badboy its my boyfriend

By jaeminwifeyyy

29.4K 2.5K 162

' ketika cinta harus dipisahkan oleh norma, dan dipaksa menjalin hubungan dengan orang yang berbeda hanya unt... More

prolog
1.kesepakatan
2.kecurigaan
4.tuduhan
5.main ke rumah
6.khawatir?
7.nemenin
8.gila bersama
9.saran
10.penganggu
11.sidikit
12.perasaan aneh
13.oke
14.pernyataan hati
15.ketemu
16.penenang yang baru
17.pelampiasan hati
18.bohong
19.konser mendadak
20.so i'm gonna love you
21.kolor Spiderman
22.bukan nomor dua melainkan nol
23.rapat osis
24.ayang jex
25.tanding
maafff
26. tiba tiba
jawab secepat nya yahh

3.club

1.3K 114 8
By jaeminwifeyyy


"jadi Lo ketemu sama sosis?"tanya Lucas.

"sosis? typo ga Lo?"Lucas tertawa receh.

"di tempat balap? emang dia main di situ?"tanya bian memakan pisang goreng.

"dia tampang baik di sekolah aja di luar mah sama berandal nya, tapi ga biasanya Lo ngejar kaya gini"ucap zoe mampu membuat jex terdiam. benar juga, kenapa dia malah begini.

"bener juga tuh"ucap Mark baru nyadar.

"mangsa ya?"jex menatap datar Mark.

"ada yang mau gue kasih tau. anak osis itu sepupu nya Juan"Lucas yang baru ingin meneguk air putih dingin nya refleks menyemburkan air itu ke wajah jex, untung bian cepat membekap nya.

"serius Lo?"jex mengangguk dan menyesap rokok nya.

"maka nya gue deketin dulu, mana tau dia ada kerja sama sama tu cecunguk"teman teman nya mengangguk ngangguk.

"kirain pdkt"ucapan Zoe santai dan menghembuskan asap rokok di dalam mulut nya.

"keliatan ya?"

"anjir!!"

"beneran Lo? Lo homo? anjirrrr"ucap Lucas heboh.

"homo pala Lo"

"jadi maksudnya Lo bilang keliatan?"

"tu anak juga mikir gitu"

"tapi Lo beneran... aww!"jex menggeplak kepala bian dengan punggung tangan nya.

"engga lah, gila aja"

"hati hati nanti jadi kaya si Mark Lo"ucap Zoe, yang merasa punya nama menoleh tak terima.

"suka bener kalo ngomong"ucap Lucas mengacungkan jempol nya.

"Lo beneran jadian?"Mark berdecak.

"ga usah bahas itu"

"Lo pacaran sama dia terserah Lo, itu ga nganggu pertemanan kita"ucap jex menenangkan.

"tapi gue liat liat si Haikal temenan sama Jean deh"ucap bian.

"iya tuh, gue liat mereka bareng terus kalo ngantin"tiba tiba jex berdiri membuat teman teman nya mendongak.

"ga ikut bolos Lo?"tidak sempat, jex keburu pergi menjauh memasuki kembali area sekolah.

sebelum ia menemukan seseorang itu jex membuka ponsel memberi pesan pada seseorang.

[cari tau tentang Jean noinggolan, gue mau cepat]

setelah itu jex mencari cari keberadaan Jean yang tak kunjung ia temui, di pertengahan jex berlari ponsel nya berdenting. saat itu ia melihat Jean yang keluar dari gudang belakang. ternyata jex sudah sampai pojok.

Jean ternyata melihat keberadaan jex di lorong depan, sial sekali ia harus menemui laki laki gila ini. Jean sih bodoh amat ya, kalo dia ngajak gelud mah gaskeun, jadi dia santai saja berjalan ke lorong depan, bukan untuk mendekati jex namun jalan untuk ke depan area sekolah hanya tempat jex berada.

