Warning||Typo bertebaran silahkan kasih tanda/harap maklum.
Warning|| mengandung adegan baper hingga ke jantung! Diharapkan kuatkan hati.
Efek samping||senyum-senyum sendiri dan jingrak-jingrak serta jantung berdebar.
Hati-hati candu.
***
Queen perlahan membuka netranya dia meyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang untuk mengumpulkan kesadaranya.
Netra bulat itu menatap sekelilingnya dengan mulut terbuka lalu kembali tertutup, gadis cantik itu meyerigitkan dahinya saat melihat seluruh isi kamar yang dominant warna hitam.
Queen berdiri kaki mungilnya melangkah tanpa alas kaki berjalan kearah jendela yang mengarah ke arah depan mansion.
Netra Queen membola saat dia baru menyadari pakaianya yang sudah terganti.
Kakinya dengan ringan melangkah mengelilingi seluruh isi kamarnya hal yang membuat Queen syok adalah seluruh isi kamar itu ada potonya, yang terpajang dengan rapi bahkan gantungan jendela juga ada potonya.
"apa yang terjadi? dimana aku sekarang! "Queen layaknya seorang tunawisma yang kebingungan.
Klik
Pintu dibuka seorang pria dengan badan tinggi menjulang memasuki kamarnya, dia menggunakan topeng setengah wajah dengan warna silver serta pakaian bewarna hitam.
Queen memundurkan langkahnya menatap waspada kearah ptia itu dia, membawa nampan dengan makanan didalamnya.
"Siapa kamu? "Queen menatap tajam kearah pria itu yang sedang meletakan nampan diatas meja.
Namun pria itu berfokus kearah makanan itu pintu masih sedikit terbuka membuat Queen berlari kearah sana.
Namun tanganya belum sampai kearah pintu tubuhnya sudah lebih dulu digendong bak karung beras oleh pria itu.
BRAK!!!
Pria itu mendorong tubuh Queen hingga terbentur dinding kaca dibelakangnya pria itu mengukung tubuh mungil Queen dengan kedua tanganya menatapnya dengan tajam.
Queen gadis cantik itu brontak dalam kungkungan pria itu mengigit tanganya serta menendangnya menatapnya dengan tatapan nyalang.
Pria itu menarik tangan Queen dengan sekali hentakan melangkah kakinya menuju katil.
BRUK!!!
Dia mendorong tubuh Queen dengan keras hingga gadis itu terbaring diatas katil, baru setelahnya dia menggunakan tubuhnya untuk mengukung tubuh mungil Queen.
Deg!!!
Jantung Queen berdetak dengan keras dengan jarak sedekat ini membuat tubuhnya seakan kelu dan mati rasa.
Tangan pria itu membelai rambutnya dengan lembut lalu turun kearah pipi chubby nya menariknya sebentar lalu mengelus bibir nya dengan sensual.
Semua gerakan yang di lakukan oleh pria itu membuat seluruh tubuh Queen merinding dan membeku secara bersamaan.
"Ungh! apa dia pedofil! "Batin Queen berteriak histeris
Bibir pria itu terangkat membentuk senyum miring tanganya masih membelai bibir pink alami Queen netranya tidak pernah lepas dari gadis dalam kungkunganya itu.
"seseorang yang ditakdirkan untuk bersamamu, gadisku! "Bisiknya tepat ditelinga Queen.
Queen membolakan matanya menatap pria itu dengan tajam, netra bulatnya semakin bulat saat dia membolakanya terlihat sangat lucu.
"Ka~"
CUP!!
Ketika hendak melayangkan protes pria itu mencium bibir Queen dengan lembut dia juga sedikit melumatnya.
Hal tersebut sontak membuat Queen terkejut dia mendorong bahu pria itu lalu menenggelamkan tubuhnya dalam selimut.
Queen menutup wajah nya yang memerah menggunakan selimut, sedangkan pria itu terkekeh melihat tingkah mengemaskan Queen gadis cantik yang sudah dia tandai menjadi miliknya.
Pria itu meyimbak selimut menggunakan satu tangannya mengangkat tubuh mungil Queen duduk diatas pangkuanya.
Mengeluarkan makanan dari nampan mengambil sendok untuk meyuapi gadis itu, sedangkan tangan lainya melingkar dengan indah pada pinggang mungil Queen.
"Kyaaa!! apa-apaan ini, sistem bisakah kamu tengelamkan saja aku! "Batin Queen berteriak histeris dia sungguh sangat malu.
Ting
" [ maaf nona, sistem sedang dalam masa upgrade] "
Queen menatap tidak percaya atas apa yang dia dengar bisa-bisanya dia ditinggalkan dalam masa seperti ini.
