[✔] Klub 513 | Universe | Ep...

By Wiki_Dwiki

51.2K 16.4K 4.5K

Jaemin : "Yang berani tidur pas saya lagi ngajar, ikhlas lahir batin saya colok matanya pakai spidol, ya?" * ... More

Prologue : "Arjuna Jaemin Nasution S.Si"
1. Walikelas Ceria
2. Merajut Asa
3. Menjadi Atom Karbon
4. Laporan Hasil Observasi
5. Menyita Atensi
6. Kerja Sama
7. Teori Bronsted-Lowry
8. Cerita Yang Tak Terungkap
9. Menahan Kasus
10. Penghinaan Nama
11. Kunjungan Walikelas
12. Pengakuan Mengejutkan
Epilogue : "Menunggumu Di Tempat Yang Sama"

13. Pembebasan Bersyarat

3.3K 1K 257
By Wiki_Dwiki

.
.
.

    Setelah mendapatkan pengakuan luar biasa mengejutkan dari orang itu, Jaemin langsung menghubungi Eunhyuk agar mengamankan orang itu untuk beberapa waktu sampai Jaemin datang ke sana dan menjelaskan segalanya. Ketika Eunhyuk sampai di rumah Jaemin, anak itu udah nggak ada.

    Jaemin pergi ke rumah sakit dengan sangat tergesa. Dia memesan ojek online dan memintanya untuk pergi ke Rumah Sakit Cipta Sehat secepat mungkin. Sampai disana, Jaemin membayar supir ojek online itu, mungkin saking paniknya, dia sampai tak meminta kembalian. Jaemin melewati beberapa bangsal rumah sakit, poli demi poli hingga tiba di poli terakhir Hyunjin yaitu pediatri. Sampai disana, dia langsung bertanya pada semua tenaga kesehatan yang dia temui tentang keberadaan anaknya itu.

    Namun hal aneh justru terjadi, mereka tampak tak suka ketika Jaemin menyebutkan nama Hyunjin. Sampai dia harus diseret paksa oleh security jika Jungwoo dan Lia yang yang kebetulan melewati poli pediatri melihat Jaemin yang diseret bak kucing jalanan oleh security berbadan kekar.

     Ketika Jaemin bertemu tatap dengan Lia, Jaemin menabrakkan kepalanya ke arah dagu security itu dengan sangat keras hingga pegangan orang itu terlepas darinya. Jaemin segera berlari ke arah Lia dan melemparkan pertanyaan yang sama, berulang kali hingga dia tersenggal senggal.
 
 
  "Tenang dulu, Jaem." Kata Lia.

  "NGGAK BISA!" Balas Jaemin membentak.

  "Gua bakal kasih tau apa yang menimpa Hyunjin, tapi lu harus tenang dulu, ya?" Lia dengan suara lembut terus menenangkan Jaemin.

  "Please, Lia.. kasih tau gua kalo Hyunjin nggak apa apa, gua udah nggak punya siapa siapa lagi disini selain dia..." suara Jaemin memelan di akhir kalimatnya, bersamaan dengan kakinya yang tiba tiba lemas.

    Lia menoleh ke arah Jungwoo dan ners itu mengangguk. Jungwoo berjalan ke arah security dan menjelaskan jika Jaemin adalah teman mereka, berbohong jika Jaemin terkena serangan panik karena tekanan pekerjaan yang dia alami. Jungwoo juga meminta maaf pada security yang dagunya diseruduk sama Jaemin, begitupula pada pasien dan tenaga pekerjaan lain yang terganggu dengan ulah Jaemin barusan.

    Lia menuntun Jaemin untuk pergi ke kantin rumah sakit, lalu memberinya segelas air hangat. Setelah yakin jika Jaemin udah cukup tenang, Lia menggenggam kedua tangan Jaemin.

