Warning ||Typo Bertebaran silahkan kasih tanda / Harap maklum.
Congrats, mimin mau ngucapin terima kasih sama readers, untuk 300K nya yang sudah support dari awal sampai sekarang thanks.
Dan juga bagi Readers baru selamat datang, thanks sudah mau mampir.
Pokoknya thank you Readers. 😉
***
Seorang gadis cantik menatap sinis kearah pria dihadapanya, netra violet nya bersinar redup.
"Yang mulia~"
Queen gadis itu dibuat kesal pasalnya Aleister, menghukumnnya karena dua pelanggaran yang dia langgar. dan parahnya pria itu menyuruhnya untuk menemaninya bekerja.
Gadis cantik itu berulang kali menghembuskan nafasnya dengan kasar, bahkan dia melakukan banyak hal untuk menarik perhatianya namun tetap saja pria itu tidak bergeming sama sekali.
"Yang mulia~aku sudah menemani kamu disini kurang lebih setengah harian, izinkan aku keluar. aku akan bosan setengah mati jika menunggumu sampai selesai! "Ucap Queen menatap kearah pria itu dengan tatapan puppy eyesnya.
Aleister pria tampan itu menghembuskan nafasnya dengan kasar, pasalnya sendari tadi gadis itu terus meminta izin keluar karena bosan.
Netra biru nya menatap kearah Queen yang menatapnya dengan tatapan memelas, Aleister merasa tidak tega tanganya terangkat mengelus surai panjang gadis itu.
"Pergilah, tapi ingat jangan keluar istana! "Ucapnya menatap lembut keatah Queen, yang mendapatkan anggukan cepat dari gadis itu.
Cup
Queen mengecup bibir kaisar dengan lembut, lalu melompat dari kursi merapikan pakaianya yang terlihat berantakan.
"Terima kasih yang mulia! "Ucap Queen membungkuk sedikit mengangkat gaunnya sebagai ucapan terima kasih.
Aleister menganggukan kepalanya, mengecup pelan tangan gadis itu lalu menatap netra violet itu dengan tatapan lembut.
Queen tersenyum lalu dengan semangat, melangkahkan kakinya keluar dari ruangan yang menyiksanya itu.
"Sistem apa aku memiliki misi? "
Ting
" [ ada nona, misi tambahan apakah anda ingin mengerjakan misi?] "
"Iya, sistem tampilkan misi tambahan."
Ting
" [ membuat seluruh penghuni istana, terpesona dengan keterampilan anda] "
Yes / No
"Yes! "
Ting
" [ selamat mengerjakan misi nona, semoga berhasil] "
Queen mendengus saat mendengar ucapan sistem, dia melangkahkan kakinya dengan elegant.
STRINGG!!!
STRINGG!!!
Bunyi pedang berdenting meyentuh pendengaran Queen, gadis cantik itu tersenyum miring lalu melangkahkan kakinya mencari asal suara.
***
"ya tuhan,wah!!! "Queen gadis cantik itu membolakan matanya dengan mulut terus berbicara, menatap kearah seorang disana.
Gadis cantik itu saat ini berada di kamp pelatihan prajurit yang dibimbing langsung oleh Arthur.
Jendral terbaik diseluruh kekaisaran, pria dengan wajah datar itu selalu menjadi berbincangan hangat oleh para bangsawan.
"Astaga! Aku seperti seorang cabul, ah tidak mungkin. Mana mungkin aku melewatkan pemandangan bagus didepan mata. "Ucapnya sambil terekkeh geli.
Bagaimana tidak, tepat didepan matanya tidak jauh dari dia berada Queen melihat dua orang pria sedang mengasah kekuatan mereka.
Namun yang bikin Queen gagal fokus adalah otot mereka yang terlihat kuat, belum lagi baju tipis yang menutupi perut six packnya, dan jangan lupakan keringat membasahi pelipis mereka. Terlihat berkali-kali lebih tampan dan hot secara bersamaan.
