BOOK•CHANJIN[7]

By DADDYCHRIS_CH

128K 9.5K 822

bangchan [dom] hyunjin [sub] BXB alias homo, jangan salah lapak. chanjin area! one shot/2,3 warn!⚠🔞⚠ gaje to... More

Dosen Setan¹
Dosen Setan²
Dosen Setan³
Destiny¹
Destiny ²
Destiny³
Destiny ⁴
kakak¹
kakak²
pacarku om-om pt 2
pacarku om-om
kakak³
Sayang
Sayang²
Sayang³
Secret
bayi botak (Fin)
mas Chan
mas Chan
mas Chan
Istri Pribadi
Istri Pribadi 2
Ketos
Seven Years
Seven Years
Seven Years
Terjebak
Adik Tiri
Adik Tiri 2
single parent
👶
M-Pregnant
M-Pregnant 2
Ma didiiii
Honey
Slander
Slander 2
Shut Up
Shut Up 2
Beside you[¹]
Beside You[²]
My Asistant[¹]
My Asistant [²]
My Asistant [³]
Nitip bukan sembarang nitip1
Nitip bukan sembarang nitip²
Random
Usai
Revenge or forced?
Revenge or Forced 2
Revenge or Forced 3
Revenge or Forced 4
Hah?
Hah? II
Regret
mencari pekerjaan
Ga peka
Memanfaatkan? atau di manfaatkan?
Siapa yang menang?
informasi 1
Kakak Hantu 👻
Di bagi dua
Demi kamu
Cinta Terlarang
I love your mom
It doesn't matter
Galak katanya
Who am i
Informasi 2
tak di anggap
menyesal [bagian 2 tak di anggap]
Mas Bangchan
evil side
Hyuncing
behind
First date
Jaga pacar orang
karma chapter 1
karma chapter 2
Sial
First love
Mate
Hyuncing pt 2
Dokter cinta
Dokter cinta PT.2
My bastard
Mate [2]
Anak tetangga centil [1]

bayi botak

1.5K 118 13
By DADDYCHRIS_CH

😁


Bekerja paruh waktu ternyata tidak seperti apa yang di bayangkan, meskipun hanya setengah hari tapi rasanya menjengkelkan. Apalagi pemilik toko yang selalu memotong gaji nya yang tidak seberapa karena alasan kehilangan barang di toko.

Tidak habis pikir selalu menyalahkan dirinya, padahal dia sama sekali mencuri barang sedikitpun.

Setelah delapan jam bekerja,ia langsung pulang ke rumahnya cukup jauh dari tempat bekerja. Betapa dinginnya saat hujan deras mengguyur tubuhnya yang hanya dibalut jaket tipis.

Ia meneduh di depan sebuah ruko, setelah hujannya berhenti ia lanjut berjalan lebih cepat karena sudah tengah malam.

Kedua tungkai nya di bawa berjalan menginjak jalanan yang hampir bolong di makan cuaca. Malam ini begitu sangat sepi,bulu kuduk nya tiba-tiba saja berdiri usai mendengar suara tangisan bayi di dekat bak sampah.

Tangisan itu tampak semakin keras, Hyunjin memberanikan diri meskipun takut jika itu mahluk halus jadi-jadian. Orang tua mana yang tega membuang anaknya di bak sampah kotor penuh sarang penyakit.

Deg!

Alangkah terkejutnya,bayi mungil kedinginan di bak sampah tanpa pelindung basah terkena air hujan. Hyunjin segera mengangkat bayi itu ke dalam pelukannya, membersihkan pipi bayi yang kotor karena terciprat kotoran sampah.

Secepat mungkin Hyunjin berjalan pulang,tega sekali orang tua nya.

Setelah sampai di rumah, Hyunjin mengganti pakaian si bayi dengan pakaian bersih miliknya meskipun kebesaran. Tapi masih ada baju bekas dirinya saat masih bayi, Hyunjin mencoba memakaikan nya.

