CROWN 👑 [TAEKOOK]

By taejukis_official

8.1K 529 26

TAE : SEME JK : UKE BXB YAOI 🔞 More

Cast
Episode 1 [That morning]
Episode 2 [berbohong]
Episode 3 [Dibalik topeng]
Episode 5 [topeng]
Episode 6 [That Night] 17+

Episode 4 [Merelakan]

717 62 5
By taejukis_official

fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️
-
-
-
-
-

Makan malam itu berjalan dengan baik, jungkook menerima taehyung membayar jasanya setidaknya ia bisa merasakan tenang meski berulang kali terganggu oleh telfon dari seorang park jimin. Ia mengerti pasti sahabatnya itu tengah khawatir karna mendengar rumor dari sekolah bahwa ia telah diculik oleh para bodyguard.

"Apa kau sedekat itu dengan jimin?" Jungkook mengangguk polos dengan senyumnya yan.g merekah.
"Dia adalah hyung terbaik" taehyung terkekeh dengan perilaku jungkook yang lucu.
"Kau akan lulus dari sekolah, apa kau akan kembali ke korea?" Jungkook melirik wajah taehyung yang bertanya tanpa ekspresi itu.
"Kemungkinan terbesar aku harus kembali" taehyung hanya mengangguk paham.
"Apa kau tidak kuliah" taehyung penasaran dengan hal itu, maka ia langsung saja bertanya.
"A-ah i-itu sepertinya a-aku pikir pikir dulu" taehyung tersenyum mengisyaratkan sesuatu ia nampak tertarik dengan jungkook.

Setelah menghabiskan makanan, jungkook akhirnya diantar pulang oleh para pengawal taehyung, dalam perjalanan ia tidak bisa melupakan bagaimana cara taehyung menatapnya, ia selalu saja terjebak oleh ingatan ingatan akan tatapan itu. Ia menatap keluar jendela, kabut mengiringi perjalanannya, london yang basah akan selalu indah meski malam menjelang. Lama ia berdiam diri tak terasa ia telah sampai di kediamannya, tak lupa saat turun ia berterima kasih dan mengucapkan selamat tinggal. Jungkook kemudian memasuki apartmentnya disana sudah ada jimin dengan wajahnya yang terlihat bosan.

"Apa kau menikmati makan malammu tuan jeon?" Jungkook menaruh tasnya dan mengabaikan jimin.
"Hmm jungkook sepertinya kau lupa, besok adalah pengumpulan formulir terakhir untuk ujian masuk universitas, kau harus mengisinya." Ia mengambil kertas yang tergeletak begitu saja di atas meja belajar lalu menunjukkannya pada jimin.

"Lihat aku sudah mengisi sebagian" jimin hanya berdecih kesal.
"Ku pikir kau akan melewatkannya lagi" jungkook tertawa lebar, tawa yang terdengar hambar.
"Mandilah aroma badanmu seperti aroma steak!" Jungkook mengendus badannya lalu tersenyum, ia tidak mencium bau steak melainkan ia mencium bau parfum ruangan di rumah taehyung tadi.
"Aku akan mandi sebentar lagi"

Pukul 00:34 AM jungkook masih terjaga di depan komputernya, ia penderita insomia akut, jika tidak jam 4 subuh ia tidak akan bisa tidur. Maka ia gunakan waktunya untuk belajar dan mempelajari soal soal ujian, ia tak akan menyia-nyiakan waktunya barang sedikitpun, ia harus mengejar impiannya, ia tak akan membuangnya dengan mudah, dengan sedikit usaha lagi ia akan masuk ke universitas impiannya, Satu langkah lagi ia akan berhasil.

Esok pagi, suhu udara di kota sedikit hangat. Ini cukup mendukung bagi jungkook dan jimin sebab mereka berdua sekarang tengah berjalan menuju sekolah. Sesampainya disana jungkook segera mebgeluarkan alat tulisnya dan mengisi formulir yang ada. Dengan telaten ia mengisi yang kosong, namun seketika pergerakannya terhenti saat ia akan mengisi kolom "Universitas yang di tuju" ia ragu dengan pilihannya, ia takut akan gagal, namun segera ia menepis jauh jauh.

