Perfect couple

By flxciii99

2.8K 172 4

Bayangin kalo dalam suatu hubungan yang satu hobi ngilang, yang satu hobi ngomel, ceramah segala macem? Seru... More

1. Past
2. Club
3. Problem
4. Terlanjur cinta
5. Lonte Berulah
Cast¹
Cast²
6. I Miss You Really Bad
7. Berulah lagi
8. The problem
9. Kecewa
10.The guardian Angel
11. Terasa nyata
12. friend childhood
14. Gelud Sini Om
15. Gelud?!
16. Spill
17. Zefran diculik?!
18. Friend childhood again(?)
19. Taruhan [1]
20. Taruhan [2]
21. Cheating?
22. Be Happy
23. Mad or Sad?
24. Got You!
25. Your Ex

13. Misi Aluna

48 5 0
By flxciii99

Aluna berdecak mengingat Vaden menjauhinya kembali, dan menggandeng erat tangan Carina.

"Udah pulang?"

"Lo liat?"

"Inget rumah? Bukannya selama ini kamu ngelonte diluar sana?"

"Cukup ya ma, aku capek mama gak pernah mau ngertiin Aluna, Aluna benci sama mama" gadis itu berlari menuju kamarnya dan menutupnya kasar hingga foto keluarganya yang lengkap dulu pecah.

"Pa, Luna kangen papa, Luna juga kangen sama abang"

Gadis itu menangis dikasur dengan posisi meringkuk, memeluk erat bingkai foto itu hingga ia terlelap.

Carina melepaskan sepatunya dan meletakkan di rak sepatu, ia mengambil sandal dan mencuci kakinya.

"Ahh, enak banget, loh, kok sepi?"

Carina memanggil berkali-kali orang tuanya, memanggil Valentina dan Kevin, itupun tak mendapati jawaban juga.

Vaden meletakkan tas ransel miliknya dan Carina di ruang tamu, ia menatap ke arah segelas air.

"Punya siapa? Gak ada yang punya kan? Gue minum aja" Aluna datang dari halaman belakang memeluk tubuh Vaden.

"Lun, lepas jangan gini"

"Why?" Gadis itu beralih berdiri dihadapan Vaden, mendorong tubuh laki-laki itu hingga menabrak dinding.

"Lepas Lun, gue sama lo cuma temen, gak ada hubungan apapun"

"Setelah ini ada"

"Jangan bego Lun"

"Den, gue cuma-"

"Mas mau mam apa siang ini?" Aluna mencium bibir Vaden membuat Carina yang mencepol rambutnya langsung melempar ikat rambutnya.

"See?"

"Kok lo gitu sih?!" Vaden menaikan suaranya satu oktaf, ia mendorong tubuh Aluna dan berlari menyusul Carina ke kamar.

"Sayang" tak mendapat jawaban, ia melihat Carina memakai lip gloss dan berganti pakaian dengan baju yang sangat amat terbuka membuat Vaden kelabakan.

"Sayang, mau kemana? Ganti bajunya" walau Vaden takut tapi ia tetap bersikap tegas.

"Minggir, bukan urusan lo"

"Ganti, atau gak usah pake baju sekalian"

"Ok" Vaden mengira gadis itu akan berganti pakaian, namun ternyata ia malah melepaskan seluruh pakaiannya.

"VADEN, LO DIMANA?!"

"SHIT!" Suara Lyndi yang diikuti suara Rega membuat mata Vaden melotot, laki-laki itu dengan segera membalut tubuh gadisnya dengan selimut.

"Pake bajunya Carina"

"Enggak" gadis itu berlari menuju pintu namun dengan sigap Vaden menarik tangan gadisnya.

"Kamu nantangin aku?"

"Siapa yang nantangin kamu? Sana sama Alun- hmphh"

Vaden mencium bibir gadis itu bahkan kini Vaden melumatnya.

"Jangan pernah sebut nama itu jika sedang berdua bersama saya"

"Dih, sok formal"

"Bodo amat, cepet pake bajunya"

"Gak mau"

"Ok, kamu yang minta"

"Aaaaaaa, VADEN JANGAN SAKIT!"

Sedangkan di ruang tamu, keenam remaja itu tengah menunggu Vaden hingga Aluna muncul membuat keenam remaja itu langsung duduk secara berdempetan.

"Aaaaaaa, VADEN JANGAN SAKIT!"

"Berulah tuh dua anak"

"Yaudah sih tunggu aja, mana berani si Vaden ngerusak anak orang"

30 menit mereka menunggu akhirnya Vaden turun dengan Carina yang berjalan dibelakangnya sambil sesekali ia menggigit leher Vaden.

"Terus, aku gituin lagi mau?"

"Thamu jeyek"

Paha Carina penuh dengan bercak-bercak merah keunguan.

"Kreasi yang sangat mahal yach bund"

"Aw, apa ini bestie? Aw, cupang bestie aw"

"Bacot, gue mau tidur diem"

Argus menutup matanya dengan tangan namun baru sedetik, Carina menarik tangannya.

"Aduh, yang bener anjir"

"Tidur dikamar om"

"Am om am om, gue gak pernah nikah sama tante lo"

"Nyenyenye, bodo amat, dah sana syuh syuh"

Plak

Satu tamparan diatas paha Carina membuat ia melotot dan menatap sang pelaku yang sedang tersenyum tanpa dosa.

"MAS VADEN!"

"Ganteng"

"Pervert" Carina naik ke pangkuannya dan memeluk Vaden layaknya anak koala kepada sang induk.

Sesekali Carina mencium dan meniup lehernya.

"Diem"

Lyndi yang melihat itu pun menyenggol Rega sambil tertawa.

