Haloo semuaa!!! Maaf ya kalo lama nih update nya dan bikin penasaran!
Nggak usah pake lama lagi cus silahkan di baca!
JANGAN LUPA SHARE, BACA, VOTE, DAN KOMENT!
NEXT? 2K VOTE DAN KOMEN!
TEMBUS? INSYA ALLAH LANGSUNG UPDATE!
.
.
.
Happy Reading!❤
•
•
•
Waktu tengah malam, Markas Dangerous Cruel di rebutkan satu hal yaitu mereka berhasil menemukan keberadaan Cara. Cukup menghabiskan waktu lama sebab keberadaan Cara yang sulit di jangkau.
Hingga seorang cowok yang memakai kacamata itu melepasnya, sedikit bernafas lega akan suatu hal. Akhirnya ia menemukan keberadaan Cara.
Segera Carlos langsung bangkit dan menuju ke atas tak lupa ia membawa laptop nya. Cowok itu ke atas untuk menemui Sagar yang tiba satu jam lalu.
Ia tebak Sagar bertemu dengan Keyra, terlihat jelas dari mimik wajah Sagar yang sangat tidak enak untuk di pandang.
Namun ia tidak punya pilihan lain selain memberitahu hal ini. Dengan tubuh yang capek, Carlos berdiri dan menuju kamar Sagar.
Ia mengetuk pintu kamar Sagar, dan membuka dan masuk tanpa di suruh dari dalam. Cowok itu melihat kamar Sagar masih rapi dan tidak berantakan. Carlos di buat heran oleh Sagar sebab tumben sekali cowok itu tidak mengamuk-ngamuk hingga membuat perabotan hancur dan mengganti dengan cara beli baru.
"Gue udah ketemu."
Sagar yang memandang pemandangan dari balkon sambil menghisap nikotin langsung membalikan tubuhnya seluruh, menghampiri Carlos.
"Dimana cewek gue?!"
Carlos menghela nafas, ia membuka laptop nya yang sengaja ia bawa karena terlalu malas untuk kembali ke bawah.
Ia menunjuk titik hijau di layar laptop nya. "Nih keberadaan cewek lo." Sagar dengan cepat menggeser laptop menghadap ke arah nya.
"Ini kenapa bisa sampai kesini anjing?! Bener-bener si Keyra, pengen gue mutilasi anjing!" Geram Sagar marah.
Sagar beralih menatap Carlos tajam. "Lo kumpulin semua anak-anak, kita berangkat malam ini!" Sagar berdiri, mengambil handphone nya di atas nakas dan menelepon seseorang.
Sedangkan Carlos sendiri, ingin memprotes pun tidak bisa melihat selama seharian ini Sagar sangat khawatir dan tidak tenang. Carlos pun keluar dari kamar Sagar dan menuju lantai dasar. Untungnya semua nya sedang berkumpul menjadi satu disana jadi tidak perlu buang-buang waktu.
Kedatangannya menyita perhatian mereka dari kesibukannya masing-masing.
"Kumpulin semua anak-anak dan kita akan bersiap untuk menyelamatkan Cara."
"Tidak ada yang menyela, bertanya, atau protes. Semua udah siap dari waktu 5 detik di mulai dari sekarang!"
|||
Rumah kumuh dan berserakan dedaunan kini di penuhi oleh motor-motor besar dan mobil-mobil mewah. Kendaraan-kendaraan itu sudah menyala sejak tadi dan menunggu sang ketua. Jaket yang menjadi kebanggaan mereka pun terpasang di tubuh masing-masing.
Sesuai perintah dari Carlos Haidar bahwa akan menyelamatkan seorang gadis bernama Cara dan bersiap dalam waktu lima detik membuat mereka langsung ketar-ketir. Takut jika waktu yang di berikan terlewat dan mengharuskan kena hukuman langsung dari ketua.
Sepuluh menit berlalu, orang yang ditunggu-tunggu pun telah datang. Seperti mereka memakai jaket kebanggaan, hanya saja yang membedakan sehelai kain berwarna merah terikat pada lengan kanan dan kacamata hitam dan bandana hitam terikat di hidung dan kening.
Sagar melangkah mendekati mereka yang sudah siap di motor masing-masing nya. Deon yang tidak jauh dari Sagar pun merasakan aura Sagar jauh lebih mengitimidasi dan menyeramkan dari sebelumnya.
