CODE NAME : BUNNY

By lemineraleaqua

35.4K 3.2K 85

(Book one) Dia tak boleh terlihat,, Dia tak boleh terlibat,, Keberadaannya tak pernah ada,, Start : 10 Januar... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Epilog

Chapter 33

504 48 1
By lemineraleaqua

PD Bang dan Sejin berjalan cepat memasuki kantor. Asisten mereka membuntuti memasuki ruangan PD Bang. Mereka melaporkan yang terjadi selama mereka berdua pergi. Termasuk kerenggangan yang terjadi di antara para member BTS saat ini.

'Namjoon, kalian dimana ?'

'Sejin hyung, kami di studio PDogg hyung tapi sudah selesai rekaman. Sudah larut malam. Kami mau kembali ke dorm. Bagaimana keadaan kalian ? Susah sekali menghubungi kalian.'

'Kami sudah kembali ke Seoul. Baru saja. Kalian semua datanglah ke ruangan PD Bang. Kami menunggu di sini.'

'Waah, baik kami segera ke sana.'

PD Bang dan Sejin duduk di sofa. Mereka mendapat kabar kalau keadaan sudah berangsur aman. Dengan sedikit memaksa sang Jenderal, mereka kembali ke Seoul saat itu juga.

Begitu sampai bandara, mereka menyuruh keluarganya pulang sementara mereka langsung pergi ke kantor. Selain untuk memeriksa keadaan juga untuk menemui Jungkook. Beberapa kali mereka menelepon dan mengirim pesan tapi tak dibalas oleh bungsu mereka.

"Sejin hyung, PD Bang."

Namjoon mengetuk pintu yang tidak tertutup rapat.

Sejin dan PD Bang berdiri menyambut mereka. Diperhatikan masing masing mereka. Mereka terlihat baik baik saja. Terpancar raut kelegaan. Dipeluknya secara bergantian. Membuat para member sangat heran. Mereka duduk setelah adegan peluk memeluk itu selesai.

"Kami senang melihat kalian lagi. Rasanya sepi sekali tanpa kalian di sana." Ucap Sejin. Biasanya memang ia mendampingi member BTS kemana mana, terbiasa dengan keceriaan yang mereka buat.

"Kalau kalian begitu merindukan kami, mengapa susah sekali menghubungi kalian." Sindir Seokjin.

"Maaf anak anak. Kami sibuk sekali di sana. Bertemu banyak orang dan mempersiapkan banyak hal." Jawab Sejin.

"Kalian semua baik baik saja kan. Apa ada masalah selama kami pergi ?" Tanya PD Bang.

"Sebentar. Dimana Jungkook ? Kalian hanya berenam." Potong Sejin.

"Kami tidak tahu hyung. Seharian ini kami tidak bertemu dengannya. Jungkook pergi setelah meninggalkan guide song pada Pdogg hyung tadi pagi." Jawab Namjoon.

"Seorang staff melihatnya terbang dengan helikopter di helipad tadi pagi bersama Tuan Song. Kami sama sekali tak bisa menghubunginya sejak pagi tadi. Ponselnya mati. Telepon dan pesan kami tak ada yang dibalas." Sambung Jimin.

Wajah PD Bang dan Sejin memucat. Mereka saling menatap.

"Jadi Jungkook belum kembali ?" Gumam PD Bang.

"Aku pikir ia rekaman bersama kalian." Sejin nampak gelisah.

"Ada apa sebenarnya ? Kalian tahu Jungkook kemana ? Mengapa kalian begitu gelisah ?" Tanya Yoongi. Curiga.

"Sejin hyung ? PD Bang ?" Taehyung menepuk pundak Sejin yang tengah melamun.

"Oh,,, eh,, tidak, tidak ada apa apa.  Jadi apa ada sesuatu ketika kami pergi ?" Sejin gugup.

"Yaah,, ada beberapa hal terjadi." Ucap Namjoon ragu. Ia menatap para member yang menganggukkan kepala tanda persetujuan mengatakan permasalahan mereka.

"Sejin hyung, PD Bang. Kami ingin menanyakan tentang berita yang beredar akhir akhir ini. Apa benar,,"

'tut tut tut'

Ponsel Sejin berbunyi. Nomor tak dikenal meneleponnya. Sejin mengangkat telepon itu.

