laura.

"Iya pak, anak saya juga terluka lho pak, saya ingin orang tuanya di panggil ke sekolah ini". Ujar mamanya Laura. Laura tersenyum penuh kemenangan.

'ck, manusia merepotkan'. Batin Bell.

"Bagai mana bell, apa kamu bisa memanggil orang tua kami kesini?". Tanya pak Vito.

"Tentu pak".jawab Bell tanpa ragu.

Ia tidak akan pernah meminta maaf jika ia tidak salah. Bell mengambil ponselnya dari saku roknya dan menelpon Daddy nya.

"Halo dad". Sapa bell

"....".

"Daddy sama mommy bisa datang ke sekolah aku gak?". Tanya bell.

"....".

"Oke mom,dad". Ujar Bell.

"Bagaimana bell?". Tanya pak Vito.

"Orang tua saya akan segera datang pak". Jawab Bell.

Bell memperhatikan Laura. Bell memberikan tatapan peringatan kepada Laura. Ia tidak akan pernah bermain main dengan ancamannya.

Bell akan melakukan ancamannya. Tak lama kemudian, Jeffri dan Clara datang ke sekolah bell.

Mereka terkejut mendapati putri mereka yang sudah terluka luka.

"Kamu kenapa sayang?". Tanya Jeffri.

"Kecelakaan kecil kok dad". Jawab Bell.

"Ya ampun, kepala kamu terluka gini". Ujar Clara.

"Mom sama dad gak usah khawatir, bell baik baik aja kok". Ujar Bell.

Mereka semua terkejut. Ternyata orang tua bell adalah Jeffri dan clara.

Pemilik perusahaan Agatha crops. Yang tak kalah mengejutkan adalah Laura melukai anak kesayangan keluarga Agatha yang sangat mereka jaga.

"Ada apa ya pak?". Tanah Jeffri.

"Jadi begini pak Jeffri. Bell dan Laura bertengkar di raftoop" jawab pak Vito.

Pak vito menceritakan semua kejadian yang ia dengar dari bell dan Laura.

Jeffri tidak terima kalau putrinya di perlakukan seperti itu. Bell mencoba untuk menenangkan Jeffri.

Bell tau kalau Daddy nya akan sangat marah mengetahui kalau ia terluka seperti ini dan hal yang di permasalahkan Laura adalah hal yang sepele.

Kedua orang tua Laura meminta maaf atas perlakuan anaknya kepada bell.

Mereka tidak ada yang berani menyinggung keluarga Agatha. Yang mereka ketahui keluarga Agatha sangat akan sangat kejam jika ada yang menyentuh anak anak mereka.

Mereka tidak akan tinggal diam jika anak anaknya terluka.bell memaafkan kedua orang tua Laura.

Bell tersenyum kemenangan. Kali ini bell berada dua langkah di depan Laura.

Laura menjadi kesal. Ia akan membalas perbuatan bell lain kali.

Jeffri dan Clara langsung pergi karena mereka mempunyai pekerjaan. Mereka rela meninggalkan pekerjaan nya demi sang putri tercinta.

Bell dan Gabriel duduk di kelas. Seharusnya bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

"Siang anak anak". Sapa Bu guru.

"Siang Bu". Balas anak anak.

"Hari ini guru kalian tidak masuk. Kalian harus mengerjakan latihan yang di berikan oleh Bu Nita". Ujar bi guru.

"Baik buk". Jawab para murid.

"Silahkan Gabriel catat soalnya di papan tulis". Ujar Bu guru.

"Baik buk". Ujar Gabriel.

Gabriel maju kedepan. Ia mengambil spidol dan menuliskan soal yang di berikan gitu tadi.

Semua murid mencatat soalnya. Bell dengan mudah menjawab semua pertanyaan itu. Baginya itu bukan lah soal yang sulit.

Setelah Gabriel menuliskan soal. Ia kembali duduk di bangku.

Gabriel menyalin soalnya lalu menjawab soal itu. Bell sudah selesai lebih awal.

"Siap". Ujar Bell.

"Lo udah siap?" Tanya Gabriel. Bell menganggukkan kepalanya. "Secepat itu?". Tanya Gabriel.

"Iya". Jawab Bell enteng." Lo salin aja punya gw biar cepat". Ujar Bell.

Gabriel mengambil buku bell lalu menyalin tugasnya.

Gabriel melihat jawaban bell. Semua benar. Setelah menyalin tugas bell.

