NANA ; The Stranded Wolf [NOM...

By nomixxn

39.5K 5.6K 497

WARN : BXB AREA. ‼️BUKAN ABOVERSE YA!!! Serigala dari portal Dreamland yang terdampar ke Dunia dalam upaya pe... More

1) Who are You?
2) Innocent
3) Poor Man
4) Like a Baby Wolf
5) Yes Jeno
6) The Truth
7) The annoying Jaemin
9) Betrayal
10) Meet the another Wolf
11) Trap

8) Mating 🔞

5.6K 516 30
By nomixxn

Jeno menoleh saat mendengar derap langkah kaki menapaki anak tangga, didapatinya Jaemin turun dengan senyum cerah, dia sudah mandi dan rapi meski rambutnya masih berantakan dan setengah basah.

Serigala itu sudah mengerti cara mandi sendiri, dan memakai baju meski kadang, pakaian yang ia kenakan berantakan dan tidak macthing. Dia akan memakai kaos Jeno yang ia suka tak perduli apakah itu cocok atau tidak. Jeno juga jarang membelikannya pakaian mengingat kebutuhannya bertambah besar sejak Jaemin datang. Tapi dia punya beberapa dan itupun dia jarang memakainya karena dia lebih suka Hoodie kebesaran milik Jeno.

Jaemin berlari dengan tangan berayun, mengenakan sandal rumah yang kebesaran hingga jari-jarinya melewati batas sendal. Selalu saja Jaemin yang nyentrik dan tak acuh pada penampilan, namun itu justru terlihat lucu bagi Jeno.

Kini serigala itu sudah duduk manis di sofa ruang tamu dan menonton tv sementara Jeno masih sibuk membuat sarapan. Pria itu nampak hilir mudik didapur. Saat ia tengah menata meja makan, ia sempatkan melihat Jaemin yang asik menonton tv.

Bibirnya ikut mengulum tawa kecil melihat Jaemin tertawa terbahak-bahak bak anak kecil saat menonton tayangan pagi yang lucu. Dia bahkan sudah tahu tentang hal-hal lucu di dunia manusia. Dia tatapi lagi dengan lekat wajah itu, dia baru sadar jika Jaemin sangat cantik.

Dia bertambah cantik dari hari ke hari meski pria itu tak mengenakan produk perawatan wajah. Sejak tiba, kulitnya sudah semulus kulit bayi, sangat kenyal dan lembut. Entah mungkin karena Jaemin bukan manusia sesungguhnya.

Jika saja Jaemin manusia seutuhnya, sebuah perasaan mungkin akan muncul dalam hati Jeno. Dia suka bagaimana sikap lucu Jaemin mengisi hari-harinya. Dia rindu jika pulang terlambat, dia khawatir jika meninggalkan Jaemin terlalu lama. Dia sudah menjadi terbiasa dengan Jaemin.

“Jaemin, ayo sarapan” Panggil Jeno.

Jaemin dengan pipi menggembung karena asik menyantap roti sontak menoleh. Dia langsung meletakkan toples bersisi roti kering ke meja lalu berlari menghampiri Jeno.

“Lee Jeno” Panggil Jaemin seraya memeluk Jeno dari belakang dan mengalungkan tangannya pada leher Jeno.

“Apa?” Tanya Jeno menoleh kearah Jaemin disampingnya.

“Aku menonton acara tadi, piknik itu apa?” Tanya Jaemin.

“Piknik? Pergi berlibur dan bersenang-senang” Jawab Jeno membuat mata Jaemin berbinar cerah.

“Wahh Lee Jeno aku mau piknik. Ayo kita piknik” Ajak Jaemin membuat Jeno terkekeh.

“Aku belum bisa Jaemin. Nanti jika aku dapat jatah libur, kita akan pergi piknik oke?” Tanya Jeno, Jaemin tersenyum melihat Jeno mengacungkan ibu jarinya lalu ia pun balas mengacungkan ibu jarinya.

