badboy its my boyfriend

By jaeminwifeyyy

29.4K 2.5K 162

' ketika cinta harus dipisahkan oleh norma, dan dipaksa menjalin hubungan dengan orang yang berbeda hanya unt... More

prolog
1.kesepakatan
2.kecurigaan
3.club
4.tuduhan
5.main ke rumah
6.khawatir?
7.nemenin
8.gila bersama
9.saran
10.penganggu
11.sidikit
12.perasaan aneh
13.oke
14.pernyataan hati
15.ketemu
16.penenang yang baru
17.pelampiasan hati
18.bohong
19.konser mendadak
20.so i'm gonna love you
22.bukan nomor dua melainkan nol
23.rapat osis
24.ayang jex
25.tanding
maafff
26. tiba tiba
jawab secepat nya yahh

21.kolor Spiderman

687 76 7
By jaeminwifeyyy


sekarang belum terlalu larut. baru jam setengah sembilan, mereka sudah selesai bermain game dan sekarang sibuk sendiri. tapi berbeda dengan Jex dan Jean. di dingin nya malam ini mereka pergi ke danau.

mata Jean melirik sekeliling mengecek apakah ada orang aneh yang di temuinya tadi sore. ia menghela nafas lega membuat perhatian jex teralihkan.

"kenapa?"

"untung ga ada setan"

"Lo takut?"tanya jex dengan nada dan wajah mengejek.

"bukan gue banget"jex mengangguk asal. mereka berdua duduk di rumput pinggir air danau. tidak ada yang membuka suara.  pikir Jean ini benar benar canggung.

"dingin?"Jean mengangkat bahu nya.

"jex"

"hm?"

"Lo bisa jangan jauh jauh gak?"jex menoleh dengan wajah bingung nya.

"kenapa?"

"ga ada. gue ngerasa aman aja pas sama Lo"jex tersenyum dan mengacak rambut Jean, ia merangkul pinggang Jean.

"iya sayang. Lo udah jadi milik gue jadi itu tanggung jawab gue"Jean hanya diam.

"jex"

"iyaa?"

"kalo ada yang tau hubungan kita gimana?"jex tampak aneh dengan pertanyaan pertanyaan Jean.

"kenapa nanya gitu?"

"ya... pengen tau aja"

"ya kalo orang tau terserah, je"

"itu kemauan kita sendiri kenapa kita mau kaya gini kan? ini kehidupan kita, kita yang ngelakuin. mereka gak ada hak buat protes"Jean diam sambil melihat telapak tangan nya yang langsung di genggam jex.

"it's ok babe"ucap jex pelan.

"don't think too far, okey?"

"gue gak suka"lanjutnya. Jean menatap jex dan mengangguk pelan.

"gak usah Deket Deket"Jean menahan tubuh jex saat tubuh laki laki itu hampir mengenai punggung nya.

"why?"bisik jex dengan suara sangat berat membuat Jean benar benar merinding mendengar nya.

"ada yang liat"dengan gemas jex menggelitik leher Jean dengan rambut nya.

"ga papa lah. go publik lebih seru"Jean memutar bola matanya.

"ga jelas. anak siapa si Lo"

"idiih kasar banget ngomong nya sayang"

"kisir bingit ngiming nyi siying"ulang Jean seakan jijik.

"dih yaudah ga usah nempel nempel lagi kalo kaya gitu"jex membelakangi Jean dengan memeluk lutut nya. Jean berdecih dan terkekeh sangat kecil.

"kaya anak kecil"

"tapi punya Lo lebih kecil"

plak!

"ngomong apa tadi?"jex tidak berbohong, pukulan Jean tadi sangat keras.

"kan emang"Jean menggigit tangan jex kencang membuat laki laki itu meringis. Jean menatap nya puas.

"so tau sih"

"yaudah sini liat"

"mesum Lo anj–– inget je.. Lo lagi di hutan, nanti setan nya keluar"ucap Jean memelankan suaranya sesabar mungkin. jex terkekeh melihatnya.

"jangan rese jex"

"iya iya engga sayang"jex mengelus rambut Jean dan mengecup pipi kanan laki laki itu.

"katanya engga lagi"jex semakin melebarkan senyum nya.

"makanya jangan so gembungin pipi, ntar gue kempesin kan ga seru"Jean mengerucutkan sedikit bibir nya.

cup

plak!

"ga boleh kasar kasar Jean."jex tidak mau kalah. ia mencium pipi cimol Jean yang sudah memerah beberapa kali.

"pipi Segede gini ga boleh suka marah"ucap jex dengan puas karna pipi Jean benar benar sudah merah.

"ya Lo nya jangan ngelunjak dong!"Jean menggosok gosok pipi nya yang kembali di cium jex.

"jex!"

"apa sayang?"Jean berdecak dan mendorong jex karna terlalu dekat dengan tubuh nya.

tiba tiba Jean berdiri dan meninggal jex, jex yang melihatnya terkejut dan ikut berdiri mengejar Jean yang sudah menjauh.

jex terheran karna Jean tiba tiba berhenti dengan langkah mundur. jex mendekat menahan bahu Jean yang tampak panik.

