CODE NAME : BUNNY

By lemineraleaqua

35K 3.2K 85

(Book one) Dia tak boleh terlihat,, Dia tak boleh terlibat,, Keberadaannya tak pernah ada,, Start : 10 Januar... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Epilog

Chapter 2

1.1K 97 0
By lemineraleaqua

Suara helikopter memecah keheningan malam.

"Kalian siap ?" Song Joong Ki, sang Kapten bertanya pada dua orang di belakangnya

"Ahjussi,, mengapa kalian harus memanggilku di saat jadwal padatku." Keluh salah seorang diantaranya.

"Maafkan kami Bunny, ini tak bisa dihindari. Hanya ini kesempatan kita. Kami berhasil menemukan jejaknya disini. Mereka menyembunyikan semua senjata ilegal itu di bunker dengan pengamanan ketat. Kami sudah menganalisanya dan itu sangat beresiko bila gagal. Dan hanya kau yang bisa membantu kami. " Jawab Kapten Song, yang dipanggil ahjussi oleh Bunny.

"Dan juga jangan memanggilku ahjussi saat kita dalam misi."

"Ayayayy kapten,,, kalian tahu betapa susahnya aku mengelabui teman temanku untuk bisa ikut kalian, kalian harus mentraktirku begitu ini selesai." Jawab Bunny.

Teringat olehnya dia harus sembunyi sembunyi meninggalkan kakak kakaknya setelah latihan dance tadi. Pasti mereka mencarinya sekarang, meskipun ia sudah meninggalkan pesan kalau ia takkan pulang ke dorm malam ini.

"Apapun yang kau minta, terima kasih sudah mau ikut bersama kami." Letnan Jin Goo, rekan timnya yang lain, menjawabnya dengan tersenyum.

"Yaakk,, aku akan meminta apa yang ku mau. Kupegang janji kalian ya." Seringainya disertai keluhan kedua rekannya.

"Kita sudah sampai. Bersiaplah dalam hitungan ketiga." Terdengar suara pilot dari earpiece mereka.

Bunny merasakan adrenalinnya memuncak. Dia merasakan tubuhnya memanas bersemangat. Mengikuti misi lapangan adalah hal yang sangat disukainya. Menantang. Berbahaya. Meskipun dia sadar itu bisa membunuhnya jika dia melakukan kesalahan sedikit saja. Tapi dia percaya diri karena dia mempunyai tim yang bisa diandalkan satu sama lain.

Kapten Song Joong Ki dan Letnan Jin Goo adalah tim Alpha, anggota pasukan elite dari NIS. National Intelligence Service atau badan intelejen Korea Selatan yang menjaga keamanan negaranya. Tim Alpha mempunyai tugas khusus yaitu menyelesaikan misi yang mustahil untuk diselesaikan dan harus dilakukan secara tersembunyi. Dan dia Jeon Jungkook atau Bunny adalah bagian dari tim itu. Bunny biasanya bekerja di balik layar. Dia hanya dibutuhkan dalam misi lapangan bila benar benar mendesak. Seperti misi saat ini.

3...

2...

1...

Mereka melompat satu persatu dari helikopter. Bunny melompat dengan tenang. Banyak misi yang mengharuskannya melompat dari ketinggian dan itu membuatnya terbiasa. Udara dingin menerpa wajahnya yang tertutup masker. Matanya berkilat kilat.

Dengan cepat mereka membuka payung terbang mereka dan mendarat di tempat yang ditentukan. Mereka bergerak dengan tenang dan waspada. Pakaian hitam mereka mempermudah mereka untuk menyelinap di kegelapan.

Mereka berjalan diantara pepohonan. Mendekati sebuah bangunan yang terlihat sepi. Dinding berkawat duri dengan dua buah CCTV di kedua sisinya. Terlalu ketat pengamanannya untuk rumah yang dikabarkan sebagai rumah kosong.

"Aku akan meretas CCTV nya." Ucap Bunny. Dia mengeluarkan ponselnya. Mengetik dengan cepat. Dalam sesaat saja sudah terlihat apa yang ditangkap oleh CCTV itu di ponselnya.

Terlihat dua orang berjaga di balik dinding itu. Kapten Song mengisyaratkan untuk bersiap memasuki bangunan itu. Bunny memanipulasi tangkapan kamera pengawas itu agar terlihat keadaan baik baik saja.

