LENGKARA (end)

נכתב על ידי Keyclo

28.7K 1.5K 150

Orang bilang di dunia ini tidak ada yang mustahil, tapi dunia ini berarti lengkara untuk Kayla. Tuhan, terim... עוד

Prolog
Embun pagi
Matahari
Japa
Bulan
Bingkai poto
Karsa
Bingung
Harsa
Tangguh
Kebenaran
Luka
di Hari yang Sama, Namun Berbeda Tujuan.
Kembali?
Bentala dan Bumantara
Tentang Kita
Tentang Kita (2)
Rahasia
Usang
Selamat Datang, Kristela
Parasut Pelarian
Risau
Ujian
Awal
Tengah
Akhir
Mantra Petaka
Usai
Selamat tinggal (END)

Menuju Akhir

511 31 1
נכתב על ידי Keyclo

Kayla menatap sekelilingnya, taman ini terasa lebih sepi dari biasanya. Hembusan angin malam menusuk kedalam kulitnya, ia cukup merinding.

Matanya melihat pepohonan yang ada, berharap tidak ada yang muncul darisana.

Kristian, sampe lo ngga datang gue abisin lo.

Pukul 7 malam tadi, Kayla berpikir keras untuk menerima atau menolak ajakan Tian.

Ia meminta saran dari Aca dan mengikutinya.

"Menurut lo gimana? Iyain atau ngga?" Tanya Kayla kepada Aca melalui telfonnya.

"Setuju aja, gue mau tau apa yang mau dia lakuin sekarang" Jawab Aca.

"Anw, jangan lupa izin sama Kak Bagja" Sambungnya.

Kayla mengerutkan alisnya, "Ngga ah, dia bukan siapa siapa gue"

Kayla hanya dapat mendengar Aca mendengus kesal diseberang sana.

Ia menutup telfonnya, membuka roomchat antara dirinya dengan Tian.

Kristian
Online

Gue setuju, jam 8 tepat sampai ditaman.

Sure.

Kristian
Offline

Kayla sedikit terkejut, cepat sekali Tian membalas pesannya.

*

Sudah jam 8 lewat 15 menit, Kayla semakin kesal dengan Tian sekarang, "Kerjaan dia selain ngaret apa lagi? Nyakitin orang?" Ia berbisik kesal.

Ia dapat melihat sosok lelaki dengan hoodie abu nya, masker putih serta rambut Tian yang kini dibiarkan berantakan.

Kayla mengedipkan matanya, Tian terlihat cukup kacau sekarang.

"Maaf, telat banget ya? Gue mampir kerumah Kristela sebentar"

Kayla hanya mengangguk.

"Kenapa ngga mau gue jemput?"

"Gue bisa jalan sendiri. Lo mau apa? Langsung aja kak" Jawab Kayla.

Kristian meraih tangan Kayla, ia nembawa Kayla duduk di bangku taman, sepi.

Tian menatap Kayla dalam, bibirnya mengukir senyuman yang tidak pernah terlihat selama ini.

Ia mengeluarkan Kalung Salib yang sedari tadi berada dibalik hoodie abu abunya, "Biarkan gue ngomong dulu, ya?" Pinta Tian.

Kayla hanya tersenyum masam melihat kalung yang berada dileher Tian, seakan ia disadarkan oleh kenyataan.

Tian memberi goodie bag kecil berwarna hitam yang ia bawa sedari tadi, "Buka ini di rumah aja ya"

Kayla menerima, ia menaruh goodie bag tadi disampingnya, "Iya"

"Gue minta maaf untuk semua yang udah terjadi antara kita, Kay"

Kayla menatap Tian, "Semudah itu lo minta maaf?"

"Biar gue ngomong dulu"

"Gue memang stuck di Kristela, tapi gue ngga akan bohong sama diri gue kalau gue sayang lo" Lanjutnya.

Tian menatap wajah Kayla yang kini berada di depannya, "Gue mau kita bersama, tapi sulit. Gue ngga mau ngecewain bunda dan Tuhan gue"

Tian menarik napasnya dalam, "Gue kira lo ngga punya rasa yang sama seperti gue, Kay"

Kayla menatap Tian kesal, "Lo pikir gue bersikap seperti ini sama lo karena apa? Karena gue sayang lo, kak" Jelas Kayla penuh penekanan, ia sudah ingin menangis sekarang.

"Apa lo punya jalan akhir untuk kita?"

Kayla terdiam.

Ia menggeleng, tidak akan pernah ada titik terang antara dirinya dengan Tian.

"Lo berhak bahagia dan gue juga berhak bahagia" Jawab Kayla.

