Tolong pencet tanda bintang 🌟
Karna itu gratis dan tak di pungut biaya apapun 👍🏻😌
✡☬〜★〜☬✡
Tak mengapa jika selama aku bernafas di siksa
Tak masalah jika diriku tak perlakukan dengan adil
Tak peduli jika keseharian hidupku penuh dengan cacian,darah,pukulan,tangisan.
Yang terpenting selagi aku masih bisa menghirup oksigen di bumi,selagi aku masih bisa menapakkan kakiku di tanah,selagi aku masih bisa melihat orang lain bahagia tanpa melihat bahwa diriku sendiri tak merasakan itu,selagi aku masih melihat banyak orang yang berlalu lalang untuk menghidupi kehidupan mereka.
Dan....
Selagi aku masih bisa melihat dan terus bersama dengan kakak laki-lakiku.
Aku tak masalah jika harus setiap malam menangis kesakitan karna pukulan yang lelaki itu berikan
Yang terpenting aku slalu berada di sisinya dan sebaliknya,dia tak menganggap ku tak masalah.
Aku terima itu,Karna aku adalah orang yang membuat lelaki itu kehilangan sosok kedua orang tuanya.
Walau kenyataannya memang bukan aku pelakunya.
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
✡☬〜★〜☬✡
Gadis cantik dengan manik mata kecoklatan itu perlahan membuka mata.
"Ugh..."Lenguh Gadis itu sambil memegang kepalanya
Gadis itu melihat sekeliling,Hanya tiga kata yang mendeskripsikan tempat yang dimana ia berada sekarang
Gelap dan sepi.
Lalu kedua tangan Gadis itu meraba-raba tubuhnya sendiri.
"Huh,Amel masih hidup"Gumamnya
Gadis itu lalu mengepalkan kedua tangannya
"Terima kasih tuhan karna masih memberiku kesempatan untuk hidup lebih lama"
Namun yang membuatnya bertanya-tanya adalah
Ia sendiri tak tau dimana sekarang ia berada.
Terakhir kali yang ia ingat adalah saat dirinya di bully oleh geng Vira lalu sempat juga ia ingat jika Ilona memukul kepala bagian belakangnya menggunakan balok kayu,Hanya itu yang ia ingat.
Dengan kaki yang bergetar Gadis itu mencoba berdiri lalu berjalan kearah pintu besi yang tampak tertutup rapat.
GDOR!GDOR!GDOR!
"Siapapun tolong!!"Teriak Amel dengan suara bergetar
Kaki Amel perlahan kembali lemah,Ia tak bisa lagi menahan bobot tubuhnya sehingga Gadis itu harus merosot ke lantai.
Krek,Krek
Amel mendengar suara kunci yang diputar
Ceklek!
Pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita berparas cantik di ambang pintu.
"Astaga!Are you okay?!"Kata wanita itu dengan raut wajah terkejut setelah melihat kondisi Amel
Amel mengangguk dengan susah payah
"Thank you udah mau nolong aku"
"No problems biar aku bantu berdiri"
Sakit.
Namun Amel masih berusaha berdiri di bantu oleh wanita itu
Saat sudah berhasil berdiri tegap,Amel dituntun oleh wanita itu
"wait kita sebenarnya dimana?"Tanya Amel karna sedari tadi sudah penasaran
Wanita itu tersenyum kecil
"Kita di gudang salah satu kompleks Floreja"
Amel membulatkan matanya
"Hah?!K-kok aku bisa sampe disini?"
Wanita itu dibuat bingung dengan perkataan Amel
"Emangnya kamu ini siapa?Kok bisa disini?Dan badan kamu kenapa?"
Berbagai pertanyaan yang wanita itu lontarkan
"Kamu gak perlu tau aku siapa"Kata Amel lirih
Wanita itu terdiam menatap sebelah wajah Gadis yang berada di sebelahnya
"Okay,mungkin itu privasi kamu"
Amel tak menjawab melainkan Gadis itu kembali berkata
"Kita mau kemana?"
"Di depan sana ada gerbang,Aku bakal nganterin kamu pulang"
Amel dengan cepat menggeleng
"Gak usah"
Wanita itu tampak menaikan satu alisnya seolah bertanya ' kenapa '
Melihat raut wajah wanita itu Amel jadi gelagapan
"A-Aku bisa pulang sendiri kok"
"Kondisi kamu aja kayak hampir sekarat,yakin?"
Amel mengangguk
Wanita itu tersenyum
"Terserah,Tapi hati-hati pulangnya"
Setelah mengatakan itu wanita itu melepaskan rangkulannya,Lalu beranjak pergi.Namun wanita itu kembali berbalik saat Amel memanggilnya
"TUNGGU!!SIAPA NAMA KAMU?!"
"Kim So-jung!!"Wanita itu ikut berteriak sambil tersenyum
"Terimakasih Kim So-jung!semoga kita bertemu lagi!!"Amel kembali berteriak sambil melambaikan tangannya dengan lemah
Wanita itu hanya tersenyum lantas kembali berjalan meninggalkan Amel.