Kapten Song dan Letnan Jin Goo mengeluarkan senjata mereka, sementara Bunny berada di belakang mereka. Dinding yang tidak terlalu tinggi memudahkan mereka memasuki bangunan tersebut.

Dengan diam diam melumpuhkan para penjaga tersebut. Mereka berjalan mengendap endap menuju bangunan itu. Berlindung diantara bayangan malam.

"Bangunan ini bertingkat dua. Tak mungkin harta karun sebanyak itu disembunyikan di lantai atas, pasti berada di lantai dasar." Ucap Letnan Jin Goo.

"Bunny, periksa semua ruangan di atas dan bawah." Perintah Kapten Song.

"Siap Kapten."

Bunny berkutat kembali dengan ponselnya. Mencoba mencari celah cyber untuk memasuki bangunan itu. Dengan diam dia meretas CCTV di dalam rumah itu. Ditemukannya beberapa titik vital.

"Di lantai atas ada dua ruangan, sepertinya ruang tempat tidur dan sebuah kantor, mungkin. Terlihat beberapa meja dan kursi. Sedangkan di lantai bawah ada tiga ruangan berpenjaga. Aku tak melihat tanda tanda harta karun itu. Apa kita akan memeriksa semuanya ?" Tanyanya sambil tetap menatap ponselnya.

"Kita akan memeriksa lantai bawah dulu. Kemungkinan besar barang barabg itu disembunyikan di sana. Tunjukkan jalannya."

"Baik. Kita masuk melalui jendela ini, menyusuri dinding ke selatan. Hanya ada tiga ruangan yang terlihat disini."

Mereka mulai bergerak memasuki bangunan itu sesuai arahan Bunny. Ruangan pertama agak sedikit terbuka. Letnan Jin Goo mengintip dalam keheningan. Dilihatnya beberapa penjaga melihat ke monitor CCTV di depannya. Dia mengeleng dan melanjutkan langkahnya.

Kapten Song memeriksa ruangan di sampingnya. Menempelkan telinganya di pintu. Terdengar suara tertawa dari dalam. Iapun nmenggelengkan kepalanya kepada dua anak buahnya. Mengganjal daun pintu dengan tongkat yang ia temukan. Sedikit menghambat pergerakan musuh jika nanti ada perlawanan. Memberi isyarat pada Bunny untuk beranjak dari sana.

Mereka beralih ke ruangan selanjutnya. Kembali Kapten Song menempelkan telinganya ke pintu. Tak terdengar suara apapun. Dengan perlahan membuka pintunya. Kapten Song menyiagakan senjatanya. Bersiap jika ada kontak senjata. Bunny berada di belakangnya. Sebenarnya dia juga dibekali senjata, tetapi tidak terlalu suka menggunakannya.

Pintu terbuka, Letnan Jin Goo menyelinap. Tak ada siapapun di dalamnya. Kapten Song melihat di sekeliling ruangan itu. Nampak normal. Beberapa rak buku, meja dan kursi kerja. Lukisan di dinding dan perapian model Eropa serta karpet di lantainya. Mereka mencari dengan seksama jikalau ada sesuatu yang mencurigakan. Tetapi mereka tak menemukan apapun. Mereka memutuskan ruangan itu aman. Ketika hendak keluar, mata awas Bunny melihat sesuatu.

Bunny mendekati sisi meja. Dia menelungkup, menekan beberapa sisi lantai. Dia membuka karpet di sisi meja itu. Dia melihat tingkap kecil seukuran buku di lantai. Ditekannya tingkap itu. Terlihat keyboard dan monitor kecil. Dia membuka karpetnya lebih banyak. Ada goresan tipis di lantai, tidak kentara, tetapi bila diamati dengan baik akan terlihat goresan tipis luas yang membentuk persegi.

Bunny memberi kode kepada kedua partnernya untuk berjaga. Dia menemukan apa yang mereka cari. Dia melihat monitor tersebut, mengelap pinggirannya dengan jari bersarung tangannya. Menekannya sedikit. Terbuka lubang untuk kabel USB. Dia menancapkan kabel penghubungnya di ponsel pintar miliknya. Algoritma bermunculan. Untuk sejenak dia berusaha melakukan keahliannya. Berusaha secepat mungkin membuka bunker yang dilindungi oleh password yang rumit.

