THE BARON OF THE FLOWER'S [Of...

بواسطة nioazabicyclo

612 94 6

Gun yang telah dikhianati oleh kekasihnya tiba-tiba saja ditabrak mobil dan meninggal dunia. Apakah semua ini... المزيد

01: 第一章= 𝙰𝚔𝚊𝚍𝚎𝚖𝚒?!
02: 第二章= 𝙺𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚎𝚓𝚊𝚛𝚊𝚑
03: 第三章= 𝚁𝚞𝚖𝚘𝚛
04: 第四回= 𝙰𝚗𝚝𝚊𝚐𝚘𝚗𝚒𝚜 𝙼𝚞𝚗𝚌𝚞𝚕
05: 第五章= 𝚃𝚊𝚢 𝚍𝚊𝚗 𝙾𝚏𝚏
06: 第六章= 𝚁𝚊𝚜𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚃𝚊𝚢
07: 第七章= 𝙿𝚎𝚗𝚢𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗
09: 第九章= 𝙿𝚎𝚗𝚞𝚛𝚞𝚗𝚊𝚗 𝙿𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝
10: 第十章= 𝙿𝚎𝚛𝚝𝚊𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐𝚊𝚗 𝙰𝚔𝚊𝚍𝚎𝚖𝚒
11: 第十一章= 𝙺𝚎𝚛𝚎𝚜𝚊𝚑𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚝𝚒 𝙽𝚎𝚠

08: 章節= 𝙳𝚞𝚗𝚒𝚊 𝙴𝚕𝚏

36 7 0
بواسطة nioazabicyclo

Kesadaran Gun mulai kembali, secara samar-samar ia dapat melihat sebuah dinding dan langit-langit batu berwarna-warni yang bercahaya terang. Di bagian tengah terdapat sebuah pohon berdaun merah muda dan batang es. Pohon itu mengeluarkan cahaya putih yang membuatnya tampak lebih indah dari pohon pada umumnya.

Gun pun mencoba untuk berdiri dan melihat sekitar.

"Off! Krist! Kalian dimana?" teriak Gun.

Tak mendengar jawaban dari mana pun, ia berjalan di sekitar untuk mencari jalan keluar. Namun hal itu tidak membuahkan hasil, hanya satu yang belum ia periksa yaitu pohon indah itu. Dengan langkah yang ragu Gun mendekati pohon tersebut, semakin ia mendekat semakin cahaya dari pohon itu bersinar terang.

Keluarlah seorang laki-laki berkulit putih pucat dengan rambut dan mata merah muda.

"Kau siapa?" tanya Gun.

Laki-laki itu tidak menjawab dan hanya memperhatikan Gun dari atas sampai bawah. Gun yang diperhatikan seperti itu merasa risih, ia pun kembali bertanya, "Apa kau tau jalan keluar?"

"Kau bukan dari dunia ini."

Mendengar penjelasannya membuat Gun terkejut. Memang benar dia bukan dari dunia ini, namun bukan berarti ia dapat disalahkan begitu saja. Gun pun tidak tahu mengapa dia bisa berada di keadaan seperti sekarang.

"Ma-maksudmu?"

"Kau kenapa bisa kesini? Ini dunia elf."

Rasa lega memenuhi pikiran Gun. Ternyata yang dimaksudnya dengan bukan dari dunia ini adalah dunia elf. Laki-laki ini sama sekali tidak membahas mengenai kehidupan dirinya yang lalu.

"Dunia elf?"

Muncul kembali seorang perempuan dengan rambut dan mata berwarna hijau. "la tamuku, kau pergilah."

"Baiklah."

Laki-laki itu pergi dan sekarang digantikan oleh seorang perempuan yang begitu cantik. "Bagaimana bisa segel sihir ada pada dirimu?" tanya perempuan itu.

"Segel sihir? Apa maksudmu?"

"Kau tidak tahu? Yang membuatmu sakit-sakitan selama ini dikarena segel sihir di dalam tubuhmu itu. Mengapa kau bisa memilikinya?"

Gun mengarahkan tatapan langsung kepada lawan bicaranya. Terdiam sejenak dan kemudian mengarahkan tatapan bingung sembari memiringkan kepala.

