(Terimakasih banyak bestie kesayangan ku)
🌺🌺🌺
"Lo? Lo tau dari mana?"tanya Sheyla takut-takut dan mundur ketika Shenina semakin mendekat dengan senyumnya yang sinis
Shenina tidak menjawab, sebenarnya hal itu sudah di ceritakan oleh Chelsea dan Edelia tentang Sheyla yang di dapat dari Farah dan Lisa pantas saja kedua anak itu membully Sheyla karena memang Sheyla yang cari masalah dan berpura-pura polos
Shenina menarik kerah baju Sheyla sambil menatapnya dengan tajam."kalau kamu punya masalah sama saya jangan bawa-bawa orang"
"Tunggu deh! Gue gak punya masalah sama lo tapi sama Bella"
Shenina mengangguk seperti mengerti."sama Bella atau sama kalungnya Bella?"
Sheyla menjadi gelagapan mendengar pertanyaan Shenina."Ya sama Bella lah!"
Dengan tatapan mengejek Shenina mendekatkan wajahnya di telinga Sheyla."gue tau sebenarnya lu adik kelas yang buat novel gue hancurkan?"kali ini Shenina yakin seratus persen bahwa Sheyla ini adalah orang di dunia aslinya, karena dirinya tiba-tiba bisa ngomong dengan apa kehendaknya
Sheyla terdiam dan menatap ke arah lain."what? Lo gila ya?"
Shenina kini menjauh dan menarik rambut Sheyla di belakang."kali ini Lo bebas! Kalau besoknya Lo berulah, jangankan kaki tangan lo, mulut Lo gue gunting. Lo jangan lupa gue Shenina Amelia gak pernah main-main soal omongan"
Bunyi lah mobil polisi membuat semuanya bubar dan berlari tak tentu arah, barulah Violet, Kevin, dan Adnan masuk untuk membantu membukakan tali yang terikat di tangan mereka
Nersha dan Jack datang berdampingan." Beberapa orangnya sudah kami amankan Nona, dan sudah kami serahkan ke polisi"
Shenina mengangguk mengerti, dan pergi ke kamar kosong yang sedang Adnan paksa untuk terbuka. Namun sudah dulu Jack dobrak membuat pintu ruang itu menjadi rusak hingga terlihat lah Bella sedang tertidur di kursi dengan mulutnya yang di bekap lakban hitam
"Bell! Bangun bell"ujar Adnan khawatir
Libra pun datang dengan buru-buru ia menggendong Bella menuju rumah sakit dan diikuti oleh yang lainnya."Jack suruh saja ajudan yang lain tetap di rumah biar aku sama Nersha saja"setelah berucap itu Jack dan yang lainnya pergi dengan mobil polisi
Regan sedikit terkejut ketika melihat semua anggota Azka berada di depan."makasih Azka"ucap Shenina
"My pleasure"ujarnya tersenyum ke arah Shenina membuat Regan berdehem barulah Azka sadar ia harus segera pergi dari pada kena hantaman dari Regan
Regan menggandeng Shenina."Sekarang Regan kamu duduk dulu"perintah Shenina tanpa bertanya pun Regan sudah mengikuti perintah Shenina itu
"Angkat baju kamu"
Regan sedikit kaget."Shen?"apa perempuan bunganya itu masih berpikir tentang roti sobek tadi
"woi jangan buat semena-mena disini"oceh Adnan yang hendak naik di jok motornya dan tidak sengaja mendengar percakapan Shenina dan Regan
"Aku tau perut kamu kena tendang terus menerus, boleh aku lihat?"
Regan tanpa menjawab mengangkat bajunya, terlihat perut sixpack itu merah dan kebiruan."ayok kamu naik mobil sebelum Libra dan Bella pergi"ajak Shenina
"Aku gak papa Shen"
"Regan tolong jangan buat aku khawatir"
"Okey"
Shenina mengantarkan Regan ke mobil yang di mana sudah ada Libra dan Bella yang di baringkan di belakang."biar aku aja yang bawa"kali ini Shenina harus mengambil ahli kemudi
"Ah Nersha, nyusul aja dari belakang sama teman saya"ujar Shenina dan Nersha pun mengangguk mengerti lalu pergi menaiki motor Libra tadi
Shenina mulai menancapkan gas mobil milik Regan itu dengan kecepatan rata-rata, dan sesekali bertanya apakah Regan baik-baik saja lalu bagaimana dengan Bella dan apa Libra kakinya baik-baik saja
Sekiranya sepuluh menit, mereka sudah sampai di depan rumah sakit. Buru-buru Adnan dan Kevin bantu memapah Bella untuk masuk ke dalam rumah sakit
Shenina menggenggam tangan Regan seraya membantunya agar berjalan membuat Regan tersenyum."aku masih bisa jalan Shenina"
"Kamu gak mau di gandeng ya?"
