You Always In My Mind ~||^ (T...

By Yatihasyim

2.7K 1.4K 4K

Berkisah tentang seorang dokter bedah cantik yang bernama Aidhira. Dia harus menerima takdir cinta yang tak s... More

Prakata ~ You Always In My Mind
Prolog ~ You Always In My Mind
Part 1 - Aksi Penyelamatan ~ You always in my mind
Part 3 - Terjebak Di Jurang ~ You always in my mind
Part 4 - Lintah ~ You always in my mind
Part 5 - Gigitan Ular ~ You always in my mind
Part 6 - Teringat Masa Lalu ~ You always in my mind
Part 7 - Tontonan Menakjubkan ~ You always in my mind
Part 8 - Operasi Dadakan ~ You always in my mind
Part 9 - Kunjungan ~ You always in my mind
Part 10 - Rumah Sakit Jiwa ~ You Always In My Mind
Part 11 - Pertengkaran ~ You Always In My Mind
Part 12 - Awal Pertemuan ~ You Always In My Mind
Part 13 - Sekilas Bayangan ~ You Always In My Mind
Part 14 - Ancaman ~ You Always In My Mind
Part 15 - Memulai Kedekatan ~ You Always In My Mind
Part 16 - Misi Penangkapan ~ You Always In My Mind
Part 17 - Melumpuhkan Target ~ You Always In My Mind
Part 18 - Pengalaman Yang Sama ~ You Always In My Mind
Part 19 - Gagal Membawa Nindy ~ You Always In My Mind
Part 20 - Keychain ~ You Always In My Mind
Part 21 - Kembali kerumah lama - You always in my mind
Part 22 - Berita masa lalu - You always in my mind

Part 2 - Pertemuan Yang Tidak Disengaja ~ You always in my mind

167 109 183
By Yatihasyim

.
.
.

"Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan yang menyenangkan.

~Aidhira Aghata Deilexa~

***

Cahaya matahari di langit sore perlahan meredup dengan indah. Seorang pria terlihat tengah berlari menghindari beberapa orang yang mengejarnya, hingga akhirnya tiba di perbatasan hutan. Pria itu terus berlari meskipun tenaganya sudah mulai habis akibat luka di bahu kanannya.

Sebelumnya, pria itu berkendara dengan motor sport-nya dan terlibat aksi kejar-kejaran dengan sekelompok orang. Tanpa sengaja, dia hendak melompati sinkhole . Namun, nasib sial malah menghampirinya.

Pria itu memacu motornya dengan kecepatan tinggi, bermaksud menghindari lubang itu. Apa daya, motornya justru menyambar sebuah ranting dan membuatnya terpelanting. Sialnya lagi, bahu pria itu jatuh di atas tumpukan ranting kering dan salah satu ranting itu menancap di bahu kanannya.

Sontak saja pria itu merintih kesakitan dan berusaha menahan teriakan supaya orang-orang yang mengejarnya tidak menemukan keberadaan dirinya. Dia pun mencoba mencabut ranting yang menancap di bahunya itu sambil menggigit salah satu kerah bajunya. Berhasil! Ranting itu berhasil dicabut meskipun dia harus menahan rasa sakit yang luar biasa.

Setelahnya, dia pun perlahan bangkit dan berjalan meninggalkan tempat itu dan motornya yang sudah rusak parah. Rasa sakit di bahu tidak menghalanginya untuk terus berjalan menghindari kejaran orang-orang itu.

***

Sementara, di sisi lain hutan yang sama, seorang wanita berjalan seorang diri usai mengantarkan seorang kakek yang menjadi nyaris ditabrak mobil. Rumah kakek itu berada di kawasan hutan dan mau tidak mau, dia harus masuk hutan lebih dalam lagi untuk bisa sampai ke pemukiman tempat tinggal si kakek. Wanita itu tidak mengira ada pemukiman di hutan yang cukup lebat seperti itu.

Sepanjang perjalanan mengantar si kakek, hanya terdengar suara burung-burung yang berkicau memenuhi hutan. Sesekali terdengar suara wanita itu yang menarik napas panjang dan mendengkus. Bukan karena takut, melainkan waspada. Dia tidak ingin menjadi santapan binatang buas saat kembali nanti. Wanita itu pun bergegas mempercepat langkah usai berpamitan dengan si kakek.

Sekitar lima menit berjalan, terdengar langkah kaki yang mirip dengan suara langkah orang berlari. Wanita itu semakin panik karena suara itu semakin terdengar jelas dan menuju ke arahnya. Dia terus mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk memastikan sumber suara. Namun, tidak ada siapa pun di sana selain dirinya.

"Siapa di sana?!" teriak wanita itu sambil terus waspada.

Dia merasa ada seseorang yang berada cukup dekat dengannya, tetapi tidak bisa menemukan sosok itu. Matanya terus berusaha mencari-cari sesuatu atau seseorang yang membuatnya ketakutan.