Bayi laki-laki itu tidak menangis sama sekali, bahkan tersenyum pada Hyunjin saat ia memeluknya dalam pangkuan.

Bayi itu tiba-tiba saja bergerak menyusuri dada rata Hyunjin karena kelaparan. Sebentar lagi pun akan menangis, karena tidak kunjung menemukan puting.

Hyunjin tidak tahu apa yang harus di lakukan,dia tidak memiliki susu formula untuk bayi. Hanya ada air putih di dapur nya. Dan akhirnya bayi itu menangis keras, Hyunjin tidak tega. Jika begini makan tidak ada pilihan lain,ia menyingkap bajunya sebatas dada dan memberikan putingnya pada sang bayi meskipun tidak akan membuatnya kenyang.

Si bayi berhasil diam,namun Hyunjin yang tidak bisa diam. Geli sekali rasanya, ketika dadanya di hisap. Namun beberapa saat kemudian ia mulai tenang.

"Besok ya kakak beliin susu,hari ini sudah malam tokonya udah pada tutup. Bayi jangan nangis ya?"

Hyunjin mengecup bayi tampan di pelukan nya yang sudah terhantuk-hantuk. Hyunjin menidurkan bayi itu di samping tempat ia tidur tanpa melepaskan puting dari si bayi. Hanya semalam,yaa hanya semalam.

Keduanya pun tertidur, menyisakan dada Hyunjin yang memerah sedikit bengkak.

Pagi hari tiba, sebelum si bayi bangun Hyunjin pergi memasak terlebih dahulu. Untung saja dia tidak ada jadwal kuliah hari ini, jadi bisa merawat si bayi.

Hyunjin juga membuat bubur mpasi yang dibelinya dari warung, nanti setelah beres-beres rumah ia akan pergi ke Indomaret membeli susu.

Tangisan bayi itu terdengar jelas di telinga, Hyunjin buru-buru berlari dan menimang-nimangnya agar berhenti menangis.

"Bayi udah bangun? Ayo mandi dulu yuk biar ganteng"

Bayi itu tersenyum lucu, sepertinya senang Hyunjin ajak mandi. "Sekarang bayi adeknya kakak ya? Soalnya kakak gak punya siapa-siapa lagi di sini" setelah mandi Hyunjin memberikan sarapan mpasi tadi, bersamaan dengan ia sarapan.

Lucu sekali, mereka yang membuangnya pasti sangat rugi.

.

.

Sekarang Hyunjin sudah berada di Indomaret,pukul sembilan pagi dengan si bayi di gendongan nya. Karena ada mainan, Hyunjin sengaja membelinya juga agar bayi tidak mudah bosan.

Pulang nya, Hyunjin mengajak bayi nya jalan-jalan di taman, sesekali gelak tawa terdengar keras. Bayi botak itu sedang belajar berjalan, Hyunjin dengan telaten memeganginya agar tidak jatuh meskipun pegal terus membungkuk.

"Yey bayi cape gak?cape ya, pulang yuk keburu panas. Ututu gemesnya bayi botak"

..

"Kalian ini bagaimana, cepat cari anak saya!"

"T-tapi tuan,kami sudah mencari nya kemana-mana. Tetap saja tidak kami temukan tuan"

"Tidak berguna! Biar aku cari sendiri!" Seorang pria berbadan kekar alias seorang ceo besar berjalan gesit memasuki mobilnya. Wajah dingin nan datar tercipta begitu jelas, membuat siapapun yang melihatnya akan segan.

Mata serigala yang tajam layaknya seorang mafia, berpakaian hitam dan bau-bau orang kejam.

Ia berkeliling kota mencari sesuatu yang hilang, yakni seorang bayi laki-laki berusia sepuluh bulan. Meskipun sulit di temukan,ia akan tetap mencari nya sampai dapat.