'Seoul National University Jurusan Ilmu Kedokteran' 

Setelah ia mengisi semua, jungkook dengan percaya diri maju kedepan dan menyerahkan formulirnya pada guru.

5 hari kemudian ~

"Jungkook, aku telah menerima jadwal tesnya, bagaimana denganmu?" Jungkook melirik email yang tertera di ponselnya.
"Sepertinya aku punya waktu untuk belajar, tesnya 1 bulan lagi. Kupikir ini efektif ahahaha setidaknya saat itu aku sudah berada di korea, dan kita telah lulus" nata jimin terbelalak.
"APA? Jangan bilang kau mendaftar di korea?" Jungkook mengangguk semangat. Reaksi jimin di luar dugaannya, ia pikor sahabatnya itu akan marah, namun jimin malah tertawa kencang dan sangat bersemangat.

"Good news! Aku juga akan kuliah di korea, bagaimana dengan SNU?" Matanya mengerling genit.
"Ohooooo!! Jangan bilang hyung--- mendaftar di SNU juga?" Jimin mengangguk dan mereka berdua berpelukan dengan gembira. Sebelumnya mereka tidak pernah berdiskusi tentang hal ini, dan tentu saja setelah mengetahui semua itu menjadi sebuah kejutan tak terduga.

"Kau memilih jurusan apa hyung?" Jimin mendekat kemudian berbisik.
"Aku mengambil kedokteran kau kan tau aku begitu mencintai dunia kesehatan ohhh aku harap aku bisa menjadi mahasiswa disana, bagaimana dengamu?" Jungkook seketika terdiam, jimin otomatis akan menjadi saingannya.
"O-ooo gurae? Nanti akan ku beritahu, Hwaiting!" Mereka saling bercanda satu sama lain, menjalani hari dengan begitu menyenangkan. Hingga dipenghujung hari mereka berpisah di gerbang sekolah dengan jimin yang kembali ke rumahnya, sepertinya dia telah berbaikkan dengan tuan park.

Jungkook tak langsung pulang kerumahnya, ia segera berlari menuju cafe tempat dia bekerja paruh waktu, berusaha tepat waktu agar gajinya tak di potong lagi.

KRINGG KRINGG

Bel pintu berbunyi, sang pemilik toko menatap jungkook tersenyum, memang jungkook adalah pegawainya yang selalu tepat waktu. Tuan robert menghampiri jungkook lalu menyapanya dengan riang.

"Hei, kau tidak akan terlambat. Lihatlah waktu menunjukan pukul 4 lebih 45 menit, kau memiliki waktu 15 menit lagi tak perlu buru buru" jungkook tertawa kemudian ia berjalan menuju bilik staff, tentu saja tuan robert senantiasa mengikutinya dari belakang.

"Jungkook, bagaimana menurutmu jika kita mengeluarkan menu minuman baru, sepertinya itu akan sangat populer di tengah cuaca dingin seperti ini"  jungkook memasang celemeknya lalu menatap tuan robert dengan tatapan bosan.
"Alih alih membuat minuman, kenapa kita tidak menyediakan makanan hangat saja, sup sepertinya lebih populer sekarang, dan tuan robert sup buatanmu sangatlah enak, percayalah pada indra pengecapku" tuan robert menimang nimang saran jungkook.

"Hmmm kalau begitu bagaimana kalau malam ini kita tutup lebih cepat dan membuat vote, apakah harus mengeluarkan sup atau coklat latte hangat" ide yang bagus, maka jungkook mengangguk semangat. Ia segera menyebarkan berita kepada yang lain.

Sesuai janji pada pukul 23.00 tuan robert segera menutup tokonya dan membuat hidangan yang jungkook maksud sekalian membuat 7 gelas coklat latte hangat. Ia membuatnya dengan telaten, tuan robert memang ahlinya.
Tak butuh waktu lama hidanganpun jadi dan mereka semua duduk dalam satu meja.

