Sebelumnya saya mau minta maaf jika dalam FF ini entah FF yang mana terdapat kata yang menyinggung perasaan readers. Dan jika FF ini ada typo, tidak sesuai EYD, dll Mianhae.
Saya membuat FF ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun baik itu pihak EXO, EXO-L , para readers maupun para authornim.
Tinggalkan Jejak sebelum atau sesudah membaca 😊
.
.
.
.
"Selamat pagi Tuan Muda."
"Pagi bi." Ucap Sehun
"Tuan Muda ingin sarapan apa pagi ini?"
Sehun duduk di kursi ruang makan dengan tongkatnya dia sandarkan di meja makan, ia dapat mendengar suara butler dan maid yang mengobrol ringan bahkan tertawa karena lelucon di sela pekerjaan mereka.
Btw saat ini sebagian maid, butler ikut bersama Sehun dan Siwon ke Mansion baru bak istana yang bahkan di dalam ada kolam renang serta lapangan golf.
Para pekerja pun diberikan kamar yang menjadi satu dengan Mansion ini.
Sehun tersenyum mendengar celotehan ringan para pekerjanya itu, "aku ingin makan sushi dan kimchi bibi tapi kimchinya jangan terlalu pedas ne nanti Paman cerewet itu mengomel padaku pagi-pagi makan pedas hehe."
Maid yang bertugas membantu koki ikut terkekeh mendengar itu, tak lama orang yang mereka maksud hadir di belakang Sehun.
"Siapa yang kamu bilang Paman cerewet huh anak nakal?"
Sehun tertawa akibat Siwon yang menggelitiknya, para pekerja hanya menggelengkan kepala melihat hal yang sudah biasa.
"Paman hari ini wakilkan Hunnie untuk meeting dengan client ya." Kata Sehun dengan binar mata berharap
Siwon menghentikan acara menggelitik keponakannya, "loh emangnya kamu mau kemana?" Siwon memandang heran orang di depannya
"Hunnie hari ini hingga kedepannya ada jam perkuliahan, tidak enak jika izin terus-menerus walaupun kampus itu milik Sehun." Jawab Sehun sembari mengunyah sushi
"Semester berapa kamu?"
"Semester 4 paman dan Hunnie berencana mengambil spesialis tapi masih bingung."
PUK
PUK
Siwon menepuk pucuk kepala Sehun bangga, "tak perlu terburu-buru kamu saja masih berusia 17 tahun jadi nikmati saja waktumu." Siwon tersenyum lembut walaupun Sehun tak dapat melihatnya namun dia tahu ponakannya ini dapat merasakannya
"Um, Hunnie tak akan terburu-buru kok." Angguk Sehun
Siwon pagi ini makan sandwich dengan isi potongan kimchi pedas manis sesekali melirik Sehun yang bersenandung menikmati sarapannya.
Dering ponsel apel tergigit berasal dari ponsel Sehun berwarna merah, "Yeoboseyo"
"Aaaaa Hunniekuu sayang muach."
Sehun menjauhkan ponselnya saat suara memekik milik sahabat perempuannya terdengar lalu suara yang lainnya menyusul.
"Jangan berisik Alice."
"Heh sakit tahu main geplak saja."
"Sini biar aku saja yang ngomong. Baby kami tadi datang ke Mansion keluargamu untuk menjemputmu tapi kata pak satpam kamu sudah tidak tinggal di sana."
"Oh iya aku, paman Siwon dan beberapa pekerja sudah tidak tinggal di sana."
Sehun berusaha menormalkan suaranya yang sedikit bergetar.
"Mouu kamu jahat sekali tidak bilang pada kami jika pindah."
"Datang saja ke Mansion Mawar, kalian tahu kan?"
"Mansion mawar yang terkenal megah dan mewah itu?"
"Yup, buruan datang perkuliahan akan dimulai 3 jam lagi, pasti kalian belum sarapan. Makan saja di Mansionku."
"Siap Tuan Putri hahaha."
TUTT
TUTT
Sehun memandang ponselnya kesal, para Sahabatnya suka sekali meledeknya Tuan Putri cuma karena wajahnya lebih cantik dari perempuan dan bisa tampan juga.
Perjalanan antara Mansion keluarga dengan Mansion Mawar hanya perlu 1 jam saja jika melalui hutan.
"SEHUNNIEEEE.."
"My Baby.."
Dua kecupan mendarat di kedua pipinya dan sisanya di bibirnya, "ih kamu kok nggak bilang sih kalau pindah."
"Berhenti merengek Alice itu menggelikan."
"Mwoyaa"
"Sudah jangan bertengkar." Ucap Siwon
"Ah selamat pagi Paman." Sapa sahabat Sehun
"Pagi, silahkan sarapan dahulu. Paman ingin ke kantor mewakili bocah nakal ini. Paman titip keponakan perempuan paman ini ya." Canda Siwon
Sehun yang disebut perempuan pun tak terima, "AAAHH PAMAN, HUNNIE KAN BUKAN PEREMPUAN!!"
Seluruh penghuni tertawa mendengarnya, "seandainya aku dapat bercanda ria dengan mereka seperti aku bercanda saat ini..."
Air matanya tak sadar menetes saat sekelebat kenangan masa kecilnya melintas.
Taehyung yang melihat sahabatnya menangis pun mengusap air mata itu, "jangan menangis..."
Taeyong yang juga melihat itu memeluk Sehun sembari mengelus punggung itu, "ssstt uljima semua akan baik-baik saja.."
"Kami tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian lagi." Ucap Alice
"Maafkan kami yang dulu meninggalkanmu tapi tenang saja sekarang tidak akan terulang kembali." Janji Mark
"Aku.... Lelah...." Lirih Sehun sambil menunduk
Taehyung dengan sigap memberikan bahunya untuk bersandar, "berjanjilah jangan pernah menyerah."
"Bertahan bersama kami, jangan menyerah di tengah jalan."
Pelukan itu berlangsung selama 30 menit.
"Okay sudah ya acara sedihnya, sekarang kita makan." Ucap Alice
"Makan mulu lu Lis." Ledek Taehyung
"Yeee kalau kaga makan ya mati bego."
"Udah sana kalian makan." Kata Sehun
Maid yang mendengar bahwa Sehun mulai lelah dan disitulah mereka mulai ketakutan, takut jika majikan yang mereka jaga dari bayi ingin 'pergi'.
Mereka sangat mengetahui makna tersembunyi dari perkataan itu.
🥀🥀🥀🥀
"Kami sungguh takut ketika kamu mulai berkata lelah dan ingin menyerah. Kami takut di hari esok tak dapat melihatmu kembali." ㅡAll
❄️❄️
"Kepergianku membuat kalian damai bukan? Aku sudah mewujudkan sedikit keinginan kalian." ㅡSehun
✨✨
"Apakah benar dengan mengusirnya membuat kami senang?" ㅡPara Kakak Sehun
🌻🌻
"Jangan menyepelekan kata lelah dan capek dari orang lain yang terucap bisa saja mengandung makna tersembunyi. Tiap detik kamu berkedip maka tiap detik itu pula manusia datang dan pergi. Tiap detik jantung berdetak dan tiap detik juga tanpa kamu sadari ada jantung yang berhenti.." ㅡHye
**********************
Seperti biasa tinggalkan jejak dengan cara Vomment atau Vote dan Coment.
Nb : Voment dapat mempercepat FF ini di publish