"Mau"
Shenina tersenyum dengan mudahnya Regan mengiyakan apa yang ia bilang, sementara Violet sibuk memperhatikan kaki Libra mantan pacarnya eh ups sobat pacarnya deh
"Kamu gak papa kan?"tanya Violet namun tidak menatap Libra
"Untungnya Vi"ujar Libra lalu berjalan duluan, takut kalau Kevin salah paham dan membuat persahabatan mereka merenggang seperti kemarin-kemarinnya dan jujur saja Libra menyesal dengan semua itu
🌺🌺🌺
Ruang inap Bella dan Maya alias Maminya Bella masih menatap putrinya itu dengan tatapan kosong, sampai-sampai Maya hampir saja salah paham kepada Shenina kalau bukan Regan yang menjelaskan semuanya
"Makasih dan maaf tapi saya masih jengkel dengan sikap kamu waktu di kantor polisi"ujar Maya san Shenina cukup tersenyum simpul
"Tidak apa Tante, aku juga masih kesal dengan wajah Tante"ujar Shenina sambil tersenyum lebar namun seperti terpaksa
Kini di ruang inap tersisa Maya, Shenina, Violet, dan Bella yang masih terbaring. Sedangkan keempat cowok itu sedang membeli makanan, sepertinya sekarang dunia yang berputar di mana cowoknya yang sibuk mencari makanan sedangkan ceweknya hanya santai santai
"Mami"suara Bella yang pelan itu membuat Ketiganya langsung menghampiri ranjang Bella
"Iya anak Mami, kenapa sayang? Kamu gak papa"tanya Maya penuh kekhawatiran yang membuat Violet merasa Iri karena Bella bisa mendapatkan perlakuan dari seorang ibu
Bella menggeleng terlihat wajahnya yang masih pucat."Shenina? Violet? Maafin gue ya gue tahu permintaan maaf ini susah"ucapnya dengan lemah
Namun Violet udah dulu menggenggam tangan Bella dan tersenyum."it's okey Bell, semua orang pernah ngelakuin hal jahat bahkan gak hanya kamu tapi aku juga terkadang, yang gak wajar itu kalau seorang manusia yang gak pernah ngelakuin kesalahan walaupun sedikit ataupun secuil mungkin"ucapan Violet membuat Bella tersenyum
Namun beda halnya dengan Shenina, dia masih berpikir kenapa Bella yang sudah benci dengan dirinya dan Violet bahkan mendarah daging tiba-tiba saja menjadi tobat seperti ini
"Maaf buat kamu gak nyaman bell, tapi sikap kamu yang tiba-tiba kayak gini bikin curiga"
"Shen!"tegur Violet
Bella tersenyum."I know Shenina, bahkan kalau gue di posisi Lo sekarang ya pasti akan berpikir negatif juga"
"Tapi mau Lo percaya atau tidak gue baik gini bukan karena gue emang tobat sih, tapi gue ngerasa bersalah saja ngebuat Libra, Regan, Kevin, dan Adnan jadi terpecah bela cuma karena gue. Dan saat gue menjauh mereka berempat jadi dekat sedia kala karena gue bahagia kalau keempat sahabat gue bahagia"ucapnya tersenyum
"Karena gue masih enek lihat Lo Shenina dan Lo juga Vio! Tapi bagaimana kalau kita mulai pertemanan?walau gue enek lihat muka Lo berdua?"tawaran Bella membuat Shenina dan Violet kaget
Enek tapi ngajak berteman? Bukannya akan semakin enek?
"Mih ada hal penting yang mau aku bicarakan sama dua Curut nyebelin ini"ujar Bella membuat Maya sang Maminya pun keluar dari ruangan itu
Sementara Shenina tidak tinggal diam di Katai Curut nyebelin."heh anda niat ngajak berteman atau ngajak gelud?"
"Gue cuma menyampaikan hal yang ada di lubuk hati gue"ujarnya terkekeh
Sialan! Untung saja Bella sedang terbaring lemah tak berdaya coba saja kalau sehat walfiat sudah kena tonjokan yang ada
"Lo berdua lihat kan kalung ini?"
Shenina dan Violet pun mengangguk."kalung ini yang buat gue di kejar mati-matian sama adik kelas itu, ya gue gak tau kenapa dan apa penyebabnya dia jadi gila kayak gitu, tapi waktu dia mau ngelepasin kalung ini, ada listrik katanya. Itu anak ogeb atau dongo? Kalau ada listrik otomatis leher gue kesetrum lah"jelasnya
"Bell kalung ini gak di isi kan?"tanya Shenina membuat Violet menyikut lengan Shenina, bukannya dia di suruh berjaga-jaga dengan Bella?