Saat dilanda suasana yang mencekam, tiba-tiba saja seseorang mendekap mulutnya dari belakang. Tentu saja wanita itu terkejut bukan kepalang dan berusaha menjerit sekuatnya.

Alhasil, jeritannya itu malah mengundang orang-orang yang rupanya mengejar sosok yang membekapnya. Orang-orang itu langsung bergerak cepat menuju ke arah si wanita.

"Heh! Jangan berisik bisa nggak sih?!"

Wanita itu pun spontan menoleh dan mendapati seorang pria dengan bahu berlumuran darah tengah menatap tajam ke arahnya.

"Siapa kau?!"

Bukannya menjawab, pria itu justru memberikan isyarat supaya si wanita tidak bersuara. Tidak berselang lama, terlihat sekelompok orang berpostur tinggi besar tiba di tempat yang sama. Mereka terlihat fokus mencari sesuatu.

"Apakah mereka itu para pemburu? Mengapa mereka membawa senjata api?" batin si wanita sambil melirik pria di dekatnya yang terlihat serius mengamati orang-orang menyeramkan itu.

Tanpa disangka, pria itu membalas lirikannya. Sontak, wanita itu pun mengalihkan pandangannya.

"Ada apa dengannya? Tatapannya mengerikan sekali!" batin wanita itu.

Mereka pun kembali fokus mengawasi orang-orang yang masih mencari-cari sesuatu itu sambil terus bersembunyi di balik semak-semak. Setelah sekitar tiga menit, orang-orang itu pun pergi karena tidak menemukan apa yang mereka cari.

"Huft!" Si pria keluar dari persembunyiannya sambil mendengkus dan berjalan menjauh dari tempat itu.

"Hei, tunggu!" teriak si wanita sambil berusaha mengejar pria itu.

"Ada apa?"

"Hah?! Ada apa? Kau baru saja membekapku dan kau masih tanya ada apa?!" seru si wanita sambil memberikan tatapan tajam.

Sayangnya, si pria malah memperhatikan wanita itu dari atas ke bawah dengan pandangan sinis, lalu melenggang pergi tanpa menjawab sepatah kata pun.

"Hei, kau! Apa kau akan pergi begitu saja tanpa menjawab?!" teriak si wanita geram.

Si pria itu terus melangkah tanpa memedulikan teriakan si wanita. Hal itu membuat si wanita terpaksa mengejar dan menghadangnya. Baru saja hendak mengomel, tiba-tiba si pria jatuh tersungkur di hadapan wanita itu.

"Eeh! A-apa yang terjadi?! A-aku tidak melakukan apa-apa padamu!"

Si pria tidak menjawab dan hanya menatap si wanita dengan tatapan sendu. Rupanya, luka di bahunya semakin parah dan membuatnya kehilangan banyak darah. Itu yang membuatnya merasa lemas dan akhirnya jatuh tersungkur. Hal itu disadari oleh si wanita yang bergegas memberikan pertolongan pertama.

Beberapa menit berlalu dan luka di bahu pria itu berhasil diobati oleh si wanita dengan pengobatan seadanya. Beruntung, wilayah hutan itu masih sangat alami sehingga si wanita bisa dengan mudah mendapatkan beberapa tumbuhan obat untuk menolong pria itu.

"Bagaimana dia bisa tersungkur begitu? Lukanya kan tidak terlalu dalam" batin si wanita.

Usai membersihkan luka dan mengoleskan racikan tumbuhan obat, si wanita kebingungan mencari sesuatu untuk membalut luka di bahu pria itu. Dia mulai mencari-cari dan tersadar bahwa ada pita yang tergerai di bahunya. Pita itu biasa digunakan untuk mengikat rambutnya yang memang cukup panjang. Tanpa menunggu lama, dia pun menarik pita itu dan menggunakannya untuk membalut luka di bahu si pria.

Saat tengah membalut luka di bahu pria itu, sesuatu membuat detak jantung si wanita semakin kencang. Dia melihat sesuatu yang membuatnya merasa bergairah.

"Astaga! Otot dadanya begitu kekar!" ucap si wanita dalam hati.

Tanpa sadar, tangannya mulai menyentuh dada kekar pria itu. Dia begitu terpesona melihat tubuh si pria yang begitu berotot dan terawat sempurna. Sampai pada akhirnya dia tersadar dengan apa yang tengah dilakukannya.

"A-aishhh! Ada apa denganku ini?! Memalukan sekali!" batinnya sambil tersipu malu.

Wanita itu pun segera menjauhkan tangannya dan menyelesaikan balutan di bahu pria itu. Tidak lupa, dia pun mengancingkan kemeja si pria yang tadi sempat dibuka karena terpesona dengan otot dadanya.

