Broken Rope

By iyanggrni

1K 717 1.2K

Aku Chelsea, usiaku menginjak 17 tahun, seumur hidup ulang tahunku tidak pernah dirayakan apalagi merayakan d... More

Part 1
Part 2
Part 4

Part 3

212 146 309
By iyanggrni

Suatu ketika Chelsea dan Cindy berjalan menuju perpustakaan dimana mereka lebih nyaman baca buku disana karena adem, nyaman, tentram dan menenangkan hati dan pikiran.

“Permisi Bu?” aku menundukkan kepala dan menatap senyum Bu Mira penjaga perpus.

“Eh nak Chelsea dan nak Cindy. Mau baca buku ya?” tanya bu penjaga perpus.

“Hehe iya nih Bu?”

“Rajin banget nak Chelsea??” puji Bu Mira.

“Hobinya itu baca buku ibu,” ledek Cindy.

“Bagus-bagus semoga nak Cindy juga ketularan ya” jawabnya sembari tersenyum.

“Emangnya ular haha...” Sembari ketawa kecil.

“Eh maaf Bu, teman saya suka bercanda orangnya??” sembari mengedipkan matanya ke arah Cindy.

“Iya gapapa nak ibu paham hehe, ibu juga suka bercanda kok??” sembari ketawa kecil.

“Eh nak Cindy kemana aja nih, baru keliatan? Ibu liat nak Chelsea sering sendiri ke perpustakaan dan baca buku juga sendiri tanpa nak Cindy,” tanya Bu Mira.

“Aku izin keluar negeri bu, nemuin sodara disana hehe... " Jawabnya.

“Ouh pantesan,”

“Kalau begitu kami berdua mau baca buku dulu ya bu.” Kata Chelsea.

“Oiya silahkan.”

                                      ❃❃❃

Suasana kelas yang agak kurang menenangkan, ketika diam di dalam kelas serasa ada yang kurang. Viktor nampaknya baru ingat sesuatu, ia ingin bertemu lagi dengan gadis yang belum ia tau namanya, sehingga ia ingin pergi ke perpustakaan.

“Vin gue mau ke perpustakaan dulu ya?” ujar Viktor.

“Gue ikut ya?” sahut Gavin.

“Gak usah? lagian gue cuman sebentar kok, mau pinjam buku biologi?”

“Ooo... Oke” jawab Gavin singkat.

Viktor pun langsung bergegas keluar menuju perpustakaan.

Setelah dia sampe seperti biasa dia membuka sepatunya. Dia pun langsung masuk dan mencari buku biologi. Dia tidak sengaja melihat gadis itu Chelsea yang sedang membaca buku sendirian. Viktor pun langsung menghampiri Chelsea.

“Kebetulan nih,” gumam dalam hati Viktor.

“Hai?” sapa Viktor.

Chelsea hanya terdiam dan melihat kearah pria itu.

“Kamu kesini sendirian ya?” tanya Viktor.

“Enggak sendirian kok, aku kesini sama teman aku,” jawabnya.

“Oouh aku boleh gabung duduk disini gak?” sahut Viktor malu-malu.

“Oiya boleh?”

Viktor pun duduk di kursi sehingga saling berhadapan, tetapi menjaga jarak satu sama lain karena bukan mahromnya. Kita berdua saling menunduk satu sama lain.

“Oiya kenalin namaku Viktor, kalau kamu?” ucap Viktor, melihat sedikit ke arah Chelsea dan kami menatap bersama.

“Aku Chelsea” jawabku.

“Oiya, kamu lagi baca buku yang kemarin ya?” tanya Viktor.

“Iya emangnya kenapa??”

“Enggak hehe...” Tersenyum kecil.

“Ehhhemm,” tiba-tiba suara terdengar menuju arah kursi dekat Chelsea.

“Kalian berdua pacaran nieeee??” kata Cindy sembari melihat ke arah kita berdua wajah Cindy sembari senyum-senyum.

“Hah astaghfirullah enggak!! kita gak ada hubungan apa-apa kok!” sahut Chelsea dengan muka agak jutek.

“Enggak, aku cuman nanya doang sama ngobrol sebentar?” jawab Viktor dengan wajah tegas.

“Iya kan Chelsea?” sambungnya.

“Iya” jawabnya singkat.

“Acieee panik... Aku bercanda kok, aku percaya sama temanku, dia gak mungkin berbohong sama temannya sendiri, Lagian kan kita temenan udah lama.” sambil duduk dan melihat kearah Chelsea.

“Kamu siapanya Chelsea siih?” tanya Cindy penasaran.

“Aku bukan siapa-siapanya, kita juga baru kenalan,” jawab Viktor dengan penuh keseriusan.

“Adeuhhh, aku dong kenalin Cindy temennya Chelsea, kamu siapa?”

“Aku Viktor” jawabnya singkat, sambil berdiri dari tempat duduk.

“Oiya aku kembali ke kelas dulu ya?” ucap Viktor.

“Emangnya udah selesai baca bukunya?” tanya Cindy.

“Aku kesini cuman pinjam buku biologi doang,” jawab Viktor.

“Ohh...”

“Aku duluan dulu ya Chelsea?” sambil tersenyum kecil.

“Iya.” Chelsea pun tersenyum juga.

“Ehh masa ke aku enggak?” dengan wajah iri Cindy.

“Eh iya Chelsea dan juga Cindy duluan ya? Assalamu'alaikum.” sambil mengatupkan tangannya memberi salam tapi tidak berjabat tangan karena bukan mahromnya, salam dengan cara islam.

