👉WARNING👈
SEBELUM BACA WAJIB VOTE DULU
PAHAM BESTIE?
❤SELAMAT MEMBACA❤
^___________^
"Bun, aku mau motor dong, boleh kan?" Milea duduk sambil bersandar pada bunda nya, di ruang keluarga.
"Sayang kok motor sih? mobil aja ya, kamu kan gak bisa bawa motor."
"Gak mau bun, kalau bunda mau belikan mobil juga gak apa-apa, tapi aku tetep mau motor, aku bisa bawa motor kok bun." Ucap nya sambil meyakinkan bunda nya.
"Sejak kapan kamu bisa naik motor, sayang? Bunda belum pernah liat kamu pake motor." Kata Mala menatap anak nya heran.
"Ya---ya belajar sama teman bun."
"Iya bunda belikan, mau nya yang kaya gimana sayang?" Lalu Milea memainkan hp nya, dia mencari model yang sama ketika di kehidupannya dulu.
"Nah ini bun, aku mau yang ini." Mala mengerutkan alis nya bingung.
"Kamu yakin sayang? Itu motor gede loh, cocok nya buat abang-abang kamu."
"Yakin bun, aku udah jago kok bawa motor kaya gitu."
"Seperti nya itu bukan motor keluaran terbaru sayang? Kamu gak mau fikirkan lagi?"
"Gak bun, aku berniat modifikasi motor itu." Mala hanya manggut manggut.
"Okey sayang, besok pagi motor itu sudah ada di garasi." Ucap Mala mengelus kapala Milea.
"Thanks bunda, makin sayang deh sama bunda." Milea memeluk bunda nya erat.
"Emm kalau ada mau nya baru manja-manja sama bunda yah." Ucap Mala menyindir anak gadis nya itu.
Milea gak mendengarkan ucapan bunda nya itu. Malah dia makin mengerat kan pelukannya.
____________
Milea menggeliat dalam tidur nya, karna merasa terganggu dengan sinar matahari yang mengintip lewat celah-celah gorden.
"Hm udah pagi ternyata, perasaan gue baru aja tidur deh." Milea bangun dengan ogah ogahan, kalau saja dia gak inget mau modifikasi motor baru nya, ogah dia. Apalagi ini hari minggu.
Milea mandi ular alias mandi kilat, setelah selesai mandi dia pakai kaos dan jins di padu kan dengan jaket hitam yang melekat di badan ideal nya.
"Kalau asli nya cantik, pake baju apa aja tetap cantik ya, gak kaya yang lagi baca." Gumam nya pede sambil melihat penampilan nya di kaca full body.
Milea melangkah keluar kamar, dia menghampiri bunda nya yang sedang menata makanan di untuk sarapan pagi.
"Bun, motor nya udah sampai kan?"
"Udah sayang, emang kamu mau modif seperti apa sih?"
"Bunda kepo deh, oh ya bun, rumah kok sepi gini? kaya di kuburan aja."
"Kamu ini, semalam kan bang Meteor dan bang Galaksi nginep di rumah teman nya, kalau bang Angkasa dia bilang ada tugas kelompok."
"Bang Angkasa kenapa beda sekolah bun, padahal kalau sekolah nya sama, mereka kan bakal jadi trio." Ucap nya penasaran.
"Gak tau bunda, kamu tanya saja sama dia."
"Ihh ogah." Gumam nya. Milea sarapan dengan tenang, selesai sarapan dia pergi menuju garasi.
"Wow, akhir nya gue punya motor lagi buat balapan." Ucap nya senang.
"Gue harus cepet modif nih motor, biar kekuatannya makin gak tertandingi." Milea menaiki motor baru nya dengan pasih, dia mulai menjalankan motor nya dengan kecepatan yang standar, lama kelamaan dia makin menaikan laju motor nya.
"Huh, belum ada apa-apa nya kalau di bandingkan dengan si Jake, motor kesayangan gue." Gerutu nya.
Milea samapi di tempat tujuan, tak lupa dia pakai masker, takut banyak yang melihat wajah paripurna nya.
Milea berbincang-bincang dengan pemilik tempat. Dia menjelaskan apa saja yang harus di perbaiki dari motor nya, dan tentu saja dia ingin menambah kecepatan laju motor itu. Kata si bapak waktu pengerjaan nya butuh waktu sampai empat hari.