"Kalau kita bahagia tapi kita ngga bersama, it's fine?" Tanya Tian.

"Gue akan bahagia sama Kristela dan lo akan bahagia dengan pilihan lo" Sambungnya.

Kayla mulai mengeluarkan isak tangisnya, "Lo suka gue karena lo merasa deja vu sama Kristela kan?"

Air matanya kini turun membasahi pipinya, ia menatap Tian sendu, "Jawab gue kak" Lirihnya.

Hanya kata maaf yang dapat Kayla dengar.

Tian mengusap air mata Kayla, "Gue ngga mau liat lo nangis"

"Tapi gue yang buat lo nangis"

Emang lo sialan. Batin Kayla.

"Lo pernah bilang, malam selalu takut gelap tanpa bulan. Tapi gue lupa kalau malam punya bintang" Kayla menghapus air matanya.

"Satu bintang bisa menerangi malam, dan dia akan terpancar dengan sempurna" Kayla menatap Tian dalam.

"Sayangnya, kemana bulan harus pergi kecuali bersama malam, kak?"

Kayla tertawa, menahan tangisnya lagi, "Memang ini salah gue terlalu berharap lo menjadi milik gue, salah gue juga merasa kalau gue satu satunya orang yang bisa buat lo bangkit dari masalah lo"

"Kenapa lo ngga bilang dari awal? Kenapa setelah gue cinta lo?"

Kayla menunjuk dirinya dan Tian bergantian. "Orang yang saat ini didepan lo, orang yang sayang sama lo. Apa ngga bisa lo lihat gue?"

Tian hanya bisa pasrah menatap perempuan didepannya yang menangis saat ini, ia tidak pernah tau jika Kayla menahan rasa sakitnya saat melihat ia bersama Kristela.

"Gue lepas lo, Kayla"

Jantung Kayla berdebar kencang mendengar kalimat yang keluar dari mulut Tian saat ini, ia menggigit sedikit bibir bawahnya agar isakannya tidak keluar lagi.

Tian bangkit dari duduknya, "Gue lepas lo, cari kebahagiaan lo sendiri. Jangan pernah tunggu gue lagi, sampai kapanpun"

Kayla tetap berada diposisinya, ia merasa diberi kejutan oleh omongan Tian tadi.

Tian meminta Kayla berdiri, mengusap air mata Kayla dengan ujung ibu jarinya.

"Terima kasih untuk semuanya, lo berarti untuk gue, Kay"

Tian menggelengkan kepalanya, "Tapi gue ngga bisa mempertahankan lo, gue akan bersama Kristela, untuk selamanya" Lanjut Tian.

"Jangan sakiti Bagja karena gue. Gue cuma laki laki brengsek, ngga akan pantas untuk bersama lo"

Kayla menatap Tian sayu, ia tidak bisa berkata apapun lagi.

"Terima kasih juga, karena lo gue sadar akan kesalahan yang gue buat. Dan gue akan berubah, untuk Kristela. Gue harap lo paham apa yang gue rasakan"

Kayla tersenyum, ia mengerti.

Jika Kayla bisa mencintai Tian, maka Tian juga bisa mencintai seseorang, walau orang itu bukan Kayla.

Kayla menahan rasa sesak yang ada di dadanya, ia menarik napasnya, berusaha menormalkan dirinya saat ini.

"Jaga Kristela ya kak, jangan pernah untuk sakiti dia"

Cukup gue yang rasain ini.

"Terima kasih karena lo pernah jadi pelangi di hidup gue, terima kasih juga karena lo gue banyak belajar arti dunia"

Kayla melepas genggaman antara dirinya dan Tian, memundurkan tubuhnya beberapa langkah.

"Gue merelakan lo pergi" Kayla tersenyum simpul.

"Cukup sampai disini, selamat tinggal, Kayla" Tian tersenyum, langkahnya kini mulai menjauhi Kayla, terasa berat baginya.

Kayla mengepalkan tangannya, berusaha tidak mengeluarkan air mata lagi untuk Tian.

Suara motor Tian kini terasa mulai menjauh, Kayla dapat mendengar kecepatan yang Tian gunakan cukup tinggi saat ini.

Kayla menjatuhkan tubuhnya dibawah pepohonan rindang, memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya disana.

Gemuruh petir seakan mendukung suasana hatinya saat ini, "Gue harus apa tanpa lo, Kak Tian"

Isakannya terus menerus terdengar seakan menahan semua sesak di dadanya, Kayla mengintip goodie bag yang Tian berikan tadi, membukanya secara perlahan.

