RULES (GS-πŸ”ž)

By lilinkeciiiiil

87.3K 1.8K 127

πŸ”žπŸ”žπŸ”ž WARNING !!!! GENDERSWITCH GAK NYAMAN GAK USAH BACA PLEASE Siapa sangka ternyata selama ini lima gadi... More

2
3
HUFTTTTTT
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26 END--

1

17.6K 179 1
By lilinkeciiiiil

Baru jam 06.30 tapi masih belum ramai siswa yang datang. Jaemin sejak pagi sudah membolak - balikkan bukunya di ruang kelas yang masih sepi ini. Hanya sendiri, ditemani kicauan burung.

"Duh yang mana sih materinya" keluhnya sendiri lalu mendengus.

"Masih pagi dah ngomel ae tuan putri". Baru saja terdengar suara bariton dari anak kelas sebelah yang tiba - tiba masuk ke kelas Jaemin tanpa permisi.

"Diem ih Mark, pusing banget daritadi cari materi yang ini nggak ketemu. Kamu tau nggak?". Mark merangkulkan tangan kirinya ke bahu Jaemin sembari mengambil pensil yang Jaemin pegang sejak tadi di tangannya.

"Ini gini sayang caranya" Mark dengan telaten mengajari Jaemin dengan menorehkan angka - angka di sebuah kertas ditambah rumus - rumus yang membuat pusing kebanyakan siswa di setiap saat.

"AH AKU PAHAM. Makasih Mark" Tangannya mengalung ke leher Mark yang masih berdiri sehingga Mark agak terseyok kekiri karena Jaemin masih duduk.

"Pinter, aku ke kelas dulu ya sayang. Nggak papa kan kamu sendiri?" Tangannya mengacak rambut Jaemin pelan. Hanya dibalas anggukan oleh Jaemin lalu tangannya sama - sama melambai.

15 menit berlalu, siswa siswi sudah mulai memadati kelas. Jaemin sudah menutup bukunya yang daritadi dipelajari. Haechan, Ten, Jungwoo, Renjun juga sudah datang dan sudah duduk di bangkunya sembari bersenda gurau dengan Jaemin juga.

Bel tanda masuk sudah berbunyi, berandalan Geng kelas XI IPA 1 masih juga belum terlihat. sudah dapat dipastikan akan terlambat seperti biasa. Ibu Diah juga sudah mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas XI IPA 1, disusul oleh segerombol berandalan.

"Cepet Jeno, Jaehyun, Lucas, Johnny duduk. Biar cepat dimulai" Seru Bu Diah yang sudah meletakkan tasnya dan mengambil spidol.

Keempat berandalan itu walau nakal tetap sopan, duduk dan membuka bukunya. Entah dibaca atau tidak yang penting nurut dulu sama gurunya.

Keributan diciptakan hanya pada chat grup oleh ketiga dari kelima manusia di dalamnya. Hanya sebuah kikikan kecil dari mereka. Semua gara - gara Lucas tertidur setelah duduk di bangkunya. Bu Diah adalah guru paling baik tapi tidak tidak suka yang modelan Lucas begini. Sampai sekarang sih Bu Diah belum melihat ke arah Lucas yang tidur, semoga tidak.

Waktu terus berlalu sampai bel istirahat berbunyi, beberapa sudah mencelos pergi keluar kelas. Hanya tersisa Geng Potato, oh tidak terkecuali Ten yang sudah pergi sejak tadi dengan teman lainnya untuk membeli makanan ringan. Jaemin, Haechan, Jungwoo, Renjun hanya menitipkan uang pada Ten untuk membeli jajanan kantin.

"Tumben sendiri Ten?" Salah satu anak kelas sebelah, iya teman sekelas Mark yang namanya Jihoon mengajukan sebuah pertanyaan saat Ten mengantri membeli minuman.

"Iya hoon yang lainnya di kelas, kan gantian yang jajan gini. Kecuali kalo pengen makan di kantin sih" Balas Ten.