"kenapa?"wajah Jean benar benar panik bahkan keringat dingin mengalir di telapak tangan nya.

jex menangkup wajah itu.

"tenang oke?"jex dapat melihat kepanikan di mata laki laki itu. jex menaruh kepala Jean di dada nya untuk memeluk tubuh bergetar Jean.

jex mengitari pandangan nya melihat ada apa yang membuat tubuh Jean sampai bergetar. jex mengusap kepala Jean menenangkan dengan mata yang masih melihat ada apa di sana.

"sstt.."deru nafas Jean semakin kencang membuat jex bingung sendiri akan melakukan apa.

"tenang ya.. ga ada apa apa, ga papa. ssttt.. tenang yaa"

sudah hampir lima menit jex memeluk Jean di tengah hutan dengan keadaan sangat gelap ini. jex melepas perlahan pelukan nya dan melihat apakah Jean sudah lebih baik atau belum.

"tadi ngeliat apa?"tanya jex lembut seraya merapikan rambut Jean yang sedikit basah.

Jean menggeleng.

"terus kenapa?"

"ada ular"

"ga usah bohong"

"gak ada yang bohong"

"jujur bisa?"Jean menatap jex datar.

"ga percaya yaudah"Jean berjalan mendahului jex tetapi jex menahan nya dan menggenggam tangan nya lalu mereka berjalan beriringan ke tempat camping.

"kalo ada apa apa panggil gue"

"emang kalo gue sebut nama Lo, lo tiba tiba muncul. gitu?"jex terkekeh.

"ya engga. maksudnya telfon"Jean hanya mengangguk asal. sebenarnya jex tidak percaya dengan omongan Jean tadi. pasti ada hal lain, bukan karna ular, karna jika ada ular kenapa Jean tidak lari bahkan Jean hanya mundur beberapa langkah.

"I don't like being lied to"gumam jex sambil melirik laki laki di sebelah nya. Jean bahkan berjalan hanya melihat langkah jex bukan lurus ke depan.

"jalan yang bener, kalo ketabrak gimana"

"kan ada Lo"

"yaudah sini gendong aja"Jean mendongak dan menatap jex sinis.

"gak"jex hanya tersenyum melihat nya.

dia bisa secepat itu hilang?

...

semua nya sudah kembali pulang ke rumah mereka masing masing untuk beristirahat. tapi berbeda dengan jean, laki laki itu malah ke pemakaman sendirian dengan tas besar yang masih di punggung nya.

mungkin kalian berpikir Jean pergi ke makam ibu nya. tapi tidak, ia pergi ke makam nenek nya. perempuan itu yang dirinya anggap sebagai ibu.

"udah lama ya oma"Jean mengusap papa  nisan itu.

"maaf Jean udah jarang ke sini. Jean kan udah jadi ketua osis"

"makanya sibuk"Jean mengulum senyum nya.

"pasti Oma bangga sama Jean. Jean udah jadi ketua osis, itukan kemauan Oma kan?"

"tapi Jean mau sedikit bebas, ga papa ya oma?"

berbicara sendiri, bercerita kepada tanah, itu sudah menjadi kebiasaan nya sejak satu tahun enam tahun lalu. Jean selalu sendiri ke sini, membawa hal baru untuk di ceritakan. mungkin selama ini Jean selalu pulang ke rumah, tapi rumah sesungguh nya ada di hadapan nya sekarang.

orang baik yang sudah merawatnya selama sebelas tahun. menurut Jean, Oma nya yang menjadi pengganti semuanya.

bahkan oma ibu yang sebenarnya.

"Jean baru pulang camping. Oma tau gak? Jean seneng seneng di sana, cuma selalu ada yang ngikutin kemana Jean pergi. sekarang aja mungkin dia ada di sekitar sini"ucap Jean masih setia mengusap papan nisan itu.

"tapi ga papa. Jean kan anak pemberani"Jean tersenyum lebar.

"oma, sekarang Jean udah punya pacar. tapi kayanya Oma ga akan seneng deh"Jean terkekeh tipis.

"karna ini gak sama, sama apa yang Oma mau. Jean minta maaf, tapi Jean bahagia sama dia"

"oma terima aja ya?"

terdiam sejenak.

"Jean ga minta doa atau apa pun. tapi yang Jean mau, semuanya orang dan semesta terima"

...

"woi! mana Lo Mark!"teriak Lucas heboh membuat yang lain pasrah, karna mereka tau sebentar lagi muncullah adu mulut yang sangat sangat membuat telinga pecah.

"apa"

"kolor laba laba Lo ngapain ada di tas gue anjir!pake nyempil nyempil lagi"Lucas menyodorkan kolor biru merah bergambar Spiderman di bagian belakang.

"ini juga! boxer semangka Lo bikin sakit mata tau gak!"Mark menatap tajam Lucas menahan malu nya. segera di rampas nya kedua barang kesayangan nya dari tangan laknat itu.