“Oke” Jawab Jaemin, dia kemudian mendudukkan tubuhnya didepan Jeno dan keduanya mulai menyantap sarapan bersama.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Jeno mengernyitkan dahinya saat merasakan tempat tidurnya bergerak membuat tidurnya tak nyenyak, perlahan matanya terbuka dan melihat Jaemin nampak gelisah dibalik selimutnya. Matanya terpejam tapi dia merintih terus menerus membuat Jeno khawatir.

Apakah sesuatu terjadi di dunianya seperti terakhir kali?

“Jaemin?” Tanya Jeno menepuk pundak Jaemin.

“Nghh Lee Jeno jangan sentuh” Desah Jaemin, pria itu membulatkan matanya saat mendengar Jaemin mendesah, lalu ia tatap Jaemin yang berkeringat.

Sementara kakinya didalam selimut saling bergesekan tak tenang. Jeno yang tak tahu apa-apa ikut bingung melihat Jaemin terus menggeliat gelisah.

“Jaemin, kenapa?” Tanya Jeno

“Lee Jeno aku tidak tahu, ngghh ahhh Lee Jeno” Desah Jaemin

“Hei, katakan apa yang kau rasakan?” Tanya Jeno menarik pundak Jaemin yang memunggunginya hingga akhirnya Jaemin berbalik menatapnya.

Mata Jaemin terbuka dan nampak sayu, wajahnya berkeringat dan dia nampak gelisah, Jeno lantas meletakkan tangannya dikening Jaemin namun tubuhnya tak hangat. Sejauh ini, Jaemin belum pernah demam. tangan Jeno menyibak selimut yang membalut tubuh Jaemin agar terkena pendingin ruangan hingga tubuhnya tidak berkeringat.

Namun Jeno terkejut saat melihat sesuatu menyembul dibalik celana training Jaemin, dia terus menggesekkan pahanya seolah merangsang tubuhnya sendiri.

“Jaemin, kau ereksi?” Tanya Jeno dengan mata membulat.

“Lee Jeno, ereksi itu apa?” Tanya Jaemin, dia menutupi gundukan diarea selatan tubuhnya dan mencoba menahan gairah aneh yang menyerang tubuhnya.

“Tidak mungkin! Nghh” Pekik Jaemin dengan mata membulat.

“Ada apa?” Tanya Jeno panik saat ia rasa Jaemin menyadari sesuatu.

“Lee Jeno menjauh, ini musim kawinku” Pekik Jaemin membuat Jeno membulatkan matanya.

“Apa? Mu-musim kawin? Lalu... Lalu aku harus bagaimana?” Tanya Jeno panik.

“Menjauh Lee Jeno nghh ahhh” Desah Jaemin masih menggesekkan selangkangannya dengan kedua paha.

Jeno bingung tentu saja, dia belum mencari tahu tentang musim kawin serigala dan sekarang Jaemin sedang memasuki musim kawin. Apa yang bisa Jeno lakukan untuk membantunya?

Tapi melihat Jaemin yang gelisah, membuat Jeno tak tega. Akhirnya Jeno menggeleng dan membuka kaosnya.

“Tidak ada pilihan” Gumam Jeno, dia langsung naik mengukung tubuh Jaemin membuat Jaemin membulatkan matanya.

“Lee Jeno” Rengek Jaemin dengan mata membulat melihat Jeno berada diatasnya.

Jeno menghela nafas lalu merendahkan tubuhnya, dia langsung menyambar bibir Jaemin membuat serigala itu membulatkan matanya kaget. Jaemin yang tak memiliki pengalaman apa-apa hanya mengerjapkan matanya lucu saat Jeno menyesap bibir bawahnya.

Jeno memejamkan matanya melumat bibir ranum Jaemin hingga akhirnya serigala itu ikut memejamkan matanya. Perlahan mulutnya terbuka saat Jeno menjulurkan lidahnya mengetuk gigi-giginya agar memberinya ruang.

Satu tangan Jeno bergerak menarik lengan Jaemin agar mengalung pada lehernya seolah memberi arahan dan Jaemin hanya menurut. Dia membawa kedua tangannya mengalung pada leher Jeno dan membiarkan Jeno mencumbunya.

