THE BARON OF THE FLOWER'S [Of...

By nioazabicyclo

612 94 6

Gun yang telah dikhianati oleh kekasihnya tiba-tiba saja ditabrak mobil dan meninggal dunia. Apakah semua ini... More

01: 第一章= π™°πš”πšŠπšπšŽπš–πš’?!
02: 第二章= π™ΊπšŽπš“πšŠπšπš’πšŠπš— πš‹πšŽπš›πšœπšŽπš“πšŠπš›πšŠπš‘
03: 第三章= πšπšžπš–πš˜πš›
04: η¬¬ε››ε›ž= π™°πš—πšπšŠπšπš˜πš—πš’πšœ π™Όπšžπš—πšŒπšžπš•
05: 第五章= πšƒπšŠπš’ πšπšŠπš— π™Ύπšπš
06: 第六章= 𝚁𝚊𝚜𝚊 πš‹πšŽπš›πšœπšŠπš•πšŠπš‘ πšƒπšŠπš’
08: η« η―€= π™³πšžπš—πš’πšŠ π™΄πš•πš
09: 第九章= π™ΏπšŽπš—πšžπš›πšžπš—πšŠπš— π™ΏπšŠπš—πšπš”πšŠπš
10: 第十章= π™ΏπšŽπš›πšπšŠπš—πšπš’πš—πšπšŠπš— π™°πš”πšŠπšπšŽπš–πš’
11: 第十一章= π™ΊπšŽπš›πšŽπšœπšŠπš‘πšŠπš— π™·πšŠπšπš’ π™½πšŽπš 

07: 第七章= π™ΏπšŽπš—πš’πšŽπš›πšŠπš—πšπšŠπš—

52 8 0
By nioazabicyclo

Pagi hari sudah datang, hari ini akan dimulainya kegiatan Akademi. Di setiap kamar para murid sudah disediakan sebuah list jadwal, dimana sekarang Gun mulai bersiap-siap untuk memulai pembukaan di lapangan depan seluruh asrama.

"Gun, kau sudah siap?" Suara Off terdengar dari luar pintu.

"Sebentar lagi."

Gun bergegas merapikan penampilan dan kembali memastikan penampilannya, apakah semua sudah lengkap atau tidak. Setelah ia yakin jika semua sudah lengkap, Gun langsung mengambil tongkat sihir dan mulai berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

Off bersandar di dinding sebelah kanan pintu sembari menyilangkan kedua tangannya. surai dan iris matanya yang berwarna emas ditambah postur tubuh yang profesional membuat Gun kembali terpesona pada Off. Terkadang ia bertanya-tanya mengapa seseorang yang memiliki penampilan semenawan ini mau menjadi pasangannya. Padahal banyak di luar sana pria maupun wanita yang lebih cantik dari pada dirinya, misalkan New.

"Maaf membuatmu menunggu," ucap Gun.

Mendengar suara Gun membuat Off menoleh kemudian bertanya, "Tidak papa, apa semua sudah lengkap?"

"Sudah," jawab Gun sembari mengangguk.

"Kalau begitu ayo kita pergi." Langsung saja Off memegang tangan Gun dan mulai berjalan berdampingan menuju lapangan.

Banyak murid yang sudah berkumpul dan mulai berbaris di lapangan sesuai dengan asrama masing-masing. Tak lupa para dewan murid yang senior pun ikut membantu semua murid berbaris agar terlihat rapi. Gun dan Off mengambil baris paling depan dikarenakan status mereka yang tinggi. Memang jika dilihat dari peraturan kegiatan Akademi tidak ada, hanya saja ini sudah merupakan keharusan. Walaupun semua terlihat sama, namun Gelar masih berlaku.

Semua sudah beres, Tay pun melangkah ke atas panggung dan mulai berbicara, "Selamat pagi murid-murid semua, hari ini kita akan memulai kegiatan pembelajaran di luar kelas. Apa kalian membawa list jadwal?"

Seluruh murid langsung mengeluarkan kertas yang berisikan list jadwal tersebut. Jika dilihat dari sana, sekarang waktunya untuk pembagian kelompok dan pembimbingnya. Pembagian kelompok ini berguna untuk mempermudah pelaksanaan ketika belajar. Setiap kelompok secara berurutan akan dituntun untuk melewati jalur yang telah di tentukan. di sana akan terdapat sebuah cek poin dan jika mereka diserang oleh monster hutan, setiap murid di kelompok diharapkan dapat bertahan dengan kekuatan mereka. Pembimbing tidak diperboleh membantu kecuali dalam keadaan darurat.