"Kalian harus serahin nyawa kalian demi menyelamatkan cewek gue bukan gue!"
"Apa kalian siap?"
"SIAP!"
Sagar menatap satu per satu, sudah jarang sekali mereka melakukan hal seperti ini. Jauh sebelum mengenal Cara, Sagar sudah sangat terbiasa sekali dengan dunia malam nya.
Berpuluh-puluh motor mulai bergerak ketika mobil yang di kenakan Sagar mulai melaju. Banyaknya anggota yang berpatisipasi dalam menyelamatkan Cara membuat jalanan yang mereka lewati terganggu akibat macet atas perbuatan mereka. Mereka sedang dalam mode serius dan mengendarai motor tidak ugal-ugalan, tapi karena banyaknya anggota menyebabkan jalanan menjadi macet.
Mereka sangat acuh saat berbagai pasang mata menatap mereka, bahkan mereka pun juga mengacuhkan orang-orang yang mengumpat mereka.
Perjalanan yang sangat jauh dan menempuh waktu cukup lama membuat mereka berhenti sejenak di mini market untuk beristirahat sebentar dan membeli cemilan serta minuman untuk di tengah jalan.
Sagar pun ikut, namun cowok itu hanya membeli kaleng soda dua dan dua bungkus rokok. Ia merasa frustasi sekarang dan pastinya ia akan merokok lebih dari biasanya. Setelah membayar belanjaan semua teman-temannya, Sagar kembali ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.
Berjam-jam sudah mereka tempuh dalam menyelamatkan Cara, dan akhirnya mereka pun tiba tanpa ada hambatan apapun. Tuhan sepertinga sedang berpihak pada mereka karena tidak ada halangan apapun.
Kini kendaraan-kendaraan mereka terakhir sedikit jauh dari lokasi Cara di sekap. Sangat sulit untuk menemui tempat ini karena tempat rerpencil.
Sagar memimpin nya, cowok itu sangat menyeramkan di tambah mata nya semakin menajam.
"Sekarang apa selanjutnya?" Tanya Angga juga ikut menatap ke arah yang Sagar tatap.
"Jumlah nya sangat banyak, perkiraan dua anggota ada di sana semua." Jelas Carlos dari kursi penumpang tanpa mengalihkan tatapan dari layar laptop nya.
"Hm, di banding dengan kita ya tidak beda jauh, kalo lo mau kita bisa aja langsung serang, gue yakin kita bisa menang." sambung nya.
"Kalo lo bilang gitu, langsung aja. Gue nggak mau cewek gue kenapa-kenapa! Kalo bisa suruh yang lain habisin semua yang ada di sana tanpa tersisa!"
Perintah sang ketua terdengar begitu jelas dan tegas. Sagar sangat serius jika menyangkut gadisnya, beberapa dari anggota nya terlihat takut akan keseriusan cowok itu.
Lampu hijau dari Sagar menyala, anggota Dangerous Cruel mulai bersiap dan berpencar ke segala arah. Rencana Angga adalah mengepung mereka semua dari segala arah sehingga tidak ada yang bisa lolos. Semua telah berada di posisi yang sudah di tentukan.
Sagar dan ke empat lainnya mulai bergerak maju, ia dan ke empat orang tersebut yaitu Angga, Carlos, Deon, dan juga Austin menyerah dari arah depan.
Mereka berlima langsung menyerang musuh yang sedang berjaga. Pukulan demi pukulan serta tendangan untuk melawan musuh telah di kerahkan terutama Sagar. Cowok itu sangat-sangat brutal dari biasanya, tidak segan-segan, cowok itu mematahkan leher, tangan, dan kaki. Ke empat temannya melihat hal itu merinding seketika melihat keganasan Sagar.
Setelah habis semua, mereka langsung masuk dan di hadang oleng beberapa musuh. Kini hanya Angga dan Carlos yang melawan, sedangkan Sagar, Deon, dan Austin mengikuti Sagar untuk mencari keberadaan Cara.
Mereka menemukan sebuah pintu coklat terang yang di jaga ketat oleh musuh, feeling Sagar gadisnya berada di dalam sana. Sagar tanpa aba-aba langsung menghajarnya seorang diri dan hanya lima menit musuh sudah terkapar di lantai.
Sagar membanting pintu tersebut dan masuk kedalam diikuti Deon dan juga Austin.