Lidah Jeno terus berusaha menggoda rongga mulut Jaemin, dia membelit lidah Jaemin hingga pria yang pasrah dibawah Jeno perlahan menggerakkan lidahnya. Ada sensasi aneh yang langsung menjalari tubuhnya saat dia bertukar saliva dengan Jeno.

“Mhhh Lee Jenoohh” Desah Jaemin seraya mendorong Jeno karena perasaan aneh dan asing yang menyerangnya.

Dengan tak rela, Jeno melepaskan pagutannya lalu beralih mengecupi pipi Jaemin kemudian turun mengecupi leher Jaemin. Lagi-lagi dia hanya mengikuti nalurinya, kepalanya mendongak dan tangannya bergerak meremat helaian hitam Jeno, ia ingin meremas apapun untuk melampiaskan perasaan aneh yang baru kali ini menjalari tubuhnya.

“Ngghh Lee Jeno kenapa aku gigit aahh” Desah Jaemin saat merasakan gigi Jeno menyesap lehernya tapi Jeno terlalu larut dalam cumbuannya.

Satu tangannya menyingkap Hoodie miliknya yang dikenakan Jaemin lalu meremati dadanya membuat Jaemin memekik geli.

“Aahh Lee Jeno kenapa rasanya aahh” Desah Jaemin saat Jeno memilin putingnya lalu tangan besarnya turun dan menarik celana training yang dikenakan Jaemin.

Jaemin tak dapat berbuat banyak, kedua tangannya meremat tepian bantal saat merasakan penisnya terlepas dari kain yang menekan benda tegak itu. Dia gemetar bukan main saat merasakan tangan Jeno memegang penisnya lalu mengurutnya perlahan.

“yahh Lee Jeno seperti itu mmhh mmhh” Desah Jaemin, dia suka bagaimana Jeno memainkan penisnya naik turun denga perlahan seolah sentuhan Jeno tepat dengan yang diinginkan tubuhnya. Matanya terpejam merasaka sensasi yang dia sendiri belum mengerti.

Mencumbu Jaemin dan mendengar desahan itu siapa yang tak ereksi. Jeno masih mengecupi leher Jaemin, menghabiskan ruang di ceruk leher sang submissive dengan liurnya sementara Jaemin dibawahnya sudah pasrah dengan Hoodie tersingkap menampilkan dadanya.

Cumbuan Jeno turun ke dada Jaemin, dia menggelinjang merasakan lidah Jeno yang lunak dan basah mengitari nipplenya.

Tangan Jeno bergerak mengeluarkan penisnya yang mengeras dibalik celana training yang ia kenakan dan mengurutnya sesaat. Lalu dia kembali mengurut penis mungil Jaemin.

“mhhh ahhh Lee Jeno nghh” Desah Jaemin merasakan dua titik nikmatnya di jamah oleh Jeno.

“Oohhh ahh Lee Jeno kumohon lebih nngh” Desah Jaemin, kepalanya mendongak seraya meremat sembarang. Dia benar-benar gila dan selalu merasa cumbuan Jeno kurang. Dia ingin lagi dan lagi.

Jeno melepas cumbuannya kemudian menarik celana Jaemin lalu melemparnya asal, melihat bagian bawah Jaemin tanpa balutan pakaian, penisnya mungilnya memerah dan mengacung tegak. Jaemin yang tak mengerti apa itu malu bertelanjang didepan orang lain hanya diam. Dia menurut saat Jeno membuka kakinya membuatnya mengangkang hingga lubangnya yang berkedut berwarna merah muda menggoda minta segera dimasuki.

Jeno kembali mengukung tubuh Jaemin dan melumat bibir plum berwarna merah muda itu dan Jaemin kembali mengalungkan tangannya pada leher Jeno. Dia mulai menggerakkan lidahnya sesuai insting dan membalas lumatan Jeno sementara satu tangan Jeno menelusup dibalik belahan bokong Jaemin.

“Nghkk Lee Jeno” Pekik Jaemin, pagutannya terlepas dan kepalanya terlonjak naik saat Jeno melesakkan satu jari tengahnya ke anal Jaemin.

“Tahan Jaemin, aku sedang melakukan penetrasi” Ucap Jeno diiringi geraman, dia sudah pada puncak gairahnya. Dia tersiksa karena tidak dipuaskan, sementara dia harus membantu Jaemin melewati musim kawinnya.