Bayi itu memang darah dagingnya dengan seorang wanita jalang, yang sekarang menjadi mantan istrinya. Namun sekarang wanita itu menceraikan nya dan membawa si bayi.

Sebagai seorang ayah tentu saja khawatir, istrinya tidak menginginkan anak itu sejak berada di perutnya. Dan benar saja setelah ia cari tahu,anak laki-lakinya di buang jauh oleh wanita itu.

Lebih gilanya adalah tempat sampah.

Sudah beberapa bak sampah yang di jumpai,dia masih saja tidak menemukan tanda-tanda. Namun sedikit titik terang nya adalah beanie si bayi milik nya ada di tempat sampah dekat dengan perkampungan miskin.

Y-ya miskin di mata nya saking kayanya pria ini.

"Awas saja jika anakku tidak ada di sini,ku bakar rumah-rumah di sini" gumamnya

"Bayi ikut kakak kerja ya? Nanti kakak beliin banyak mainan alias susu sama mam buat bayi. Eh itu liat ada mobil bagus,bayi mau naik mobil gak? Kok diem,bayi ngantuk ya? yaudah bobo hm biar nanti gak rewel pas kakak kerja" Hyunjin tidak curiga sedikitpun saat mobil itu semakin dekat, dan berhenti di depan nya.

Seorang pria berpakaian mahal keluar dari sana dengan tatapan yang sulit di artikan, menatapnya seakan-akan ingin membunuh. Hyunjin takut-takut berjalan.

"Kau menculik anak ku? Berani-beraninya kau menculik anak ku! Kemarikan dia!"

"H-hah tidak mau,kau ini siapa?kau yang akan menculiknya,dia adikku! Kau tidak boleh merebutnya!" Sebisa mungkin Hyunjin menahan agar pria itu tidak membawa bayi dalam gendongan nya.

Hyunjin takut jika pria di depannya adalah seorang penculik yang menyamar menjadi ayah nya.

"Hahaha kau tidak tahu diri,dia Bima anakku. Apa aku harus membawa ini ke polisi agar kau di penjara hm?

Atau kau ingin ku bunuh sekarang juga?"

"T-tapi kenapa kau membuangnya di tempat sampah hiks,jika kau ayahnya kenapa kau biarkan itu terjadi. Dia kehujanan hiks"

"Simpan air mata buaya mu itu, cepat kembalikan atau ku teriak kau penculik!"

"Tidak mau,kau jahat!"

"Baiklah aku akan teriak, satu... dua... ti-"

"Hiks baiklah kau bawa dia,tapi jangan sesekali kau membuangnya atau membuat dia menangis. Jika kau tidak suka berikan dia padaku" Bayi yang sedang tertidur pulas itu seketika bangun karena pindah ke pelukan lain, matanya berkaca-kaca dan akhirnya menangis.

Tapi pria itu abai malah membawanya ke dalam mobil tidak perduli tangisan anaknya. Hyunjin hanya mampu diam dan menangis, padahal sudah merasa senang ada teman di rumah nya.

Sekarang ia harus kehilangan bayi bernama Bima itu.

"Kangen Bima.." monolog Hyunjin di jendela kamar nya, menatap kosong kacara nya yang basah terkena air hujan. Sudah satu bulan bayi kecil itu pergi, Hyunjin harap dia bisa bertemu kembali dengan si bayi.

..

Seperti biasa setelah selesai kelas, Hyunjin bekerja di minimarket melayani pengunjung yang berbelanja di sana.

Siang ini pengunjung sangat banyak, membuat nya lebih cepat lelah dua kali lipat. "Inget Bima lagi,aku udah janji mau ngajakin jalan-jalan kalau udah gajian. Tapi Bima nya gak ada" Hyunjin meremat amplop coklat yang baru saja di terima nya,memang tidak banyak tapi itu berharga.

Namun sayang seribu sayang empat orang preman datang menghadang nya dengan senjata tajam.