'Halo selamat malam.'

'Halo apakah benar anda manajer dari BTS, Sejin ?'

'Ya, Sejin di sini. BTS manajer. Maaf dengan siapa saya berbicara ?'

'Ah, maaf saya Oliver. Manajer dari Chris Martin.'

'Oliver ? Oh, manajer Chris Martin.'

Sejin pergi meninggalkan mereka untuk menerima panggilannya.

Sesaat kemudian ponsel PD Bang berbunyi. Ia melihat nama penelponnya dan berdiri menjauh dari member sambil mengangkat teleponnya.

'Selamat malam Jendral.'

'Selamat malam PD Bang. Kau memaksa pulang begitu saja dari tempat perlindunganmu.'

'Sudah waktunya aku kembali Jenderal. Aku tak bisa di sana terlalu lama. Di mana anakku sekarang ? Apa ia bersamamu ?'

'Ia telah selesai melakukan misinya. Sekarang sedang bersama Kapten Song.'

'Apa dia baik baik saja ?'

'Ia baik baik saja. Tidak terluka sama sekali. PD Bang bisakah kau kemari. Ada sesuatu yang harus kita bicarakan.'

'Aku mengerti. Aku akan segera ke sana.'

Sejin yang selesai menerima panggilan teleponnya kembali menghampiri para member.

"Siapa hyung ?" Tanya Hoseok.

"Manajer Chris Martin. Harusnya kita bertemu hari ini untuk membicarakan kerja sama, tetapi aku dan PD Bang mendadak harus kembali ke Seoul. Jadi,,"

Sejin tiba tiba terdiam, tak melanjutkan perkataannya. Wajahnya memerah, menatap para member. Ia terlanjur mengatakan sesuatu yang harusnya tak boleh dikatakan dulu.

"Ya begitulah." Lanjutnya tergagap.

"Anak anak aku minta maaf. Terjadi sesuatu. Sejin, kita harus pergi. Kita lanjutkan pembicaraan besok ya." Ucap PD Bang tiba tiba datang dengan wajah tegang.

"Apa ada sesuatu yang gawat ? Kau terlihat sangat cemas. Apa tentang Jungkook ?" Tanya Taehyung.

"Tidak juga, tapi kalian jangan khawatir. Bukan masalah yang serius. Hanya memang sedikit urgent."

Sejin mengangkat alisnya, bingung.

"Tuan Park Gong Yoo." Ucap PD Bang. Sejin mengangguk paham.

"Kami pergi dulu. Kalian langsung pulang saja. Hati hati di jalan. Jangan pernah meninggalkan bodyguard kalian."

PD Bang dan Sejin meninggalkan member yang tengah kebingungan di ruangannya. Benar benar tak paham dengan situasi yang terjadi.

Mereka masih terpekur beberapa saat di ruangan itu. Atasannya nampak cemas sekali saat tahu Jungkook tak bersama mereka. Melihat sikap PD Bang dan Sejin malam ini membuat hati mereka makin berkecambuk. Dan telepon dari manajer Chris Martin ? Kerja sama ? Jadi rumor yang beredar itu benar adanya ?


🐰🐰🐰


Seokjin gelisah di dorm. Berkali kali mengecek ponselnya. Sudah tengah malam, tapi Jungkook belum juga pulang. Diteleponpun tak ada jawaban. Pesannya tak ada yang dibalas.

"Hyung,, menunggu Jungkook lagi ?" Yoongi tiba tiba muncul.

"Yoongi-ya,, perasaanku tak enak. Aku takut terjadi hal yang buruk padanya."

Yoongi teringat saat Jungkook dikabarkan kecelakaan beberapa waktu lalu.

"Takkan terjadi apa apa hyung, tenanglah. Jungkook bersama Tuan Song sekarang, ia akan baik baik saja. Lagipula bukankah sudah biasa anak itu seperti ini, tiba tiba menghilang dan tak bisa dihubungi, tetapi besok ia akan muncul saat jadwal kita dimulai."

Seokjin masih tidak merasa tenang.

"Apa menurutmu aku harus menelepon Tuan Song ?"

"Kalau memang bisa meredakan kecemasanmu hyung."