Bella tersentak kaget dan kemudian tersenyum tipis."kalung ini pemberian dari Libra sebelum gue kecelakaan"
"Terus terus?"kali ini Shenina kepo setengah mati
"Kecelakaan mobil yang ngebuat gue koma, sebelum itu gue dengan Tante gue dan ya gue gak tahu apa yang dia taruh di dalam berlian kalung ini sampai-sampai badan gue jadi berat dan tidak berenergi"
"lanjut!"
Bella terdiam dan menatap Shenina."kenapa Lo jadi kepo gitu?kayak adik kelas gila itu"
"Bell kita kepo lah kok bisa kamu koma gitu dan apa coba yang Tante kamu taruh sampai-sampai badan kamu berat gitu"ujar Violet agar Bella tidak menatap curiga
Bella mengangguk."apa jangan-jangan tentang sihir lagi?"pertanyaan Shenina itu membuat Bella menatap Shenina serius
"Wait! Maaf banget tapi maaf sekali lagi, gue bertemu dengan Tante gue dengan tujuan ngebuat lo mati Shen, karena gue benci lihat lo tersenyum bahagia sejak SD, dan semua teman malah datang ke lo bukan ke gue itu buat gue iri sama lo, di tambah lagi saat gue bangun dari koma lo malah jadi pacar teman gue. Dan jujur gue benci itu karena gue takut orang-orang yang dekat sama gue malah lari ke lo semua dan akhirnya gue akan sendiri"
Mendengar penjelasan Bella, Shenina menghela nafasnya."tujuan buat aku mati kan bell? Tapi selamat tujuan mu untuk Shenina mati sudah terpenuhi"
Mata Bella melotot."maksud Lo?"
Detik kemudian Bella melemah."jangan bilang rencana Tante gue gagal yang ngebuat gue ikut kecelakaan dan sebagai gantinya jiwa lo dan Shenina asli ketukar gitu?"ujarnya tidak percaya
Shenina mengangguk."memangnya tidak apa-apa Shen kalau Bella tahu?"tanya Violet
"Permainan among us nya sudah selesai Vi! Cuma satu penjahat dan itu Sheyla, dia dari dimensiku"
"Kamu kok bisa tahu Sheyla dari dimensi tempat mu tinggal?"
"Tentu saja, lupa kalau Seren dari dimensi ku datang dan tiba-tiba saja Aku bisa menyesuaikan sifat asliku, dan yang ngebuat aku yakin seratus persen adalah saat Sheyla mengikuti kita ke kantor polisi, lalu Intel papaku juga bilang bahwa keterangan keluarga Sheyla disini tidak jelas alias tidak di temukan"
"Jadi selama ini kalau kita berpergian kemana-mana ada saja di awasi? Tak lain ya Intel Papa mu Shen"tanya Violet dan Shenina mengangguk
Violet terkaget begitupun dengan Bella."kenapa dari awal lo gak kasih tau Shen! Gue juga mau terbebas dari kalung kutukan ini"
"Gimana mau ngomong, mata mu natap kita aja udah kentara gak Sudi buat natap"ujar Violet membuat Bella tersedak air liurnya sendiri karena apa yang di ucapkan Violet itu ada betulnya
"Plot twist yang tidak terduga, malah aku ngejauh dari kamu Bell karena takut kamu penjahat aslinya dengan Tante mu. Tapi bukan berarti aku bisa percaya sepenuhnya sama kamu"
"Gue gak maksa lo buat percaya sama gue"
Shenina tersenyum mendengarnya."tahu kan Vidio yang Angel dapat itu dari Sheyla, aku gak tau kenapa Sheyla tahu kita semua akan bertemu di situ, aku sempat kaget kenapa aku bisa berkata kasar tapi emang itu karakterku di dimensiku namun beda halnya disini, Shenina disini sangat bersih"
"Gue tahu itu sangat sulit, tapi di mana Shenina yang asli itu?"
