HOLLA VREEN
HAPPY READING
Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_
⚠️WARNING⚠️
Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣
Dan
Jangan lupa vote dan komen!!
Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
•
•
•
🌻🌻🌻
SMA Kencana dihebohkan dengan berita siswi baru yang katanya cantik bak putri kayangan. Mereka semua spontan menengok kearah gerbang saat suara deru mobil terdengar. Mobil BMW putih melaju memasuki area parkiran membuat mereka menebak-nebak siapa pemilik kendaraan tersebut.
Dengan gerakan slow motion, seorang gadis dengan rambut coklat muda yang terkibas karna terpaan angin keluar dengan anggunnya. Semua terpesona, terutama kaum adam.
Tak jauh dari keberadaan gadis itu, segerombolan geng motor yang terkenal famous juga tengan menatap kearah si gadis.
"Gila cantik bener njir, kayaknya cocok sama gue" ucap salah satu diantara mereka, Zidan namanya.
"Nyadar nyet, lo itu jiplakannya buaya darat. Mantan lo udah nyebar se indonesia. Mana mau dia sama lo" sahut Raka.
"Bos, menurut lo tuh cewek cantik nggak?" tanya Rendi pada seorang cowok yang sedari tadi diam.
"Lumayan" jawabnya tanpa mengalihkan tatapannya dari objek itu. Dia, Vero si ketua geng Gover.
Kembali lagi pada si gadis. Dia melangkahkan kakinya melewati kerumunan murid yang sedari tadi mengagumi kecantikannya. Tujuannya saat ini adalah ruang kepala sekolah.
Tok tok tok
"Permisi" ucapnya saat tiba didepan ruang bertuliskan 'Ruang kepala sekolah.'
"Masuk"
Setelah mendengar sahutan, gadis itu masuk dan duduk didepan seorang pria paruh baya.
"Kamu putrinya tuan Bramata?" tanya pak kepala sekolah.
"Bukan, tapi putrinya pak Santoso" ujar gadis itu membuat pak kepala sekolah melotot.
"Heh, itu nama saya. Jangan sembarang kamu" ucap Pak Santoso ngegas.
Gadis itu tertawa, ternyata menjahili pak Santoso Dermawan ini adalah hal yang menyenangkan.
"Kelas saya dimana pak?" tanya gadis itu mengalihkan pembicaraan.
"11 IPA 1" jawab Pak Santoso.
"Ck, saya boleh nego ke IPS nggak pak. Soalnya kalau IPA itu orangnya pintar-pintar, kapasitas otak saya nggak samp--"
"Kalau gitu kamu nego ke papa kamu aja, karna saya diperintahkan beliau untuk memasukkan kamu ke kelas IPA!" ujar pak Santoso membuat gadis itu mendengus kasar.
"Iya deh iyya, saya keluar dulu pak. Ba bay" gadis itu lalu keluar meninggalkan pak Santoso yang mendesah lega.
"Hah dasar"
🌻🌻🌻
Suara bising dikelas IPA 1 tiba-tiba hilang saat seorang guru Killer---Bu Mayang---masuk bersama seorang gadis yang mengekor dibelakangnya. Seluruh murid mengernyit heran.
"Pagi anak-anak" sapa bu Mayang.
"PAGI BUUUUU"
"Hari ini kita kedatangan siswi baru. Nak perkenalkan nama kamu" suruh bu Mayang pada gadis itu.
"Hay bestiee, kenalin nama gue Aletta Revina Winata. Kalian boleh panggil gue Aletta" ucap Aletta.
Sontak mereka mulai saling berbisik. Menatap kearah Aletta dengan pandangan yang berbeda-beda.
"Ada yang mau bertanya?" tanya bu Mayang.
"Saya bu!"
"Silahkan Noko"
"Lo punya no WA nggak?" tanya Noko sambil memegang ponselnya, bersiap menyimpan no Aletta.
"Ada kok"
"Boleh minta?" tanyanya.
"Nggak boleh" ucap Aletta.
"Kenapa?"
"Karna ada hati yang harus gue jaga!" sontak semua murid tertawa setelah mendengar jawaban Aletta.
"HAHAHAHA NGENES LO KO!"
"KASIAN HAHAH"
Noko yang tadianya sangat antusias seketika menjatuhkan bahunya lesu. Kenapa setiap dia berusaha dekatin cewek selalu saja gagal.
"Sudah-sudah, Aletta silahkan duduk dibangku kosong!" ucap Bu Mayang.
Aletta mengedarkan pandangannya. Dia hanya melihat satu bangku kosong yang ada dibelakang.
Semua murid sontak terdiam lalu ikut menoleh kearah bangku belakang. Tepatnya disamping seorang cowok yang sedang menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan.
"Aletta, mending lo duduk bertiga aja sama kita. Jangan duduk disana, nanti lo kena sial" ujar seorang siswi pada Aletta.
"Maksud lo?" tanya Aletta tidak mengerti.
"Maksud gue, lo jangan duduk sama cowok lumpuh itu. Dia itu pembawa sial" ucap siswi itu lagi.
Aletta menghiraukan ucapan siswi itu. Dia justru berjalan kearah bangku itu lalu mendudukkan dirinya disamping cowok tersebut.
"Huh ngeyel banget sih" gerutu siswi itu saat melihat Aletta mengabaikan ucapannya.
Sedangkan Alette terus menatap cowok yang ada disampingnya. Dia baru sadar jika cowok itu duduk menggunakan kursi roda.
"Hay" Aletta menoel-noel lengan cowok itu.
Merasa terusik, cowok itu mengangkat wajahnya lalu menatap Aletta dengan tatapan datar dan dingin. Seketika Aletta terpesona dengan ketampanannya. Alis tebal, mata biru tajam, hidung mancung, dan juga bibir bawah yang sedikit tebal menambah kesan seksi.
"Gila gangteng banget" ucap Aletta terpesona.
Cowok itu hanya diam menatap Aletta datar. Aletta merasa jantungnya berdegup kencang.
"Apa gue jatuh cinta ya?" tanyanya entah pada siapa. Bukan tanpa alasan Aletta mengatakan itu. Selama hidup bertahun-tahun dibumi ini, Aletta tidak pernah merasakan berdebar saat dekat dengan cowok, tapi hari ini...
"Kenalin gue Aletta" dengan cepat Aletta menjulurkan tangannya ingin berkenalan.
Namun masih sama, cowok itu hanya menatapnya dengan tatapan datar.
"Skala" singkat, padat dan jelas.
Aletta meringis malu, tapi ia harus menuntut pertanggung jawaban pada cowok itu karna telah membuat jantungnya dag dig dug serrr.
"Skala" panggil Aletta.
"Hmm"
"Skala mau nggak jadi pacar aku?" tanya Aletta tanpa malu.
Skala terdiam, ia menatap Aletta semakin dingin.
"Nggak!!"
"Kenapa--"
"ALETTA, SKALA, JANGAN NGOBROL. PERHATIAKAN METERI!!" teriak Bu Mayang.
Pub:17/04/2022
Gimana prolognya?
Sebenarnya ini cuma cerita abal-abal sih karna aku lagi gabut. Terus juga mau cari suasana yang baru.
Kalau kalian suka jangan lupa vote dan komen. Kalau nggak suka tinggal pergi dan jangan hate komen!!
Jadwal up sesuai mood aku. Karna kalau dipaksain nulis nanti nggak dapat feelnya.
Kalian nemuin cerita ini dari mana?
See uu