Dicarinya nomor telepon Tuan Song. Ia ingat Jungkook pernah memberinya. Diketuknya tombol hijau.

'Selamat malam Seokjin. Ada apa kau menelepon larut begini ? Apa ada sesuatu ?'

'Maaf Tuan Song, aku mengganggu istirahatmu. Aku hanya ingin menanyakan apa Jungkook bersamamu ? Seharian ini kami tak bisa menghubunginya.'

'Kau jangan khawatir. Ia bersamaku. Baru saja ia tertidur. Kami sedang di studionya sekarang.'

'Syukurlah kalau begitu. Aku lega mendengarnya. Terima kasih Tuan Song. Selamat istirahat kembali. Maaf sekali lagi sudah mengganggu waktumu.'

'Tak masalah Seokjin. Selamat malam.'

Yoongi bertanya dengan tatapannya ke Seokjin.

"Dia di studionya bersama Tuan Song, menginap disana malam ini."

"Sudah kubilang ia baik baik saja. Istirahatlah hyung, sudah sangat larut."

Seokjin tersenyum.

"Baiklah Yoon, tapi aku masih agak khawatir padanya. Aku benar benar merasakan firasat yang tak enak."

🐰🐰🐰

Di studio Jungkook, Kapten Song memperhatikan Jungkook yang tengah tertidur di sofa. Dilihatnya wajahnya yang pucat. Dipegangnya keningnya. Panas.

Kapten Song mengambil plester pereda demam di kotak obat. Tak tega membangunkannya untuk minum obat. Dia menyelimutinya, menghangatkan suhu ruangannya. Dan ikut tertidur di samping Jungkook.

Tubuh lelahnya tak bisa dibohongi. Mereka langsung kembali ke Seoul begitu penyergapan selesai. Terbang dengan helikopter, jarak Ilsan ke Seoul bisa berjam jam menggunakan mobil. Masih dengan perasaan kecewa karena target yang sebenarnya berhasil lolos.


🐰🐰🐰

'ting'

Email masuk di smartphone Kapten Song. Membuatnya terbangun dari tidurnya. Dia membaca email tersebut, dan menyadari Jungkook tak ada di sofa tempat tidurnya.

"Selamat pagi ahjussi,,"

Dilihatnya Jungkook berdiri di depan lukisannya.

"Terima kasih untuk ini." Ucapnya sambil menunjuk dahinya yang masih tertempel plester pereda demam. Dia tersenyum menunjukkan gigi kelincinya. Hal yang jarang terlihat akhir akhir ini.

Kapten Song berdiri mendekatinya, memegang dahinya. Masih terasa panas seperti semalam.

"Sejak kapan kau bangun, kau sakit, kau harus istirahat."

"Sejak kau menempelkan ini. Dingiin." Ucapnya sambil meringis gemas.

"Kau tak tidur lagi ? Sudah beberapa hari ini kau susah tidur. Jangan paksakan badanmu. Kamu butuh istirahat."

"Aku sudah cukup beristirahat ahjussi. Dan lihatlah,, aku sudah berhasil menyelesaikannya. Lukisan dan laguku. Coba kau lihat. Kau adalah yang pertama kali melihatnya." Ucapnya bangga.

Kapten Song membuka selubung kain penutup lukisan itu. Ia tersenyum. Ia tahu kehebatan Jungkook melukis. Tapi yang diihatnya saat ini membuatnya sangat kagum.

"Kau sangat menyayangi mereka ya."

"Tentu saja ahjussi, mereka adalah alasan aku hidup untuk saat ini." Mata Jungkook menjadi sendu.

"Ah, apakah email tadi kabar tentang Kopral Mingyu ?" Tanyanya .

"Iya, dia baik baik saja, pelurunya tidak mengenai bagian yang vital. Hanya terlalu banyak darah yang keluar pada lukanya membuatnya harus menerima tranfusi. Kau jangan khawatir."

"Syukurlah kalau begitu. Aku berhutang nyawa padanya. Dia menerima tembakan itu untuk melindungiku."

"Itu hanya luka tembak biasa Jungkook. Tidak separah itu."

"Aku tahu ahjussi, aku juga mengerti, sesuatu seperti juga pernah terjadi padaku dan mungkin akan terjadi lagi suatu saat nanti."