"Besok gantian siapa yang beliin jajan?" Tanya Jihoon penasaran. Ada satu nama yang ia rapalkan dalam hatinya.

"Renjun". YES, itulah yang dikatanya Jihoon dalam hatinya. Si mungil yang selalu cuek bebek pada segala jenis lelaki. Gadis cantik nan anggun yang bahkan bisa dibilang irit ngomong. DISCLAIMER KALAU DI SEKOLAH HAHA.

"Oke deh Ten, balik kelas dulu ya" Jihoon menoel dagu Ten. Ten mencebik "Dasar modus" batinnya.

Ten kembali ke kelas membawa tas kain berisikan jajanan yang akan dimakan bersama - sama. Canda tawa oleh gadis - gadis ini tak mampu membangunkan Lucas yang sedari pagi tidur di bangku meja belajarnya. Teman lainnya sudah pergi entah kemana, biasanya di atap sekolah.

Handphone Ten bergetar, memperlihatkan sebuah nomor misterius mengirimi pesan padanya.

Ten lalu membaca pesan dan membalasnya lalu memberikan handphonenya pada Jaemin, Renjun, Haechan dan Jungwoo bergantian memperlihatkan pesan yang tertera. Hanya jempol mereka yang mengacung kedepan. Tak lama kemudian mereka tertawa lagi, kali ini membangunkan manusia bernama Lucas.

Lucas terkejut dengan keadaan kelas yang hanya dihuni gadis - gadis yang menurut dia berisik itu walau ada salah satu kekasih dari sahabat satu gengnya.

"Jaem, anak - anak pada kemana?" Lucas menepuk pundak jaemin.

"Mana kutahu, chat aja". Lucas mengeluarkan handphone dan mulai mengetik sembari keluar kelas.

(ABAIKAN TIME CHAT LUCAS YA ANGGEP AJA JAM 11 SIANG)

Lucas berlari kearah atap, istirahat masih ada 15 menit lagi. Itu artinya bukan waktu yang lama untuk Lucas menghabiskan waktu untuk makan, merokok ataupun bercanda dengan teman - temannya ini.

"Gila ya pada nggak ada yang inisiatif bangunin gue" Lucas menggebrak pintu atap disambut gelakan tawa 3J.

"Lo kayak abis ronda Cas, nggak tega gue" Jaehyun kali ini menjawab lalu tertawa sampai sakit perut.

Lucas meraih kotak makan yang diberikan Jeno, tentu saja ini masakan mamanya. Lucas menyendok sampai bersih lalu mengambil minum dihadapan Johnny. Dirasa lega, Lucas merogoh kantong celananya lalu mengambil bungkus rokok dan mengambil salah satunya dan melemparkan ke hadapan teman - temannya. Lucas menyelipkan rokok di antara bibir indahnya dan meraih pemantik di hadapan Jaehyun dan menyalakannya.

"Gue semalem tuh ke Club sama temen papa guys. Pulang jam 3 tadi trus tidur nggak nyaman kan karena takut bablas nggak sekolah" Tiba - tiba Lucas menjelaskan mengapa seharian ini tertidur.

"Nggak ajak ajak lo Cas parah banget" Johnny kali ini menjawab disauti kata "iya" oleh lainnya.

"Masalahnya tuh kayak orang besar gitu, pengusaha terus politisi juga ada" jelas Lucas lagi. Dijawab anggukan oleh 3J. "Nanti kalau ada lagi gua chat kalian oke?" sambung Lucas. Lagi - lagi hanya anggukan.

Bel tanda masuk kelas kembali telah berdenting, mereka berempat yang di atas segera menyemprot parfum di bajunya dan lari ke kamar mandi untuk kumur. Iya sekedar menghilangkan aroma rokok, entah pengaruh atau tidak.