Jaemin terdiam dengan rintihan kecil masih belum terbiasa dengan jari Jeno dianalnya, Jeno merunduk dan mengecupi kening serta pipi Jaemin berharap dengan begitu, sakit yang ia rasakan bisa teralihkan. Setelah melihat Jaemin mulai tenang, Jeno menarik jarinya perlahan dan meledakkannya masuk begitu beberapa kali.

“mmhh nnhh nggh aahh” Desahan tertahan Jaemin mengalun saat Jeno mulai menggerakkan jarinya keluar masuk hingga merasa lubang Jaemin mulai longgar Jeno melesakkan satu jari lagi membuat Jaemin berjengit kesakitan.

“Lee Jeno sakit akhh ini apa?” Tanya Jaemin.

“Tenang Jaemin, aku hanya membantu musim kawin mu” Ucap Jeno masih diselingi geraman karena desahannya tertahan. Nafasnya nampak memburu melihat wajah sendu Jaemin membuat libidonya memuncak.

“nghh Lee Jeno lebih ahh ahh”

Jeno tersenyum saat jarinya menyentuh sweetspot Jaemin, dia menggerakkan jarinya lebih cepat membuat desahan Jaemin kian lantang.

“Nghh ahhh ohh Lee Jeno yeahh ohh ohh” Desah Jaemin, matanya terpejam dengan kepala mendongak, tangannya meremas sprei dan bantal dengan gelisah.

Jeno sendiri tak lagi bisa menahan gejolaknya, penisnya sudah mengeluarkan cairan bening karena libidonya memuncak drastis mendengar desahan Jaemin dan wajah itu. Dia lantas menarik jarinya dilubang Jaemin membuat serigala itu mendesah kecewa.

“Tahan Jaemin, ini mungkin akan sakit” Ucap Jeno saat dia mengurut penisnya yang telah dilumuri Saliva kemudian menuntunnya menuju anal Jaemin.

Serigala itu sudah memasang wajah pucat dan tegang mendengar penuturan Jeno, membayangkan seperti apa sakit yang dimaksud Jeno. Dasar serigala polos.

Kedua tangan Jeno bertumpu pada sisi tubuh Jaemin, dia mendorong penisnya perlahan menembus anal sang submissive, Jaemin langsung membulatkan matanya merasakan sesuatu yang besar mencoba memasuki lubang sempitnya.

“Akhh Lee Jeno itu apa besar sekali akhh” Pekik Jaemin.

“Ini penisku Jaemin, tahan sedikit arghh sempitnya sial” Desah Jeno dengan mata terpejam dan kepala mendongak, tak kuasa merasakan kenikmatan akibat remasan lubang Jaemin pada batang tegaknya.

“Akh Lee Jeno sakit” Rengek Jaemin pundak Jeno.

Jeno meringis antara nikmat akibat jepitan lubang Jaemin dan perih akibat cakaran pada pundaknya. Tapi dia masih berusaha menekan penisnya masuk hingga setengah dari batang tegak itu akhirnya menembus anal Jaemin.

“Argh” Jeno menggeram merasa lega, dia menghela nafas begitu pula Jaemin saat tak lagi merasakan benda besar itu memaksa masuk lubangnya yang sempit.

Jeno menunduk dan melihat wajah Jaemin yang memerah dengan bulir bening mengalir ke pipinya. Jeno yang iba lantas mengusap air mata itu dengan ibu jarinya lalu merapikan poni Jaemin.

“Hei, Jaemin. Maafkan aku” Ucap Jeno lirih, tak tega melihat Jaemin yang kesakitan, pasti rasanya bak tubuhnya dibelah menjadi dua.

“Bisa aku bergerak?” Tanya Jeno, Jaemin yang masih merintih hanya menoleh kemudian mengangguk lemah.

Jeno tersenyum lalu mengecup bibir Jaemin kilat, dia menyiapkan posisinya untuk mulai bergerak.

“sshh nghh” Desah Jaemin saat Jeno mulai menggerakkan penisnya maju mundur perlahan.