"Silahkan lihat di balik kertas itu, di sana terdapat nama anggota kelompok dan pembimbingnya."

Gun membalikkan kertas itu. Secara perlahan muncul kalimat demi kalimat yang berisikan nama-nama anggota yang sekelompok dengannya. Gun mendapatkan kelompok nomor dua.

"Off kita sekelompok!" seru Gun dengan senang.

Off pun tersenyum, "Ya, syukurlah."

"Oh! kita sekelompok dengan Krist juga!"

Kesenangan memenuhi isi pikiran Gun. Satu persatu nama di kertas itu dibacanya, beberapa saat kemudian Gun terdiam dengan raut terkejut mulai tampak di wajahnya. Ternyata yang membuat Gun terkejut adalah ia juga sekelompok dengan New dan Jane lalu yang menariknya Tay menjadi pembimbing kelompok mereka.

"hm?"

"Kenapa?" tanya Off pada Gun setelah melihatnya tidak memiliki antusias lagi.

Menurut Gun ini sudah benar benar aneh. Semua ini tidak di jelaskan di dalam novel 'An Flower Of War' itu. Memang di dalam novel tidak diceritakan dengan banyak mengenai kejadian ketika di pulai Brasilia. Tapi jika Gun menghitung, sudah banyak kebetulan-kebetulan yang membuat dirinya selalu terlibat oleh New maupun Tay.

Apa alurnya sudah berubah?

Gun masih terdiam tidak menjawab pertanyaan dari Off. Off pun dengan sigap memegang tangan Gun dan tangan satunya memegang pipi Gun kemudian mengarahkan wajah itu kepadanya.

"Hei kau kenapa? apa ada yang sakit?" tanya Off dengan khawatir.

Gun pun langsung tersadar dan mulai tersenyum, "A-ah tidak, tidak ada yang sakit."

"Lalu kenapa kau hanya diam saja?"

"Tadi aku memikirkan sesuatu."

"Boleh aku tau apa itu?"

Ditanya seperti itu membuat Gun gugup. Tidak mungkin bagi dirinya untuk memberitahu mengenai isi pikirannya itu, bisa-bisa dirinya akan dikatai sebagai orang gila. Gun pun menjawab dengan sedikit terbata-bata, "A-aku sekedar memikirkan kejadian di atas kapal. Sepertinya kau dan pangeran Tay begitu dekat."

Beberapa saat Off hanya diam. Ada yang aneh pada Gun, seperti sesuatu sedang ia sembunyikan. Akan tetapi langsung Off tepis pikiran itu dan mulai meyakinkan pada dirinya bahwa Gun tidak berbohong.

"Kami memang sudah kenal sejak kecil."

"Benarkah?!" kaget Gun.

"Iya, kenapa kau kaget? Aku adalah pangeran dari kerajaan tetangga yang akan jadi raja di masa depan dan begitu pun dengan Tay. Tidak heran bagi kami sudah saling dekat sedari kecil."

Fakta ini tidak pernah ia ketahui, bahkan di dalam novel pun tidak ada di jelaskan. Lalu mengapa tokoh Off yang dijelaskan dalam novel hanya sebentar saja, tidak ada interaksi yang lebih menjelaskan mengenai kedekatan mereka berdua. Mungkin saja telah terjadi sesuatu sebelum pesta perjamuan di istana. Gun pun tidak tahu akan hal itu.

"Aku jarang melihat kalian berdua berinteraksi, ku kira kalian tidak begitu akrab."

"Memang kami jarang berinteraksi. Tapi bukankah hanya dengan berdasarkan itu membuat kami tidak menjadi teman."

"Kau benar, maafkan aku terlalu cepat menyimpulkan sesuatu."

"Jika kau ada pertanyaan. Tanyakan saja langsung padaku."

Gun hanya menggukkan kepala tanda mengiyakan.

Setelah beberapa arahan, para murid mulai berkumpul dengan teman sekelompoknya. Begitu pula dengan Gun dan Off, mereka melihat sekitar dan menemukan sebuah papan nama yang tertulis nama mereka. Di sana sudah berkumpul beberapa orang yang Gun kenal dan tidak kenal.