"Anak - anak hari ini sepertinya kita pulang cepat. Kami para guru akan melakukan rapat terkait kampus - kampus yang akan dituju oleh kakak kelas kalian. Jadi jam setengah 1 siang hari ini kalian sudah boleh pulang, yang dijemput orang tua atau sopir silahkan dikabari dari sekarang. Saya beri waktu 5 menit" Ujar Pak Badrun, guru matematika di sekolah Neo yang satu - satunya paling sabar dan cepat mengajarnya. Hanya manusia yang pintar yang bisa langsung paham, Mark contohnya.

Jaemin sudah maju ke depan papan mengerjakan deretan angka seperti yang diajarkan Mark tadi pagi, mencoba menjawab soal yang menjadi soal latihan. Matematika memang harusnya begitu, tidak perlu kau hafalkan rumusnya sampai pusing tapi teruslah berlatih.

Jeno yang daritadi memperhatikan Jaemin dari bangkunya menatap picing, saat rambut panjangnya tersibak terlihat samar ada gambar di bagian dekat bahu belakang kanannya.

"Tattoan itu si Nana?yakali" gumamnya yang masih bisa didengar oleh Lucas.

"Nggak mungkin kayaknya. Mustahil" jawab Lucas lalu tertawa. Jeno masih memicing sampai Jaemin berbalik ke bangkunya dan matanya saling bertemu.

"Bocah aneh" batin Jaemin.

Bel tanda pulang sudah berdenting, semuanya segera merapikan barangnya tak terkecuali Geng Potato dan berandalan. Mark sudah menunggu di depan kelas XI IPA 1, yang jelas menunggu teman - teman laknatnya sekaligus kekasih hatinya (bonus).

"Mark, how your day?" Sambut Jaemin saat melihat Mark.

"Baik sayang, tidak ada yang menyulitkan. Pulang sama pak Lee Know atau mau sama Jamilah?" Mark tersenyum receh. Jamilah itu nama motornya, motor bebek yang palanya geter HAHA.

"Aku lihat dulu ya si Pak Lee know sudah jemput atau belum di depan, kalau belum boleh pulang sama Mark?" Mark hanya mengangguk.

Jaemin lari kecil sampai ke depan gerbang sekolah dan ditemukannya mobil BMW yang selalu dibawa sopirnya untuk menjemputnya. Jaemin tersenyum dan mengetuk kaca mobil.

"Pak pulang aja ya. Nana mau sama temen - temen dulu, bilang Mami ya Nana mau main dulu. Ok?"

"Baik non, hati - hati ya. Saya pulang dulu." Kaca mobil dinaikkan kembali oleh sopir gantengnya itu.

Jaemin kali ini menuju parkiran menemui Mark yang kumpul dengan geng berandalannya.

"Aku udah suruh pulang pak Lino - nya Mark, mau sama kamu aja. Boleh kan?" Jaemin menggelayut manja dibalas cebikan oleh lainnya.

"Boleh tapi ke basecamp ya" dibalas anggukan oleh Jaemin dan segera mengenakan helm dan duduk dibelakang Mark.

Sepanjang jalan Jeno, Johnny, Jaehyun, Mark dan Lucas beriringan menuju basecamp perkumpulan mereka. Jeno tepat berada di belakang motor Mark yang membonceng Jaemin. Lagi - lagi matanya tidak fokus terkecoh bayangan yang menembus seragam Jaemin. Rasa penasarannya membuncah ingin rasanya ia melihat langsung.

Motor mereka terparkir rapi di depan rumah yang dijadikan basecamp oleh berandalan kaya nan pintar ini. Mark berlari duluan meninggalkan Jaemin masuk ke dalam basecamp karena kebelet pipis. Johnny, Jaehyun, Lucas juga sudah masuk hanya menyisakan Jaemin yang masih membuka sepatunya dan Jeno yang juga akan meletakkan sepatunya di rak.

Jeno mendekati rak sepatu dan otomatis dekat dengan Jaemin sehingga dengan jelas dapat dilihat hal yang tadi dia penasari.