Kapten Song hanya diam saja. Dia tidak suka pembicaraan seperti itu, dia tak suka bila melihat anak buahnya terluka, apalagi Jungkook yang terluka.

"Jangan cemberut begitu, kau terlihat jelek sekali. Lebih baik sekarang kau bantu aku dengan laguku."

"Bantu apa ?"

"Bantu aku rekaman."

Jungkook tertawa lebar.

🐰🐰🐰

Suasana terlihat sunyi di lokasi pemotretan hari ini. Para member tak banyak bicara, bahkan semenjak di dorm. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing, terutama memikirkan Jungkook.

"Apa Jungkook tak datang lagi hari ini hyung ?" Tanya Taehyung.

"Tak ada kabar sama sekali darinya. Jujur aku khawatir sekali. Kemana sebenarnya anak itu, apa yang sedang ia lakukan." Ucap Hoseok.

"Aku menelepon Tuan Song semalam. Ia bersama Jungkook di studionya. Kalian jangan khawatir. Ia aman bersama Tuan Song." Jawab Seokjin.

"Betulkah hyung ? Syukurlah kalau begitu. Pikiranku kacau. Aku nyaris tak bisa tidur semalam memikirkan Jungkook dan ucapan Sejin hyung kemarin." Ucap Jimin.

"Bahkan sebelum kita bertanya, kita sudah tahu jawabannya. Telepon dari manajer Chris Martin semalam, jadi semua berita itu benar ya ?" Ucap Taehyung lesu.

"Kita belum tahu itu. Kita bahkan belum menanyakan apapun. Sudah jangan berpikir berlebihan." Ucap Yoongi.

"Omong omong, apa kalian tak merasa aneh di pemotretan hari ini ? Sepertinya lebih banyak staff baru daripada biasanya. Banyak yang tak kukenal." Ucap Namjoon.

Member lain memperhatikan sekelilingnya.

"Kau benar hyung. Dua orang itu, lebih seperti pengawal daripada staff pemotretan. Lihat saja badan besar berototnya. Dan apakah mereka mengawasi kita ? Mereka melihat ke arah kita terus dari tadi." Ucap Jimin.

Member melihat ke kedua orang itu. Terlihat mereka berdua bercakap cakap. Mereka menghampiri para member.

"Permisi,, maaf sebelumnya. Kami minta maaf mengganggu waktu kalian." Kedua lelaki itu nampak gugup.

"Ya, tuan ?" Kata Namjoon.

"Perkenalkan, saya Cha Eun Wo dan ini Beomgyu, kami staff baru di sini. Hmm,, Ini pertama kalinya saya bertemu secara langsung dengan kalian. Saya sangat malu sebenarnya. Hmm,, bolehkah nanti jika selesai pemotretan saya meminta tanda tangan kalian. Kekasihku sangat menyukai kalian." Ucap Cha Eun Wo dengan muka merah.

"Tentu saja. Bisa kami berikan sekarang kalau kau mau. Kami sedang free sekarang." Ucap Namjoon kembali, merasa lega.

'Ternyata mereka hanya penggemar.' pikirnya.

Mereka memberikan tanda tangan, kemudian kedua lelaki itu pergi meninggalkan mereka.

'Tetap awasi mereka. Jangan terlalu mencolok atau kau harus improvisasi lagi seperti ini. Jangan sampai memancing kecurigaan lagi.' Sebuah suara terdengar di earpiecenya.

'Siap Kapten.'

🐰🐰🐰

"Jungkook !!" Suara Sejin terdengar.

Jungkook datang, akhirnya, belum terlambat hanya saja member lain sudah selesai di make up.

Begitu datang dia sudah disambut oleh Sejin yang langsung mengajaknya menjauh dari member lain. Terlihat cemas sesaat, memeriksanya tiap jengkal badannya, kemudian memeluknya. Membuat member lain keheranan.

Sejin menepuk nepuk punggungnya, memeluknya kembali. Kali ini terpancar kelegaan dari rautnya. Kemudian pergi meninggalkan Jungkook. Jungkook kembali melangkah menuju ruang tunggu.


🐰🐰🐰

"Jungkook-shi, kau sakit ? Badanmu hangat." Tanya noona MUA saat meriasnya.

