CODE NAME : BUNNY

Av lemineraleaqua

35.4K 3.2K 85

(Book one) Dia tak boleh terlihat,, Dia tak boleh terlibat,, Keberadaannya tak pernah ada,, Start : 10 Januar... Mer

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Epilog

Chapter 39

569 56 4
Av lemineraleaqua

Yoongi berdiri dari tempat duduknya, membawa lukisan Jungkook dan keluar dari ruang meeting. Member lainnya mengikutinya di belakangnya. Meninggalkan kamera yang masih mengeluarkan asap di atas meja.

Mereka memasuki ruang santai. Taehyung merapatkan meja ke dinding. Yoongi meletakkan lukisan itu di atas meja. Kemudian ia duduk di kursi di hadapan meja itu. Namjoon dan Seokjin memberinya tempat di antara mereka.

Mereka terdiam menatap lukisan itu. Hampir bersamaan ponsel mereka berbunyi. Jimin membuka pesan masuk di ponselnya.

Lagu Jungkook untuk mereka. Euphoria.

Jimin melihat ke member lain. Mereka mendapat kiriman pesan yang sama dari Kapten Song.

Jimin menyalakan lagu itu. Menghayati tiap lirik lagu yang Jungkook nyanyikan. Air matanya mengalir.

"Hyung,, apa yang harus kita lakukan ?" Ucapnya lirih.

""Hyung,, aku mau Jungkookie,, aku mau adikku hyung,," Rengek Taehyung. Jimin memeluknya.

Hoseok mengangkat kedua tangannya, teringat raut wajah Jungkook saat ia memukulnya malam itu.

"Aku memukulnya,, aku memukul adikku,, apa yang sudah kulakukan." Hoseok mulai terisak. 

"Hoseok, tenanglah." Ucap Seokjin, mengelus rambut adiknya.

"Tapi aku memukulnya hyung. Aku memukul Jungkookie. Hiks,, hiks,, apa yang sudah kulakukan pada adikku. Dia pasti sangat terluka."

Seokjin memeluknya erat.

"Kita akan meminta maaf padanya nanti. Sekarang kau harus tenang. Kita harus berusaha menemukannya. Tenangkan hatimu." Ucapnya sembari mengusap punggung adiknya.

Hoseok perlahan tenang, menyandarkan kepalanya ke dada hyungnya. Mereka kembali termenung. Tenggelam dengan pikiran masing masing.

Namjoon mendesah. Diperhatikannya member lain. Jimin dan Taehyung yang masih mendengar lagu Jungkook, Seokjin yang masih memeluk Hoseok dan Yoongi yang menatap datar lukisan itu. Ia sendiri tak tahu apa yang harus dilakukan. Pikirannya kacau saat ini. Banyak pertanyaan di benaknya. Banyak hal yang masih belum ia mengerti.

Tapi yang paling mengganggu pikirannya adalah keadaan Jungkook saat ini. Ia melihat adiknya tertembak di video itu. Dan itu sudah berjam jam yang lalu. Dimana Jungkook sekarang ? Apa ia baik baik saja ? Apa lukanya parah ?

Namjoon menyandarkan kepalanya ke kursi. Ia menelangkupkan tangannya menutupi matanya. Hatinya sangat khawatir. Apapun yang terjadi nantinya ia tak peduli. Saat ini ia hanya ingin menemukan adiknya dalam keadaan baik.

"Jungkook,, kau dimana ?" Lirihnya.

Terasa tangannya digenggam. Namjoon menolehkan kepalanya. Jimin memegang erat tangannya. Air mata tergenang di matanya. Namjoon menggenggam erat tangan Jimin. Saling menguatkan satu sama lain.

🐰🐰🐰

Sejin memasuki ruangan para member. Ia melihat anak anaknya termenung memandangi lukisan di depannya dengan wajah muram. Hidung mereka memerah, bekas tangisan masih tersisa di wajah mereka. Ia duduk di kursi sebelah Namjoon.

"Sejin hyung, kapan kau datang ? Ada kabar terbaru ?" Tanya Namjoon begitu menyadari kehadiran Sejin.

Sejin menggeleng. Para member yang menatapnya penuh harap kembali tertunduk lesu.

"Kalian baik baik saja ?" Tanya Sejin.

"Jungkook hilang,, bagaimana kami bisa baik baik saja." Jawab Hoseok.