"Ohhhh aromanya enak sekali" ucap salah seorang staff perempuan. Ia mencicipi satu sendok dan wajahnya kemudian berbinar binar.

"Oh my god!" Jungkook juga perlahan mencicipinya, rasanya tidak pernah berubah dan selalu enak. Saat tiba acara pengumpulan suara, mereka bertujuh sangat sangat bingung sebab kedua jenis hidangan yang tuan robert sediakan benar benar lezat.

"Oke! Hasil pemungutan suaranya 3/3 alias seri!! Tinggal satu gulungan kertas yang belum terbuka, dan gulungan terakhir menandakan siapa lemenangnya" ujar crist dengan tampang yang semangat.

"Dannnn pemenangnya adalah-----
SUP LABU SUSU!!" Tuan robert kali ini kalah lagi. Tapi ia puas dengan hasilnya sebab menu makanan yang di pilih jungkook selalu menjadi favorit semua orang.

"Baiklah karna pemungutan suara menunjukan titik terang, malam ini yang memilih coklat latte akan pergi berbelanja kebutuhan untuk menu baru kita, yang memilih coklat latte silahkan maju kedepan" langkah tak terduga jungkook malah maju kedepan dengan senyumnya yang lucu.

"Hhhhheeeee jungkook bukankah kau memilih sup labunya?"
"Tidak mr. Robert aku memilih coklat lattenya, karna sangat lezat" tuan robert tersenyum senang, mereka akhirnya telah berganti pakaian dan bersiap akan pulang dan sebagian dari mereka menemani tuan robert untuk pergi berbelanja kebutuhan, Namun tiba - tiba.

"Mr. Robert, aku minta maaf sepertinya aku tidak bisa menemanimu berbelanja, anak bungsuku masuk rumah sakit" ujar vera si pelayan perempuan dengan wajah damai.
"Ohh its okay, pergilah" vera segera mencari taxi lalu pergi dan sisalah mereka bertiga jungkook tuan robert dan crist.

Mereka pergi ke supermart untuk membeli kebutuhan, setelah semuanya telah di masukkan kedalam keranjang tuan robert permisi untuk mengambil barangnya yang tertinggal, ia lupa mengambilnya tadi. Saat sedang asik menunggu crist tiba tiba bertanya pada jungkook.

"Mengapa kau dan tuan robert sangat dekat?"
"E-eoh? Tidak, kami tidak dekat. Kami hanya memiliki hubungan sebatas karyawan dan bos. Broo jangan berpikir yang aneh aneh" crist tertawa.

"Setelah berbelasan tahun tinggal dengan robert aku menjadi lebih mengenalnya, ia sangat telaten dan menyukai anak rajin. Sepertinya ia suka padamu karna kau rajin. Jungkook kau keren" jungkook hanya tersipu malu, tuan robert datang lalu menepuk pundak crist.

"Aku akan beli beberapa wine untuk dirumah" yup tuan robert dan crist adalah pasangan sejoli yang selalu jatuh cinta. Mereka berdua seperti orang tua kedua bagi jungkook.

"Aku harap kau kembali kerumah, datanglah sesekali untuk makan malam, rumah selalu terbuka untukmu."  mereka begitu baik, dahulu sebelum memiliki apartment jungkook akan menginap di kedai mereka dan tinggal di kamar staff yang sempit.gapi karna tuan robert tidak tega ia mengajak jungkook untuk tinggal dirumahnya. Dan sejak saat itu mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.

Setelah berbelanja banyak, mereka keluar dari supermart namun tak sengaja jungkook menabrak pundak seseorang.

BUAGHH!

"Oh im sorry" kejadian itu membuat mereka terkejut namun segera ia bereskan dan memberikan semua barang itu pada pemiliknya.