Semua barang pemberiannya, kini kembali lagi padanya. Bahkan gelang yang ia buat untuk Tian, terlihat sudah putus entah kenapa.

Kayla terdiam saat ia melihat untaian kata diatas kertas berwarna biru.

Kayla, terimakasih sudah bersama gue lebih dari satu tahun ini. Maaf gue banyak bikin lo menangis dan menangis.

Gue harap, saat lo bersama gue lo bahagia. Tapi sikap gue seakan menghilangkan kesempatan yang lo kasih ke gue.

I'am a jerk.

Kayla membuka halaman selanjutnya.

Gue ingin untuk memilih lo, tapi gue takut ngga akan bisa jaga lo nantinya.
Saat ini, jangan nangis lagi ya?

Siapapun pengganti gue, mereka pantas untuk dapat perempuan seperti lo.

Dan apapun yang terjadi, gue akan mencoba melupakan lo dengan cara apapun.

At the end, kita juga harus berpisah. Gue tau cara gue salah untuk melepas lo, tapi gue ngga mau kita berlarut didalam hal seperti ini.

Maaf gue terlalu egois untuk ini semua.

Gue percaya akan takdir Tuhan, Dia akan berikan yang terbaik.
Jangan tinggalin salat lo, dan gue akan lebih rajin untuk ibadah ke Gereja lagi.

I already miss you, Kayla.

Terima kasih, Kay. I love you as friend.

Shalom.
Pertanda, Kristian.

Kayla tertawa kecil, mengatupkan kedua bibirnya, "Wa'alaikumussalam"

Kayla menatap isi lain, polaroid yang tersusun rapih.

Ia melempar goodie bag tadi kepojok taman, tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi.

Tatapannya kini terasa kosong, pukul setengah 10 malam terasa sunyi baginya. Ia benar-benar merasa sebagian hidupnya telah hilang meninggalkannya.

Kayla tersenyum, menatap langit malam yang mulai mengeluarkan rintik hujannya.

Ia terbangun dari duduknya, menatap arah terakhir ia melihat Tian.

"Terima kasih telah menjadi kenangan yang panjang diwaktu yang singkat, Kak Tian"

Ia tersenyum, mencoba mengontrol emosinya.

"SELAMAT BERBAHAGIA DENGAN PELANGI LO KAK" Ia berteriak, berharap Tian dapat mendengarnya.

Air matanya kini mulai turun lagi, semua kenangan seakan terlintas dimatanya. Ia berbalik menuju pagar taman, menatap lagi taman yang tidak pernah ia datangi lagi untuk selamanya.

"Selamat tinggal, Kristian. Berbahagialah agar luka gue ngga terasa sia sia"

Hujan yang turun dengan deras, mengguyur tubuh Kayla saat ini. Ia dapat menangis didalam rintiknya hujan, tanpa terlihat siapapun.

Kini Kayla tidak takut lagi petir, tidak peduli lagi apa yang terjadi dengan dirinya setelah ini.

Ia berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya, berjongkok untuk sesaat.

Ia memejamkan matanya, hujan tidak lagi terasa menusuk kedalam tubuhnya, ia mendengakkan kepalanya, Aca.

Dengan sigap, Kayla memeluk Aca. Tangisannya semakin kencang, "Ca, Kak Tian"

Aca hanya mengangguk, ia sudah melihat semuanya.

"Pulang ya, Kay? Kasian Kak Bagja sama ibu khawatir, gue juga ngga mau lo sakit"

"Kak Tian.."

Ia tidak bisa melanjutkan omongannya, terasa sulit baginya.

Aca hanya membawa Kayla pulang perlahan, meninggalkan tempat ini.

*

Say goodbye to Kayla dan Tian :(

המשך קריאה

You'll Also Like

2.1K 231 22
FANFICTION TERJEMAHAN Summary : aku mengerahkan seluruh kekuatanku untuk berteriak. "Senpai, aku...aku mencintaimu, tolong izinkan aku menjadi pacarm...
20.9K 304 13
Pertemuan tidak terduga antara Mahesa ( Jefri Nichol ) dan Alana ( Michelle Ziudith ) di Barcelona membuat keduanya menjadi akrab. Namun keakraban in...
11.9K 1.9K 40
Utara Adzkia. Perempuan yang memiliki rambut dan tubuh yang pendek, serta sifatnya yang benar-benar lucu, mendapati kakak kelas yang menarik perhatia...
1.6M 232K 56
"Kenzo, aku hamil." Kenzo menjadikan Jihan rumah untuk pulang, sebaliknya, gadis itu membuat Kenzo patah hingga pincang. Cover by: painterest