"Tidak bisa, pemandangan indah ini, membuatku sulit untuk berpaling. "Ucap Queen, etika serta keanggunanya lenyap begitu saja saat melihat itu semua.
"Apakah itu menyenangkan? "Ucap seseorang dari arah bekalang, namun Queen tidak membalikan tubuhnya untuk melihat siapa pemilik suara itu.
"Tentu saja, kapan lagi aku bisa melihat pemandangan sebagus itu. Biasanya yang mulia kaisar tidak mengizinkanku untuk keluar! "Ucap Queen netra violetnya bersinar menatap kearah para ksatria itu.
"Apa yang kaisar sekejam itu? "Ucapnya lagi sambil mengikuti sudut pandang gadis didepan nya itu.
"Tidak, yang mulia baik hanya saja aku tidak menyukai sifat dingin nya! "Ucap Queen sambil tersenyum netra nya masih berfokus menatap kearah depan.
"Lalu apakah kamu menyukai kaisar atau jendral itu? "Ucapnya lagi membuat Queen menyeriyitkan dahinya namun dia masih menjawab pertanyaan.
"Tentu saja itu dua hal yang berbeda, yang mulia dengan sifat dingin dan wajah rupawan nya siapa yang tidak menyukainya. Juga Jendral dengan kekuatannya membuat orang yang dia cintai, merasa terlindungi siapa yang tidak menyukainya! Cukup sulit jika harus memilih diantara mereka berdua. " ucap Queen dengan bijak.
"Bukankah kaisar juga kuat? "Ucap orang itu lagi, yang mendapatkan gelengan cepat dari Queen.
"Aku tidak tau, karena aku tidak pernah melihat yang mulia berlatih pedang dengan Jendral. Bukankah bagus jika keduanya bertanding. "Ucap Queen karena dia juga penasaran siapa yang terkuat.
"Baik aku akan memenuhi permintaanmu lady! "Ucap orang itu, mendengar ucapanya membuat Queen terkejut dengan cepat dia membalikan tubuhnya. Netra violetnya membola saat melihat seorang pria didepan yang tidak lain adalah sang kaisar.
"Ya-yang mulia sejak kapan kamu disini! "Ucap Queen dengan gugup. Dan bodohnya dia tidak menyadari suara pria itu.
"Untuk memenuhi permintaanmu, menguji siapa yang paling kuat diantara kami! "Mendengar ucapan Aleister membuat gadis itu panik.
Queen memegang tangan Aleister dengan erat, menghadang pria itu dengan tubuhnya.
"Yang mulia itu tidak perlu, hanya karena aku penasaran tidak akan membuatku mati. Jadi yang mulia mari kembali ke kamarmu, kamu perlu banyak istirahat. "Ucap Queen mencoba mengalihkan perhatiannya.
Queen menarik tangan pria itu, namun dia tidak bergeming sama sekali, bahkan tarikan Queen tidak mengaruh untuknya hal tersebut membuat Queen kesal.
"Yang mulia! "Ucap Queen namun sekali lagi, pria itu tidak bergeming bahkan dia tidak membuka suaranya sama sekali netra biru itu masih fokus menatap kearah dua orang itu.
"Baik, jika anda tidak mendengarkan saya kalau begitu. pergilah, tapi jangan harap anda bisa melihat saya lagi! "Ucap Queen gadis itu mengeluarkan jurus andalan nya yaitu mengancam.
Netra gadis itu juga menajam perlahan dia melepaskan tangan Aleister, memundurkan langkahnya kebelakang.
"Pergilah yang mulia, lagipula permasalahan tentang kekaisaran start sudah selesai. Dan saya seharusnya kembali kerumah saya! "Ucap Queen dramatis menolak lupa gadis itu juga pura-pura mengusap netranya menggunakan jubah milik kaisar. Seolah-olah dia sedang menangis.
