•Selamat Membaca•
~part 7~
•
•
•
Arthur terus memikirkan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Apa benar Nayra adalah matenya, jika memang ia berarti Nayra lah orang yang dimaksud dalam ramalan tersebut. Lalu kenapa dia bisa menjadi keponakan Lisa.
Pikiran itu yang terus menghantuinya sejak ia melihat Nayra.
'Sudah pasti dia adalah mate kita Arthur' Alan melakukan mindlink tiba-tiba saat Arthur sedang melamun dibalkon kamarnya.
'Tapi dia dari bangsa Elf, dan dia juga keponakan bibi Lisa.'
'Sepertinya kita harus selidiki, jika kau mengingat sebelumnya Lisa menggakan bahwa semua keluarganya sudah tewas.'
Kata-kata Alan itu benar-benar menyadarkan Arthur. Memang sepertinya ada yang disembunyikan oleh Lisa.
.
Pov Arthur.
Aku sedang menatap taman yang berada tepat di depan balkon kamarku, lalu tibalah Nayra dan Bella disana. Mereka sedang berbincang hingga tertawa, saat melihat senyuman diwajah gadis itu rasanya sangat menghangatkan dan menenangkan, aroma mawar yang berpadu dengan caramel itu sangat memabukkanku.
'dia sangat cantik bukan' mindlink secara tiba-tiba dari Alan meleburkan lamunanku.
Kemanapun Nayra pergi mata ini rasanya tidak bisa berpaling melihat kearahnya, perlahan tubuh itu menghilang dari balik tembok. Entah mereka hendak pergi kemana.
.
Selat Drake.
•
"Sudah ku bilang padamu Aaron!!!jangan muncul dihadapan ku dengan tangan kosong!!" Felix geram melihat kedatangan Aaron yang tidak membawakan dia seseorang yang dimaksud kan itu.
"Aku sudah menemukannya yang mulia" jawab Aaron.
"Lalu kenapa kau masih disini bodoh?! Cepat bawa dia kehadapanku!!"
"Dia disembunyikan oleh seorang fairy, tapi aku sudah menemukannya. Sepertinya fairy bodoh itu lupa untuk menutupi baunya."
"Seorang fairy? Bukankah mereka sudah aku bunuh dan aku usir dari dunia ini?"
"Tersisa satu yang mulia. Aku bertanya kepada warga sekitar, ternyata dia menyamar sebagai Elf. Aku sempat masuk kedalam rumahnya dan benar, ada bau manusia disana."
"Malam ini kau harus membawa perempuan itu kehadapanku."
"Baik yang mulia"
Aaron pergi dari selat drake menuju rumah bibi Lisa dan mengintai, namun dia belum melihat kembalinya mereka kerumah.
.
••••••
Udara sudah mulai sejuk, menandakan bahwa sudah menjelang sore hari, setelah puas menelusuri istana Nayra bersiap-siap untuk pulang bersama Lisa.
"Nayra ayo kita pulang." Nayra mengangguk sambil beranjak dari tempat ia duduk.
"Hati-hati dijalan bi dan Nayra jaga baik-baik bibi mu" salam perpisahan dari Queen untuk kami berdua.
"Kita akan bertemu lagi kan Nayra" raut wajah sedih terlihat diwajah bella, Bella merasa nyaman saat mengobrol bersama Nayra. Sepertinya dua gadis itu memiliki satu frekuensi.
"Pasti Bella.." jawabnya dengan senyuman.
.
Nayra dan Lisa pergi meninggalkan istana, berjalan menelusuri desa dan hutan, tanpa mereka sadari mereka sudah sampai didepan gerbang rumah saat hari sudah gelap.
Lisa menyuruh Nayra untuk mandi dan bertemu di meja makan. selesai Nayra menghabiskan makan malamnya, Lisa menyuruhnya meminum ramuan yang dia racik.
Dia bilang itu akan menghilangkan bau manusia pada tubuh Nayra. Namun sepertinya Lisa lupa melakukan itu pagi ini, bahkan dia lupa menyembunyikan rumahnya sehingga Aaron sudah menemukan keberadaan mereka.
Diluar rumah, Aaron dan tiga pengawal dari bangsa Demon sudah bersiap untuk mengepung rumah Lisa.
Nayra yang sudah berada didalam kamar, dikejutkan dengan Lisa yang tiba-tiba saja datang dengan raut wajah takut.
"Nayra cepat sembunyi dibawah tempat tidur! Cepat" Lisa menariknya turun dari tempat tidur.
"Ada apa bi??"
"Sudah lakukan dan jangan keluar"
Ia mengikuti apa yang Lisa suruh, ia merangkak ke kolong tempat tidurnya dan dibantu oleh Lisa yang menumpukan kardus-kardus serta barang-barang yang tidak terpakai untuk menutupi tubuhnya.
Masih ada sedikit celah yang membuat Nayra bisa melihat kedepan pintu kamar yang tidak tertutup rapat, tak lama ia mendengar suara ribut dan teriakan pedih dari Lisa, ia menangis sambil membekap mulutnya agar tidak mengeluarkan suara.
Ada empat orang yang menggeledah rumahnya, ia masih dengan isak tangis yang ia tahan dan memperhatikan tangan Lisa yang tergeletak di depan pintu kamarnya dengan darah yang mengalir.
•••••
Disaat kejadian itu, Arthur sedang berusaha memejamkan matanya, lalu dia mendapatkan pengelihatan yang aneh, itu seperti mimpi namun begitu nyata.
Kejadian yang sama atas apa yang sedang terjadi kepada Nayra dan Lisa, didalam pemgelihatannya itu seakan Arthur berada dalam posisi Nayra sekarang.
Arthur langsung membuka matanya dan bangkit dari tempat tidur, dia memanggil Dean, Jake dan Alex.
Tidak ini bukan mimpi, melainkan pertanda ada sesuatu yang buruk menimpa Nayra dan bibi Lisa. Aku harus segera pergi kesana, batinnya.
Arthur pergi keluar kamarnya dengan terburu-buru lalu mencari Betanya itu.
"Kau memanggil kami Alpha?" Tanya Dean yang menghampiri Alpha nya.
"Ikuti aku sekarang!" Perintah Arthur.
Dengan cepat mereka berempat beralih shif dengan wolf mereka agar cepat sampai dikediaman Lisa. Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai disana. Mereka bertemu Aaron dan tiga lainnya yang sedang mengacak-acak halaman rumah Lisa.
Saat Aaron melihat keberadaan Arthur mereka langsung melarikan diri.
Arthur sempat menengok kedalam rumah yang pintunya terbuka dengan lebar dan melihat Lisa sudah tewas dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya.
Melihat itu Arthur mengejar mereka dan membantainya tanpa ampun. Namun sayang, Aaron berhasil melarikan diri.
•••••
Arthur masuk kedalam rumah dan hendak menghampiri Nayra, dia sudah tahu dimana Nayra bersembunyi, Arthur menutup pintu kamar Nayra agar gadis itu tidak melihat keadaan bibinya.
"Segera urus Lisa sekarang juga, jangan sampai Nayra melihat ini." Perintahnya.
Dean,Jake dan Alex mengangguk paham lalu segera membawa mayat Lisa keluar rumah.
Setelah selesai menguburkan Lisa, Arthur mencoba memanggil Nayra yang berada dibawah ranjang tidur dan masih menangis dengan tersedu-sedu.
"Keluarlah Nayra..kau sudah aman," ucapnya lembut Arthur sambil menyingkirkan barang-barang yang menutupi tubuh Nayra.
•••••
•