"Jean noinggolan anak salah satu anggota DPR, anak yang di tinggal ibunya dari umur sebelas tahun, dan sekarang tinggal sama ayah nya. hidup nya ternyata sedikit menyedihkan ya"langkah Jean yang sudah melewati jex terhenti.

"sampe kapan Lo terus ikut campur tentang keluarga orang"Jean mengepalkan tangan nya.

"sampe..."ucap jex berlagak sedang berfikir.

"lo ga perlu tau"Jean kembali melangkah tetapi jex berkata lagi membuat nya berhenti.

"mau sampe kapan Lo sembunyiin semua nya?!! topeng Lo itu ga guna kalo akhirnya bakal ketauan!!"ucap jex kesal. Jean berbalik menghampiri jex dan menarik kerah baju nya.

"Lo tau apa emang nya? Lo siapa? inget ya, gue ga pernah nganggap Lo ada.!"ucap Jean penuh penekanan, membanting kerah nya membuat jex sedikit mundur

"Lo ga usah berlagak tau! Lo ga pernah tau jadi diem!!!"marah jean.

"gue-"

"Lo bukan siapa siapa gue bangsat!!!!"nafas Jean terengah-engah dengan mata tajam nya yang menatap jex marah.

jex terkejut bukan main tetapi ini yang dia ingin kan.

"Lo gak usah sok peduli"Jean pergi di saat itu jex tersenyum.

"gue udah ketemu diri Lo"

....

pukul 16.36

Jean baru ingin pulang, ia pulang telat lagi karna sangat banyak yang ia kerjakan. lama lama lelah juga jika seperti ini.

gue ga seharus nya gue seberusaha ini.

ia ingin ke suatu tempat tapi ia harus mengganti baju terlebih dahulu. sampai di rumah seperti biasa jam segini selalu sepi, hanya ada pembantu.

selesai bersiap siap Jean langsung turun dan memakai helm nya, mengendarai motor nya di tengah jalan kota yang lumayan ramai karna sudah sore.

dia akan ke club biasa ia mencari ketenangan, kebahagiaan, dan cara kedua melepas lelah nya, ia bodo amat nanti akan ketauan seperti jex yang mendapatkan Vidio nya yang sedang mabuk di bar.

walau pun Jean mabuk berat ia tidak pernah mau menyentuh apa lagi di sentuh perempuan, entah kenapa ia merasa tidak ada nafsu apa pun.

di club dia bersama teman teman sekolah nya dan juga teman di area balap nya, teman sekolah nya juga dekat dengan teman luar nya. tapi Haikal teman nya sudah tidak mau lagi ikut.

sampai di club, dia masuk begitu saja.

"woi je!"Jean menoleh pada seseorang yang memanggil nya, ia menghampiri nya dan duduk di sebelah nya.

"cuma Lo doang?"

"Cleo sama Rendi belum Dateng"Jean memanggil pelayan dan memesan minuman alkohol tiga botol langsung.

"gue mau nanya tentang yang di balapan je"Jean mengangkat sebelah alis nya seraya menuangkan air ke dalam gelas.

"tentang apa?"

"Lo kenal sama jex?"Jean meneguk minuman alkohol itu sekali banyak.

"ga"Hendi mengerutkan kening nya.

"tapi Lo kenapa tinju dia tiba tiba, Lo ga tau dia siapa?"

"mau dia siapa pun itu kalo akhlak nya ga ada buat apa di takuti"Jean bersender disofa.

"berarti Lo kenal sama dia"

"gue ga pernah mau kenal sama orang kaya gitu"Jean kembali menuangkan air nya dan meneguk sekali Gus. Hendi memperhatikan Jean yang terus menerus minum hingga tiga botol sudah habis.

"Lo gapapa?"Jean tersenyum, menatap kosong langit langit.

"gue selalu gapapa hen"ucap Jean lemah.