Sejin memandang heran para member.

"Kalian mengkhawatirkan Jungkook ?"

"Tentu saja hyung, adik kami belum ketemu dan tak ada kabar. Tentu saja kami sangat khawatir. Mengapa kau menanyakan hal itu ?" Jawab Taehyung.

"Ah,, maaf, hanya saja aku pikir kalian akan marah atau kecewa,,"

"Kami marah, kami juga kecewa. Kami masih belum mengerti apa yang sebenarnya ia sembunyikan dari kami. Kalian juga sama sekali tak memberitahukan kepada kami." Jawab Namjoon.

"Tapi untuk saat ini bukan itu yang kami pikirkan. Ada yang lebih penting dari itu. Keberadaan Jungkookie saat ini. Kami takut hyung,, " Lanjut Seokjin.

Sejin tersenyum mendengar jawaban mereka.

Pintu terbuka. Kapten Song, Letnan Jin Goo dan juga PD Bang masuk ke ruangan mereka. Para member menatap mereka dengan pandangan cemas.

Kapten Song berdiri di depan para member dan Sejin serta PD Bang. Bibirnya seakan tak sanggup untuk mengatakan berita itu.

"Kami sudah menemukan lokasi para penjahat yang membawa Jungkook."

Bahagia terpancar dari mata para member.

"Pasukan kami juga telah berada di sana untuk melakukan penyergapan. Tetapi begitu sampai di sana mereka menemukan bahwa semua penjahat telah terkapar. Dan mereka tidak menemukan keberadaan Jungkook di sana."

Raut kecewa dan bingung kembali terlihat.

"Maksudmu Jungkook tidak bersama para penjahat yang menculiknya ? Dia masih hilang ?" Tanya Yoongi.

"Apa maksudmu para penjahat itu telah terkapar ? Apa Jungkook yang melakukannya ?" Tanya Seokjin, teringat kejadian penyerangannya dulu, saat Jungkook menghajar penjahat yang menyerang mereka tanpa ampun.

"Sepertinya begitu Jin. Aku sudah mengatakannya pada kalian. Jungkook bukan orang yang lemah. Kami masih menyelidikinya tentang apa yang terjadi saat ini. Sepertinya memang Jungkook yang mengalahkan semua penjahat itu, kemudian ia pergi."

"Ia pergi kemana ?" Sahut Jimin.

"Kami sedang berusaha melacaknya sampai saat ini. Dia sama sekali tak meninggalkan jejak."

"Tapi ia tertembak Tuan Song. Ia sedang cedera, dan juga ia sedang sakit. Semalam ia demam tinggi." Cemas Taehyung.

"Bagaimana kalian bisa menemukan lokasi Jungkook ?" Tanya Namjoon.

"Kami melacak ponselnya melalui pesan yang dikirim oleh Jungkook. Jungkook sempat mengirim pesan kepada kami bahwa di gedung ini telah terpasang bom."

Raut kaget dan takut terlihat dari wajah member.

"Tapi kalian jangan khawatir. Berkat pesan Jungkook itu kami telah berhasil menemukan dan mengamankan bom itu. Semua aman di sini sekarang."

"Apa kau yakin ? Kau sudah memeriksa di semua tempat ?" Tanya PD Bang.

"Tentu saja, kami bahkan mengerahkan anjing pelacak untuk membantu kami."

"Kalian bisa melacaknya kembali melalui ponselnya kan." Sahut Hoseok.

"Ponselnya mati Hoseok-shii. Kami kehilangan jejaknya kembali."

"Maksudmu ia sengaja mematikan ponselnya agar tak terlacak ? Jungkook sengaja menghilang ?" Tanya Hoseok kembali.

Kapten Song mengangguk. Para member tertunduk lemas.

"Mengapa Jungkook pergi ? Kemana ia pergi ?" Taehyung seperti ingin menangis.

Mereka kembali terdiam.

"Tuan Song, Tuan Jin Goo, PD Bang, Sejin hyung. Tolong beritahu kami semua kebenarannya. Apa yang sebenarnya disembunyikan Jungkook selama bertahun tahun. Apa yang menyebabkan ia sampai merasa bersalah seperti ini. Apa yang membuatnya tak bisa terbuka kepada kami sepenuhnya. Tolong katakan kepada kami." Ucap Yoongi.