"Malem cantik,kasih kita dong duit nya"

"Gak mau,aku butuh uang ini" Hyunjin sangat membutuhkan uang ini untuk membayar biaya kuliah, sebisa mungkin uang dalam amplopnya tidak jatuh di tangan preman.

"Ngelawan kamu,mau saya bunuh hah!?" Ancam preman itu

"J-jangan,aku gak punya uang lagi selain ini"

"Lo pikir kita perduli,hahah sikat man!" Kedua preman memegang tangan Hyunjin menarik nya ke belakang, sementara yang satunya mengambil amplop dan handphone Hyunjin, dan ketua nya menodongkan pisau di leher Hyunjin.

"Lo selamat, makasih duit nya!" Tanpa pikir panjang preman itu mendorong Hyunjin hingga tersungkur ke tanah, mereka berjalan angkuh usai mendapatkan apa yang di mau.

Miris sekali hidupnya, Hyunjin hanya mampu duduk termenung sambil menangis meratapi nasibnya begitu miris, sekaligus menahan perih di sikutnya yang berdarah.

"G-gimana makan,uang udah habis. Aku gak punya apa-apa lagi sekarang,hiks cape banget" lagi-lagi hujan turun begitu deras tanpa aba-aba, Hyunjin enggan beranjak di trotoar sana padahal seluruh tubuhnya sudah basah kuyup.

Tubuhnya menggigil hebat,pening merajai kepalanya. Tapi Hyunjin tetap ingin di sana, menangis sendirian agar tidak ada orang yang melihatnya karena di sana tempat sepi.

"Cape banget hiks,aku gak mau kayak gini. M-ma,p-pa,kakak kalian inget Hyunjin gak, Hyunjin mau sama kalian hiks. Kenapa Hyunjin harus di buang... Hyunjin cape hidup sendiri terus"

..........

"Engh.. s-sakit banget, aku di m-mana?"

"Mansion ku"

Deg!

"K-kau, kenapa aku bisa ada di sini?"

"Tanyakan saja pada dirimu, cepat makan bubur nya dan jangan banyak bergerak,kau sedang sakit"

"K-kenapa bisa?"

"Cepatlah,aku tidak punya banyak waktu"

"B-bima mana?"

"Tidur,jangan tanyakan anak itu sebelum kau sembuh!"

"B-baiklah terimakasih" Hyunjin kembali berbaring, sekedar duduk pun kepalanya terasa berputar, tangannya lemas bagai kehilangan otot-otot nya. Bahkan mengingat kejadian kemarin pun rasanya menyakitkan.

Pria yang entah siapa namanya sudah pergi menghilang entah ke mana, Hyunjin berusaha memejamkan matanya agar tidak merasakan pusing. Baru saja akan berhasil gebrakan pintu menggagalkan nya.

"Ck! Ku bilang makan bukan tidur, bagaimana bisa sembuh jika begini!" Tegur pria itu tajam, rasanya sangat sakit. Jika ia bisa berdiri pun Hyunjin akan memakannya.

"M-maaf hiks t-tapi aku pusing"

"Diamlah! Cepat bangun! Jangan cengeng!"

"T-tidak bisa hiks"

Pria itu menghela nafas kasar, menaruh kembali bubur tadi di samping nya. Membangunkan Hyunjin ke pangkuannya dan kepalanya di sandarkan di dada.

Kemudian satu suapan bubur menghampiri mulutnya, rasanya pahit. Tapi lebih pahit lagi jika ia tidak memakan nya, pasti orang ini akan memarahinya habis-habisan.

"Apa kau gila tidur di trotoar?"

Hyunjin jelas menggeleng,siapa pun tidak akan mau tidur di atas trotoar tanpa alas, terlebih lagi saat hujan besar.

"A-aku pulang bekerja t-tapi preman menghadangku dan mengambil gaji ku hiks, aku membutuhkan uang itu untuk bayar kuliah aku lelah hiks"

"Kemana orang tuamu,bukan kah mereka yang seharusnya membiayai kuliah mu?"

