Perfect couple

By flxciii99

2.8K 172 4

Bayangin kalo dalam suatu hubungan yang satu hobi ngilang, yang satu hobi ngomel, ceramah segala macem? Seru... More

1. Past
2. Club
3. Problem
4. Terlanjur cinta
5. Lonte Berulah
Cast¹
Cast²
6. I Miss You Really Bad
7. Berulah lagi
8. The problem
9. Kecewa
10.The guardian Angel
11. Terasa nyata
12. friend childhood
13. Misi Aluna
15. Gelud?!
16. Spill
17. Zefran diculik?!
18. Friend childhood again(?)
19. Taruhan [1]
20. Taruhan [2]
21. Cheating?
22. Be Happy
23. Mad or Sad?
24. Got You!
25. Your Ex

14. Gelud Sini Om

55 5 0
By flxciii99

⚠️⚠️ PERHATIAN-! ADA ADEGAN 18+ BOCIL BISA SKIP⚠️⚠️

HAPPY READING 💀💘

Vaden mencari pedagang kaki lima sendirian, tanpa Carina karena seketika tubuh gadis itu panas, mungkin efek ia bermain hujan tadi sehabis kedatangan Aluna.

Laki-laki itu berdecak dan menemukan penjual bubur dan bakso, ia memesan dan tanpa sengaja matanya tertuju pada bocah laki-laki yang sedang menangis ditengah jalan dengan memegang lollipop ditangannya. Vaden segera berlari dan membawa bocah itu ke pinggir jalan berkacak pinggang dan menatap kearah bocah iu

"Heh bocil, masih kecil udah nyari mati" bocah yang berumur 3 tahun itupun langsung menangis dengan keras, orang-orang disana langsung tertuju pada Vaden.

'shit, orang tuanya mana sih?!'

"Ok-ok, tenang, sekarang mana orang tua kamu?" Dengan polosnya bocah itu menginjak-injak tanah, yang langsung membuat Vaden menyesal.

"Athu thabur om dali panti, kakak panti na jaat sih"

"Am om am om, masih muda gue"

"Apacih nih om jeyek?! Gelud cini om!"

"Bocah prik" Vaden meninggalkan bocah itu tapi ucapan bocah itu membuat Vaden membelalak dan menggendong bocah itu.

"Kak, athu dibuang papi athu kak" ucapan itulah yang membuat Vaden terkejut.

Sesampainya dirumah, Carina yang sedari tadi sedang rebahan dan mencari posisi yang menurutnya nyaman pun akhirnya memilih tidur telungkup karna tak kunjung nyaman dengan posisinya.

"Sayang, makan dulu sini"

"Mami"

"Heh, emang lo anak gue?"

"Athu anak pungut yya?"

"Iye"

"Huwaaaa mami"

Carina pun mengubah posisinya menjadi duduk dan melihat bocah itu menangis didekat selimutnya.

"Mas ihhh, jangan kasar gitu, kasian. Sini baby" Carina memangku anak itu dan menyandarkan kepalanya pada dadanya, menghapus air matanya juga.

"Iya maaf, masa dia teriak dijalanan tadi, aku malu deh, untung dia lucu"

"Orang tuanya gak nyariin emang?"

"Dia tadi aku tanyain gitu terus dia malah loncat-loncat, ya aku ngeh dong"

"Emang kenapa sama tanahnya mas?"

"Astaga, orang tuanya udah meninggal sayang"

"Eh, terus ini?"

"Dia gak mau balik lagi ke panti, dia takut sama salah satu kakak pantinya disana"

Carina menatap bocah itu yang sesenggukan dengan memainkan kancing pada baju piyama Carina.

"Baby udah mam?"

"Beyum, athu udah nda mam 2 minggu, cuma di kacih ail putih cama kakak panti na"

"Astaga, ayo mam dulu sini" Vaden menggendong bocah itu karna takut jika bocah itu tertular Carina. Vaden memotong kecil-kecil bakso yang ia beli dan menyuapi anak itu.

"Nama kamu siapa?"

"Athu? Kata na ibu di panti athu nda punya nama"

"Lah, pantesan aku panggil dia 'bocil' gak marah"

"Mami mau kacih athu nama nda?"

"Iya mau, Zefrano Azka Carlion Alexander, gimana?"

"Maacih mami"

"Kamu udah makan?" Vaden menggeleng dan memilih memberikan bubur itu kepada Carina.