Mereka berempat menatap para member. Sejin hendak mengatakan sesuatu, tetapi ditahan oleh PD Bang.

"Situasi sudah seperti ini dan kalian masih tak mengatakan apapun." Seokjin berucap kesal.

"Maafkan kami, kami terikat untuk itu. Kami tak bisa mengatakan apapun kecuali kalian mencari tahu sendiri. Kalian harus mengetahuinya sendiri kecuali dari kami dan Jungkook. Dan salah seorang dari kalian telah mengetahui kebenarannya." Ucap Kapten Song menatap Yoongi.

"Aku ?" Tanya Yoongi menunjuk dirinya sendiri.

Kapten Song mengangguk.

"You've heard it before. You hear it from Bunny itself."

Yoongi membelalakkan matanya mendengar ucapan Kapten Song. Teringat semua yang ia dengarkan pada saat itu.

"Bunny ? Grammy ? Yang kudengar itu benar ?" Pekiknya.

"Kau bisa memastikannya sendiri."

Yoongi berpikir sejenak sementara member lainnya menatapnya bingung.

"Kalian berempat dan Jungkook tak bisa mengatakan apapun pada kami, kami harus mencari tahu sendiri dari orang lain. Orang lain yang berhubungan dengan Jungkook dan aku saat Grammy. Dia,,, " Yoongi tersentak.

"Hyung apa maksudmu ? Apa kau tahu sesuatu ?" Tanya Taehyung.

"Ada apa Yoon ? Katakan kepada kami ?" Tanya Seokjin.

Yoongi menatap member lainnya. Ia mengambil ponselnya. Mencari cari sebuah nama. Ia menggelengkan kepalanya.

"Aku tak mempunyai nomornya." Gumamnya.

Ia menoleh ke Sejin yang sedang menatapnya dengan senyum tipisnya.

"Kau mempunyai nomor teleponnya kan hyung. Boleh aku meminjam ponselmu." Ucapnya.

"Tentu saja Yoon." Sejin memberikan ponselnya pada Yoongi.

Yoongi mencari nama yang ia maksud. Ketemu. Ia menatap Namjoon.

"Joon, bantu aku."

Yoongi memencet tombol hijau itu dn memberikan ponselnya pada Namjoon.

Namjoon melihat nama panggilan keluarnya.

Steve Aoki.

🐰🐰🐰

Steve duduk dengan gelisah. Ia menenggak botol bir keduanya hingga habis. Menghisap nikotin dan menghembuskan asapnya.

"Mereka belum bisa menemukan dia Steve."

Steve mengerenyitkan keningnya mendengar ucapan Meg.

"Mengapa lambat sekali. Dia sudah hilang lebih dari dua belas jam."

"Lee Dong Wook dan anak buahnya sudah berhasil ditangani. Anggota timnya bahkan tak perlu susah susah mengeluarkan tenaga untuk menangkap mereka. Mereka semua sudah terkapar begitu menemukan tempat mereka. Bunny sudah mengatasi semuanya."

"Hah,, anak itu. Lalu di mana Bunny sekarang ? Mengapa mereka belum menemukannya ?"

"Dia pergi begitu berhasil mengalahkan musuhnya. Dan kembali tak terlacak. Mencari Bunny seperti mencari hantu Steve, kau takkan bisa menemukannya kecuali ia sendiri yang ingin ditemukan."

Steve mendesah. Ucapan Meg memang benar. Bunny takkan mudah ditemukan, bahkan hacker terhebat di timnya pun masih kalah dengannya.

Sekarang ia hanya tinggal menunggu.

Menunggu seseorang menghubunginya. Menunggu mereka yang menginginkan kebenaran.

'tut tut tut'

Steve tersenyum melihat panggilan yang masuk le ponselnya.

'Halo, selamat pagi Sejin.'

'Halo, hhmm,,, selamat pagi Steve. Saya Namjoon yang berbicara. Apakah kau sedang sibuk ?'

'Ah, Namjoon. Tak masalah. Aku sedang tak ada jadwal hari ini. Jadi ada apa kau menghubungiku ?'

'Maaf kalau aku mengganggu waktu liburmu. Kami hanya ingin menanyakan sesuatu padamu.'

'Kalian tidak menggangguku sama sekali. Apa yang ingin kau tanyakan ?'

'Hmm, mengenai Jungkook. Apa kalian sangat dekat secara personal ? Kalian sering berhubungan secara pribadi ?'