"Aku tidak tahu apa yang kau maksud."

Perempuan itu menghela nafas kemudian melangkah mendekati dan mengarahkan kekuatannya pada Gun. Dari lengan Gun tiba-tiba terdapat sebuah ukiran sebuah bunga yang dirantai.

"Apa ini?!" panik Gun.

"Itu bukti kalau kau memiliki segel sihir."

Gun terus menatap di bagian gambar itu. Entah kenapa ada rasa familiar dengan hal tersebut, ia mencoba untuk mengingatnya tapi tidak berhasil.

Perempuan itu menyentuh dan mengelus lengan Gun yang terdapat gambar bunga dirantai itu sembari berkata, "Kalau kau mau tinggal di sini, aku akan membantumu melepaskan segel sihir ini."

"Apa?"

"Kau tenang saja, semua perlengkapan mu akan di siapkan. Dari pakaian, makanan, hingga pasangan hidup, kau bisa bisa memilih sesukamu."

"Aku t-"

Perkataan Gun terpotong dan langsung disambung oleh perempuan itu, "Oh, dan jika kau seorang manusia yang tinggal disini, secara perlahan secara perlahan tampangmu tak akan pernah berubah. Bahkan penuaan yang sering dialami manusia akan sangat lambat disini. Jika di dunia manusia kau hanya bisa hidup berpuluh-puluh tahun, di sini kau bisa sampai ratusan tahun. Bagaimana? Kau mau?"

"Tunggu, aku bahkan tidak mengenalmu. Untuk apa aku menerima semua tawaranmu itu."

Perempuan cantik itu mundur selangkah kemudian membungkukkan badan ke arah Gun, "Maaf atas ketidak sopananku, namaku adalah Ellevine. Aku Ratu elf, kau bisa memanggilku Elle."

Gun terkejut mendengar perkataan Elle. Ia tidak menyangka jika seorang ratu elf berada di hadapannya. Gun pernah membaca di sebuah buku kalau ratu Elf sangat susah untuk ditemui, bahkan bagi mereka yang berpangkat tinggi seperti para raja atau leluhur. Ratu elf dikabarkan memiliki pilihan untuk menemui seorang tamu dan sekarang bagi seorang Gun yang hanya penyihir biasa bisa bertemu sang ratu. Bukankah itu sangat mencurigakan.

"Nama saya Gun," ucap Gun Sambil membungkukkan badannya.

"Baiklah Gun, bagaimana dengan tawaranku tadi. Apa kau mau tinggal di sini?"

"Tapi mengapa aku harus tinggal di sini?" Sekarang Gun tidak bisa melawan, perbandingan kekuatannya dengan sang ratu sangatlah besar. Yang bisa ia lakukan adalah meraup sebanyak-banyaknya informasi dan mengulur waktu untuk memikirkan sebuah perencanaan pelarian.

"Dengan segel sihir di tubuhmu itu, kau akan selalu di incar oleh orang-orang jahat. Di sini kau akan aman."

Gun bertanya, "Kalau boleh saya tahu, apa itu segel sihir?"

Elle menjelaskan secara perlahan mengenai sistem dan cara kerja segel sihir. Mendengar kenyataan itu membuat Gun bingung, kalau memang yang dikatakan oleh sang ratu itu benar lalu mengapa Off tidak pernah memberitahunya.

"Apa kau tahu siapa pemilik segel sihir itu?"

"Aku tidak tahu," jawab Gun sembari menggelangkan kepalanya.

Elle terdiam sejenak dan kemudian berkata, "Mendekat lah kemari."

Awalnya Gun ragu untuk mendekati Elle, tapi ia tidak ingin mengambil resiko ketika menolak tawaran sang ratu elf itu. Gun pun berjalan secara perlahan mendekati Elle. Ketika jarak mereka hanya satu meter saja, Gun dan Elle langsung berpindah tempat ke sebuah ruangan yang begitu mewah. Tepat di depan Gun Elle sedang duduk sembari memegang cangkir teh di tangannya.

"Duduklah kemari," titah Elle.

Tanpa bertanya Gun langsung duduk dan terdiam menunggu Elle berbicara kembali.