  "Banyak hal terjadi di RS akhir akhir ini.. suasana disini sedang sangat tidak kondusif, Jaem. Makanya orang orang RS, baik itu pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan ada dalam fase gampang baper sekarang. Gua bakal ceritain dari awal, tapi lu harus tenang, lu nggak boleh emosi," Lia menarik nafas, "jadi sekitar sebulan lalu, sesuatu terjadi pada salah satu anggota kelompok koas Hyunjin, yaitu ketua kelompoknya, Eunbin ditemukan di dalam laboratorium Rumah Sakit dengan wajah yang hampir seluruhnya melepuh. Eunbin sempat dilarikan ke ruang ICU dan mendapatkan perawatan intensif. Kemudian diketahui jika ada seseorang yang sengaja menyiramkan cairan Aqua Regia ke wajahnya, lu tau larutan itu, kan?"

    Jaemin membelalakkan matanya, setan wujud manusia seperti apa yang tanpa otak menyiramkan larutan asam berbahaya itu pada wajah seorang wanita? Walau Jaemin sadar diri tadi hampir nenggelamin mukanya orang ke asam klorida, Jaemin bakal tetap misuhin orang itu kalo ketemu.

    Aqua regia merupakan campuran dari asam klorida (HCl) dan asam nitrat (HNO3) yang bisa melarutkan logam mulia seperti emas dan platina. Walau kita mengetahui jika asam memang bisa melarutkan logam, namun untuk logam mulia yang sangat stabil, diperlukan aqua regia untuk bisa melarutkannya. Dari sini sudah dapat ditebak jika kadar keasaman aqua regia sangatlah tinggi.

    Mengerikannya lagi jika dua asam ini dicampurkan, mereka akan menghasilkan senyawa klorin beracun yang mudah menguap dan nitrosil klorida. Nitrosil klorida akan terdekomposisi atau terurai menjadi gas Cl2 dan oksida nitrat yang akan kembali bereaksi dengan udara membentuk gas nitrogen dioksida yang juga beracun. Karena itu, dalam uji coba yang mengharuskan adanya pengguna aqua regia, larutan itu harus dibuat secukupnya dan harus habis dalam satu kali praktikum, tidak boleh disimpan ataupun digunakan ulang untuk praktikum selanjutnya.
 
 
  "Untungnya, Eunbin masih bisa bertahan hidup walau dia harus mengalami kebutaan permanen. Selama Eunbin dirawat, Hyunjin selalu menemaninya, Hyunjin mengcover semua tugas Eunbin dengan sangat baik walau sebenarnya dia juga sama sibuknya. Sekiranya ini alasan kenapa Hyunjin selalu pergi sebelum lu bangun dan jarang banget pulang. Semua baik baik aja gua kira, gua ngerasa kalo Hyunjin kayak nerima Eunbin kayak apapun keadaannya.." Lia ketawa kecil dengan suara pecah, "hari itu, satu rumah sakit dibuat nangis ketika Eunbin bilang gini, 'kalau Genie dari Film Aladdin itu beneran ada, gua nggak mau tiga permintaan, gua cuma mau satu' . Dan pas itu Hyunjin dengan gentle nya jawab, 'gua bisa jadi Genie lu, emang lu mau minta apa?' si Eunbin jawab, 'gua cuma pingin dicintai ama cowok yang gua suka, dan dia nggak peduli kayak gimana keadaan gua sekarang'. Bisa lu tebak responnya Hyunjin gimana, dia bilang kalo dia bersedia, dia bahkan berjanji untuk menikahi Eunbin setelah selesai internship dan Eunbin juga berjanji buat nungguin Hyunjin kelar internship."

  "Sayangnya hidup itu nggak seindah sinema romantis di TV. Hari Kamis tanggal 24 kemarin, Eunbin meninggal dengan cara yang kalo kata Hyunjin janggal. Dia mati bukan karena larutan aqua regia yang mungkin masuk ke dalam aliran darahnya, namun karena dia lompat dari atap rumah sakit."

  "Hah?!" Jaemin menggelengkan kepalanya pelan, berharap jika Lia mengucapkan kata 'bercanda' setelah ini. Namun tidak, Lia nggak terlihat bercanda sama sekali.