'Tidak juga. Sama seperti aku dengan kalian. Hanya saja aku dan Jungkook memang sedikit lebih dekat sejak Grammy. Kami sedikit lebih intens berkomunikasi.'

'Begitu. Steve, Yoongi hyung ingin menanyakan sesuatu padamu.'

'Tentu saja.'

'Yoongi hyung berkata ia tak sengaja mendengar kalian bercakap cakap saat Grammy kemarin. Ia bertanya apakah benar,, APA HYUNG ?'

Steve bisa mendengar Namjoon berteriak. Ia tersenyum kecil. Ia bisa membayangkan betapa terkejutnya mereka mendengar pertanyaan Yoongi.

🐰🐰🐰

"Kau serius menanyakan itu hyung ?"

Yoongi menatap Namjoon serius. Muka datarnya mengatakan ia tidak sedang bercanda. Namjoon meneguk ludahnya. Ia mengerenyitkan wajahnya. Menanyakan pertanyaan aneh itu pada Steve Aoki ?

'Yoongi hyung ingin menanyakan, apakah semua yang kalian, kau dan Jungkook, katakan itu benar ? Apakah kalian berdua adalah hmm,, agen rahasia ? Apakah kau dan Jungkook adalah agen rahasia ?'

Tak ada jawaban dari Steve. Membuat para member gelisah. Pertanyaan yang tak masuk akal bukan ? Semua itu hanya ada di film, tidak di dunia nyata seperti ini.

'Itu benar Joon. Jungkook adalah seorang agen rahasia, sepertiku.'

Mereka terhenyak mendengar jawaban Steve.

'Kau serius Steve ?'

'Tentu saja. Jungkook adalah salah satu agen rahasia handal. Tak ada yang tahu identitasnya kecuali ia sendiri yang menampakkan diri. Aku pun tak tahu pada awalnya, sebelum ia menemuiku saat itu."

"Saat itu ? Saat Grammy ?"

"Iya. Baru saat itu aku mengetahuinya. Saat kau dan member lain sibuk mencarinya, aku tengah bersama Jungkook melakukan suatu misi bersama. Maafkan aku telah membohongimu saat itu."

'Aku tak percaya ini.'

'Begitu juga aku pada awalnya. Tapi percayalah. Ini yang sebenarnya.'

'Kalau memang seperti itu kebenarannya. Mengapa kau begitu mudah mengatakan identitasmu dan juga Jungkook ? Bukankah itu seharusnya tak boleh dikatakan ?'

'Karena aku berhutang padanya. Aku berjanji akan membantunya. Dan juga karena aku percaya pada kalian seperti ia percaya padaku. Ia sudah menduga salah seorang dari kalian akan menghubungiku. Menanyakan tentang dirinya padaku. Ia mengatakan padaku untuk memberikan jawaban yang sebenarnya jika kalian bertanya. Dan juga ia meminta maaf telah menyembunyikan hal ini selama ini serta meminta kalian terutama Yoongi, untuk tidak mencarinya jika terjadi sesuatu padanya.'

'Jungkook tahu aku mengikuti kalian malam itu ?' Tanya Yoongi.

'Benar, ia tahu kau mengikutinya malam itu. Ia sengaja membiarkanmu mengikutinya.'

'PD Bang waktu itu mengirim pesan mencariku, apakah itu juga sengaja ?'

Yoongi menatap PD Bang.

'Bunny hanya ingin kau mendengar yang perlu kau dengar. Tak lebih dari itu. Kuharap kau mengerti.'

'Aku mengerti. Terima kasih atas informasimu Steve. Kau sangat membantu kami saat ini.'

'Sama sama. Jadi, aku sudah mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi di sana. Jungkook masih belum ditemukan. Apa yang akan kalian lakukan sekarang ?'

'Tentu saja kami akan terus mencarinya sampai ia ditemukan.'

'Apa kalian sudah mendapatkan petunjuk dimana ia sekarang ?'

'Belum Steve. Jungkook bagai ditelan bumi. Tak ada jejaknya sama sekali.'

'Dia hebat dalam mencari orang atau tempat tersembunyi tetapi dia lebih hebat lagi menyembunyikan dirinya sendiri. Tunggu,, bunyi mendengung apa ini ?'

Dengungan halus terdengar di telinga Steve.

'Mendengung ? Kami tak mendengar apapun.'