Amel menatap punggung wanita itu yang semakin mengecil hingga tak terlihat lagi.
"Kok bisa yah aku sampe sini?"Gumamnya masih merasa kebingungan
Karna setahunya kompleks Floreja itu tempatnya cukup jauh-bukan cukup lagi melainkan sangat jauh dari rumah dan sekolahnya.
Amel celingak-celinguk mencari kendaraan yang mungkin bisa ia tumpangi,Namun nihil ia tak menemukannya,Mungkin karna ini sudah cukup larut.
Larut?bahkan Amel tak tau sekarang pukul berapa sekarang
Terpaksa Amel harus berjalan mencari taksi.
Dengan langkah yang terseok-seok dan sakit yang terus menjalar ke seluruh tubuhnya, Sesekali ia meringis merasakan kepalanya yang amat ngilu.
Perjuangan panjang yang Amel lakukan untuk berjalan ke arah jalan raya akhirnya berhasil,Gadis itu telah sampai di jalan raya yang__
___Sepi dan sunyi.
Amel celingak-celinguk mencari taksi,Walau tak pasti akan ada taksi yang lewat.Namun keberuntungan sedang berpihak padanya.
Ia melihat sebuah taksi yang melaju ke arahnya,Dengan cepat Amel melambaikan tangannya
"TAKSI!!"Teriaknya
Amel menundukkan badannya agar setara dengan tinggi kaca taksi itu.
"Bapak bisa antar saya?"Tanya Gadis itu dengan ramah
Sopir itu sedikit terkejut saat melihat keadaan Amel yang benar-benar berantakan
Dengan ragu sopir itu mengangguk pelan
"Anda mau kemana?"
"Rumah sakit terdekat"
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
✡☬〜★〜☬✡
"Why?"
"Suara Lo anjing,kek orang punya dendam pribadi aja sama Gue"
"Ck!apa mau Lo sih?"
"Lo gak mau tau gimana keadaan tuh bocah?"
"....."
Telpon masih tersambung,namun sampai sekarang belum ada jawaban yang keluar dari sebrang sana
Gadis yang diduga sebagai pelaku yang memulai panggilan telpon itu tampak tersenyum miring dengan raut wajah yang sulit diartikan
"Kok diem?gak penasaran Lo?"
"Gak!buat apa juga Gue penasaran,Mau Lo bunuh dia sampe dicincang-cincang Gue gak peduli"
Gadis itu berdecak mendengar jawaban orang yang berada di sebrang sana.
Bukan jawaban seperti ini yang ia harapkan
"Savira Herlina Monata udah Gue bilang kalo Gue gak akan pernah peduli apa yang Lo lakuin sama dia!!"
Gadis itu menggertakan giginya ia geram,ia marah mendengar perkataan yang keluar dari mulut lawan bicaranya
"Setelah apa yang Gue lakuin selama ini kenapa sih Lo gak pernah nganggep Gue?!!"
"Karna semua yang Lo lakuin belom cukup"
"Gue bakal ngelakuin apapun yang Lo mau,asal Lo mau notice Gue dan nerima perasaan Gue"
Terdengar suara gelakan tawa dari balik telpon,suara tawa yang benar-benar berat
"Hahahaha,ngakak Gue!!makannya kalo mau dapetin Gue tuh usaha"
"Gue udah usaha bangsat!"
"Tapi itu belom cukup"
Gadis itu terdiam,ia menunggu ucapan apa lagi yang lawan bicaranya katakan
"Hancurkan mentalnya,trus Lo baru bunuh dia"
"Hancurkan sampai sehancur-hancurnya,sampai dia kehilangan kewarasannya"
Tut!
Telpon di matikan sepihak
"ARGH!!"Gadis itu benar-benar kesal,ia menjambak rambutnya kuat-kuat sebagai ganti tempat pelampiasannya
Lalu Gadis itu menempatkan tangannya di meja sebagai penopang.Gadis itu bergumam
"Gue udah terobsesi sama Lo,Gue bakal ngelakuin apapun supaya Lo jadi milik Gue seutuhnya"Gadis itu berkata sambil tersenyum miring
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
๑
✡☬〜★〜☬✡
"Hasil pemeriksaan medis mengatakan kalau kamu mengidap beberapa penyakit mematikan"
"Yang cukup sulit untuk di sembuhkan"
_____
"....."
Menatap nanar sebuah kertas yang berada di genggamannya,ia benar-benar tak percaya dengan kata-kata yang ia dengar beberapa jam lalu.
"Kenapa bisa?"Gumamnya di dalam hati
"Kenapa bisa aku kena penyakit mental juga?"
✡☬〜★〜☬✡
Hayoo~~~
Kangen gak nih sama author?
Hehe...sorry yah author dah ngilang bagai di telan samudra ea!!
Dari part kalian bisa nebak gak siapa yang kena penyakit mematikan?dan apa penyakitnya?
Ayo gunakan otak kalian!!
Selamat berfikir!
Yang menang author kasih amplop yang isinya tulisan ' zonk ' deh hehe....
Love you all🖤💙
Jan lupa pencet bintang loh yah, author tampol kalo kagak pencet