“Wa'alaikumussalam.” Kami menjawab secara bersamaan.

                                     ❃❃❃

Viktor pun langsung keluar perpustakaan dan iya berjalan menuju lift. Dia malah senyum-senyum merasa senang setelah menemui gadis yang bernama Chelsea itu sekarang ia sudah tau namanya.

Setelah sampai dikelas Viktor berjalan menuju tempat duduknya, setelah itu langsung dia duduk tanpa kata-kata padahal ada temannya Gavin disebelahnya ia malah menghiraukannya, pada saat pulang dari perpustakaan sampai perjalanan menuju kelas Viktor melamun dan senyum-senyum sendiri.

“Vik... Vik... Viktor woy, ini anak kenapa sii tiba-tiba ngelamun gini setelah pulang dari perpustakaan?” Gavin pun merasa aneh, setelah tangannya dilambaikan-lambai dekat wajah Viktor malah dia masih tetap melamun.

“Ini anak kesambet kali ya? gue coba siram aja kali ya? tapi kalau gue siram nanti basah kuyup, tapi kalau gue pukul nanti dia marah lagi sama gue? terus harus diapain ya??” Gavin pun mulai bingung dan tak tau harus berbuat apa supaya Viktor tersadar dari lamunannya.

Gavin memikirkan ide, apa yang harus dilakukannya. Tiba-tiba...

Kringgg... Kringgg... Kringgg.

Bel berbunyi menunjukkan waktu masuk.

“Aduh Viktor, gimana ini udah masuk bentar lagi juga Pak Rudi masuk kelas?” Gavin pun mulai bingung.

“Hallo anak-anak?? tugas yang Bapak berikan kemaren silahkan dikumpulkan?” ucap Pak Rudi.

“Baik Pak,” jawab kami semua serentak.

“Viktor silahkan kumpulkan buku tugas teman-teman kamu dimeja Bapak?” suruh Pak Rudi kepada Viktor.

Tapi Viktor gak membalas perkataan Pak Rudi karena ia masih tetap belum sadar dari lamunannya.

“Viktor kamu denger gak? apa yang Bapak bicarakan barusan!!” bentak Pak Rudi.

“Gavin temen kamu kenapa!” tanya Pak Rudi.

“Gak tau Pak, tadi sejak dari perpustakaan dia malah melamun gak jelas? Udah dipanggil-panggil untuk bisa menyadarkan Viktor dari lamunannya tapi tetep aja gitu??” jawab Gavin.

“Kayaknya harus sama Bapak deh??” sambungnya.

Pak Rudi pun mulai mendekati Viktor. Mulutnya pun langsung mendekati telinga Viktor.

Dan tiba-tiba...

“VIKTOR” dia pun berteriak keras di depan telinga Viktor sehingga Murid dikelasnya itu melihat ke arah Pak Rudi dan Viktor.

Viktor pun tersadar dan kaget dan dia menutup telinganya karena merasa sakit, dia pun melihat ke arah Pak Rudi yang sedang marah, dan teman-teman dikelasnya menoleh kepadanya dan pada bisik-bisikin dia dan juga ada yang tertawa kecil.

“Eh Bapak?” angkat bicara Viktor dengan menunduk dan merasa takut dan malu.

“Kamu ini ngelamunin apa hah! aneh banget kamu!!” bentak Pak Rudi.

“Maaf Pak maaf,” Viktor pun memohon maaf dengan wajah pengen dikasihani.

“Oke, kali ini Bapak maafin kamu? kalau kamu ngulangin kejadian ini lagi dipelajaran Bapak, Bapak gak segan-segan akan menghukum kamu!” menjawab dengan nada tinggi.

“Iya Pak, saya janji saya gak bakal ngulangin ini lagi,” katanya dengan penuh keyakinan.

“Oke, sekarang tolong kamu kumpulin semua tugas teman-teman kamu dan kumpulkan dimeja Bapak?”

“Baik Pak?”

Viktor pun langsung mengambil buku teman kelasnya satu per satu dan mengumpulkannya ke meja Pak Rudi.

Viktor pun langsung kembali ke tempat duduk dan ia pun langsung berbisik kepada temannya Gavin.

“Vin, kenapa lo gak ngasih tau sih kalau ada Pak Rudi!” dengan wajah jutek.

“Gimana gue ngasih taunya dari tadi gue nyadarin elo, malah gak sadar-sadar!! ngelamunin apa sih lo? penasaran gua!” sahutnya.

Viktor pun langsung terdiam.

                                     ❃❃❃

Setelah usai jam pelajaran saatnya semua murid bergegas pulang. Viktor dan Gavin pun langsung membereskan buku pelajarannya dan memasukkannya ke dalam tas. Mereka pun langsung berjalan keluar kelas.

“Vik, lo belum jawab pertanyaan gue tadi dikelas?” sambil menatap ke arah Viktor.

“Yang mana?” tanya Viktor.

“Yang lo ngelamun itu!”

“Ooh,” jawabnya singkat.

“Kok OH sih, apa jawabannya! masa lo gak mau ngasih tau sama temennya sendiri, dah lama loh kita temenan?” sembari memperlihatkan wajah kesal.

“KEPO.” Jawabnya singkat, sambil berlari dan meninggalkan Gavin.

“Eh malah lari tu anak? eh Viktor tunggu!!”

Gavin pun berlari dan menyusul Viktor.

Continue Reading

You'll Also Like

891K 66.4K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
2M 328K 66
Angel's Secret S2⚠️ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- •BACK TO GAME•...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...