"Karena di sana tidaklah nyaman, makanya aku membawamu kemari. Ini adalah istanaku, anggaplah rumah sendiri." Elle tersenyum penuh arti. Gun mengetahui kalau dibalik senyuman wanita cantik satu ini memiliki maksud lain.

"Baiklah."

"Aku akan meninggalkanmu sebentar, setelah itu kita akan melanjutkan percakapan yang tadi kita bicarakan."

Dengan elegan Elle berdiri dan berjalan keluar ruangan. Tepat setelah Elle keluar, Gun langsung berdiri dan melihat ke luar jendela. Ia dapat melihat pemandangan kebun bunga yang begitu luas, akan tetapi di penguhujung terdapat sebuah dinding besar yang menutupi pandangan Gun pada dunia luar.

"Apa hidupku akan sesulit ini," keluh Gun.

Sekarang ia kembali duduk dan memikirkan apakah di cerita novel 'An Flower Of War' itu ada menjelaskan mengenai sang ratu elf.

"Sepertinya tidak ada."

Yang Gun ingat hanyalah sebuah buku yang pernah ia baca sewaktu di Akademi. Buku tersebut menjelaskan bahwa para elf memiliki tempramen yang begitu unik. Mereka begitu lembut namun ketika kau mengganggu salah satu dari kaumnya maka para elf itu berubah menjadi begitu brutal. Jika di kehidupan sebelumnya kisah elf banyak menjelaskan mereka sebagai penguasa hutan, akan tetapi di dunia ini mereka menguasai seluruh binatang.

Aku haru mencari jalan keluar.

Gun baru saja ingat kalau dia pernah membaca salah satu sihir telepati.

"Mari kita coba."

"Off?"

la mencoba menghubungkan pada Off. Beberapa kali nama Off telah Gun panggil namun tidak ada balasan. Kata menyerah sudah terlintas di pikiran Gun, namun tiba-tiba Off menjawab.

'Gun! Kau kah itu?'

"Off!"

'Gun, sekarang kau dimana?'

"Aku berada di istana ratu Elf."

'Ratu elf? kau dibawa olehnya kesana?'

"Ya, kau benar."

'Tunggu aku disana. Secepatnya aku akan menyelamatkanmu.'

"Aku akan menunggumu."

'Kau jangan melakukan sesuatu yang aneh. jika mereka mengancam mu, lakukan saja apa kata mereka.'

"Tapi-"

'Tidak papa, apapun yang diminta mereka tidak sebanding dengan nyawamu.'

"Baiklah."

'K...'

Suara Off tidak terdengar lagi. Gun sudah mencapai batas maksimalnya dalam menggunakan sihir. Keringat dingin mulai bercucuran, ia pun kembali duduk dan menyenderkan kepala. Sakit di kepala Gun semakin menguat seakan rasanya sedang ditusuk oleh sebuah besi.

"Ada apa dengamu?" suara seorang laki-laki terdengar di pintu yang terbuka dan laki-laki tersebut berjalan masuk lalu mendekati Gun.

Laki-laki ini merupakan orang yang sama dengan yang ia temu di dalam gua. Laki-laki itu menyentuh tangan Gun yang sudah berubah menjadi dingin.

"Aku hanya sakit kepala."

Sang lawan bicara hanya diam. Ia pun langsung menutup mata Gun dengan telapak tangannya dan mengeluarkan sebuah cahaya. Rasa hangat yang menjalar mirip dengan rasa yang diberikan oleh Off padanya. Hanya saja rasa hangat dari Off lebih lembut dan halus, sedangkan ini terasa sangat kasar seakan memaksa masuk ke seluruh tubuhnya.

"Apa lebih baik?" tanyanya.

"Ya, terimakasih."

"Namaku Earth, aku adalah pangeran di sini."

"Pangeran? pangeran elf?"

"Tentu saja aku pangeran elf. Kenapa? apa aku tidak seperti seorang pangeran?" tanya Earth dengan nada marah.

"T-tidak, bukan begitu. Saya sudah berbicara secara tidak sopan kepada anda dan juga anda sudah menyembuhkan diri saya yang hanya orang biasa ini."