"Bakso itu punya aku sebenarnya, tapi dimakan dia yaudah lah"

"Eh iya, dia mandiin dulu gih, terus kayaknya aku masih nyimpen baju bayi buat..."

"Ssstt, dah diem, makan gih, aku ambil bajunya dulu terus nanti aku suruh Pak Tomo buat beliin perlengkapan lainnya" Vaden mengacak rambut Carina dan mencium pipinya.

"Zefran udah selesai mam?"

"Udah papi"

"Sini mangkoknya, sekarang ayo mandi"

"Aaaaa, nda mauu, mami nda mau mandi"

"Mandi dulu, nanti siang beli mainan, mau nda?"

"Mau mami"

"Yaudah gih mandi dulu ya sayang"

Vaden menggendong Zefran menuju lantai dasar mengambil baju-baju bayi yang dicuci seminggu sekali, mengambil bedak bayi, minyak telon, dan beberapa peralatan bayi lainnya.

"Bi, ini tolong mandiin pake air hangat ya bi"

"Oh, iya Den" (bukan Raden ya! Vaden)

"Zefran mandi dulu abis itu kalo udah, nanti siang kita beli mainan"

"Othey papi"

Vaden menuju kamar melihat Carina yang tengah makan bubur, Vaden berlari pelan dan menarik tengkuk Carina, mencium bibir gadis itu dan mengambil bubur dari mulutnya.

"MAS IHHH, JOROK! JANGAN GITU MAS"

"Biarin ih, suka-suka aku"

"Yaudah ish aku ngambek"

"Jangan dong, mam sini aku suapin"

"Mas, aku takut kalo Zefran masih harus bergantung sama asi"

"Jangan dong by, punya aku itu"

"Iya tapi kan aku takut mas"

"Beliin dot"

"Percuma dibeliin dot tapi dianya masih mau minum asi, sama aja boong kan?"

"Iya sih, besok ada prom, mau ajak Zefran ke prom night?"

"Boleh kalau Zefran mau"

Tok... Tok... Tok...

Pintu terbuka dan nampak Zefran sudah selesai mandi.

"Mami..."

"Mami mulu yang dipanggil, yang bawa pulang papi padahal" Carina tersenyum mendengar celotehan Vaden.

"Nda mau ah, papi jeyek

🌸Lapak cecan menggibah🌸

Rena: lemes pren ayang gue ilang

Syifa: hilih, baru gak ada ayang udah lemes

Vaden girlfriend: p, kiw, ayang gue bawa pulang sesuatu brok

Rena: apatuh weh?

Vaden girlfriend: nih liat

Aw💀💗

Friska: gila, gemoy banget anjwing

Vaden girlfriend: awww, jelas dong

Syifa: colong gas?

Rena: gas

Syifa: gas

Vaden girlfriend: TIDAKKKKKKK

Carina mematikan ponselnya dan melihat Vaden dengan anaknya(?), Dua laki-laki itu asik sendiri.

"Baby ayo tidur yuk"

"Mau susu mami"

"Iya, papi buatin ya?"

"Iya"

Zefran duduk di kasur dengan tenang dan bermain robot diatas kasur itu, sesekali ia menjadikan boneka kelinci merah muda itu menjadi raksasa yang lemah.

"Baby minun susu dulu ayo" Zefran bangkit dan mengangkat tangannya minta digendong.

"Papi gendong Zeflan sampe bobo" Vaden hanya mengangguk dan membetulkan posisi agar Zefran nyaman.

Vaden sengaja berdiri didekat kasur jaga-jaga jika Zefran tertidur pulas dan botol susu itu jatuh, setidaknya tak akan membuat bising.

"Zefran udah bobo by?"

"Udah mas, sini taruh sini aja" Carina mengambil kasur kecil bergambar karakter dinosaurus dan meletakkannya didekat kasur Carina.

"Hahhhh, capek by"

"Capek ya?"

"Hu'um, capek banget"

"Peluk sini"

Carina memeluk Vaden dan mengecup bibirnya sekilas.

"By, mau nikah, ayo nikah, pengen punya debay by"

"Mas, sabar ish, kamu mau angkat Zefran jadi anak kamu gak? Aku gak tega buat balikin dia ke panti"

"Gak apa-apa kalo kamu mau dan kamu udah nyaman sama Zefran, tapi kita tetep harus minta persetujuan dari panti Zefran buat angkat dia jadi anak kita"

"Eum... Tapi kalo gak dibolehin?"

"Kita bom pantinya"

"Yeyyy, bener ya?"