"hidup gue ga jauh dari kata sempurna"

"tapi gue pengen tenang"ucap nya pelan tetapi Hendi masih sangat jelas mendengar nya.

"dia nganggu gue terus Hendi.."adu Jean.

"siapa?"

"jex sialan"Jean memanggil pelayan untuk meminta satu botol lagi.

"Lo udah mabuk je"Jean tidak mendengar nya ia tetap memesan.

Hendi menghela nafas nya.

"Lo kenal dia dari mana?"

"parkiran"

"Lo benci dia?"jena mengangguk dengan mata yang terpejam, pipi nya sudah sedikit memerah.

"benciiii banget"ucap Jean dengan raut kesal nya.

"menurut Lo kenapa dia ganggu gue?"

"gue ga tau, dia ga ganggu mungkin je, mana tau dia mau temenan"Jean tiba tiba tertawa.

"emang ada dari kamus hidup dia, dia yang ngajak temenan?"

"dia tuh ga tau diri, ga bertanggung jawab, suka bolos, ngeroko, bego lagi"

"siapa yang Lo maksud ga tau diri, ga bertanggung jawab, suka bolos ngeroko, dan bego?"Hendi membulatkan mata nya, sedangkan Jean menoleh ke sebelah nya dengan mata yang sebenar nya buram.

"jex-"

"gue mau berdua sama dia"Hendi menatap Jean yang menyipitkan mata nya untuk bisa melihat siapa yang ada di hadapan nya saat ini.

"yaudah, Lo jangan percaya sama apa yang dia omongin, dia kalo mabuk emang gitu"ucap Hendi takut terjadi sesuatu.

"Lo ga percaya sama gue?"Hendi segera berdiri dan pergi dari sana. yaa Hendi bukan nya takut, ia malas berurusan dengan orang sadis seperti itu.

jex beralih menatap Jean yang sekarang bersender di sofa dengan mata memejam nya, saat pelayan kembali mengantar air, Jean langsung meminum nya.

"masih kuat?"Jean mengangguk menjawab.

"Lo terlalu banyak minum"jex mengambil botol yang berada di lengan Jean.

"punya gue"

"apa?"

"itu"tanpa sadar Jean menunjuk jex. jex tersenyum.

"oke gue punya Lo"Jean membuka mata nya dan mendekat kan wajah nya ke wajah jex.

"Lo... jex?"jex menaruh botol di atas meja dan mengusap rambut Jean.

jex tidak menjawab.

"jex ga mungkin selembut ini"Jean melirik lengan jex yang mengusap rambutnya.

"dia kan cowo ga punya hati"jex terkekeh.

"oh gitu, itu kenapa Lo ga mau kenal sama dia?"Jean mengangguk tiba tiba kepala nya terasa sangat berat hingga mendarat di pundak jex.

"gue punya feeling ga enak sama dia"ucap nya pelan.

"tapi gue sa..."Jean menghentikan ucapan nya membuat jex menyerngit.

"sa apa?"tidak ada jawaban, Jex melirik Jean yang ternyata tertidur.

"haha, gue kira sayang"

"gue benci sama dia"jex terdiam.

"jangan di ulang, gue ga suka denger nya"Jean tidak menggubris nya.

"cuma orang berperasaan yang ngerti"

"jadi Lo kira gue gak berperasaan?"Jean kembali tidak menggubrisnya, dia benar benar tertidur.

"Lo yang kaya anak kecil gini ga seharusnya mabukan je"tiba tiba Jean menggandeng lengan nya. jex tidak bereaksi apa pun ia membiarkan Jean menikmati kenyamanan.

tiba tiba ponsel Jean berdenting ada yang mengirim nya pesan, jex mengambil nya ingin memberi kan pada Jean tetapi ia tidak sengaja membaca pesan yang ada di lookscreen.