"Baru tau gue kalo lo tattoan Na" Bisik Jeno tepat di telinga Jaemin membuat beku manusia yang menerima pertanyaan. Matanya melotot bak akan lompat meninggalkan tempatnya.

"Biasa aja lagi, nggak gua bilangin sapa - sapa" sambung Jeno. Tangan Jeno dengan lancang mengambil rambut Jaemin dan disibakkan agar mampu menutupi tattonya. Jeno tersenyum lalu masuk ke dalam basecamp.

Jangan ditanya, Jaemin hatinya mencelos terkejut atas pembicaraan Jeno sahabat Mark, padanya. Jaemin sampai merosot terduduk di lantai depan rak sepatu.

"Sayang kok disitu, ayo masuk" Mark mengguggah lamunan keterkejutannya. Jaemin masuk, ini bukan yang pertama kali tapi sudah lama dia memang tidak mengintili kekasihnya ke basecamp.

Dibukanya kulkas oleh Jaemin, lagi - lagi yang ada minuman keras dan snack. Ada nasi instan beserta lauknya yang akhirnya ia ambil 6 dan segera ia panasi menggunakan microwave. Setelah beberapa menit ia menyodorkan satu - satu makanan itu ke teman - teman Mark, termasuk Jeno. Jeno sengaja menyentuh tangannya dan membuat matanya mau tak mau saling bertatap. Disambut senyuman khas bulan sabit "Makasih Nana" serempak semuanya mengatakan lalu makan bersama.

Selesai makan, saat Jaemin akan mengambil gelas untuk minum air putih tapi lagi - lagi galon ternyata habis. Dia segera mengambil dompetnya dan akan menuju minimarket. Dia mau meminjam motor matic milik Lucas dan diberikannya kunci oleh pemilik.

Saat akan mengendarai, tiba - tiba saja Jeno keluar dari rumah dan menghampiri Jaemin

"Tunggu Na. Gue mau ikut beli rokok buat anak - anak juga. Boncengin ya" Kata Jeno, kakinya langsung menaiki motor bagian bangku belakang. Jarak ke minimarket tidak jauh hanya saja kalau tidak pakai motor ya bisa sesak nafas.

Di tengah perjalanan tiba - tiba telunjuk Jeno membelai seragam Jaemin yang membuat terkejut pemakainya. Lebih tepatnya membelai tatto dari luar seragam Jaemin.

"Bagus Na, ini Teratai atau apa?" Tanya Jeno lancang.

"Tulip." Jaemin menjawab singkat.

"Bagus Na" Jaemin menegok spion melihat seringaian Jeno yang membuat merinding.

Setelah berbelanja di minimarket keduanya segera kembali

"Sayang pergi sama Jeno?" Mark menyambut di depan basecamp sembari berkacak pinggang. Tidak marah, tenang saja.

"Beliin rokok lu pada kan. Lagi cewe lu mau beli air kok dibolehin sendiri" Jeno yang nejawab menggantikan Jaemin yang sudah membuka botolnya untuk minum.

"Maaf ya sayang, haus banget kayaknya." Mark memeluk pinggang Jaemin yang membuat kaget Jaemin. Tidak seperti biasanya.

Jarum jam cepat berputar, sekarang sudah jam 5 sore. Mau tidak mau Jaemin harus segera pulang. Dia meminta Mark mengantarkannya pulang.

Jaemin pulang dengan Mark dan sesampainya dirumah Mark mencium pipi Jaemin.
"Sayang mandi ya trus nanti aku kabarin lagi kalau sudah di basecamp"
"Bye Mark" disambut lambaian tangan keduanya.