"NANTI NANGES, AHAHAHA" Vaden ikut tertawa dan memeluk Carina dengan erat.

"Kalian semua jelek, jelek semua"

"Aku juga" Carina mendongak dan mengangguk.

"Anjrit, anak paling tampan seantero sekolah Antariksa jelek katanya"

"Ganteng gini" Aluna yang berada disana seperti makhluk halus, ia sama sekali tak terlihat oleh mereka.

"Mas, mau main ke taman"

"Ngapain? Udah disini aja"

"Aaaaa mau ke taman"

"Yaudah iya, ayo"

"Nda jadi deh, mau mam aja ayo"

Vaden menghembuskan nafasnya lelah.

"Mas thenapa? Capek iyya?"

"Hu'um, capek, capek banget"

Carina mencium pipi Vaden dan turun dari pangkuannya.

"Kok kalian cuekin Aluna sih? Kan ada Aluna disini"

Satu denting notifikasi membuat Aluna beranjak dengan wajah panik.

"Loh mba, gak jadi mengcaper?"

"Papai" Carina tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Aluna.

"Halo"

"..."

"Lo gila?"

"..."

"Tapi kalo gue bunuh Carina, penantian lo buat Carina gagal dong njing"

"..."

"Gila, ogah bet gue ke apartemen lu"

"..."

"Iya, bacot lo pemaksa"

Aluna pergi menuju apartemen Daniel dan mengetuk pintu seperti seseorang mengajak ribut.

"Masuk"

"Jadi, apa rencana lo buat misahin mereka berdua"

"Gue selalu tau kalo Carina gak akan pernah sakit hati kalo cowonya tidur bareng cewe lain"

"Yang bener kalo ngomong, orang Vaden gue cium tuh bocah udah kit ati"

"Ck, udah lah intinya gimanapun caranya lo buat Carina percaya sama lo d acara prom night, kalo udah lo bujuk-bujukin biar dia mau ke apartemen gue, Carina gak pernah kuat sama alkohol jadi gue mau buat si Carina mabuk, maybe tidur bareng dia"

"Cih, sok baik lo tapi sebenarnya busuk"

"Sampai kapanpun gue gak akan pernah mau kehilangan dia"

"Udah lo rekam semua?"

"Udah, yuk"

"Gue emang benci sama Carina tapi setelah ada kehadiran Aluna, gue gak begitu benci sama dia"

"Maksudnya, kebencian diri lo atas Carina lo pindahin ke Aluna gitu"

"Yeah"

"Lo udah tau kan kalo Vaden mau nikah sama Carina?"

"Iya udah, sebelum gue ajak lo pindah itu ya karna pernikahan mereka, gue pengen liat, secantik dan sebaik apa cewe itu sampai bisa membuat Vaden yang brengsek dan gak pernah mau dipisahin waktu berantem bisa berubah 180°."

"Iya juga sih, by the way rekaman itu buat apa"

"Liat aja di acara prom night"

Di rumah orang tua Carina...

"HEH, ENGGAK YA GAK ADIL SERIUS AKU NGAMBEK NIH"

"JANGAN WOY, AAAA ANJROT. Ninggoy gue"

Tok... Tok... Tok...

"Ssstt"

"Buka"

"Buruan ish buka"

"YAELAH TINGGAL BUKA GINI DOANG"

Ray membuka pintu itu dengan sedikit keras dan menatap Lyndi, Rega, Vernon, Argus, Noval dan Jovan tengah merangkak.

"Lo pada ngapain bjir?"

"Makan kiw makan" ucap Lyndi kala mencium aroma wangi bawang yang ditumis.

"Sumpah demi alek, gue tuh pengen anjrot meluk siapa gitu ye kan dari belakang kek Vaden gitu anjrot"

"Diem lo bagong"

Tok... Tok... Tok...

"Siapa lagi?"

"Gue aja yang buka"

Senyuman Carina luntur kala melihat Aluna membawa testpack dengan dua garis.

"Calon suami lo nanam di gue" Aluna melemparkan testpack itu kepada Carina.

"Ambil, gue jijik megangnya"

"Ya gue sih cuma mau bilang kalo sebentar lagi Vaden jadi milik gue, siap-siap aja deh neng biar lo kagak sakit hati"

"Iya dah"

"Siapa by?"

"Vaden, gue mau lo tanggung jawab" Aluna mencengkeram kuat tangan Vaden namun tenaga Vaden lebih kuat.

"Gue gak pernah ngelakuin apapun sama lo, jadi stop berkhayal"

"Tes DNA" Aluna menatap tajam kearah Carina.

"Kenapa lo natap gue kayak gitu? Lo takut kebongkar kalo itu anak dari Daniel? Cih, licik banget si lonte"

"Prom night kapan sih? Benci banget gue liat Aluna njir"

"Besok, santuy aja tahan"

"Ck, iya iya kuy lah minggat"

Hai, hai
Hshs, avv lama sekali ak tydack up, maaf klo nunggu, seenggaknya ak kasih km kepastian tydack seperti your crush, tidak memberi kepastian aduh aw slibaw, aduh anjrot author jadi jamet.

Ok lah, segini aja papai
Salam Candy 🍭

Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 136K 52
After her mother's death Lilith gets a new legal guardian, her older brother. With no knowledge of having four other older brothers, Lilith is send...
16.9K 81 16
naughty girl with naughty professor. story is kind of new and interesting. read it to enjoy it!
1M 34.1K 70
HIGHEST RANKINGS: #1 in teenagegirl #1 in overprotective #3 in anxiety Maddie Rossi is only 13, and has known nothing but pain and heartbreak her ent...
15.9K 623 35
„You are the reason why I'm here today." _-_-_-_-_ After the truth about the relationship between Max Verstappen and Kelly Piquet came out, his world...