"gak ada keren keren nya banget jadi cowok. kayak punya gue nih, masih mendingan"Lucas dengan songong nya menunjukkan boxer yang dirinya pakai sekarang.

Ironman.

"mana gue tau tiba tiba di tas Lo! Lo lah yang masukin nya"tolak Mark tidak mau di salahkan.

"idih nyalain gue lo"

"kaya anak kecil. Lo berdua sama aja"ledek Wahyu yang memang notabennya suka mengejek dan mengganggu.

"mending duduk diem sini"Reza menepuk sofa sebelah nya dengan mata yang fokus menatap layar ponsel nya.

"iya maa.."berbeda dengan laki laki satu ini. selalu di cemaskan oleh ibu nya. jex tiba tiba berdiri membuat teman teman nya menatap ke arah nya bingung.

"mau kemana?"

"gue diluan ya"jex berjalan ke pintu sambil melambaikan tangan nya. ibu nya mengomel, pantas saja ibu nya marah. jex baru pulang camping langsung pergi lagi.

tadi. sesudah sampai di sekolah, Jean langsung pulang. jex juga bingung sebenar nya, tapi Jean tetap ngotot untuk pulang sendiri.

jex mengambil ponsel nya karna sedikit khawatir dan.. kangen?. tiba tiba Jean menelfon dan langsung di angkat jex.

"je–"

"jex??! woi Lo di mana!"jex menjauhkan ponsel nya untuk melihat apa kah benar nama Jean di sana, tapi memang Jean. tapi kenapa bukan Jean yang mengangkat nya.

melainkan Hendi. teman balas jean.

"Lo ngapain pake hp Jean?"

"Jean ilang anjir!!!"jex berdecak.

"ga usah bercanda. kasih hp nya ke Jean"

"ya masalah nya orang yang punya hp udah ilang hampir tiga puluh menitan!"jantung jex berdetak kencang.

"tadi dia sama Lo?"tanya jex berusaha tetap tenang. karna bagaimana pun mereka bisa di bilang belum terlalu dekat.

"iya, tadi kita masih tanding berdua di tempat biasa. terus pas lagi istirahat dia izin ngambil kunci motor di motor nya. tapi sampe sekarang ga balik balik."

"ck! Lo gimana sih!"jex buru buru memasang jaket nya.

"tapi tadi gue ada liat mobil di pintu masuk. iya! gue denger teriakan Jean, tapi gue kira bukan dia makanya gue tenang aja"

"warna apa?"jex memasang helm nya lalu naik ke motor nya.

"hitam, mobil Avanza. gue ga liat plat nya"

"Lo cari bantuan, mungkin mereka belum jauh. buruan!"ucap jex emosi.

"Lo kenapa marah gitu"

"Jean hilang! Lo ga tau dia sepenting itu buat gue!!"

tutt!!

hampir jex melempar ponsel nya, tapi sekarang ia juga membutuhkan benda itu. langsung saja jex menyalakan motor nya dan melaju ke jalan dengan kecepatan tinggi.

Lo ngeyel Jean! Uda gue bilang biar sama gue!!.

jex melewati sirkuit balap liar dengan kencang. jex mengumpat kasar dalam hati nya menyalahkan dirinya sendiri.

!!

jex baru ingat. di jam tangan jean tersetel pelacak. laki laki itu sendiri yang tiba tiba berbicara tentang benda itu. tapi jex lupa apakah Jean memakai jam tangan itu sekarang atau tidak. jex tidak memperhatikan nya.

tapi karna tidak mau membuang membuang waktu. jex menghentikan motor nya di pinggir jalan. membuka ponsel nya dan mengecek apakah GPS itu berfungsi.

mungkin sekarang keberuntungan datang kepada jex. GPS di ponsel nya bergerak tak jauh dari keberadaan nya sekarang. dan kemungkinan itu keberadaan Jean.

sudah setengah jalan.

sial sekali. jex menarik kembali ucapan nya tadi. nyatanya dirinya kehilangan jejak, macet jalan menghalanginya karna orang orang yang berlomba untuk pulang ke rumah masing masing.

jex mengambil Kemabli ponsel nya. GPS itu berjalan ke tempat yang sangat asing bagi jex. tapi dirinya tetap berusaha mendapatkan Jean kembali, walaupun di pikiran nya kepada orang yang menculik Jean.

apa yang mereka mau dari Jean. bahkan laki laki yang tingginya lebih rendah dari nya beberapa senti itu hidup nya tidak terlalu sempurna. terlalu menyedihkan untuk di ceritakan.

jadi apa yang mau di rebut dari seorang Jean?

•••

VOTE NYA YAA

melihat semesta

SUMPAH SIHHH INI KELIATAN BANGETTSSS PERBEDAAN NYAA

Continue Reading

You'll Also Like

281K 758 10
Area 21+++, yang bocah dilarang baca. Dosa tanggung sendiri yap. Jangan direport, kalau gasuka skip.
455K 41.4K 93
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
1.4M 119K 148
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
724K 12.1K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...