Buboss! [Hanlix] ✔

By sweetlixe

28.5K 3.7K 877

━━ - - Hanlix 🕊 Felix pikir bekerja di kantor pusat itu enak dan keren, tapi nyatanya Felix salah besar kar... More

ꗃ. INTRO SHEET ·  ·  · ♡
Sheet 01 - : Calon Ibu mertua?
Sheet 03 - : Weekend
Sheet 04 - : Kelelahan
Sheet 05 - : Felix sakit, Jisung khawatir?
Sheet 06 - : Felix cemburu?
Sheet 07 - : Direktur posesif
Sheet 08 - : Direktur mesum!
Sheet 09 - : Semakin dekat
Sheet 10 - : Diganggu direktur lagi
Sheet 11 - : Freckles si sekretaris
Sheet 12 - : Mabuk
Sheet 13 - : Sebuah tawaran
Sheet 14 - : Makan malam keluarga
Sheet 15 - : Felix and his problems
Sheet 16 - : Satu hari mengasuh twins
Sheet 17 - : Arranged marriage
Sheet 18 - : Good sweet
ꗃ. EPILOG - : ILYSM SWEET
BONUS CHAPTER ·  ·  · ♡

Sheet 02 - : Sweet

1.4K 211 31
By sweetlixe

Felix sedang makan siang bersama salah satu temannya yang bernama Hyunjin wijuna.

Sekarang waktunya jam makan siang, dan tadi tiba tiba Hyunjin menghampiri dirinya ke ruangan pribadinya ingin mengajak Felix pergi kekantin.

Omong omong Hyunjin adalah satu satunya teman Felix disini karna lelaki berparas tampan bak artis itu orang pertama yang bertemu dirinya waktu Felix baru menginjakkan kakinya dikantor ini. Dan dengan baik hati lelaki tinggi dan tampan itu mengantarnya ke ruang direktur.

Sebenarnya Felix sangat ingin banyak berinteraksi dan berkenalan dengan para pekerja disini tapi kesibukan serta ulah yang dibuat atasannya itu salah satu hambatannya.

Hyunjin sibuk menyeruput kuah soto pesananya "Menu di kantin ini sangat enak, benar kan Felix?" Tanyanya

Felix mengangguk tanpa ragu "Hmm..memang tapi tidak ada yang bisa mengalahkan Cheesecake disini." Sahut Felix, mulutnya tidak berhenti mengunyah gado-gado pesananya yang sudah tinggal setengah, hmm menu satu ini juga salah satu menu favoritnya.

Saat sedang asik makan dan berbincang tiba tiba ada suara yang memanggilnya dari belakang.

"Sekretaris Felix."

Aahh suara ini, telinga Felix sudah sangat malas mendengar suara berat dan serak itu.

Hyunjin bangkit dan sedikit membungkuk "Siang, pak direktur Jisung." Ucapnya ramah

"Siang." Sahut Jisung

Mata tajam Jisung melirik Felix sekilas "Apakah saya boleh membawa sekretaris saya?" Tanyanya pada Hyunjin

Hyunjin melirik Felix yang masih asik menyuap makan siangnya "Silahkan." Ucapnya.

Sebenarnya Hyunjin merasa kasihan dengan Felix, tadi sekretaris mungil itu bilang padanya kalau sehabis makan siang dirinya ingin tidur sebentar di ruangannya, tapi sepertinya niat sekretaris imut itu harus lenyap begitu saja.

"Sekretaris Felix, cepat berdiri dan ikut saya." Titah Jisung dan segera berjalan menjauhi kantin.

Felix menghela nafas lelah, ohh ayolah mungkin gado-gado yang dia makan masih berada di pangkal tenggorokannya tapi dirinya sudah disuruh bekerja lagi?! kajam sekali.

Felix menatap Hyunjin yang kini juga sedang menatapnya "Hei, berhentilah menatapku seperti aku itu orang yang sangat mengenaskan!" Felix berucap kesal

Hyunjin tertawa pelan "Cepat sana kejar pak direktur. Omong omong wajahmu itu terlihat melas dan seperti ingin menangis, hahaha." Ucap Hyunjin sembari tertawa

Felix merenggut kesal "Hyun awas⏤"

"Sekretaris Felix! cepat!" Jisung menatap dirinya tajam dari kejauhan.

Felix serta Hyunjin memberhentikan tawanya.

"Aku duluan ya, Hyun." Pamitnya dan segera berlari mengejar atasannya yang sudah berdiri diujung kantin dengan aura mematikan.