Gabriel menyuruh para murid untuk segera mengumpulkan tugasnya.

"Bell, Lo gak pp kan?". Tanya rayen.

"Sakit ga?". Tanya Kiki.

"Bentar. Satu satu dulu.pusing kepala gw jadinya " ujar Bell.

Rayen dan Kiki hanya terkekeh.

"gw gak pp dan ini gak sakit sama sekali". Jawab Bell.

"Lain kali kalau Lo di apa apain sama si Laura. Bilang aja ke kita". Ujar rayen.

"Gw bisa kok lawan mereka". Ujar Bell.

"Lo harus kita jagain biar si Laura gak ganggu Lo lagi". Ujar rayen.

' ini kali pertamanya aku terluka seperti ini' batin Bell.

Bell termenung. Ia masih memikirkan kejadian tadi. Mengingat itu membuat bell pusing dan emosi.

Ia harus bisa mengontrol emosinya. Sampai tiba tiba bell terkejut karena seseorang menepuk bahunya.

"Eh monyet". Ujar Bell.

"Lo ngatain gw monyet?". Ujar Gabriel.

"Gw refleks. Lo sih ngagetin gw aja". Ujar Bell.

"Lah salah sendiri, siapa yang nyuruh Lo ngelamun ha.ntar Lo kesambet setang lagi". Ujar Gabriel.

"Tu mulut bisa diem gak. Pusing gw dengarin suara lo". Ujar Bell.

"Kalau pusing dengarin suara gw ya gak usah di dengar lah,". Ujar Gabriel.

Bell kembali diam. Ia sedang tidak berniat untuk berdebat dengan Gabriel.

Bel pulang berbunyi. Semua murid bergegas keluar dari kelas. Bell berjalan santai menuju ke parkiran.

Sesampainya di parkiran, bell menaiki motornya. Bell melupakan semua luka luka yang ia dapati tadi.

Bell menghidupkan motornya dan pergi dari sana.

Bell menikmati suasana kota Jakarta. Entah apa yang ia rasakan hari ini, semua perasaannya bercampur aduk. Bell memilih untuk mampir ketaman.

Ia duduk di salah satu bangku taman. Gadis cantik itu menatap lurus. Ia melihat seorang anak kecil yang sedang menghabiskan waktunya bersama keluarganya.

Bell juga ingin seperti itu.meskipun ia sangat di manjakan oleh kedua orang tuanya. Tapi bell masa sekali tidak bahagia.

Semua usaha yang ia capai terasa hampa tanpa kebahagiaan.

Bell memutuskan untuk berdiri. Ia tidak bisa terlalu lama di taman. Masih ada pekerjaan yang harus ia kerjakan.

Bell berjalan menuju parkiran. Di tengah jalan menuju ke parkiran. Bell menabrak seseorang.

"Sorry sorry. Gw gak sengaja". Ujar Bell.

"Iya gak papa". Jawab pria itu. Pria itu terpesona dengan kecantikan bell.

"Kalau gitu gw pergi dulu". Ujar Bell melenggang pergi dari sana.

Pria itu memperhatikan punggung bell dari belakang. Satu kata yang keluar dari mulut pria itu 'cantik'.

Bell memakai helmnya dan langsung pulang ke rumah. Sesampainya di rumah. Bell masuk kedalam rumah.

Ia melihat dirumah tidak ada orang satu pun. Bell memutuskan untuk kekamarnya saja.

"Kok kepala gw sakit ya. Mending gw istirahat aja ". Ujar Bell, ia berbaring di atas ranjang.

***

Continuă lectura

O să-ți placă și

The Class Prince De I.J Hidee

Ficțiune adolescenți

13.1M 435K 40
When Desmond Mellow transfers to an elite all-boys high school, he immediately gets a bad impression of his new deskmate, Ivan Moonrich. Gorgeous, my...
105K 3.2K 30
[ONGOING 🔞] #8 insanity :- Wed, May 15, 2024. #2 yanderefanfic :- Sat, May 18, 2024. After y/n became an orphan, she had to do everything by herself...
kilian [21+] De Angelangel

Ficțiune adolescenți

169K 1K 34
spoiler "Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya. Sontak hal ter...
8.2M 445K 39
"𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮. 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐨𝐫𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧." SUDAH TERBIT DI @PENERBITKEJORA_ 🛡 ADELARD CLAN | 1 �...