  "Semua orang yakin kalo Eunbin bunuh diri karena tekanan mental yang ia alami setelah kehilangan kedua pengelihatannya. Namun Hyunjin meyakini sepenuh hati kalo itu nggak mungkin karena Eunbin keliatan bahagia pas Hyunjin janji bakal nikahin dia, Eunbin juga janji kalo bakal nungguin Hyunjin, jadi anak itu mulai melakukan penyelidikan sendiri setelah dia ditolak berkali kali oleh polisi karena terus memohon untuk dilakukannya penyelidikan. Orang orang rumah sakit kemudian menganggap jika Hyunjin mulai 'gila' karena tak mau menerima jika Eunbin bunuh diri. Bahkan pihak rumah sakit sampai memberi peringatan dengan ancaman bahwa Hyunjin bisa saja dikeluarkan dari program studinya."

  "Setelah itu, masalah yang sebenarnya baru terjadi. RS mulai dapat banyak banget surat aneh, dan kebanyakan dari mereka adalah surat ancaman. Dalam surat itu dikatakan jika si pelaku mencampur pestisida ke 40 kantung infus, dia juga mengganti beberapa isi kantung donor darah menjadi darah babi, dan ancaman lain yang membuat RS dilanda kepanikan yang mengerikan. Puncak dari kepanikan itu adalah ketika ada 13 orang lansia di sebuah bangsal lantai tiga mengalami kematian mendadak hampir di waktu yang bersamaan. Ketika polisi datang untuk menyelidiki, ternyata ancaman dari surat surat yang datang secara misterius itu benar benar nyata, cairan infus itu memiliki kandungan pestisida."

  "Berangkat dari masalah itu, Hyunjin keliatannya nggak bisa nahan diri lagi buat nyariin pelakunya. Selebihnya, gua nggak tau, Jaem. Terakhir dia keliatan batang hidungnya itu pas lu keluar dari Rumah Sakit, habis itu dia beneran ngilang, kayak lenyap gitu aja tanpa petunjuk apa apa. Kemarin terakhir gua check, kontak gua di blokir, nggak cuma gua, semua orang yang kenal ama Hyunjin juga di blokir, gua yakin kontak lu juga diblokir, tapi lu nggak tau."

    Jaemin tertawa untuk meredam kecemasannya, dia mengambil hpnya dan mencari kontak Hyunjin. Di hadapan Lia, dia coba memanggil nomor itu namun Lia benar, ada suara yang memberitahu Jaemin jika nomornya telah diblokir oleh kontak tujuan.

  "Nggak ada yang tau dimana Hyunjin sekarang, Jaem.." Lia menekuk alis sedih, "dia beneran pergi tanpa titip pesan apa apa."

    Jaemin senantiasa menundukkan kepalanya. Frustasi, kecewa, sakit hati, semua tercampur menjadi satu dalam benaknya saat ini. Dulu Jaemin terbiasa sendirian, Bapaknya yang merupakan abdi negara juga jarang pulang, namun dia tak pernah merasakan kata 'kesepian' selama itu. Namun sekarang, dia benar benar menyadari betapa nyata perasaan itu, perasaan ketika ingin mencari tak bisa namun diam saja justru tersiksa.

    Tangan Lia mengusap kepalanya, "Jaem, gua tau kalo lu sakit hati banget sekarang, dan gua tau harus ngasih omongan apa ke lu sekarang. Jadi, kalo ada yang sekiranya bisa gua tolong, kasih tau aja."

  "Gua nggak peka banget ternyata, ya?" Kata Jaemin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Gua nggak sadar kalo Hyunjin udah nggak pernah ngirimin gua pesan setiap pagi, gua kira dia cuma lagi sibuk jadi nggak sempet pegang hp. Gua kehilangan kesempatan buat ngomong lebih banyak sama dia walaupun cuma lewat chat. Bajingan bener gua nurutin gengsi buat nge read chatnya, doang."

  "Jaem, walau gua nggak bisa yakinin lu soal ini, tapi please, lu tau Hyunjin kayak gimana, lu tau kalo Hyunjin itu sayang banget sama lu. Mungkin aja dia nggak mau lu terlibat sama dia, tapi gua yakin, dia pasti bakal balik." Ucap Lia.

  "Gimana lu bisa yakin?" Tanya Jaemin.