"Pangeran Off, saya akan menjadi pembimbing anda bersama dewan murid senior lainnya." Singto membungkukkan badan

Singto tetmasuk dalam dewan murid senior bersama dengan Tay. Tidak sembarang orang yang dapat menjadi dewan murid. Mungkin Singto tidak memiliki gelar setinggi Off dan Tay, tapi ia menjadi penyihir terkuat dari elemen api dan itu sudah cukup membawanya menjadi salah satu dewan murid.

"Mohon penjagaannya," ujar Off.

"Saya akan melakukan yang terbaik."

"Off! aku akan menjadi pembimbingmu! haha.. berlaku sopanlah padaku kali ini." Tay datang dari arah kerumunan dan langsung merangkul Off. Off yang diperlakukan seperti itu berusaha untuk melepaskan diri. Ketika mereka asik bersenda gurau satu sama lain, tiba-tiba saja sebuah suara datang dari belakang.

"Perkenalkan aku New. Aku akan sekelompok dengan kalian, mohon bantuannya."

Semua orang yang ada di sekiataran Gun kecuali Off dan Singto terpesona akan aura yang terpancar dari New. Suasana tiba-tiba sunyi dalam waktu beberapa detik kemudian keaunyian itu dipecahkan oleh suara Krist, "Oh, Duke New, namaku Krist dari keluarga Baron Gustaffason mohon bantuannya juga."

"Tidak perlu sesopan itu, kau bisa panggil aku New saja."

Gun memeperhatikan New dengan seksama. Ini pertama kalinya bagi Gun untuk melihat New dalam jarak dekat dan ia terpesona. Memang tokoh utama tidak pernah mengecewakan, memiliki wajah tampan nan cantik dan postur tubuh atletis. Tidak jeran jika di dalam novel New menjadi perebutan dari berbagai kaum wanita juga pria.

"Nama saya Gun, saya dari keluarga Baron Poonsawat. Mohon bantuannya," Gun membungkukkan badannya.

"Anda adalah tunangannya pangeran Off kan. Anda begitu sopan, seharusnya saya yang berlaku seperti itu," ujar New.

Mendengar itu Gun tersenyum, "Kalau begitu kita tidak perlu bersikap sopan, sekarang kita berkelompok berarti kita semua sudah menjadi teman."

"Baiklah kalau anda berkata begitu."

"Perkenalkan namaku Luke, aku akan sekelompok dengan kalian."

Gun langsung menoleh ke arah sumber suara setelah mendengar nama Luke. Dan ternyata benar, ini orang yang sama dengan orang di ruang kesehatan waktu itu.

"Luke, kau ternyata sekelompok dengan kami!" seru Gun senang.

"Benar Tuan muda Gun, mohon bantuannya," jawab Luke sembari membungkukkan badannya.

"Mohon bantuannya juga."

"Selamat siang semua, perkenalkan aku Jane dari Duke of Kenilworth. Mohon bantuannya," sapa Jane.

Jane tersenyum kepada semua orang, akan tetapi ketika pandangannya bertemu dengan New tatapannya berubah menjadi lebih tajam dan dingin. Semua orang mengetahui kejadian antara Jane dengan New dan hal itu membuat semuanya menjadi lebih canggung sekarang.

"Lady Jane, mohon bantuannya juga," jawab Krist dengan tersenyum.

Bagus Krist! kau memang selalu bisa diandalkan dalam keadaan seperti ini.

Selain memiliki karakter yang ceria, menurut Gun Krist sangat pintar untuk membaca sebuah situasi. Seperti sekarang, Gun mengetahui kalau Krist sengaja untuk berbicara seperti itu agar suana lebih nyaman dan tidak terlalu kaku.

"Mohon bantuannya B**aron Krist. Ah! dan anda adalah Baron Gun tunangan dari pangeran Off. Saya merasa terhormat sekelompok dengan pasangan yang sangat terkenal keromantisannya."

Alis Gun sedikit berkerut tanda tidak suka. Jika orang biasa mendengar kalimat dari Jane tadi mungkin biasa saja. Tapi bagi para bangsawan dapat membaca suatu hal yang tersirat. Dimana Jane tidak mau menjadi lebih dekat dengan Krist, seperti tadi begitu mulusnya Jane untuk mengubah topik pembicaraan secara langsung. Para bangsawan sangat menakutkan.