Mereka berdua sampai di ruangan direktur, Jisung langsung mendudukan dirinya di kursi dan mengerjakan berkas berkas yang tadi sempat tertunda karna mencari sekretarisnya itu.

Felix berdiri di depan sang atasan menunggu perintah. Tapi Jisung tak kunjung memberi perintah, Felix jadi bingung sendiri.

Akhirnya Felix membuka suara "Pak, tugas saya apa?"

Jisung berdehem pelan dan membenarkan dasinya "Ambil kursi dan duduk didepan saya." Perintahnya

Felix menurut, dia mengambil kursi dan duduk di depan atasannya.

"Lalu apa lagi?" Felix sudah siap jika dirinya disuruh menyusun beberapa dokumen yang sedang atasannya kerjakan.

Jisung berhenti menulis, kini mata mereka berdua bersitatap "Cukup duduk disana, tugasmu cukup memperhatikan saya. Mengerti Felix?"

Felix mengangguk mengerti meskipun tidak begitu paham "Mengerti pak."

Sudah lebih satu jam Felix duduk di kursi memperhatikan ketelatenan atasannya. Jujur, Felix sedikit kagum pada atasannya itu.

Felix berdecak pelan karna bosan dan bokongnya sakit akibat terlalu lama duduk di kursi kayu.

Jisung berdehem pelan "Kemari." Perintahnya

Felix bangkit dan berjalan menuju tempat Direkturnya duduk "Ada apa pak."

Jisung menepuk pahanya pelan.

Kening Felix tertekuk "Ada apa pak?" Tanyanya lagi

Jisung melirik Felix sekilas "Sini," Tangannya masih setia menepuk pahanya memberi kode kepada sang sekretaris.

Felix gak peka, dia malah menganggap atasannya kesemutan "Kenapa pak? kaki bapak Kesemutan?" Tanyanya panik

Jisung berdecak pelan, dia menarik tangan sekretarisnya sampai duduk di pangkuannya.

Felix tersentak kaget, atasannya kenapa sih?!

"Pak! ini maksudnya apa ya?! lepas!" Felix berusaha menyingkirkan tangan Jisung yang udah melingkar dipinggangnya rampingnya.

"Sshh, diam." Jisung menggeram rendah, Felix tidak bisa diam dan menyenggol Jisung junior terus.

"Pak! lepas!"

"Sekretaris Felix, diam atau kamu harus bertanggung jawab?!" Teriak Jisung

Felix nggak peduli apa yang Jisung omongin, intinya dia pengen lepas dari pangkuan direkturnya ini.

"Sshh, kucing nakal." Geram Jisung

Mata Felix membola kaget saat atasannya meraup bibirnya, melumatnya dan mengabsen deretan giginya.

Gila, ini gila!

Ciuman pertamanya...diambil oleh atasannya sendiri?!

Penyatuan bibir itu tidak bertahan lama karna Felix terus memberontak.

"Hhhmpp...shh ha, maksud bapak apa sih?!" Felix berdiri dengan wajah merah padam. Kesal sekaligus malu menjadi satu.

Jisung melirik sekilas ke bawah, memperhatikan selangkangannya yang sudah sedikit mengembung.

Dia memperhatikan Felix yang sekarang juga sedang melihat selangkangan Jisung yang semakin lama semakin mengembung.

Jisung mengacak surainya pelan "Keluar."

Felix jadi merasa bersalah, tapi ya mau gimana..soalnya itu juga salah direkturnya yang tiba tiba menarik dia untuk duduk di pangkuannya "Tapi pak⏤"

"Keluar atau mau saya terkam sekarang, hm?" Ucap Jisung dengan suara berat.

Felix tersentak kaget. Dengan langkah terburu Felix segera berlari keluar dari ruang atasannya.

"S-saya permisi pak." Ucapnya gugup

Gila saja di terkam sekarang.

Felix belum siap lahir dan batin.

Diluar Felix masih menggerutu kesal dengan wajah memerah padam karna malu.

Felix masuk keruang pribadinya, dia duduk di meja kerjanya dan menengelamkan wajahnya di lipatan tangan.

"Direktur gila."

Doakan Felix semoga atasannya berbaik hati agar mengembalikan dirinya ke kantor cabang lagi.

-buboss!-

Felix meregangkan tubuhnya, akhirnya waktu yang ditunggu tunggu telah tiba. Yap, jam pulang kerja.

Dengan telaten Felix membereskan beberapa kertas kertas yang akan dia kerjakan dirumah.