Shenina menunjuk bagian hatinya."Shenina ada di sini, terkurung di ruangan yang sepi"
"Sepertinya kalung ini sebagai kunci buat Lo balik ke tempat semula"ujar Bella
"Tapi maaf banget Serena sepupu Shenina dari dimensi lain bilang, kalung Bella dan entah apa milik Tante mu Bell yang harus di bakar. Dan semuanya akan kembali ke semula tetapi masalahnya Shenina asli sudah melakukan pernjanjian dengan roh hitam yang membuat saat semuanya sudah kembali dia cuma bertahan hidup beberapa hari saja"jelas Violet membuat Bella terkaget
"Gue tahu apa milik Tante gue yang harus di bakar, cincinnya!"ujar Bella yakin
Shenina dan Violet terdiam dan saling memandang."kalau seperti itu langkah selanjutnya adalah ke wilayah Utara, benar begitu?"tanya Shenina dan di jawab anggukan kecil oleh Bella
"Wilayah Utara? Ngapain? Daerah rawan disitu kalau mau camping mending di daerah sini saja"ucapan Adnan yang barusan saja masuk membuat ketiga perempuan itu terkaget
Shenina dan Violet sedikit menjauh dari Bella karena tatapan mencurigakan dari Regan dan ketiga cowok itu."kata Tante Maya kalian bertiga sedang berbicara enam mata?gak ngajak gak seru"celetuk Adnan lagi
"Lo mau gue ajak marah-marahin dua curut ini?"perkataan Bella membuat Shenina dan Violet terkejut namun detik berikutnya keduanya paham, bahwa yang hanya tahu tentang ini ialah mereka bertiga
Libra sedikit mendekat ke arah ranjang Bella dan mengelus rambut Bella dengan lembut."kamu gak boleh seperti itu, kalau mereka berdua gak datang ke kita-kita mungkin sekarang kamu gak di temuin"nasehat Libra itulah alasan Bella untuk tobatnya lebih kuat
"Udah gak papa lib! Nenek lampirkan suka sensi"ujar Shenina membuat Violet sedikit tertawa
"Tuh kan dia ngeselin!"rengek Bella yang sudah seperti anak-anak
Adnan bertepuk tangan."jadi gini kelakuan kalian di depan gue? Triple date dan ngebiarin gue sendirian!"
"Lagian gue udah putus juga sama Libra! Sana deh jauh-jauh kan lo gak suka sama gue"usir Bella membuat Libra semakin tanda tanya
"Alah sok sok an banget suruh ngejauh! Itu dalam kamus cewe artinya kita minta ngedeketin!"ujar Adnan yang sedari tadi tidak berhenti untuk berbicara
Violet menggelengkan kepalanya sudah jengah dengan mulut Adnan yang seperti tong kosong nyaring bunyinya."nan? Kamu belum pernah di dorong dari atas jembatan? Banyak omong deh!"
"Astaga lu Vi tega sama gue? Selama ini lu nganggap hubungan kita apa?"tanya Adnan drastis dan seperti sedang tersakiti
Kevin menoyor pipi Adnan."banyak bacot ya elu! Gue sembelih lama lama lu nan"
"Ni dua pasangan mulut cabe ya! Heran gue"oceh Adnan dan memilih pergi ke sofa untuk makan dari pada dia kena mental terus menerus
Bella melirik ke arah Kevin, Ide bagus yaitu mengerjai Violet."Vin lu pacaran sama Violet? Jadi sekarang lu lebih milih cewek kayak dia dari pada gue?"terlihat saja Violet melotot ke arahnya
"Kamu kok ngomong gitu?nanti malah mereka yang berantem"ujar Libra lembut, ganggu saja!
Bella memutar bola matanya."kamu mau mereka yang berantem atau kita yang berantem?"tanyanya membuat Libra tidak menjawab
"Gue bukan Libra Bell! Sahabat sama cewe gak papa tapi tahu batas dan ngehargain aja cewek yang berstatus pacar sendiri"ujar Kevin membuat Violet tersenyum dan memberikan jempol
Shenina melihat ke luar jendela, cuaca hari ini mendung dengan sedikit gerimis. Bolehkah Shenina jujur bahwa dia berat meninggalkan dimensi ini? bolehkah Shenina jujur juga bahwa perasaannya kepada Regan tulus tanpa campur tangan Shenina yang asli. Lalu bagaimana dengan dirinya ketika sudah kembali ke dunia semula, bahkan orang tua Shenina yang asli bagaimana kalau dia tahu bahwa putri tunggal kesayangannya umurnya tidak jauh lagi bahkan bagaimana dengan Violet yang bisa hidup di bawah tekanan karena Ayahnya koruptor?
Pilihan cuma dua, yaitu Shenina balik ke dimensi asli atau menetap selamanya di dunia novel ini. Sangat egois terdengar tetapi dirinya belum siap untuk meninggalkan semuanya yang ada di sini
🌺🌺🌺
(Plin-plan amat Shen!)
.
.
@syifazhrsy
.
.
INI AKU UP YA SISTAHKU
MANA NIH YANG KATANYA DI GANTUNGIN 😭😭😭😭
WOI SAYA TBL TBL
JUJUR YA ADA BEBERAPA PART YANG BUAT AKU KEK GAK BISA HALU DAN BERIMAJINASI
SOALNYE BIASA SATU HARI TUH 3 PART AK TULIS MANA 2000 LEBIH KATA
TERUS KAYAK G BISA NGEHALU ATAU IMAJINASI
SAMPE KEK HERAN
KOK BISA!
KAN SEBELUM TIDUR PASTI HALU DULU, KMREN² KAGAK 😭😭😭
TAPI ALHAMDULILLAH AKHIRNYA KEHALUAN KU DAPAT KEMBALI LAGI
SEKIAN BEBEP....