"Aku tau kau bukan orang biasa."

"Maksud anda apa pangeran?"

"Kau tunangan Off kan?"

"Bagaimana anda bisa tahu?"

"Off adalah temanku, ia orang yang sangat berjasa bagi kami para kaum elf" Gun sedikit heran mendengar penjelasan dari Earth. Karena perkataan Earth seakan sedang memuja-muja seorang pahlawan, sedangkan yang ia bicarakan hanya seorang pangeran yang belum melakukan debut nya.

"Maafkan ibuku yang sudah membawamu kemari. Aku akan membantumu untuk keluar dari sini, kau tenang saja."

"Syukurlah kau ingin membantuku, terimakasih."

"Tentu saja, sudah kewajiban bagi seorang teman untuk membantu."

Kata kewajiban yang diucapkan oleh Earth terdengar aneh. Bukan seperti teman ke teman, tetapi lebih kepada atasan dan bawahan yang menuruti sebuah perintah.

"Lebih baik kau makan dulu. Apa kau ingin memakan sesuatu?" tanya Earth.

Gun diam sejenak sambil memikirkan beberapa menu makanan, namun tidak satupun yang ingin ia makan. "Aku bisa makan apa saja yang nanti disediakan."

"Baiklah. Pelayan! Siapkan makanan khusus untuk manusia, keluarkan makanan dengan kualitas terbaik."

Seorang pelayan dengan telinga runcing tiba-tiba muncul dan berkata, "Baiklah tuan."

Gun berulangkali memeperhatikan perbedaan antara Earth dan pelayan tersebut. Pelayan ini lebih seperti elf dari pada Earth yang notebene seorang pangeran, begitu pula dengan sang ratu. la sama sekali tidak pernah membaca mengenai perbedaan penampilan ini.

Earth yang menyadari tatapan heran dari Gun mulai menjelaskan, "Aku dan pelayan itu masih sama-sama elf."

"Lalu mengapa penampilan anda dan pelayan itu berbeda?"

"Kami para bangsawan elf memiliki sihir yang sangat besar. Sehingga penampilan kami lebih terlihat seperti manusia, sedangkan bagi elf biasa mereka hanya memiliki seper empat atau dibawahnya."

"Saya pernah membaca mengenai elf yang memiliki kekuatan yang sangat besar. Bahkan melebihi kekuatan para raja di manusia, tapi para elf sama sekali tidak pernah memulai perang untuk memperluas wilayah. Dan hal itu membuat saya secara pribadi kagum pada kaun elf."

"Kami tidak melakukan perang dan ikut dalam ranah politik memang dikarenakan elf yang cenderung lebih suka perdamaian. Namun selain itu kami harus tetap menaati peraturan yang ada."

"Peraturan?"

"Peraturan dari atasan kami."

Setau Gun elf sama sekali tidak di kuasai oleh siapapun. Namun mendengar penjelasan Earth membuat sebuh teka-teki terbaru. Memang mengeherankan bagi elf yang memiliki tempramen yang agak aneh dapat mencintai sebuah perdamaian tanpa ada yang mengaturnya. Gun tidak dapat bertanya lebih jauh karena mungkin itu merupakan rahasia bagi para kaum elf. Namun Gun dapat menyimpulkan bahwa siapapun itu yang menjadi atasan para kaum elf adalah orang yang sangat kuat sekali.

"Ini makanannya, tuan."

Beberapa jenis makanan dibawa masuk ke dalam ruangan. Gun pun duduk di dekat makanan tersebut dan mulai makan dengan isi kepala yang masih merasa penasaran dengan segala teka-teki yang ada.

•£££££•

Off langsung menendang pohon yang berada di dekat sana sampai pohon itu tumbang. Dengan fakta Gun telah diculik membuat amarah Off berada di ujung tanduk. Ia tidak akan menyangka semua ini akan terjadi begitu cepat di depan matanya sendiri.

"Tenangkan dirimu Off," ujar Tay yang merasa kasihan melihat temannya itu. la pun mengusap pundak Off dengan pelan.

"Apa kau pikir aku bisa tenang!" teriak Off.