Di dalam rumah Jaemin yang megah ini ada Maminya yang duduk di sofa ruang tengah dan sedang membaca majalah.
"Hai sayang abis darimana?Kata pak Lino tadi kamu mau main dulu ya"
"Iya mam bentar doang kok itu juga di cafe deket sekolah"
"Oh, oke deh sayang. Sana mandi, kamu bau keringet"

Jaemin melenggang masuk kedalam kamarnya, tasnya di disinfektan lalu diletakkan di kursi belajarnya. Jaemin melepaskan seragamnya dan membuangnya ke keranjang pakaian kotor. Dia berjalan menuju cermin besarnya dan menyibakkan rambutnya, melihat keberadaan tatto tulipnya itu. Sungguh indah maknanya sesuai dengan dirinya.
"Lee Jeno brengsek, bisa bisanya dia melihat tulipku ini" Jaemin kesal lalu menuju bathub mandinya.

Segera dia tuangkan sabun aroma coklat dalam bathub yang masih kering dan membanjirinya dengan air, sempurna busa yang ia ciptakan.
Hangat air yang akan ia pakai untuk berendam kali ini ternyata tak mampu membuat pikirannya jernih. Pikirannya pun melayang, mengingat adanya perjanjian dengan Ten untuk keluar malam ini. Siapa lagi coba sekarang, memanggil Ten dengan sebutan 'kucing maniz' dan itu membuatnya geli.

Jaemin memakai bathrobe menuju lemari besar yang mengelilingi dirinya saat ini.
Diambilnya gaun yang dapat memperlihatkan bagian tubuh indahnya. Merias dirinya dengan cantik lalu mengambil heels dalam rak sepatu mahalnya.

Jaemin menuruni tangga, masih ada maminya yang sudah berganti pakaian tidur sedang memeluk papinya sembari menonton talkshow.

"Bye mam pap" lalu saling melambai ketiganya. Begitu bebasnya keluarga Jaemin, menurut keluarganya it adalah hak hidup Jaemin asal tidak memalukan keluarganya.

Dalam perjalanan diantar sopir sif malamnya, pak Shindong tiba tiba handphonenya bergetar dan menampilkan sebuah pesan.

Kenapa coba Jeno menanyai Jaemin sudah tidur atau belum, sungguh aneh. Matanya kembali menerawang langit malam sampai berhenti di depan sebuah Club besar di tengah kota.

Kaki Jaemin menuruni mobil lalu menuju resepsionis yang kebetulan ternyata Renjun dan Haechan baru datang. Ketiganya masuk dan diantar oleh waiters ke tempat yang sudah disebutkan oleh Ten tadi. Ten sudah berjoget pelan mengikuti suasana yang belum terlalu gelap. Masih bisa mendengar karena belum terlalu ramai.



HAI GUYS AKU PENULIS LAMA YANG BARU MERAMBAH DUNIA WATTPAD

ENTAH MENULIS 2000++ KATA DALAM SATU CHAPTER INI SUNGGUH MUDAH, SEPERTINYA KEDEPANNYA AKAN SERING UPDATE.

JASMINE HAPPY KALAU KALIAN BISA HAPPY SAMA TULISANNYA

INI MURNI TULISAN AKU YA YANG SERING BACA WATTPAD GS TAPI TIDAK SEPERTI EKSPEKTASI LIARKU, TENANG INI BARU AWAL HAHA

SEE U ON THE NEXT CHAPTER

TATTO JAEMIN ITU TULIP DI BAWAH PUNDAK GITU KEK GAMBARAN DIATAS LETAKNYA

JAEMIN SIF MALAM SAMA GENG POTATO

JAEMIN KALO LAGI SEKOLAH

ADA YANG TAU ARTI TATTO TULIP GAK?

HAHAHAHA

Continue Reading

You'll Also Like

9.8K 768 8
To celebrate NAMJINWEEK 2020 β™‘ Prompt by @NamjinWeek20 on Twitter. Written in Bahasa, semi-baku - 2 0 2 0 [NAMJIN] - BL Setiap chapter adalah satu ke...
6.5M 227K 40
WARNING : MATURE 21+, VULGAR, ROMANCE Annatasha Margaretha hanya ingin hidup dengan tenang di masa kuliahnya menjalani hari-hari kehidupan kuliah sep...
726K 67.8K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
154K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROIDπŸ”žπŸ”žπŸ”ž Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...