Akan tetapi Gun mengakui akan keromantisan dirinya dengan Off. Beberapa saat ini ketika Gun bersama Off, semua murid yang ada di sekitarannya akan memeperhatikan kegiatan mereka. Dan Gun pun sering tidak sengaja mendengar obrolan dari murid lain tentang mereka mengaggumi keromantisan antara Gun dan Off.

"Kau bisa memanggilku Gun, akupun merasa terhormat bisa sekelompok dengan salah satu anggota keluarga Duke of Kenilworth."

Keluarga Duke of Kenilworth dikenal dengan memiliki kekuatan sihir dengan elemen angin di atas rata-rata orang biasa. Dan ayahnya Jane pun merupakan salah satu orang yang berjasa dalam menanggulangi peperangan.

"Terimakasih Baron Gun."

"Perkenalkan saya Chimon dari keluarga Earl of March. Senang rasanya bisa sekelompok dengan orang-orang yang hebat."

Seorang laki-laki yang bertubuh agak pendek dan memiliki wajah yang sangat imut berbicara. Ketika ia membungkukkan badan, helaian surai biru malanya bergoyang dengan anggun. Pria ini adalah Chimon, seorang penyihir yang memiliki elemen air. Dia pun merupakan tokoh terkenal di Akademi yang dikenal dengan keimutan dan kepintarannya.

"Baiklah semua orang sudah disini bukan. Mari kita kembali ke asrama untuk mengambil barang-barang. Kalau kalian sudah siap langsung saja berkumpul di sini kembali," ucap Tay setelah sesi perkenalan selesai.

Jadi di kelompok terdiri dari Gun ada Off, Krist, Luke, Jane, Chimon, Tay, New dan Singto.

"Gun, apa kau bisa mengikuti ini?" Off tiba-tiba saja bertanya kepada Gun setelah percakapan Gun dengan New seleasai.

"Tentu saja, kenapa?" sebelum Off menjawab Gun baru menyadari sesuatu. Pasti orang yang ada di depannya ini sudah mulai berlebihan mengakhawatirkan dirinya, Gun pun langsung menjawab, "Tidak perlu sekhawatir itu. Sekarang aku baik-baik saja."

"Benarkah?"

Gun menganggukkan kepalanya, "Hm jika terjadi sesuatu, aku akan langsung bilang kepadamu."

"Baiklah."

Semua orang kembali ke kamar asrama dan mulai bersiap-siap dengan membawa peralatan tambahan masing-masing. Dari mereka ada yang membawa senjata tambahan seperti panah, pedang, ramuan sihir, obat-obatan dan alat sihir lainnya. Karena kesehatan Gun yang masih belum pulih sepenuhnya, ia masih tidak di perbolehkan menggunakan kekuatan sihir secara berlebihan. Maka dari itu Gun membawa pedang berukuran sedang dan panah untuk menjadi senjata utamanya.

Sedangkan New membawa beberapa obat-obatan yang mungkin bisa membantu mereka saat dalam perjalanan nanti. Kegiatan pertama ini memakan waktu tiga hari, maka dari itu selain semua senjata alat untuk bertahan hidup lainnya pun perlu dibawa. Pembelajaran di luar kelas ini dibagi menjadi tiga kegiatan, pertama adalah bertahan hidup, kedua merupakan pertandingan antara murid yang dipilih secara acak, dan yang terakhir perjamuan teh. Semua ini bukan ujian, mungkin ini bisa disebut sebagai pelajaran praktek.

"Apa semua peralatan sudah lengkap?" tanya Tay.

Krist melihat semua anggota kelompok yang sudah berkumpul lalu memeriksa barang bawaan, "Sepertinya sudah semua."

Setiap kelompok masuk sesuai dengan nomor kelompok, karena Gun kelompok dua maka mereka akan masuk di urutan kedua. Cek poin tersebar dimana-mana, sehingga di bebaskan bagi setiap murid untuk mengarah kemana. Semua cek poin tersebar di seluruh jalur, setiap kelompok wajib mengumpulkan lima cek poin dan jika cek poin sudah didapatkan maka bisa kembali ke tempat awal. Kelompok yang sampai terlebih dahulu akan diberikan nilai lebih. Nilai disini dikumpulkan untuk sebuah hadiah yang akan dibagikan saat perjamuan teh nanti. Siapa yang mendapatkan nilai paling tinggi maka akan mendapatkan hadiah yang langsung diberikan oleh kepala sekolah dan kerjaan.