"Aku tahu, tapi dengan kau marah seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah."

Nasehat dari Tay berhasil mempengaruhi Off, ia pun menghela napas, "Luke bangun kau, aku tahu kau hanya pura-pura pingsan."

Luke langsung berdiri dengan sigap sebelum Off semakin memarahinya. "Baik pangeran."

'Arm cepat kemari.'

Off langsung menghubungi Arm melalui telepati dan tidak menunggu begitu lama Arm langsung berada di lokasi dengan postur membungkuk. "Saya di sini pangeran."

"Apa kau mendapatkan informasi mengenai semua ini?" tanya Off.

"Penjaga pulau yang ada di sini merupakan kaum elf. Sepertinya ratu Ellevine mengetahui segel sihir yang berada di tubuh Tuan muda Gun, maka dari itu Tuan muda di incar."

Tatapan mata Off semakin berubah menjadi lebih tajam. "Panggil Earth kemari."

"Baik."

Setelah beberapa saat sosok Earth langsung muncul di hadapan Off. Ya, Kalian benar. Earth merupakan salah satu dari pasukan langit.

"Ada apa anda memanggil saya."

Off langsung mengeluarkan aura dari tubuhnya, "Kau tahu apa yang telah dilakukan oleh ibumu itu."

Earth mengernyitkan dahinya tanda bingung. "Saya tidak mengerti apa yang anda maksud."

"Ibumu telah mengambil apa yang seharusnya tidak menjadi miliknya."

Mata Earth terbelalak seketika itu juga. la mengingat pertemuan dengan seorang pemuda berambut emas dan mata hijau di dalam gua tempat keluar masuknya dunia elf. Earth pada saat itu baru saja pulang dari tugas yang diberikan oleh Off. Tugas itu adalah mencari seorang penyihir yang pernah menggunakan segel sihir. Earth sempat heran, ia mengetahui bahwa tuannya ini bukanlah seseorang yang tertarik dengan kekuatan dan kekuasaan. Maka dari itu Earth berpikir seorang Off tidak akan pernah ikut dalam perebutan segel sihir itu. Bahkan yang membuatnya semakin heran ditambah terkejut, Off sampai memanggil seluruh pasukan langit untuk mencari keberadaan penyihir itu.

"Ibu say-"

Belum selesai Earth menjelaskan mengenai ibunya yang baru saja membawa seorang pemuda, Off langsung berseru.

"Gun! Kau kah itu?" Semua orang menatap Off dengan heran.

"Gun, sekarang kau dimana?"

'Aku berada di istana ratu Elf.'

Off tidak terkejut dengan perkataan Gun, akan tetapi ia tidak bisa memberitahu kalau dirinya sudah mengetahui keberadaan Gun. Hanya saja jika ia memberitahu akan hal itu, maka identitasnya sebagai penyihir agung akan terbongkar. "Ratu elf? kau dibawa olehnya kesana?"

Mendengar perkataan Off membuat wajah Earth semakin pucat. Sekarang ia mengetahui bahwa ibunya sedang membuat masalah besar.

"Tunggu aku disana. Secepatnya aku akan menyelamatkanmu."

"Kau jangan melakukan sesuatu yang aneh. jika mereka mengancam mu, lakukan saja apa kata mereka."

"Tidak papa, apapun yang diminta mereka tidak sebanding dengan nyawamu."

"Kau harus, Gun? Gun! Sial!"

Off langsung mengalihkan pandangannya pada Earth. "Apa kau sekarang mengerti?"

"Saya mengerti tuan."

"Cepat kembali ke istanamu dan jaga tunanganku dengan baik." Off lebih menekankan pada kata 'tunanganku' agar Earth mengetahui seberapa berharga seseorang yang telah diculik oleh ibunya itu.

"Baik tuan." Sekejap mata Earth menghilang dari pandangan Off.

"Luke, cepat buat surat bahwa kita akan berkunjung ke istana elf," ucap Off.

"Baik pangeran."

•£££££•

Earth memasuki ruangan yang ada Gun di dalamnya. Ia dapat melihat Gun sedang duduk sembari bersandar pada kursi. Earth pun mendekatinya lalu berkata, "Ada apa dengamu?"