Steve diam sesaat.

'Apa Jungkook memberikan sesuatu di sebuah kotak hitam pada salah seorang diantara kalian ?'

Namjoon menatap para member. Mereka semua mendengar percakapan telepon itu karena mengaktifkan loudspeakernya.

"Apa Jungkook memberikan sesuatu pada salah seorang dari kita ? Sesuatu dari kotak hitam." Tanya Namjoon.

"Jungkook memberikan anting hitam kepadaku semalam. Ia bilang itu adalah penghubungku dengannya." Jawab Yoongi.

'Jungkook memberikan Yoongi hyung sebuah anting dari kotak hitam. Jungkook bilang itu adalah penghubung antara Yoongi hyung dan Jungkook.' Namjoon meneruskan jawaban Yoongi pada Steve.

'Aahh,, Itu memang penghubung. Itu adalah alat pelacak canggih model terbaru. Alat itu dilengkapi dengan kamera dan audio canggih. Dengan memakainya, kau telah menyalakan alat pelacaknya. Kalian telah terhubung.'

Member dan lainnya terkejut mendengarnya.

'Kita bisa menemukan Jungkook dengan alat itu ?'

'Tentu saja. Pelacak itu akan menampilkan secara detail dimana Jungkook berada, bahkan di tengah hutan sekalipun. Tolong temukan dia. Dia sudah seperti adikku sendiri.'

'Terima kasih Steve, kami pasti akan menemukannya.'

🐰🐰🐰

"Letnan Jin Goo."

"Siap Kapten."

Letnan Jin Goo langsung menyalakan ponsel Jungkook. Mencari aplikasi pelacakan. Dan mengaktifkannya.

Tak terlihat tanda keberadaan Jungkook.

"Kita harus ke lokasi terakhir Jungkook terlacak. Kita pergi sekarang."

"Dimana lokasi terakhir Jungkook ?" Tanya PD Bang.

"Ia terakhir terlacak berada di Daejeon. Di perbatasan hutan pegunungan Busan. Kami akan mengawali pencarian kami dari sana." Jawab Letnan Jin Goo.

Kapten Song dan Letnan Jin Goo hendak meninggalkan ruangan itu.

"Aku ikut." Kata Yoongi.

"Begitu juga kami." Ucap Jimin dan Taehyung.

"Ini sangat berbahaya. Kalian menunggu saja di sini." Jawab Kapten Song.

"Jungkook memberikan pelacaknya kepadaku. Lagipula aku sudah berjanji kepadanya, aku akan mencarinya. Apapun yang terjadi aku akan menemukan adikku." Ucap Yoongi.

"Tolong biarkan kami membantumu, kami juga ingin menemukan adik kami." Ucap Seokjin.

"Kapten Song, tolonglah. Biarkan mereka ikut." Sejin meminta kepada Kapten Song.

Kapten Song menatap member yang melihatnya penuh harap. Sangat berbahaya membiarkan mereka ikut mencari Jungkook, karena mereka tak tahu situasi saat ini di lapangan. Tapi Kapten Song mengerti kekhawatiran mereka, keinginan mereka untuk mencari adik mereka. Sedekat itu mereka, terutama Yoongi dan Seokjin.

"Baiklah kalian boleh ikut. Yoongi dan Seokjin kalian ikut aku terbang menggunakan helikopter, sedangkan kalian berempat menyusul bersama anggota tim kami."




Surabaya, 1 Oktober 2022

Fortsett å les

You'll Also Like

38.3K 4.2K 28
[15+] Jeon Jungkook and Kim Seokjin Hanya penggalan kisah singkat tentang kakak beradik, Kim Seokjin dan Kim Jungkook yang terpisah bertahun-tahun. S...
140K 11.6K 33
"hyung bagaimana cara mengendalikannya?" "tolong aku hyung!" "Jangan tinggalkan aku, ku mohon" "TIDAK" Akademi magic sebuah sekolah ditengah huta...
WAS Av Jei

Fanfiction

189K 21.2K 33
[JINKOOK BROTHERSHIP] Seokjin itu sumber kehidupan Jungkook. Jadi kalau dipaksa hidup tanpa Seokjin, mana bisa tetap hidup tanpa sumber kehidupan. Ta...
45.4K 3.1K 23
BOBOIBOY MOVIE 2 & BOBOIBOY GALAXY SORI × READER