  "Karena dia nggak ngomong 'selamat tinggal' ke lu, kan? Jadi gua rasa dia bakal pulang, gua yakin dia bakal pulang. Sabar ya, Jaem.. tahan dikit lagi, sampai akhirnya Tuhan nyatuin kalian lagi, jadi lima kesatuan utuh yang nggak bakal kepisah lagi." Lia berucap sambil berdiri dari duduknya, kemudian dia membuka kedua lengannya, Jaemin ikut bangun dan memeluk kawannya itu, menangis sembari berusaha menerima fakta bahwa dia bakal nahan kesepian ini jauh lebih berat dan lama dari hari hari lalu.

 
 
  "Lu tau nggak, Na? Dulu yang paling tersiksa itu bukan Anaward, loh? Tapi Nayland."— Suara Jeno yang menceritakan sebuah buku lawas kala itu berdenging di telinga Jaemin.

  "Kok bisa?" Tanya Jaemin.

  "Iya, soalnya kalo Anaward itu cuma nanggung satu kehilangan, tapi Nayland nanggung empat kehilangan sekaligus. Dia jadi satu satunya yang bertahan buat jagain tempat dimana semuanya bermula."

 
 
    Semua masuk akal sekarang, Jaemin merasakannya. Bagaimana rasanya menanggung empat kehilangan dalam satu waktu ketika bahkan dia tak pernah membayangkan hidupnya tanpa mereka.

    Jungwoo menatap sendu Jaemin yang masih menangis itu. Kesepian yang Jaemin rasakan terlihat sangat nyata bahkan pada orang yang mungkin tidak terlalu mengenal Klub 513.

  "Hwa.. kamu selalu bilang, kan? Kalo kamu nggak akan pernah berani memisahkan sesuatu kalo kamu nggak tau cara menyatukannya kembali.. sekarang aku pingin lihat kebenaran omonganmu itu, kalo kamu berani memisahkan mereka, apakah kamu juga tau gimana nyatuin mereka lagi?"
 
 
*
 
 
    Butuh sekitar satu minggu bagi Jaemin untuk menenangkan pikirannya yang berkecamuk dan mengendalikan emosinya yang bergejolak, dan selama itu pula, Jisung, Felix, dan Hyunjoon yang merupakan teman dekat Jaemin—yang mengetahui betapa anggota Klub 513 menganggap satu sama lain sebagai bagian diri mereka yang lain itu mengambil cuti dari pekerjaan mereka dan menemani Jaemin pada masa masa pemulihannya.

    Jisung dengan rutin meminjamkan kaset DVD yang berisi lagu-lagu ciptaannya pada Jaemin, Felix juga selalu membawakan aneka kue setiap berkunjung, begitupula Hyunjoon yang bersedia menemani Jaemin terjaga hingga larut malam. Mungkin karena dorongan orang orang yang menopang kehidupannya paska ditinggal minggat oleh Klub 513 seperti mereka-lah yang membuat Jaemin tak ingin berlama-lama terlarut dalam keterpurukannya.
 
    Jadi hari ini, Jaemin berdiri di depan jaksa agung sebagai pembela dari terdakwa yaitu Heeseung Zahuwirya. Dia menjabarkan secara rinci semua fakta yang ia dapatkan di lapangan tentang akal bulus pelaku sebenarnya untuk memperkerjakan Heeseung sebagai pembunuh dengan memanipulasi pikirannya demi keuntungannya sendiri. Sebagai bukti, Jaemin juga memperdengarkan rekaman suara yang dia ambil ketika mengintrogasi pelaku itu di rumahnya.

    Setelah selesai, tak perlu waktu lama hingga jaksa dan para juri dapat mengambil keputusan. Heeseung memang dibebaskan dari hukuman mati, namun Heeseung tetap dinyatakan bersalah karena memiliki keinginan nyata untuk membunuh Hongjoong Zahuwirya. Dia juga dianggap menyelamatkan dirinya sendiri dengan cara membunuh orang lain. Akan tetapi, berkat psikiater yang melakukan pemeriksaan pada Heeseung selama satu minggu dan menginformasi jika Heeseung memang memiliki kerusakan pada mentalnya dan karena pelaku mengakui jika dia telah mencuci otak Heeseung, hukumannya diringankan menjadi sanksi berupa denda dan masa percobaan.