"Sistem tidak berguna! "
Sistem yang malang, saat mendapatkan tugas memiliki tuan rumah seperti Queen.
"my girl Buka mulutmu jika tidak aku akan menciummu lagi, sampai kamu membuka mulutmu!"
Mendengar suara berat sekaligus serak itu membuat Queen tekejut, dengan cepat dia membuka mulutnya bahkan dia juga memegang ujung kemeja pria itu.
"Ah! gadisku sangat penurut aku menyukainya! "Batin pria itu terkekeh saat melihat Queen membuka mulut mungilnya.
Pria itu menyuapkan sesendok makanan kedepan mulut Queen dengan cepat dia memakannya hingga membuatnya tersedak.
"Uhuk-uhuk! "
Pria itu memberikan segelas susu coklat hangat kepada Queen membantu gadis itu untuk minum secara perlahan.
Pria itu kembali menyodorkan sesendok nasi beserta lauk-pauknya kepada Queen setelah dia meletakan gelas susu diatas meja.
Namun perhatian pria itu ter- alihkan saat Queen menarik kemejanya pria itu menatap kearah Queen yang juga menatapnya.
Queen menatap pria itu dengan puppy eyes nya hidung serta pipi gadis itu memerah karena tersedak tadi.
"Tidak mau makan lagi! "Ucapnya mendorong pelan sendok yang ada ditangan pria itu.
"sedikit saja! "Ucapnya sambil mengelus surai Queen namum gadis mungil itu mengelengkan kepalanya.
"Tidak mau, tidak mau, tidak mau! "Queen mengelengkan kepalanya menutup mulutnya menggunakan kedua tangan mungilnya.
Queen merangkak naik kedalam pelukan pria itu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher nya.
"Tidak mau! "Bisiknya tepat ditelinga pria itu lebih tepatnya seperti rengekan.
Pria itu menghembuskan nafasnya dengan kasar meletakan sendok diatas meja, mengeluarkan wajah Queen dari ceruk lehernya.
Cup
Cup
Pria itu melayangkan dua kecupan ringan pada kedua netra Queen, lalu mengecup hidung mungilnya.
Cup
Dia juga melayangkan satu kecupan ringan pada bibir tipis Queen memeluknya sebentar lalu berdiri dengan Queen dalam gendongan koalanya.
Dia mengambil sepasang kaus kaki dengan motif alpaca dari dalam lemari lalu mendudukan Queen diatas katil memasangkan nya kaus kaki.
Tidak hanya kaus kaki dia juga mengambil sepasang sandal rumahan dengan motif kelinci memasangkanya pada kaki mungil Queen.
Setelah semuanya selesai pria itu kembali mengendong Queen ala koala membawanya keluar dari kamar menuju ke lantai bawah.
"Humph! kita mau kemana? Ini bukan mansion Queen, apa Queen boleh pulang? "Ucapnya menatap kearah luar lift
Pria itu mengepalkan tanganya menatap tajam kearah Queen sedetik kemudian berubah menjadi lembut.
"Kita akan pergi ke halaman belakang untuk bermain, mulai sekarang mansion ini akan menjadi mansion kita, gadisku kamu tidak diizinkan pergi dari sini tanpa izinku apa kamu mengerti? "Ucap pria itu diakhiri dengan kecupan ringan pada kening Queen.
Melihat ucapan mutlak dari pria itu membuat Queen tidak bisa membantah dia menganggukan kepalanya.
Ting!!
Pintu lift terbuka pria itu berjalan dengan angkuh melewati para pelayan dan bodyguard yang meyambutnya.
"SELAMAT SORE TUAN MUDA! "Ucap para pelayan dan bodyguard mereka serentak menunduk hormat.
Berbeda dengan pria itu yang berjalan dengan wajah datarnya Queen gadis cantik itu mengangguk-anggukan kepalanya dengan mengatakan.
"Baiklah pelayanku sambutan yang meyenangkan, putri ini akan mengatakan kepada putra mahkota untuk menaikan upah kalian! "Ucapnya diakhiri dengan cekikilan
Sedangkan pria itu hanya tersenyum tipis sangat tipis bahkan tidak ada yang tahu bahwa dia sedang tersenyum segala tingkah mengemaskan Queen selalu sukses membuatnya tersenyum meskipun hanya senyuman tipis atau kekehan itu sudah suatu kemajuan.
Pria tampan itu mendudukan Queen diatas kursi yang ada ditaman lalu menyusulnya duduk di samping gadis itu.