"Iya sayang, ayo bobo"

18.40 pm

Suara Zefran yang menangis membuat Carina dan Vaden terbangun, Vaden segera menyalakan lampu dan menggendong anaknya itu.

"Mami..."

"Baby kenapa sayang? Mas buatin susu ya tolong"

"Zeflan tadi liat gelap hiks... Hiks.... Terus Zeflan kila mami cama papi pelgi huwaaaa" Carina memeluk erat tubuh Zefran menutup mulutnya dan menghapus air matanya.

Vaden datang dengan botol susu dan memberikannya kepada Zefran.

"Oh iya, tadi siang lupa beli mainan, gimana kalo habis ini beli mainan?" Zefran masih fokus pada susunya dan mengangguk.

"Yaudah Zefran abis ini mandi sama mami ya?"

Carina mengambil baju untuknya, Vaden dan Zefran.

Usai minum susu, Zefran langsung meletakkan botolnya pada nakas didekat kasur Carina.

*Mami ayo mandi"

"Heh, siapa suruh kamu mandi sama mami?!" Vaden menggendong Zefran dan memukul pantat bocah itu.

"Papi aaaaa nda mau sama papi"

"Mas jangan gitu ish"

"Iya enggak" Carina langsung memandikan anak angkatnya.

Usai memandikannya Carina langsung menata anaknya itu.

"Zefran sekarang turun main sama temen mami sama temen papi okey?"

"Othey papi"

Zefran segera menuju ke lantai dasar, Carina yang sedang mengikat rambutnya menatap kearah Vaden, pandangan matanya sungguh membuat Carina tak nyaman.

"Apa ngeliatin kayak gitu"

"Mandi bareng by"

"AAAAA MAS...."

Vaden segera mengunci pintu tersebut, ia mengisi bathub, Carina mencuci wajahnya walau dengan hati yang kesal.

"Pake aja bajunya, aku gak mau khilaf ntar"

"Ok" Carina tetap Carina, gadis itu melepaskan seluruh pakaiannya membuat Vaden mengelus dada.

"By, jangan gitu"

"Kamu boleh masa aku enggak boleh? Masa aku mandi pake baju?"

Carina memasuki bathub dan duduk dipangkuan Vaden, gadis itu menatap kearah Vaden, ia seperti menahan sesuatu.

"Mas kenapa?" Bukannya menjawab Vaden malah menciumi leher Carina dan bermain dengan si 'kembar' milik Carina.

"Mas jangan"

"Gitu aja terus"

"Yaudah ish main sendiri aja"

Vaden menahan pinggang Carina membuat Carina tersadar dan segera keluar dari bathub.

"GAK MAU, AAAAA"

30 menit kemudian...

"Akhhh sakithhh ssshhhh"

"Sakit, tahan bentar, sakit sebentar kok"

"Akhhh gak kuat sakithhh ssshhhh"

"Tahan sayang dikit lagi nahhhh"

"Akhhh mas"

"Makanya jangan bandel berdarah kan, sukurin, siapa suruh lari di kamar mandi?"

Flashback on

"GAK MAU AAAAA"

"Heh jangan lari oy, licin by"

Prang

"Mas sakit" Carina terjatuh usai mengenakan bath robe dan tangan gadis itu berdarah.

"Nah kan, pecicilan aja terus, udah ayo mandi dulu nanti mas obatin"

"Iya"

Flashback off

"Mami, papi, ayo beli mainan"

"Iya sayang ayo"

Hai, hai avv
Hayoloh otak kaliam traveling kan?! Iya kan?! Ajhabsjsbs jangan bsstie

Maaf ya telat hehe, but gpp

Ok deh, segini dulu papai
Salam Candy 🍭

Continue Reading

You'll Also Like

Riptide By V

Teen Fiction

317K 8.1K 115
In which Delphi Reynolds, daughter of Ryan Reynolds, decides to start acting again. ACHEIVEMENTS: #2- Walker (1000+ stories) #1- Scobell (53 stories)...
1.5M 63.1K 45
She walks in like the epitome of black girl luxury, but pain follows her. She covers it with bust-down jewelry and white roses. He's quiet, but his...
16.1K 631 35
„You are the reason why I'm here today." _-_-_-_-_ After the truth about the relationship between Max Verstappen and Kelly Piquet came out, his world...
56.8K 1.4K 74
Harry Potter x female reader °。°。°。°。°。°。°。°。°。°。°。°。 Cedric Diggory has a younger sister named Y/n and she's starting her fourth year at Hogwarts. H...