Saat itulah tiba-tiba saja si pria membuka mata dan terkejut mendapati ada wanita yang menyentuh tubuhnya. Seketika pria itu langsung mencengkeram tangan si wanita dan membuatnya merintih kesakitan.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Eh, a-aku mengobati lukamu!" jawab si wanita dengan ketus. Pria itu terdiam sesaat mendengarnya dan menepis tangan wanita itu.

"A-apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya wanita itu sambil mengusap tangannya yang memerah akibat cengkeraman pria itu tadi.

"Kau tahu aku ini orang asing, kenapa kau malah membantuku?" pria itu bertanya tanpa memikirkan kalimat yang barusaja dilontarkannya

"Dasar orang ini!" batin si wanita setengah geram.

"Kenapa diam?" tanya pria itu lagi.

"Apakah aku salah jika membantu orang asing?"

Pria itu sempat terdiam beberapa detik, tapi kemudian...

"Dasar cewek aneh"

"Barusan kau bilang apa?! Aneh?! Kau ini sedang menggejekku atau apa? Aku berusaha menolongmu, tapi kau malah mengejekku! Ah, sudahlah! Tidak perlu berterima kasih! Lukamu itu kalau tidak segera diobati juga akan terkena infeksi!"

Pria itu cukup terkejut mendengar omelan si wanita dihadapannya ini. Dia heran bagaimana bisa wanita itu mendengar ucapannya. Padahal dia yakin ucapannya tadi sangat pelan. Namun, pria itu berusaha terlihat biasa saja dan enggan melawan. Dia pun beranjak dan pergi begitu saja.

"Dasar! Kau itu tidak punya sopan santun! Udah ditolongin malah ninggalin!"

Si pria terus melangkah tanpa memedulikan omelan dan caci makian dari si wanita di belakangnya. Sementara, wanita itu terpaksa kembali mengikuti si pria karena dia ingin segera keluar dari kawasan hutan itu. Terlebih, hari mulai beranjak senja dan dia sudah lupa dengan rute jalan kembali.

Melihat bermacam-macam tumbuhan di sekitar, rasanya semua terlihat sama saja. Hal itu membuatnya semakin kesal karena harus bertemu dengan manusia menyebalkan yang tidak berperasaan seperti pria itu. Si wanita sudah hampir putus asa dan menyerah dengan situasi ini. Bagaimanapun, dia tidak ingin terjebak di hutan lebat ini. Itu sebabnya dia pun dengan berani kembali menghadang langkah si pria.

"Hei, kau! Apa kau mengenali daerah ini? Setidaknya, bantulah aku keluar dari sini! Rasanya sekarang aku sudah mulai tersesat. Aku tidak tahu ini jalan mengarah ke mana"

"Itu bukan urusanku" jawab si pria itu dengan datar.

"Hei, ayolah! Aku tahu orang-orang tadi pasti mengincarmu 'kan? Aku tidak peduli kau ini siapa dan ada masalah apa dengan mereka, tapi aku sudah membantumu diam dari mereka. Selain itu, aku juga sedikit membantu merawat luka di bahumu itu 'kan? Setidaknya, bantulah aku! Apa kau tega pergi begitu saja dan membiarkanku disini dimakan hewan buas?"

"Huh! Konyol sekali! Di hutan ini mana ada hewan buas?! Kau terlalu mengada-ada"

Balasan pria itu membuat si wanita berhenti melangkah tanpa memedulikan si pria yang terus berjalan mendahuluinya. Sikap pria itu benar-benar membuatnya semakin bertambah kesal. Dia tidak habis pikir dengan sikap dan ucapan pria itu yang membuatnya ingin sekali melayangkan tinju ke wajahnya yang angkuh.

"Oh! Jadi seperti inikah balasanmu pada orang lain?! Sudah tidak berterima kasih, malah tidak punya perasaan! Pria macam apa kau ini?!"

Ucapan wanita itu berhasil menghentikan langkah si pria yang kini sudah memunggunginya. Bahkan si wanita sempat berpikir sang pria berubah pikiran dan bersedia membantunya. Namun sepertinya tidak. Karena kini pria itu memberi sorotan tajam nan mengerikan setelah berputar badan kearahnya, membuat si wanita langsung salah tingkah dan ketakutan.

***


#TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and commet-nya😚

Follow akun author, follback silahkan dm😉

Terimakasih😊

Continue Reading

You'll Also Like

30.7K 3.4K 19
"Maaf untuk kelahiranku"
65.1K 5.5K 88
Tokyo Noir Familia salah satu keluarga Mafia di kota TokyoVerse.Dipimpin oleh Rion Kenzo yang dipanggil dengan Papi dan Caine Chana yang selalu dipan...
113K 441 5
collection of short stories
14.7K 2.6K 27
Bagaimana ceritanya ketika kalian yang sedang menikmati hidup dengan senang, tenang dan tanpa gangguan. Namun tiba tiba datang entah virus darimana...