"Iya noona, tiba tiba saja aku tak enak badan hari ini. Tapi tak apa. Kau jangan khawatir."

"Kau jangan memaksakan diri ya. Kau harus jaga kesehatanmu."

Seokjin mendengar pembicaraan mereka. Wajah pucat Jungkook membuatnya khawatir. Tapi dia hanya diam memperhatikannya.

Jungkook yang menghampiri mereka merasakan atmosfer yang berbeda dari biasanya. Tak ada yang berbicara padanya. Menyapapun tidak. Jungkook pun hanya diam saja melihat itu.

Sebenarnya member lain lega melihat Jungkook muncul hari ini. Seharian kemarin mereka khawatir setengah mati Jungkook menghilang. Mereka kesal Jungkook tak memberi kabar apapun.

🐰🐰🐰

"Jungkook kau sakit ?" Seokjin akhirnya tak tahan mendiamkan adiknya. Wajah pucat dan terkadang terlihat limbung saat pemotretan membuatnya cemas.

Jungkook termenung, tak mendengar pertanyaan Seokjin. Seokjin menempelkan telapak tangannya ke kening Jungkook. Jungkook berjengit keningnya disentuh secara tiba tiba.

"Astaga kau demam. Apa kau sudah ke dokter ? Apa kau sudah minum obat ? Apa kau sarapan pagi tadi ? Kau bahkan tak makan siang tadi. Mengapa kau tidak mengatakan apapun kalau kau sakit. Harusnya kau istirahat saja. Tak perlu ikut jadwal hari ini. Mengapa kau selalu memaksakan diri." Ucap Seokjin sambil menggerutu.

Mata Jungkook berkaca kaca mendengarnya. Hatinya menghangat. Omelan Seokjin, tanda perhatiannya yang lama tak ditunjukkan padanya.

"Hyung,, aku merindukanmu." Kata Jungkook, lirih.

Seokjin dan member lain yang mendengar perkataan Jungkook tertegun. Perasaan mereka seakan tertohok. Separah itukah sikap mereka pada adiknya ? Setidak peduli itu padanya ? Sampai mendengar omelan Seokjin seperti itu saja adiknya terdengar bahagia.

"Ah maaf,, aku hanya kelelahan hyung, aku baik baik saja." Jungkook tersenyum tipis, menyadari perubahan wajah para hyungnya.

"Giliranku sudah selesai, aku pergi dulu ya hyung." Jungkook meninggalkan hyungnya yang melihatnya dengan rasa bersalah.

"Kita tak bisa seperti ini, kita harus membicarakan ini. Kita harus menyelesaikannya." Kata Namjoon setelah Jungkook pergi.

"Kau benar hyung, kita tak bisa membiarkan ini berlarut larut. Ini bisa mempengaruhi persaudaraan kita." Sahut Taehyung.

"Baiklah, kita adakan rapat intern besok pagi. Aku akan menghubungi Sejin hyung agar mengosongkan jadwal kita besok. Besok masalah ini harus selesai. Aku tak ingin ada yang tersakiti diantara kita. Apalagi ini hanya karena berita yang tak jelas kebenarannya. Aku akan memberitahu Jungkook tentang rapat ini."

'ting'

'codename : bunny

lets.end.it.'




Surabaya, 30 Juli 2022

Continue Reading

You'll Also Like

121K 9.9K 28
"Hyung , Apa kau tidak mengingatku ?" _Kim Taehyung_ "Mianhe , Apa kita pernah bertemu sebelumnya , Aku tidak mengingatmu " _Kim seokjin_
83.9K 3K 65
Follow akun ini yuk🤍 Suatu hari seorang gadis yang sedang tidur pada malam hari , ia bertemu dengan sosok yang ia rindukan muncul dalam mimpi nya. Y...
54.5K 5K 50
Shen Qing adalah Tuan muda dari keluarga Shen,ia mengantikan saudari perempuannya yang kabur di hari pernikahan dan menikah dengan musuh bebuyutan ny...
310K 27.5K 45
Cover By: SugaVAuthor 😍💜😍 ------ -Kim Taehyung- Jangan pernah menyuruhku untuk menutup mata hyung karena hal yang paling aku takutkan adalah saat...