My Luna//Jaywon Ft. Heehoon

By Stars_chaserr

382K 45.1K 3.8K

[SUDAH TERBIT] Karena rasa penasaran yang tinggi, Jungwon pemuda berusia 17 tahun tersebut nekat masuk ke dal... More

Beginning
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
11
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
Ending
50
Announcement
FINALLY!!!
Open pre-order
Hmmm

37

4.9K 688 68
By Stars_chaserr

Awas ada typo.



Di kediaman Sunghoon, semua orang sudah tertidur, mungkin karena jam telah menunjukkan pukul 00.10 malam, meskipun semua orang telah tertidur tak terkecuali dengan Sunghoon. Berjalan dengan langkah kecil menuju ke rooftop rumahnya, membawa sebuah selimut tebal yang akan ia gunakan sebagai penghangat di malam yang dingin ini. Cakrawala tengah dihiasi dengan jutaan bintang yang bersinar terang, menyesap susu pisangnya sambil menatap ke arah langit malam.

"Kak Heeseung.."

Sebuah nama asing terucap dari bibir Sunghoon, tidak itu bukanlah sebuah nama yang asing, hanya saja sebuah nama yang selalu hadir di dalam benaknya begitu ia melihat ke arah hutan terkutuk itu. Seakan-akan Sunghoon memiliki sebuah ikatan sakral dengan orang yang ia panggil 'kak Heeseung' itu, tatonya bersinar kembali di tengah malam yang sangat dingin dan sunyi, seperti ada sebuah gerbang magis yang terbuka dan memperlihatkan seorang pemuda yang tengah menunduk sambil menangis.

Berjalan memasuki gerbang magis itu hingga dirinya berada di sebuah tempat yang sedikit tidak asing baginya, sebuah kamar dengan interior yang sangat menenangkan dan jangan lupakan, pemuda tadi yang masih menangis di ujung kamarnya.

"Hei, kenapa kau menangis?"

Menengok ke sampingnya, matanya terbelalak begitu melihat matenya berdiri di depannya sambil membawa sebuah selimut dan juga sebotol susu pisang. Bangkit dari posisinya lalu berlari untuk bisa memeluk tubuh Sunghoon, sayangnya begitu ia ingin memeluk tubuh mungil itu, Sunghoon seperti tembus pandang. Tak bisa di peluk ataupun di sentuh, Heeseung dan Sunghoon saling berbalik badan, memberikan tatapan tak percaya dengan apa yang barusan terjadi.

"Tidak tidak, ini tidak mungkin"

Heeseung berusaha untuk bisa memeluk ataupun menyentuh tubuh Sunghoon, tapi hanya angin saja yang bisa telapak tangannya gapai, Sunghoon benar-benar tembus pandang, tak bisa disentuh sama sekali. Menjatuhkan tubuhnya di depan pintu kamarnya, menatap wajah Sunghoon yang kini dipenuhi rasa cemas, kembali menangis dalam dinginnya malam. Tapi, tubuhnya seperti merasakan kehangatan, seperti ada seseorang yang tengah memeluk tubuhnya, dan benar saja, Sunghoon tengah memeluk tubuhnya dengan erat.

Tubuh yang semula tembus pandang itu perlahan-lahan mulai berubah hingga Heeseung kini bisa menyentuh kembali tubuh Sunghoon. Tidak, Heeseung tidak melakukan hal yang aneh-aneh, dirinya masih terus menangis sambil memeluk erat tubuh Sunghoon. Ia tak ingin hal yang lain, cukup Sunghoon yang berada di sisinya saja sambil memeluk tubuhnya, semua itu sudah cukup bagi Heeseung.

"Kak Heeseung kenapa nangis? Bukannya waktu itu kakak pernah bilang ke aku kalau aku nggak boleh nangis, tapi sekarang kenapa kakak yang nangis?"

Menarik kedua ujung bibir Heeseung hingga membentuk sebuah senyuman yang manis, tersenyum hangat sambil menghapus air mata Heeseung yang masih mengalir di kedua sisi pipinya. Duduk di samping tubuh Heeseung lalu menyelimuti tubuh mereka berdua, Sunghoon menyenderkan kepalanya di bahu lebar sang mate, rasa kantuk mulai menyerang dirinya begitu masuk kedalam kamar Heeseung.

"Ayo tidur kak, udah malem"

Menutup kedua matanya sambil memeluk tubuh Sunghoon, Heeseung tidak peduli jika mereka masih berada di lantai, ia hanya ingin memeluk tubuh Sunghoon semalaman penuh. Itupun sebelum nantinya Sunghoon akan menghilang dari hadapannya.



Prang!

"KENAPA KEDUA PUTRAKU TIDAK PERNAH KEMBALI LAGI KE ISTANA?!!"

Suara barang-barang yang terlempar seperti menjadi hal biasa sekarang, tidak sang ratu tidak gila, hanya berubah menjadi lebih overprotektif kepada kedua putranya. Tapi nyatanya, keduanya seperti tidak mempedulikan ibunya yang kini telah berubah menjadi seperti monster, mungkin itu adalah karma yang ia dapatkan dari Moon Goddess akibat telah menjauhkan mate anaknya.

"Akan kubuat para hama itu menderita!!! Tak akan ku biarkan mereka hidup tenang!!"

Berjalan menuju ke ruang bawah tanah, membuka sebuah pintu usang dan berjalan masuk kedalam sana, mengambil sebuah buku tua lalu membaca salah satu kalimat di buku tersebut.