"Sekarang kalian harus menentukan ketua kelompok."

"Ketua kelompok?" tanya Krist.

"Ya."

"Kalau begitu pangeran Off saja, anda yang paling kuat diantara kami," usul Luke.

Akan tetapi Off langsung berkata, "Aku tidak mau."

Off memikirkan resiko nanti ketika ia menjadi ketua kelompok. Jika memang dia ketua kelompok, maka Off harus memperhatikan dan mengarahkan seluruh anggota dan itu merepotkan. Sekarang ia harus fokus ke Gun, apalagi kesehatan Gun masih belum pulih. Kalau konsentrasinya terpecah, ia takut akan terjadi sesuatu pada Gun.

"Mengapa?" tanya Tay dengan heran.

"Aku harus menjaga Gun."

Semua orang termasuk Gun langsung memerah dan kagum akan apa yang dikatakan Off. Namun beda dengan Tay, New dan Luke, mereka mengetahui mengapa Off bisa berkata seperti itu.

"Baiklah kalau begitu aku saja, bagaimana?" Luke menawarkan dirinya untuk menjadi ketua kelompok.

"Setuju!"

Kelompok dua memasuki hutan antah berantah. Pepohonannya yang begitu tinggi dan juga rindang menutupi pemandangan langit biru. Di beberapa bagian pun terdapat jamur-jamur dengan berbagai bentuk aneh.

"Apa jamur ini beracun?" tanya Jane.

"Coba aku lihat." Krist maulai mendekati jamur yang berukuran kecil warna orange.

Para penyihir yang berelemen tumbuhan memang lebih mengetahui mengenai berbagai jenis tanaman dari pada penyihir lainnya. Bagi Off, Krist dan Gun untuk mengetahui jenis tanaman itu hanya dengan sekali lihat saja, mereka sudah hapal beribu-ribu jenis tanaman di luar nalar.

"Ini tidak beracun."

"Berarti ini bisa dimakan, ayo kita ambil." Jane mencoba meraih jamur itu tapi dihentikan oleh Krist.

"Jamur ini memang tidak beracun, tapi bukan berarti bisa dimakan."

"Hah apa maksudmu?"

"Jamur berbeda dengan tanaman biasa seperti sayur atau buah lainnya yang dicuci kemudian bisa dimasak. Jamur harus di rendam dalam air garam selama lima hari kemudian dikeringkan sekitar dua hari setelah itu barulah layak makan."

"Jadi semua jamur harus diolah seperti itu dulu? merepotkan sekali." Jane langsung berbalik dan melanjutkan berjalan ke depan.

Krist yang merasa tidak dihargai seperti itu mulai merasa kesal. Tapi kekesalannya mulai reda akibat Singto yang memegang pundaknya sembari menggelengkan kepala. Dengan keadaan yang mulai tenang kembali, mereka mulai melanjutkan perjalanan.

Sekitar beberapa meter di depan mereka terdapat sebuah tanda yang berbentuk lingkaran sihir.

"Ini cek poin," ujar Luke.

"Benarkah?" tanya Gun sambil melangkah mendekati tanda sihir itu.

"Keluarkan kertas yang berisikan nama anggota lalu letakkan di atas lingkaran sihir itu," Tay menambahkan.

Luke pun mengeluarkan kertas daftar nama anggota dan meletakkannya di atas lingkaran sihir sesuai dengan intruksi Tay. Tiba-tiba saja keluar sebuah tanda di kertas yang ditengahnya terdapat tulisan angka satu.

"Kita mendapatkan satu cek poin!" ujar Gun sembari melompat senang.

"Hati-hati kau nanti terjatuh," ujar Off merasa cemas ketika melihat pergerakan Gun.

Gun mengikuti perkataan Off, ia berhenti melompat kemudian berjalan ke sisi Off. New hanya diam melihat perhatian yang diberikan Off, sedangkan Jane mulai merasa iri akan hal itu. Jane pun membalikkan badan sembari berkata, "Ayo kita lanjutkan."

"Baiklah, ayo kita lanjutkan."