BRUGGG!!!
Aleister mendorong tubuh Queen, hingga meyentuh dinding dibelakangnya. Netra pria itu sangat tajam saat menatap netra violetnya.
Pria itu mengurung tubuh Queen dengan kedua tanganya, tengkuk gadis itu terasa dingin saat melihat tatapan tajam itu.
"Aku tidak mendengarnya, ulangi kembali ucapanmu "ucapnya menatap lekat netra gadis itu
Queen dibuat gugup saat, tangan pria itu melingkar dipinggangnya dan juga tatapan tajam yang dia layangkan.
"Itu benar, saya ak~"
Cup
Queen membolakan matanya saat Aleister menciumnya, pria itu melumat bibir bawah Queen dengan lembut. Netranya menatap fokus kearah netra violet milik gadis itu.
Queen melingkarkan tanganya pada leher Aleister, membalas ciuman pria itu sudut bibirnya terangkat membentu senyum miring.
Aleister melepaskan ciuman mereka mengusap bibir gadis itu dengan lembut menggunakan jempolnya.
"jika aku mendengar ucapan itu lagi, aku benar-benar akan mengurungmu! "Bisiknya pada telinga Queen membuat sekujur tubuh gadis itu merinding.
Aleister mengengam tangan Queen menariknya dengan lembut, berjalan lebih dahulu disusul Queen dibelakangnya.
"Yang mulia kita mau kemana? "Cicitnya dengan pelan, seluruh wajah Queen memerah karena malu.
Aleister berjalan lurus kearah depan, bibir tipisnya terangkat saat mendengar ucapan kecil yang dilontarkan Queen.
"Dalam dua hari kedepan istana akan mengadakan ulang tahun kekaisaran, temani aku untuk melihat pekerjaan mereka, dan menilainya! "Ucap Aleister
Senyum Queen mengembang saat mendengar ucapan Aleister, kesempatan bagus untuk menyelesaikan misi tambahan nya.
"Hu'm "ucapnya sambil menganggukan kepalanya hal tersebut tertangkap basah saat Aleister membalikan tubuhnya menghadap Queen.
"Sudah tidak marah lagi? "Ucap Aleister sambil menaikan alisnya menatap kearah Queen.
Pertanyaan yang pria itu lontarkan membuat Queen semakin memerah, karena terlihat jelas ada sedikit nada ejekan disana.
"Yang mulia! "Ucap Queen dengan bibir mengerucut, dia juga membalikan tubuhnya menghadap kearah lain tidak mau menatap Aleister.
Berbeda dengan Queen yang sangat kesal, Pria itu malah terkekeh melihat tingkah mengemaskan Queen.
Hap
Aleister mengendong Queen ala bridal style, pria itu tidak kehabisan akal saat didiami oleh Queen.
"Yang mulia! "Ucap Queen dengan nada terkejutnya dia sungguh sangat malu, pipinya sekarang sangat panas saat menerima perlakuan manis itu.
Aleister tidak memperdulikannya, pria itu melangkahkan kakinya dengan santai dengan Queen dalam gendongannya.
Sedangkan Queen sangat malu, dia menengelamkan wajahnya pada dada bidang pria itu, bibir tipisnya berguman tidak jelas.
Ada baiknya setiap jalan yang pria itu lewati sepi, jadi Queen masih mampu menutupi malunya jika tidak dia benar-benar tidak tau harus bagaimana.
Bersambung
Cie yang nunggu notifikasi semangat ya,
Yang ngumpilin chapter juga semangat, mimin jamin pasti godaanya berat😅
Oh iya mimin mau tanya masalah jadwal up.
Kalau seminggu sekali, kalian pada setuju nggak readers?
Atau mau yang seperti biasa aja kalau mimin punya waktu mimin up?
Follow akun mimin jangan lupa.
Vote dan koment juga.
Hwaiting.