    Sementara pelaku sebenarnya dikenai sanksi berupa penjara paling lama 15 tahun untuk tindak pengancaman dan pemerasan yang dia lakukan, ditambah hukuman atas banyak kejahatan lain yang ikut terungkap seiring dengan penyelidikan yang dilakukan para polisi terhadap terpidana.
 
 
 
    Setelah persidangan itu selesai, Jaemin meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku, dia baru saja melepas jas formalnya ketika seorang siswa SMA berlari ke arahnya dan memeluknya terlampau erat sampai Jaemin nggak bisa napas.

  "Makasih banyak, Kak!" Teriak anak itu, "makasih banyak udah belain adekku! Makasih banyak!"

  "Iya, iya, sama sama.. plis.. Jaehyuk, gua kecekek, gua nggak bisa napas!" Kata Jaemin.

    Jaehyuk melepaskan pelukannya dan tersenyum penuh syukur dan terimakasih pada Jaemin. Nggak lama setelahnya, empat anak Zahuwirya lain menghampiri Jaemin dan berterima kasih padanya. Jaemin jelas tak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok bermata tajam mirip rubah yang dia yakini adalah Jeongin Zahuwirya itu.

  "Jadi," Adrenalin Jaemin terpacu ketika melihat wajah anak anak yang menggemaskan namun berjiwa 'sangar' di depannya itu, "kalian yang bakal jadi anggota Klub 513?"

    Mereka saling tatap sebelum mengangguk.

  "Untuk permulaan," Jaemin memamerkan senyum lebarnya, "perkenalkan saya Arjuna Jaemin Nasution, anggota Klub 513 terakhir yang ada di SMA 7 Puncak. Sebelumnya bakal saya kasih tau lebih awal biar nggak ada yang kaget, ada semboyan tak tertulis ketika menangani setiap kasus yang sengaja atau nggak sengaja datang ke Klub 513, yaitu bukan Klub 513 namanya kalo nggak ada korban jiwa sama pengkhianatnya— ingat ini baik baik karena kalian nggak bakal tau apa yang bakal kalian hadapin besok."
 
 
  
  
  
   
  
 
  
 
 
  
 
"Gua jagain semua yang sekarang masih bisa gua jaga, bukan karena apa, cuma pingin pas nanti kita barengan lagi, gua punya banyak hal buat diceritain ke kalian berempat, jadi kalian nggak bakal bosen buat temenin gua disini lebih lama lagi."
  
   
  
  
  
  
 
  
 
 
  
  
  
 
  
  
  
  
 
  
######

Halo, Hola!

Selamat hari Senin ^^
Gimana hari Senin kalian? Seru? Bikin frustasi? Atau bikin ambyar?

Kayak gimana pun kalian mengawali Minggu ini, aku cuma mau bilang kalo kalian nggak harus menyesali pilihan kalian, positif thinking kalo semua langkah baik yang kalian ambil adalah yang terbaik karena Allah menakdirkan itu buat kalian.

Jadi, kuatin bahunya, kencengin istighfar sama hamdalah nya, semoga Allah menerima semua amal ibadah dan mengampuni semua dosa yang kita lakukan di hari kemarin, hari ini, dan besok. Aamiin.
 
 
Btw,

Lihat anak main layang layang
Cantiknya langit sawah gaada lawan
Walaupun belum disuruh ayang
Sehat sehat terus ya, kalian <3
 
 
  
Makasih udah baca!
 
Luv kalian semua ️❣️❣️❣️
 
 

Continue Reading

You'll Also Like

4K 1.1K 15
❝Welcome to the island, of a thousand curses❞ Book 2 dari 'Spirit bell'
6.7K 754 33
Kim Family with their problems. "belum terlambat untuk mengakuinya dad, katakan saja yang sebenarnya! Jihoon sebenarnya anak pungut kan dad?" -KIM JU...
503 138 11
#boentry01 ❛❛Arti keluarga tidak lain hanyalah sebuah kesendirian.❞ ---------------------------- start : 16 nov end : 03 des ^22 It's my short story...
696 548 34
Sedikit cerita tentang seorang pria berdarah asli Tiongkok, yang tinggal di Korea. pria dengan segala senyuman manis yang selalu dia berikan kepada s...