"M-mereka tidak ada, mereka membuang ku sejak kecil. Aku tinggal bersama nenek angkat ku tapi dia sudah meninggal,aku tidak punya siapa-siapa lagi"

Hatinya meluluh,tangan berotot nya terangkat untuk mengusap kepala Hyunjin. Pantas saja anak ini mudah menangis, hidupnya semenyedihkan itu.

"Kau ada aku jangan khawatir, ini makan lagi"

"T-terimakasih tuan"

"Panggil saja aku Chris"

"T-terimakasih Chris"

..

"Kau mau kemana pagi-pagi begini?" Suara dingin dan datar begitu mengintimidasi turun dari tangga.

Hyunjin menatap nya gemetar,pria itu memang baik tapi sangat menakutkan.

"A-aku ingin pulang"

"Tidak! Kau harus tetap disini" tegas Chris

"Tapi rumah ku di sana"

"Sekarang rumah mu di sini"

"T-tapi Chris"

"Tidak ada tapi-tapi! Kau lebih aman di sini,aku akan membiayai kuliah mu sampai kau lulus. Sekarang kau cepat sarapan dengan ku"

"Aku ada kelas pagi ini, nanti bisa telat. Dan sudah tiga hari aku tidak masuk kelas, nanti dapat hukuman dari dosen"

"Jangan khawatir kan dosen mu,kau akan tetap baik-baik saja di sana. Cepat sarapan sebelum aku memaksa!"

"B-baiklah" Hyunjin mengikuti Chris ke dapur,di sana sudah tersedia banyak makanan mewah tampak begitu lezat,masih panas pula. Tapi mansion besar ini sangat sepi, seperti hanya di huni oleh Chris seorang.

Hyunjin berhadapan dengan Chris, pria itu tanpa ragu mengalaskan nasi ke piring Hyunjin sangat banyak, tidak lupa lauk nya sampai menutupi nasi tadi.

"Habiskan! Aku tidak suka melihat tubuh kurus mu!"

"B-baik"

..

Hyunjin tidak menyangka jika Chris mengantarkan nya ke kampus pula, membuat banyak orang yang menatapnya saat dia keluar dari mobil.

"Terimakasih" usai kepergian mobil mewah itu, Hyunjin di kerumuni banyak orang,alias menyindir Hyunjin dengan kata-kata yang tidak pantas di ucapkan.

"Heh! Akhirnya lo jadi jalang juga, om-om mana ya yang seleranya rendahan kayak lo?"

"Berapa per malam nya bitch?"

Hyunjin diam berusaha untuk tidak mendengar perkataan orang-orang, karena dia bukanlah seorang jalang. Mengapa pikiran orang-orang selalu negatif padanya.

Bahkan sekarang orang yang selalu Hyunjin anggap sahabat menertawakan nya remeh, "Ternyata yang pendiem nyewain diri ke om-om,hahah murahan banget. Kelas kita jadi jelek gara-gara si jalang! Tapi btw malam Minggu bisa di sewa se club' basket gak jin? Uang nya pasti banyak ckckck!"

Hyunjin tidak perduli dengan kata-kata mereka, sekarang ia tidak memiliki sahabat baik lagi. Minho ternyata sama saja dengan yang lain.

Perlu kalian ketahui, Hyunjin sebenarnya sejak menjadi maba di universitas ini sudah sering menjadi bahan bully an, karena parasnya yang jelek seperti anak SD. Kerap kali di manfaatkan oleh kating mengerjakan tugas mereka tanpa bayaran. Caci maki dan ucapan-ucapan kotor sudah menjadi makanan Hyunjin di kampus.

Namun ia tidak pernah menyerah, sayang sekali jika tidak kuliah sampai tamat meskipun biayanya sulit.