_____________
Milea berjalan di sebuah mall yang terkenal di jakarta, dia mengambil baju yang sekira nya cocok untuk di gunakan nya.
Setelah selesai belanja Milea menyuruh kurir untuk mengantar barang-barang yang sudah di bayar ke rumah nya.
Milea mencari tempat makan yang sekiranya enak. Namun tiba-tiba..
Brukk
Milea terjatuh di lantai dia mendongak menatap orang yang menabrak nya.
"Nadila." Gumam nya.
"Lo kenal gue?" Tanya Nadila penasaran.
"Gue Milea" Nadila menatap menyelidik ke arah nya.
"Masa lo gak ngenalin suara gue sih?" Milea membuka masker nya. Seketika Nadila dan pria di samping nya menganga melihat wajah cantik perempuan yang ngaku-ngaku sebagi Milea teman baru nya.
"S---siapa lo? Kenapa suara lo mirip Milea?" Ucap Nadila gagap.
"Udah gue bilang gue Milea, ini wajah asli gue, selama ini gue hanya nyamar." Nadila menatap tak percaya sama yang di ucap kan Milea.
"Kalau lo gak percaya yaudah, gue pergi dulu." Nadila yang masih loading terdiam di tempat, hingga beberapa detik kemudian--
"MILEA TUNGGUIN GUE." Nadila berteriak dengan kencang, hingga sekarang dia jadi pusat perhatian.
"Mike, ayo ikut." Nadila berjalan dengan cepat, dia menghampiri Milea yang sedang memesan makanan.
"M--Milea, g---gue boleh duduk di sini?"
"Duduk aja Nad, gak usah sungkan, kaya sama siapa aja lo." Nadila duduk di ikuti pria yang bernama Mike.
Mike tak memalingkan sedikit pun mata nya dari Milea. 'Baru kali ini gue lihat wanita secantik ini'
"Be--ner lo Milea teman baru gue?" Milea hanya memutar kan mata nya jengah.
"Iya Nadila, gue si cupu yang slalu di bully satu sekolah." Tekan nya kesal.
"Kenapa lo sembunyikan wajah secantik ini? sampai lo rela di bully."
"Gue bosen jadi cantik, makanya gue berubah jadi cupu." Kata nya asal.
Nadila mendelik pada teman nya itu. "Masa sih?"
"Gue gak bisa kasih tau lo, yang pasti gue punya alasan kenapa gue berubah jadi cupu." Nadila mengangguk pelan.
"Oh iya, gue sampe lupa sama bocah satu ini. Kenalin Mil, dia Mike. Kapten basket putra, sekolah kita." Milea melirik pria di samping Nadila, seketika Mike langsung blushing karna tertangkap basah sedang memperhatikan gadia itu dari tadi.
"Ekem, kenalin gue Mike." Ucap Mike sambil mengulurkan tangan nya.
Milea hanya melirik tangan Mike, tanpa ada niat untuk menjabat nya. "Gue Milea." Ucap nya dingin.
Nadila meringis sambil menatap Mike seakan akan minta maaf.
Mike menurunkan tangan nya kembali. Dia menatap Milea kesal 'sombong' batin Mike berdecih. Namun dia tetap memperhatikan wajah cantik Milea.
"Lo gak pesan makanan Nad?" Nadila menggelengkan kepalanya.
"Gue baru selesai makan sama Mike." Ujur nya. Milea hanya mengangguk pelan, dia mengaduk bakso level pedas nya itu.
Milea mulai makan bakso dengan lahap, sementara Nadila dia memandang ngeri ke arah teman baru nya itu.
"Mil, lo kuat makan tuh bakso? Gue yang lihat nya aja keringetan." Ucap Nadila ngeri.
"Pedas sih, tapi enak." Ujur nya lalu meminum jus jeruk nya.
Setelah selesai makan, Nadila mengajak nya nonton bioskop. Mereka pun menghabiskan waktu seharian penuh, hingga tak sadar kalau mereka bertiga sudah seperti sahabat yang sudah berteman lama.
----Bersambung----
SORRY GAJE
TAPI TETEP BERI VOTE
OKEY BESTIE?