[ berani kamu pulang larut lagi ]

jex menatap Jean yang tertidur pulas. ia meletakkan kembali ponsel Jean di atas meja membiarkan pesan itu.

jex menyalakan rokok nya dan menghirup nya lalu di hembuskan, Jean menggerakkan tubuh nya mencium aroma yang di benci nya, Jean mengangkat kepala nya dan menyipitkan mata nya melihat benda apa yang di pegang laki laki di samping nya.

"kalo mau ngeroko di sana aja"ucap Jean lalu menyenderkan kepala nya di senderan sofa kembali menutup mata nya.

jex menoleh.

ia menjauhkan puntung rokok nya dan mendekatkan wajah nya.

"hm?"Jean berdecak.

"jangan ngeroko di sini"

"why?"

"gue ga suka"Jean mendorong tubuh jex dengan mata yang masih tertutup. jex tersenyum dan menginjak rokok nya, ia menepuk bahu nya.

"sini"Jean kembali menyenderkan kepalanya di pundak jex, jex yang melihat nya tersenyum tidak kuat.

"Lo siapa?"Jean menegakkan kepala nya berusaha bisa melihat dengan jelas manusia di sebelah nya.

"sstt. tidur lagi"jex menaruh kepala Jean di pundak nya lagi.

"thanks"ucap Jean pelan.

"thanks aja?"

"terus mau apa?"tanya Jean lemah masih memejamkan mata nya.

"udah tidur aja"ucap jex menepuk nepuk kepala Jean pelan membuat Jean semakin nyaman dan sekarang malah memeluk nya.

jex mematung.

"kalo Lo mau tidur mending pulang, gue anter"jean menggeleng cepat membuat jex menyerngit.

"ga mau..."Jean menggeleng geleng mengeratkan pelukan nya membuat jex linglung sendiri.

"yaudah nginep di rumah gue aja"Jean masih menggelengkan kepala nya membuat nya meringis.

"kan, ayo pulang"Jean berdiri akibat tarikan jex, kepala nya sangat pusing jadi ia tidak ingin banyak omong.

tiba tiba perutnya serasa ingin meledak. sial dia ingin muntah. Jean berlari ke luar dan segera memuntahkan isi perutnya.

"ck ck ck. anak osis bandel banget"jex menghampiri nya dan mengusap punggung Jean.

"huekk"setelah itu Jean melangkah ingin masuk ke dalam bar itu, jex buru buru menahan nya.

"mau ngapain lagii"Jean menarik nya menjauh.

"mau minum lagi, lepasin"

"ga liat Lo tadi ngapain! udah jangan ngebantah"Jean menatap bar itu dengan tatapan lesu nya.

"jex!! Lo mau bawa dia kemana!"jex berdecak.

"pulang! temen Lo hamil tuh muntah muntah!!udah Lo ga usah larang larang"kesal jex dan segera memasukkan Jean ke dalam mobil nya dan ia duduk di kursi supir.

Handi mengangguk ngangguk.

"hah?! hamil apaan anjirr!"Hendi meneriaki mobil jex yang sudah melaju.

sementara di mobil. Jean tidak membuka mata nya juga, laki laki itu bersandar di pintu mobil. jex memberinya air mineral.

"minum"

"gue ga mau pulang"ucap Jean pelan yang masih di dengar jex.

"di rumah kaya neraka"jex mendorong kembali air mineral itu.

jex tidak lagi mengucapkan sepatah kata pun, ia terus mendengar celotehan Jean yang tidak jelas, tapi terdengar mengeluh seperti ingin menyerah.

•••

jangan lupa vote!!!

Continue Reading

You'll Also Like

190K 6.4K 42
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah Cerita ini end tanpa revisi jadi ga u...
1M 8.1K 39
hanya cerita random berbau kotor KK.
2.2M 106K 45
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...
163K 11.5K 26
"kita akan berkeliling wisata nanti saat hesa sudah besar dan papa yang akan menjadi bos di perusahaan agar bisa meliburkan diri mengajak hesa dan ma...