"Kita bertemu lagi" jungkook mengangkat wajahnya, dia adalah taehyung si pemuda yang selalu menggunakan jas formalnya.
"O-h tuan kim a-aku minta maaf telah menjatuhkan barangmu" tuan robert dan crist yang melihatnya hanya saling menatap, rasa canggung apa yang menyelimuti mereka berdua ini.

"Tidak apa, lagian ini hanya beberapa sayur mayur. Oh mereka temanmukah?" Tuan robert hanya tertawa dan mengangkat tangannya selayak teman lama kemudian taehyung membalas sapaannya dengan ramah.

"Aku harus segera pergi, sampai jumpa" jungkook izin pamit dan memutuskan pertemuan itu dengan tergesa gesa, tuan robet dan crist hanya mampu terdiam melihat tingkah jungkook yang kaku.

Setelah pertemuan hari itu jungkook tak pernah melihat taehyung lagi ia nenar benar memutuskan kontaknya dan ini sudah hari ke 6 semenjak pertemuan mereka di supermart. Kali ini jungkook akan bersiap menuju tempat les, ia akan menyewa untuk beberapa bulan, uang yang dia gunakan adalah hasil dari kerja kerasnya selama ini. Namun saat akan membayar sebuah telfon masuk dan itu nomor yang tak di kenal.

'Annyeonghaseyo apa ini dengan tuan jeon jungkook?'

'ya, saya jeon jungkook?'

'Selamat siang tuan, kami dari ewha university seoul hospital. Diminta untuk menghubungi keluarga pasien bernama jeon mi-kyung'

'Ne ada apa dengan ibu saya?'

'Dia di larikan ke rumah sakit karna tiba-tiba pingsan, dan sekarang pasien tengah berada di ugd, apakah anda sudah di beritahu bahwa sebelumnya pasien memiliki riwayat tumor otak?'

Jantung jungkook berhenti berdetak badannya mendadak menggigil.

'A-anyieo'

'Tumor itu harus segera di angkat tuan dan kami butuh persetujuan dari keluarga pasien. Bagaimana tuan jeon  jungkook?'  Jungkook menatap uang yang berada di genggamannya.

'Lakukan oprasi itu, tolong segera di jadwalkan'

'Ne, saya akan mengabari anda kembali setelah mendapatkan hari dan tanggal yang sesuai serta pembayarannya'

Telfonpun mati, dengan pandangan kosong jungkook meminta sang resepsionis untuk membatalkan registrasinya, dengan langkah sempoyongan ia keluar dari gedung itu dan tiba tiba hujan datang dan membasahi tubuhnya. Jungkook terisak, ia begitu khawatir dengan berbagai hal, ia ingin segera kembali ke korea namun ia tak memiliki uang sama sekali. Ia perlahan terisak, namun suara hujan membenamkan suaranya. Ia tak tau harus meminta bantuan pada siapa.
























Jungkook menatap dirinya di cermin. Ia terlihat sangat cantik, jalan pintas yang dapat ia lakukan saat ini hanyalah  menerima pekerjaan ini. Ia memberikan polesan merah cherry di bibirnya lalu menyemprotkan parfum pada tubuhnya, ia berusaha menenangkan batinnnya yang bergejolak parah, ini semua demi ibunya.

Besok ibunya harus segera di oprasi dan uangnya harus ada di tangan jungkook saat itu juga, jungkook memperbaiki mantelnya lalu saat seseorang mengetuk pintunya ia bangkit dari duduk dan berjalan mengikuti orang tersebut. Ia memasuki mobil mewah kemudian menyusuri jalanan london yang semakin diselimuti suhu dingin.

'Sir sudah sampai, lantai 8 room 456. Ini kuncinya'




TBC🧟‍♂️

Thanks udah mau bacaa🤣🤣
Vote and comment jan lupa yaa🧟‍♂️🧟‍♂️🧟‍♂️🧟‍♂️
Kalo ga di komvote author ngambek nihhh

Continue Reading

You'll Also Like

278K 23.7K 36
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
104K 9.1K 21
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
62.3K 5.6K 33
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
53.6K 6.6K 29
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...