"LEPASIN CEWEK GUE!"
Teriakan Sagar begitu kencang dan keras menghentikan aksi kedua pria yang hendak menodai Cara.
Mata Sagar memerah melihat kondisi Cara jauh dari kata baik. Seragam sekolahnya telah robek hingga menampakkan tubuh mulus Cara, serta wajah Cara menangis membuat hati nya sedih, marah, dan kecewa menjadi satu.
"JANGAN ADA YANG MACAM-MACAM SAMA CEWEK GUE ANJING!"
"Wah, wah, wah, rupanya ada lo, Gar?" Sagar menoleh ke samping, rupanya di ruangan ini memiliki ruang rahasia.
Seorang gadis keluar dari sana, tidak sendiri melainkan bersama dua orang cowok di kanan dan kirinya. Gadis itu berdiri dekat Cara, menatap sangat angkuh pada Sagar.
"Gimana? Gue menang bukan?" Dia terkekeh sinis. "Gue udah pernah bilang ke lo kan? Nggak ada yang bisa miliki lo selain gue, dan itu terjadi, Gar! Gue seneng banget!"
"Udah dari lama sejak lo nolak gue karna cewek ini dan akhirnya gue bisa balas dendam ke cewek ini!"
"Selama delapan tahun gue pendem perasaan ini, Gar! Gue dari kecil udah suka sama lo tapi apa? Lo malah suka sama cewek lain! Dan gue nggak terima!"
Sagar benar-benar menatap gadis yang sedang mengeluarkan unek-unek nya dengan penuh kebencian.
"TAPI LO NGGAK HARUS LECEHIN CEWEK GUE, KEYRA!"
"LO CEWEK DAN LO HARUS NYA TAU ANJING!"
"Gar tahan dulu, lo jangan emosi!" Carlos dan Angga menahan bahu cowok itu hendak melangkah.
Namun Sagar yang sudah terlanjur emosi mendorong kasar Angga dan Carlos dan menyerang kedua di samping sisi Keyra.
Perkelahian Sagar cukup lama sebab kedua nya sulit di kalahkan, setelah mengalahkan kedua cowo itu, Sagar langsung menyerang kedua cowok yang telah menyentuh Cara.
Keadaan semakin kacau saat anggota Gesva dan Arleas berdatangan membuat Dangerous Cruel yang berada di dalam ruangan sedikit kewalahan.
Sagar memanfaatkan keadaan untuk melepas Cara dan memakaikan jaket yang di kenakan untuk menutupi tubuh Cara.
"Sayang aku di sini, kamu nggak perlu takut! Ada aku disini!" Sagar mencium kening Cara dan membawa Cara dengan perlahan sebab pergelangan gadis itu terluka.
Karena keadaan sangat kacau, Sagar sangat berhati-hati untuk mengeluarkan gadis nya dari sana.
Tiba-tiba Keyra menghadang mereka menggunakan pistol. Tentunya Sagar langsung memasang badan untuk gadisnya.
"Mau apa lagi lo Keyra?!"
"LO HARUS MATI CEWEK SIALAN! GARA-GARA LO ANJING SAGAR NGGAK BISA JADI MILIK GUE!"
Cara di tarik oleh Sagar ke belakang tubuh nya, cowok itu tidak akan membiarkan gadis nya terluka.
"Jangan macam-macam, Keyra! Lo harus nya sadar diri anjing sampai kapanpun gue nggak akan suka sama lo!"
"GUE NGGAK PEDULI! DARI AWAL LO ITU MILIK GUE SAGAR! MILIK ARA BUKAN DIA!"
Tangan Sagar mengepal kuat, otak nya berfikir keras bagaimana membawa Cara keluar dari tempat itu dengan selamat.
Sagar berbalik badan menarik tangan Cara untuk berlari selagi Keyra lengah. Ia menarik Cara dengan erat, takut jika pegangan nya akan terlepas.
DOR!
Suara tembakan yang keras menghentikan suasana yang kacau menjadi terdiam.
"SAGAR!"
"CARA!"
.
.
.
To Be Contine
Terima kasih untuk kalian yang sudah baca, vote dan komen :*
Maaf jika ada typo bertebaran (^.^).
•
•
•
See you next chapter <3
.
.
.
Raa❣
Rabu, 27 Juli 2022.