"Aku hanya sakit kepala."

Melihat keadaan Gun membuat Earth sadar bahwa pemuda yang berada di hadapannya ini adalah seseorang dengan segel sihir yang ada di tubuhnya. Tidak heran bagi Off untuk memerintahkan pasukan langit untuk turun tangan dalam mencari pemilik segel sihir ini.

Earth mendekat dan mengulurkan tangannya ke bagian mata Gun, lalu secara perlahan mengeluarkan aura untuk meringankan sedikit rasa sakit pada Gun. Walapun ia bisa melakukan penyembuhan seperti ini, itu tidak bisa dibandingan dengan Off yang lebih kuat dan menguasai segala teknik penyembuhan.

"Apa lebih baik?" tanyanya.

"Ya, terimakasih."

"Namaku Earth, aku adalah pangeran di sini."

"Pangeran? pangeran elf?"

Pertanyaan Gun sedikit menyinggung perasaan Earth. Orang biasa sudah dapat menyadari bahwa Earth seorang pangeran hanya dengan melihat baju mewahnya. Dirinya pun sudah sering ikut perjamuan dimana-mana dan seharusnya semua bangsawan di dunia manusia sudah mengetahui tentang dirinya. Sekarang ada seorang bangsawan yang entah kenapa tidak mengetahui identitas Earth, "Tentu saja aku pangeran elf. Kenapa? apa aku tidak seperti seorang pangeran?" tanya Earth dengan nada marah.

"T-tidak, bukan begitu. Saya sudah berbicara secara tidak sopan kepada anda dan juga anda sudah menyembuhkan diri saya yang hanya orang biasa ini."

Rasa amarah sedikit mereda ketika Gun mencoba untuk meminta maaf bahkan memberitahu bahwa dirinya hanya orang biasa. Kalau saja Off mengetahui tunangannya berbicara seperti ini pada Earth, sudah dapat dipastikan Earth dalam masalah besar. Sekarang ia hanya berharap Off tidak akan pernah mengetahui akan hal ini, "Aku tau kau bukan orang biasa."

"Maksud anda apa pangeran?"

"Kau tunangan Off kan?"

"Bagaimana anda bisa tahu?"

Earth sekarang harus mengikuti sandiwara Off. Ia tidak bisa memberitahu siapa Off sebenarnya, "Off adalah temanku, ia orang yang sangat berjasa bagi kami para kaum elf. Maafkan ibuku yang sudah membawamu kemari. Aku akan membantumu untuk keluar dari sini, kau tenang saja."

"Syukurlah kau ingin membantuku, terimakasih."

"Tentu saja, sudah kewajiban bagi seorang teman untuk membantu."

Tentu saja ini adalah sebuah kewajiban. Jika ia tidak melakukannya, maka kaum elf akan musnah hanya dalam semalam.

Untuk mengurangi kecurigaan Gun, Earth langsung mengubah topik, "Lebih baik kau makan dulu. Apa kau ingin memakan sesuatu?" tanya Earth.

Pemuda yang ada di hadapannya diam sejenak kemudian berkata, "aku bisa makan apa saja yang nanti disediakan."

"Baiklah. Pelayan! Siapkan makanan khusus untuk manusia, keluarkan makanan dengan kualitas terbaik."

"Baiklah tuan."

Selama itu Gun dan Earth banyak membahas mengenai kaum elf. la baru mengetahui kalau Gun tidak pernah mengikuti perjamuan sama sekali. Kalau pun ikut, Gun akan pulang lebih cepat karena kondisi kesehatannya. Rasa bersalah menjalar di hati Earth, ia menyadari bahwa dirinya terlalu cepat untuk memberikan julukan kepada seseorang.






£££££

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

308K 15.1K 74
Kang y/n was always been the black sheep of the family. Overshadow by her extremely talented, gorgeous sister Roseanne . Who has the world revolve a...
283K 6.5K 35
"That better not be a sticky fingers poster." "And if it is ." "I think I'm the luckiest bloke at Hartley." Heartbreak High season 1-2 Spider x oc
1M 43.3K 89
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
401K 14.1K 88
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...