Seperti biasa Hyunjin mengikuti kelasnya dengan baik, walaupun banyak orang yang mengganggunya dengan perlakuan tidak baik. Mereka melempari Hyunjin dengan kertas yang di isi batu ke kepalanya.

Menuliskan kata-kata jahat di padanya sampai kelas selesai.

Terakhir Hyunjin di guyur air bekas pelan hingga seluruh tubuhnya menjadi basah, mereka melempari batu lagi,tepung dan telur mentah entah dari mana mereka dapat.

Sekarang keadaan Hyunjin dikatakan tidak baik-baik saja, tubuhnya sangat kotor dan bau anyir.

Namun masih beruntung, Hyunjin bisa menyelamatkan ponsel milik Chris di pelukannya.

"Gue gak mau tau bitch,kelas ini harus bersih seperti semula atau gue jual diri lo ke kating, ngerti?!" Timpal Younha di akhir, tangannya begitu gatal bila tidak menjambak rambut Hyunjin.

-•-

💬Chris
Sudah selesai kelas nya?
¹³·²¹

Sudah
¹³·²²

Aku menunggu di depan
¹³·²²

Tapi aku lama, soalnya mau beres-beres kelas
¹³·²³

Aku akan kesana
¹³·²³

Jangan Chris,kau tunggu saja
di mobil, sebentar lagi aku selesai
¹³·²⁴

Aku di depan kelas mu
¹³·²⁴

-•-

"C-chris.." Hyunjin panik saat pria itu sedang berdiri di ambang pintu memerhatikan penampilan nya yang sangat menjijikan.

"Kau membereskan kelas sendiri? Dan kau juga di bully?"

"Aku tidak apa-apa"

"Jawab! Apa kau di bully Hwang Hyunjin!" Bentak Chris tajam penuh emosi,jelas keadaan Hyunjin tidak baik-baik saja sekarang. Ia tidak suka orang yang berbohong demi menutupi kesedihan.

"Hiks a-aku di bully sejak awal kuliah di sini,tapi aku tidak apa-apa hiks aku hanya kecewa pada sahabat ku Chris"

"Ck, cepat pulang!"

"B-baik Chris tapi aku jalan saja, pakaian ku kotor nanti mobil mu ikut kotor"

"Aku tidak peduli, cepat ganti pakaian mu"

"Kalo lama bagaimana?"

"Ck! Aku ikut dengan mu ke kamar mandi, jadi cepat jangan banyak bicara!" Chris mendahului Hyunjin kembali seakan tau seluk-beluk kampus disini, langkah Chris begitu lebar sehingga Hyunjin kewalahan menyusulnya.

Sudah satu jam setengah Chris menunggu di depan kamar mandi tapi anak itu tidak kunjung keluar,ia hendak menggedor pintu itu agar di buka namun lebih dulu Hyunjin keluar dengan rambut basah nya sudah bersih dari kotoran tadi.

Untung saja toilet kampus bersih, jadi tidak perlu merasa jijik jika mandi di sini.

"Chris in–"

Set!

Hyunjin membuka mulutnya lebar-lebar saat baju yang telah ia cuci di buang ke tempat sampah. Ya memang itu baju pemberian Chris, sayang saja pasti harganya sangat mahal dan di buang begitu saja.

"Chris itu kenapa di buang, sayang banget tau" Hyunjin hendak mengambil nya kembali tapi Chris buru-buru menarik nya agar cepat kembali ke mobil.

"Chris tunggu jangan cepet-cepet ini kancing bajunya copot"

"Betulkan saja di mobil aku banyak pekerjaan"

"T-tapi.." Hyunjin menutupi seluruh dadanya yang hampir telanjang, salahkan Chris karena menarik lengan baju bukan tangan tanpa sadar. Chris juga langsung mendorong Hyunjin ke dalam mobil begitu juga dirinya begitu tergesa-gesa masuk kedalam mobil.