Ketika ingin melangkah maju, Off merasakan penyerangan di arah kanan. la pun memeluk Gun dan membawa menjauh dari situ. Begitu pula dengan yang lainnya, dengan sigap langsung melopat untuk menghindari serangan musuh.

Sebuah bola-bola api mengarah ke mereka dan dengan gerakan cepat Chimon mengeluarkan kekuatan airnya agar bola api tersebut padam. Krist juga mengeluarkan sebuah perisai dari tanaman untuk menghentikan sisa-sisa percikan dari api tersebut.

Chimon mengubah posisi tubuhnya dengan posisi menyerang, "Musuh datang."

Gun mengarahkan panah serta anak panahnya ke arah musuh. Di sebrang penglihatannya terdapat seekor binatang berbentuk kalajengking yang sangat besar, di ujur buntutnya mengeluarkan api berwarna biru. Kalajengking itu melangkah dengan gerakan cepat kearah mereka dan mulai mengeluarkan bola api kembali. Semua orang sedang bertarung melawan monter itu. Perlahan-lahan monster itu jatuh lemas.

"Apa monster itu sudah mati?" tanya Jane.

"Sepertinya belum," jawab Luke.

"Tapi ini tidak bergerak lagi. Coba lihat," Katanya sembari menepuk badan monster itu dengan tangan.

Akan tetapi ujung buntut dari monster itu menyerang Jane. Gun maju mencoba melindungi Jane dari serangan itu dengan mengeluarkan sihir pelindung. Pelindung itu memang berhasil menangkal serangan, tetapi percikan dari api yang ada di ujung buntut mengenai tangan kanan Jane.

Jane memegangi tangannya sambil berteriak, "Ah! Sakit!"

"Lady Jane!"

Mereka mendekati Jane yang sedang kesakitan. Dengan cepat New yang memiliki kekuatan cahaya langsung menyembuhkan Jane. Namun tidak mempan sama sekali, "Bagaimana ini, kekuatanku tidak mempan dengan racunnya."

Gun mencoba untuk mendekati Jane namun langsunh dihentikan oleh Off, "Hentikan, kau jangan kesana. Racun itu bisa mengenai dirimu."

"Tidak papa, aku tau apa yang harus aku lakukan."

Gun mengetahui bagaimana cara untuk menyembuhkan racun kalajengking. Maka dari itu ia ingin kesana dan membantu untuk menyembuhkan racun di tubuh Jane.

"Tap-"

"Aku mohon.. Percayalah padaku hm?" Gun mengeluarkan jurus andalannya yaitu jurus mata memelas. Sudah dapat dipastika pertarungan perdebatan ini dimenangkan oleh Gun.

Gun mulai melangkah lagi dan duduk di sebelah New. la langsung mengeluarkan beberapa tanaman dan mulai menumbuknya secara perlahan.

"Racun kalajengking pada dasarnya memiliki elemen api, dengan kekuatan New yang cahaya yang mirip dengan api makin mempersulit penyembuhan," ujar Gun.

"Tapi bukankah seharusnya racun kalajengking tidak akan sekuat itu sampai elemen cahaya tidak dapat menyembuhkannya. Lalu mengapa bisa seperti ini?"

"Ini dikarenakan elemen sihir Lady Jane merupakan elemen sihir api. Dengan elemen api yang sudah ada ditambah racun kalangjeng yang berelemen api membuat semua semakin parah. Maka dari itu salah satu pengobatan yang dilakukan afalah dengan mencampur bunga sakura dan lafender yang memiliki kadar air lebih banyak akan membantu memperingan elemen api pada racun kalajengking. Setelah racun ini tidak terlalu ganas lagi New sudah dapat menyembuhkannya."

Semua yang mendengarkan penjelasan Gun terpana. Jarang bagi seorang penyihir tumbuhan yang tertarik untuk masuk ke dunia obat-obatan. Selain tumbuhan obat-obatan sangat sulit dipelajari, dokter tumbuhan obat sudah jarang ada dan membuat mereka begitu langka dan susah untuk dicari sehingga jarang dipergunakan kembali.

"Dari mana kau mempelajari semua ini?" tanya Tay dengan heran.

"Aku sangatlah suka membaca buku dan salah satu buku yang aku baca adalah buku tumbuhan obat."

"Anda begitu luar biasa Tuan muda Gun!" ujar Chimon dengan senyum imutnya.

Gun membalas dengan tersenyum sembari berkata, "benarkah? syukurlah jika semua ini membantu kalian."