Felix membuka pintu ruang kerjanya perlahan, dia mencoba sebisa mungkin agar tidak menimbulkan suara matanya melirik ruangan besar tepat di samping ruangannya, tempat direktur.

Felix berjalan terburu menuju lift "Cepat cepat." Ucapnya menggebu

Sungguh Felix masih sangat malu jika mengingat kejadian tadi sore.

Waktu di tikungan menuju lift tiba tiba ada yang memanggil namanya.

"Sekretaris Felix."

Ohh sial sekali. Felix hafal betul itu suara siapa.

Felix berbalik dan membungkuk sebentar "Ada apa pak?"

Jisung berjalan mendekati Felix, tangannya sibuk menggulung lengan bajunya "Mau kemana?" Tanyanya

Felix mendengus malas "Pulang."

Kening Jisung tertekuk "Pulang? siapa yang suruh kamu pulang?"

"Tapi jam kerja sudah habis Pak." Jawab Felix

"Khusus untuk sekretaris saya...dilarang keras pulang sebelum atasannya pulang. Mengerti sekretaris Felix?"

Felix menghela nafas, dulu waktu dia menjadi sekretaris di kantor cabang tidak seperti ini.

"Mengerti sekretaris Felix?" Ulang Jisung

Felix mengangguk dengan malas "Mengerti pak."

Jisung tersenyum puas, tangannya dengan refleks mengusap surai blond sekretaris mungilnya "Good, ikut saya."

Jisung berjalan di depan, Felix mengekori dibelakang. Mereka berdua masuk ke ruangan direktur.

Jisung duduk di sofa sedangkan Felix masih berdiri menunggu perintah dari atasannya.

"Buatkan saya kopi."

Felix mengangguk, tidak sampai lima menit Felix datang membawa satu gelas kopi hitam.

"Ini kopinya pak." Felix menaruh kopi hitam buatannya di atas meja.

Jisung menegak kopi hitam buatan sekertarisnya. Mata elang Jisung melirik sofa di sampingnya "Duduk." Titahnya

Felix duduk, tapi mengambil jarak agak jauh dari atasannya.

Kening Jisung tertekuk "Jauh sekali, takut padaku ya?"

Tanpa ragu Felix mengangguk, tapi tak lama dia segera sadar dan segera menggeleng "Bukan- maksudnya tidak pak."

Jisung terkekeh kecil, sekretarisnya lucu sekali.

"Mari berbincang layaknya teman." Ucap Jisung

Felix menggaruk tekuknya bingung "Iya pak."

"Panggil saya Jisung saja, paham Felix?"

"Ahh iya paham pa-- eh Jisung." Agak aneh karna Felix sudah terbiasa memanggil atasannya dengan embel embel pak.

"Soal kejadian yang tadi saya minta maaf."

Mendadak keadaan menjadi canggung.

"Bagaimana, saya dimaafkan atau tidak?"

Felix segera tersadar dari lamunanya "Saya sudah maafkan..tapi lain kali tolong jangan di ulangin lagi."

Jisung memajukan wajahnya tepat didepan wajah Felix "Ahh saya tidak janji, sweet." Bisiknya

Felix, jantungmu masih aman?

[ TBC ]

ꗃ. ꜰᴇʟɪx ʜᴀʀꜱᴇʟ





••

I feel..like I've been thinking too hard lately.
Anyway sorry belum bisa balesin komentar kalian, gue buka wp cuma jam 7-8 malem dan biasanya langsung tidur kalo ngak langsung ngepush tugas, (︶︹︺).

#saya#tidak#sombong#kok

Continue Reading

You'll Also Like

8.9K 911 20
Di setiap hati manusia pasti ada rasa benci yang sejenak melintas dan enggan untuk pergi begitu saja Satu sisi membenci satu sisi sangat menyayangi...
18.4K 4.2K 28
Han Jisung hanyalah pemuda biasa yang diminta oleh ibunya untuk pergi ke karnaval di desa supaya bisa mendapat teman. Ia tak pernah menyangka jika uc...
9.9K 974 11
Tanpa memikirkan terlebih dahulu risiko yang akan ditanggungnya di masa mendatang, Sung Hanbin sengaja menikahi teman semasa kecilnya yang tiba-tiba...
26.6K 3.7K 12
Drabble manis Jongho dan Yeosang. Pasangan yang selalu mengundang keirian dari siswa-siswi KQ High School. Warn! OOC Semi-baku Top Yeo Bot Jong ©ber...