Bodohnya lagi malah melihat Hyunjin yang sedang mengancingkan kemeja besar miliknya, menatap dada mulus nya dengan tatapan kosong.

"Ih jangan lihat-lihat,sana liat nya aku mau benerin baju"

"......."

"Jangan ngintip-ngintip!"

"......."

"Udah" Chris langsung saja tancap gas meninggalkan kampus setelah kesal menunggu bocah mandi di toilet. Namun hampir saja ia menabrak truk besar di depan karena Hyunjin menggoyang-goyangkan lengan nya yang sedang memegang setir.

"Eh ponselnya Chris ketinggalan di kelas!! Chris berhenti jangan maju-maju nanti jauh!"

"Diam atau saya cium!" Hyunjin seketika diam dan menjauhkan tangan nya dari Chris. Pria di sebelahnya pasti sangat kesal padanya.

"Maaf,aku udah kelewatan hari ini. Tapi ponselnya Chris nanti hilang"

"Aku sudah membawanya jadi diam"

Hyunjin menurut,dia diam memerhatikan jalanan sore tampak begitu menyenangkan, banyak penjual makanan di pinggir jalan, tumben sekali cuacanya cerah begini, biasanya hanya air hujan yang ada.

Melihat jalanan lama-lama mengantuk juga ternyata, hampir saja Hyunjin menutup matanya tapi tiba-tiba Chris memberhentikan mobilnya secara mendadak. Pria itu menghilang saat Hyunjin menoleh ke kursi samping.

Chris mungkin pergi ke toilet darurat pikirnya,jadi Hyunjin melanjutkan tidurnya yang sempat ter jeda.

"Hyunjin?"

"......."

"Hwang Hyunjin!"

"Emhh k-kenapa Chris? Udah sampe ya, maaf aku ketiduran"

"Buka matanya"

"Iya.." bukannya membuka mata, Hyunjin malah semakin tidur. Chris pusing sebenarnya tapi dia tidak bisa membentak atau memarahi Hyunjin. Jadi ia biarkan saja Hyunjin tidur, perjalanan pulang nya masih jauh alias gak langsung pulang ke mansion,ada banyak pekerjaan yang belum Chris selesaikan. Atau kita menyebut nya lembur.

Chris tidak tega melihat Hyunjin yang tampak begitu kelelahan,ia segera menggendongnya ala koala ke gedung perusahaan nya. Menaiki lift tanpa menggangu kenyamanan orang di pelukan nya.

"Engh.. hiks, hiks.. mamah jijik sama unjin,hiks unjin ga punya siapa-siapa. Hiks unjin juga mau di sayang mamah, t-tapi ga ada yang sayang unjin hiks. Unjin cape banget,ngga ada yang meluk kalo unjin cape, kedinginan,sedih,ga ada hiks.." gumam Hyunjin di sela-sela tidurnya, masih di pelukan Chris.

Ia mengeratkan pelukannya, merasakan betapa sakitnya hati Hyunjin sampai terbawa mimpi. Sesampainya di ruang pribadi Chris menidurkan Hyunjin di sana dengan hati-hati, mengusap pipi Hyunjin lembut.

Tidur nya memang nyenyak tapi itu menyakitkan, Hyunjin tidur sambil menangis.

"Aku ada untukmu,jangan khawatir" gumam Chris usai menyelimuti Hyunjin.

..

"Hyunjin bangun hey,mau pulang atau nginep di sini?"

"Hng... m-mau"

"Ayo bangun, atau mau di gendong?"

"....."

"Hyunjin hey?" Chris menyadari suara Hyunjin melemah seperti beberapa hari yang lalu, keningnya Chris sentuh pelan. Benar saja Hyunjin tampak kembali demam.

"Kau tidak boleh sakit,aku tidak menyukainya.."




TBC

Continue Reading

You'll Also Like

282K 21.9K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
69.4K 6.3K 39
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
95.9K 11.7K 37
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
45.1K 4.2K 22
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...