Queen gadis cantik itu membuka mulutnya dengan bentuk O menatap kearah beberapa hewan dihadapanya lalu menatap kembali kearah pria disampingnya.
"apa Queen boleh memegangnya? "Ucap Queen meminta izin kepada pria itu.
"tentu mereka milikmu! "Ucapnya sambil mengelus pipit chubby Queen
Netra Queen berbinar saat mendapatkan izin dengan excited dia berlari keatah empat jenis binatang yang berbeda itu.
Pria itu menyusul Queen melangkahkan kakinya dengan santai memasukan tanganya kedalam saku celananya.
"Hmp! apa mereka memiliki nama? "Ucap Queen mengelus bulu lembut buntalan hidup itu.
"Belum, kamu bisa memberikan mereka nama! "Ucap pria itu sambil mengelus salah satu diatara empat binatang itu.
"Boleh? "
Pria itu menganggukan kepalanya lalu sudut bibirnya terangkat saat melihat gadisnya begitu sangat bahagia, hal itu juba membuatnya bahagia.
"Untuk kamu daddy lion mulai sekarang nama kamu King ! "Ucap Queen mengelus bulu putih binatang itu.
KING
Queen melangkahkan kakinya mendekati buntalan berbulu disamping King mengelusnya dengan lembut.
"Kamu tiger hmm, bagaimana dengan Alpha sepertinya cocok"ucap Queen menarik-narik pelan bulu binatang itu.
ALPHA
Queen gadis cantik itu cekikilan saat dia berdiri dihadapan seekor alpaca yang terus meyodorkan kepalanya minta dielus.
"Hey daddy alpaca kamu tidak boleh curang seperti itu! sebelum itu wahai alpacaku katakan siapa gadis yang paling cantik didunia"ucap Queen menatap kearah alpaca itu dengan serius
Lalu dia berlari kecil kesampingnya menirukan suara alpaca itu sambil berkata.
"Engkaulah wahai tuan putriku, dan putra mahkota selalu milikmu! "Ucapnya baru setelah itu dia terkikik geli karena tingkah konyolnya.
"Ah! maafkan aku tapi sungguh itu sangat lucu aku tidak akan memberikanmu nama tapi aku akan memanggilmu daddy alpaca bukankah itu bagus? "Ucap Queen menatap kearah alpaca putih itu.
DADDY ALPACA
Dengan wajah julidnya alpaca itu meninggalkan Queen sedangkan gadis itu menatap cengo melihat kepergian alpaca itu.
Anggap saja warna putih seperti yang diatas.
Queen mendengus kesal lalu menatap kearah kelinci kecil dibawah kakinya yang sedang memakan daun.
"Hmm seperti kelinci milikku, aku akan memanggilmu little zizi "ucap Queen mengelus bulu itu dengan lembut.
LITTLE ZIZI
"
Hey! Daddy alpaca kenapa kamu terus menatapku seperti itu, apa kamu merasa tidak puas dengan nama yang aku berikan. Seharusnya kamu bahagia aku memberimu nama itu karena di mansionku ada baby alpaca jadi wajar saja aku memanggilmu seperti itu! " Queen menatap kesal kearah Alpaca putih itu karena terus-menerus menatapnya dengan tatapan julidnya.
Seorang bodyguard berlari kearah mereka membawa mantel berbulu memberikan nya kepada pria itu.
pria itu memakaikan Queen mantel lalu melepaskan kelinci itu ke padang rumput membersihkan tanganya dengan tisu basah.
Setelah bersih mencium punggung tangan Queen lalu mengengamnya membawa tubuh mungil itu kedalam dekapanya.
"Angin sore tidak baik untuk tubuhmu, lebih baik kita masuk aku tidak ingin kamu sakit! "Ucapnya mengelus surai Queen dengan lembut.
Pria itu melingkarkan tangan Queen pada lehernya mengendong tubuhnya ala koala meninggalkan area halaman, melangkahkan kakinya memasuki mansion.
Perlahan netra gadis cantik itu tertutup sebelum tertutup sempurna pria itu berbisik pada telinga Queen.
"Gadisku kamu harus mengingat namaku Prince Eastern Rhazeswyn didalam hati dan fikiranmu seperti namamu yang terukir dalam setiap hembusan nafasku! "Ucapnya sambil mengecup pipi gadis itu yang mulai terlelap dalam tidurnya.
Bersambung.
Setelah membaca akan sulit untuk kembali.
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.
Jangann lupa follow akun mimin
Vote dan koment
Terima kasih untuk yang sudah mampir.
Tetap jaga kesehatan
Hwaiting.