"I'll command Moon Goddess, please make my son mate never be happy again!"

Sebuah awan hitam besar melingkar di atas kepalanya, petir menyambar ke setiap sudut ruangan, kegelapan mulai menutupi setiap cahaya yang ada. Mantra yang kini telah berubah menjadi segumpal awan hitam masuk kedalam bola kaca miliknya, menyusuri setiap jejak Sunghoon dan Jungwon, dan pergi menuju ke kediaman mereka.

"Akan kupastikan, kalian berdua tidak akan pernah bahagia lagi"



"Kakak"

"Iya, kenapa?"

"Kalung punya kakak, kenapa bisa bersinar kayak punyaku?"

Benar juga, kalung milik Sunghoon dan Jungwon kini bersinar terang entah karena apa, meskipun demikian kalung keduanya terlihat semakin cantik begitu bersinar terang. Sunoo tiba-tiba masuk kedalam kamar mereka berdua, niatnya ingin mengajak Jungwon untuk main bersama tapi malah dikejutkan dengan sesuatu yang benar-benar membuat otaknya berpikir keras.

"Jungwon, ay- HUWAAAA!!"

Bruk!

"Sunoo!! Kamu kenapa?!"

Sunoo memojokkan tubuhnya, tidak, dia tidak melihat hantu melainkan sebuah awan hitam besar yang berada di atas tubuh Sunghoon dan Jungwon. Mungkin karena takut dan terkejut karena melihat sesuatu yang diluar nalarnya, Sunoo sampai berteriak ketakutan.

"Kamu kenapa? Cerita sama kakak"

"I.. itu, hiks ada aw.. awan besar diatas kepala kak Sunghoon sama Jungwon, a.. aku takut kak hiks, awannya besar banget"

"Shhhtt.. udah ya, nggak bakal terjadi apa-apa kok, tenang aja ya, ada kakak sama Jungwon disini"

"Sunghoon!! Jungwon!! Kalia-"

"Bunda jangan teriak-teriak, Sunoo lagi nangis sekarang"

"Tante, yang diatas mereka berdua itu.."

"Shhhtt, jangan biarin mereka berdua tau"

Jake mengangguk, otaknya masih mencerna apa yang barusan ia lihat, bundanya Jungwon turun kebawah untuk mengambil sesuatu, Jake masih diam saja di ambang pintu sambil melihat ke arah ketiga temannya, Sunoo masih menangis sementara Sunghoon dan Jungwon berusaha menenangkan Sunoo. Dan awan hitam itu, masih tetap berada di atas kepala Sunghoon dan Jungwon, sepertinya awan hitam itu tidak bisa menyentuh Sunghoon dan Jungwon karena suatu hal.

'Mungkin karena kalung mereka, jadinya awan hitam itu nggak bisa nyentuh mereka'

"Tante"

"I'll command Moon Goddess, please get off the bad spell from my son"

Awan hitam itu perlahan-lahan mulai menghilang dari pandangan Jake, dan kalung yang Sunghoon dan Jungwon kenakan sudah tidak bersinar lagi. Dan tangisan Sunoo perlahan-lahan juga mulai mereda, disaat ini Jake baru berani mendekati tubuh Sunoo, karena dia bisa merasakan kalau jika dirinya berani mendekati tubuh Sunoo sebelum awan hitam itu menghilang, maka dirinyalah yang akan menjadi korban.

"Sunoo nggak papa? Kamu istirahat di kamar sebelah aja ya"

Menggendong tubuh Sunoo ala bridal style menuju ke kamar sebelah, sang bunda mulai mendekati kedua putranya, merengkuh tubuh mereka sambil mengelus kepala mereka. Tidak, dirinya tidak bisa membaca masa depan, tapi yang dirinya tahu kedua putranya pasti akan menghadapi ujian yang berat, dan ini semua bersangkutan dengan mate mereka.

"Bunda, Sunoo kenapa nangis tadi?"

"Dia cuma melihat sesuatu yang buruk tadi, kalian tenang aja ya"

Sunghoon dan Jungwon hanya mengangguk saja, kembali merengkuh tubuh kedua putranya tapi kini air matanya mulai mengalir, akan ada masalah besar yang akan Sunghoon dan Jungwon lalui di masa yang akan datang. Mengatakan sebuah kalimat yang sebenarnya adalah permohonan sang bunda di masa depan.







































































"Bunda mohon.. jangan pergi"




















































Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.

Permohonan sang bunda semoga bisa terwujud ya, tapi itu sebelum sad ending menyerang, lihat saja nanti ya.

Kalian inget kalung punya Jungwon dan Sunghoon di chapter awal itu, nah itu kalung yang lagi aku omongin sekarang ini.

Update malem-malem enak juga ya, dapet banget feel-nya.

Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 163K 68
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...
173K 22.3K 45
"Kalau rasa sakit terbesarmu adalah aku, maka biarkan aku memberikan rasa sakit itu.." ⚠️ WARNING -Murni fiksi -BxB -Tw // Suicide, violence, harsh w...
27.3K 3.8K 29
On going Cerita dimana Werewolf dan Gumiho bersatu untuk menyelamatkan diri dari ancaman para Hunter To be continued- #1 soulmate - 110422 #3 JayWon...
7.8K 1K 18
Kau bisa menguasaiku, seluruh jiwa ragaku, hidup dan matiku. Tetapi tidak akan kubiarkan kau menguasai hatiku, meski dia berdebar untukmu. -Choi Yeon...