“sshh ahhh yeahh ketatnya Jaemin ohh” Desah Jeno

“nghh Lee Jeno ohh ahh ahh” Desah Jaemin, tangannya kembali meremat bantal dan kepalanya menggeleng gelisah merasakan tusukan Jeno membuat bulu kuduknya meremang.

Mendengar desahan Jaemin, Jeno menambah gerak pinggulnya lebih cepat dan menghentaknya kasar hingga tanpa sadar dia menumbuk tepat pada prostat Jaemin.

“Akhh Lee Jeno disana aahh itu ku mohon ahh” Desah Jaemin

“Disini Jaemin?” Tanya Jeno seraya menghentak penisnya kasar menumbuk prostat Jaemin.

“Ohh yeahh disana ohh ahh Lee Jeno ahhh” Desah Jaemin lantang.

“Nghh sempit Jaemin ahhh shhh yeahh yeahh”

Desahan keduanya bersahut-sahutan, ranjang yang mereka gunakan untuk bercinta berdecit karena gerakan pinggul Jeno kian brutal menghujam prostat Jaemin. Peluh sudah membanjiri keduanya. Jaemin tak tahu apa yang tengah mereka lakukan tapi dia suka, seolah gerakan pinggul Jeno adalah jawaban atas kegelisahan yang dia rasakan tadi.

“ahh ohh Lee Jeno aku ingin aahhh ada yang ingin ohhh lebih cepat ahh” Desah Jaemin saat merasakan puncaknya mendekat.

“sshh ahh bersama Jaemin arghh arghh”

“Nghh nghh ohh Lee Jeno ahh ahh mhhh mhh”

“sshh yeah ketatnya ohh Jaemin ahh”

“Aahh Lee Jeno aku ahhh aahh Lee Jeno aahhh...”

“AAAAHHH”

Dada Jaemin membusung dengan mata terpejam erat, kepalanya mendongak beriringan dengan penisnya yang menumpahkan lahar putih hingga mengenai perut ratanya. Sementara Jeno terus menggerakkan pinggulnya menjemput klimaksnya. Hingga beberapa tusukan terakhir dia menekan penisnya dalam dan menumpahkan lahar putihnya jauh kedalam anal Jaemin.

“AAARGHH” Desah Jeno.

Keduanya diam beberapa saat menikmati pelepasan masing-masing, penis Jeno masih berkedut didalam anal Jaemin menumpahkan seluruh spermanya. Tubuhnya ambruk mendekap Jaemin dibawahnya. Tangan Jaemin terulur tanpa sadar memeluk punggung Jeno.

“Lee Jeno” Panggil Jaemin lirih

“Hmmm” Balas Jeno dengan suara beratnya.

“Sudah hilang” Jawab Jaemin.

“Apanya?” Tanya Jeno.

“Yang tadi. Kau melakukan apa?”

“Membantumu kawin” Balas Jeno terkekeh, dia tarik tubuhnya yang menimpa tubuh Jaemin. Dia lihat wajah berpeluh Jaemin lalu menyibak poninya.

Jaemin cantik sekali malam ini.
Tak tahu apa yang terjadi tapi hatinya bergetar dan tanpa ia minta, bibirnya maju mengecup kening Jaemin sayang.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Jeno berjalan dengan santai menyusuri koridor lab, tak jauh didepannya ada Haechan yang datang membawa map berwarna hijau. Bibirnya mengulum senyum saat berpapasan dengan sahabatnya itu.

Haechan juga membalas senyumnya namun kemudian langkahnya terhenti saat dia menghirup aroma menthol menguar pada tubuh Jeno.

Alisnya bertaut saat dia menghirup aroma yang sama pada tubuh Jaemin di tubuh Jeno. Bagaimana mungkin, dia bisa menghirup aroma tubuh Jaemin? Dan bagaimana Jeno menilik aroma menthol?

Bola matanya sontak membola, dia berbalik dan melihat punggung Jeno yang menjauh darinya.

“Tidak mungkin!” Gumam Haechan.

Continue Reading

You'll Also Like

293K 22.6K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
236K 25.6K 17
[Brothership] [Re-birth] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kem...
186K 9.1K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
1M 83.2K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...