Off semakin terkagum dengan pria yang merupakan tunangannya itu. Dengan begini bagaimana bisa ia melepaskan seseorang yang begitu peduli dan pintar ini. Tentu saja Gun akan mejadi miliknya selamanya.

"Nah New, kau bisa mulai menyembuhkan Lady Jane lagi."

"Baiklah," jawab New. Kemudian ia pun mengeluarkan sihir penyembuh kembali. Tangan Jane yang awalnya berwarna biru keunguan berubah menjadi putih seperti semula kembali.

"T-terimakasih," ujar Jane dengan canggung.

Keadaan telah terkendali. Kelompok dua pun memulai perjalanan mereka kembali. Keadaan para anggota sudah mulai letih, padahal ini baru hari pertama.

"Kenapa kita jadi cepat lelah seperti ini?" tanya Chimon.

"Kau benar. Ini baru tengah hari, tapi tubuhku rasanya kelelahan seperti melakukan perjalan satu bulan. Bukankah ini terlalu mencurigakan."

Mendengar percakapan mereka Off pun langsung bertanya pada Gun apakah dia baik-baik saja. Tapi sebelum kalimat keluar dari mulut Off, Gun sudah jatuh pingsan.

Off panik melihat Gun yanh tiba-tiba jatuh pingsan. Ia pun menopang tubuh Gun dengan kedua tangannya.

"Apa yang terjadi?" tanya Tay.

"Aku pun tidak tahu," jawab Off.

Semua orang berhenti dan mulai melangkah mendekati Gun yang jatuh pingsan, akan tetapi satu persatu dari mereka pun ikut tidak sadarkan diri.

Tay melihat semua orang tidak sadarkan diri mulai menganalisis sekitar, "Ini terlalu aneh. Off apa kau merasakan sesuatu?"

"Sepertinya ini berasal dari pusat pulau Brasilia. Jika dilihat dari sumbernya, efek ini tidak terkena hanya pada kita. Tapi pada seluruh orang yang ada di pulau Brasilia."

"Apa maksudmu?"

"Sepertinya pulau Brasilia memiliki sumber kekuatan sendiri dan sumber itu menolak untuk menerima orang baru. Maka dari itu mereka semua jatuh pingsan karena menerima tekanan yang begitu besar."

"Tapi mengapa hal ini tidak berefek pada kita berdua." Tay terkesiam sejenak dan kemudian menyedari sesuatu. "Apakah ini penjaga pulau?!"

"Sepertinya begitu."

"Tapi bukankah penjaga pulau harusnya tidak bisa melakukan semua itu."

"Aku pun tidak tahu."

Off menatap wajah Gun yang ada di dekapannya. Tetesan keringat mulai bermunculan tanda kelelahan, dengan perlahan Off mengusapnya. Ia pun menggendong Gun dan menyandarkan pada pohon yang ada di sampaing kanan. "Lebih baik kita letakkan mereka di bawah pohon. Energi pohon dapat membantu memulihkan kekuatan fisik mereka kembali."

"Baiklah." Sesuai intruksi yang diberikan Off, Tay pun mulai meletakkan mereka satu persatu di bawah pohon.

"Aku akan memeriksa sekitar. Tay, kau jaga mereka," ujar Off memberi perintah pada Tay.

"Baiklah."

Sebelum Off menggunakan sihir teleportasi, tiba-tiba saja tanah dibagian bawah tempat Gun disandarkan terbuka dan jatuhlah dirinya ke dalam lubang itu. Off berusaha untuk menangkap Gun namun gagal.

"Sial!"

"Ternyata penjaga pulau mengincar Gun. Apa yang dia mau dari tunanganmu itu?"








£££££

Continue Reading

You'll Also Like

448K 28.1K 92
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
638K 32.1K 24
↳ ❝ [ ILLUSION ] ❞ ━ yandere hazbin hotel x fem! reader ━ yandere helluva boss x fem! reader β”• 𝐈𝐧 𝐰𝐑𝐒𝐜𝐑, a powerful d...
2.1M 109K 62
↳ ❝ [ INSANITY ] ❞ ━ yandere alastor x fem! reader β”• 𝐈𝐧 𝐰𝐑𝐒𝐜𝐑, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
399K 14K 88
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! πŸ˜‚πŸ’œ my first fanfic...