Sudah hampir sepuluh menit. Kedua rekannya tetap bersiap sambil melindunginya bila ada penjaga lain yang datang. Kapten Song menatap Bunny cemas.

"Sebentar lagi." Bunny bergumam yang di dengar oleh kedua rekannya

Letnan Jin Goo menajamkan pendengarannya. Langkah kaki terdengar mendekati ruangan itu. Dia menatap Kapten Song yang dengan sigap bersiaga di balik pintu.

"Bunny,, " Dia mengkode Bunny untuk segera bersembunyi.

Bunny menggeleng. Tetap fokus dengan smartphonenya.

'cklek'

Goresan tipis di lantai itu bergeser tanpa suara. Ada tangga menuju ke ruangan bawah tanah.

Disaat bersamaan ada yang membuka pintu ruangan itu. Terkejut melihat Bunny di dalamnya, dia mengeluarkan senjatanya. Letnan Jin Goo yang bersembunyi di sisi lain pintu memukul senjatanya hingga terjatuh. Beberapa orang yang ada di belakangnya meringsek masuk.

Enam orang musuh melawan tiga orang. Pertarungan terjadi. Kapten Song dan Letnan Jin Goo dengan mudah menjatuhkan tiga orang. Sebisa mungkin mereka tak melakukan kontak senjata. Tetapi seorang musuh mengeluarkan tembakan, tipis mengenai pipi Letnan Jin Goo. Spontan Bunny mengeluarkan senjatanya dan menembakkannya. Musuh tersebut roboh tak bergerak.

Seorang musuh yang lain mengeluarkan tembakan, kali ini mengenai bahu Bunny. Bunny meringis perih bahunya terluka. Kapten Song langsung menyerang orang tersebut, melumpuhkannya. Bunny mengangguk, menenangkan Kapten Song bahwa dia baik baik saja.

Setelah semua musuh dikalahkan, mereka bergegas memeriksa bunker yang telah terbuka. Terdengar suara berisik dari ruang sebelah yang telah dikunci oleh Kapten Song dengan tongkat sebelumnya. Pasti suara tembakan yang menyebabkan mereka menyadari ada yang salah di tempat itu.

Kapten Song turun bersama Bunny. Jajaran senjata api berbagai jenis dan ukuran bertumpuk disana. Letnan Jin Goo yang berjaga di atas ikut turun setelah Bunny kembali naik ke atas. Sesaat kemudian kedua rekannya keluar dari bunker tersebut.

'Harta karun ditemukan.' Sang Kapten berkomunikasi dengan markas melalui earpiecenya.

'Dimengerti, kami akan mengatasi selanjutnya. Pergilah ke titik penjemputan.'

'Siap'

"Aku akan mengganti passwordnya." Bunny kembali mendekati monitor password tersebut. Bunker itu menutup kembali. Dia bergabung dengan timnya.

Kapten Song menatap anggota timnya dengan isyarat anggukan. Mereka bertiga bergerak dengan cepat keluar dari bangunan itu. Mereka bergerak ke lantai atas bangunan. Berlari menuju pintu rooftop. Setelah mencapai jalur keluar mereka, tiba tiba terdengar tembakan. Mereka bertiarap di tangga, melangkah dengan berhati hati namun cepat. Kapten Song mengunci pintu penghubung itu setelah kedua anak buahnya berhasil keluar.

Letnan Jin Goo melihat tangga menuju ke lantai bawah di sisi kanan. Bergegas menuruni tangga itu. Pintu berhasil di dobrak. Musuh yang melihat ketiganya menuruni tangga segera mengejar mereka.  Mengarahkan senjata ke arah mereka. Kapten Song yang melihat itu,  menembakkan senjatanya secara sembarangan. Melindungi mereka ke balik tumpukan batu di dekat dinding.

"Ada yang terluka ?" Tanyanya.

Kedua anak buahnya menggeleng. Mereka berlindung dibalik batu itu dengan tembakan musuh di belakang mereka.

'Kami diserang ! Need back up now!' Letnan Jin Goo berkomunikasi dengan markas.

'Five minute. Back up on the way.' Jawaban di earpiecenya.

Tembak menembak pun tidak dapat dihindarkan. Keterbatasan peluru tak membuat tim Alpha gentar. Mereka menembak seefisien mungkin. Selalu tepat mengenai musuhnya. Beberapa musuh berhasil dijatuhkan.

Bantuan datang. Tim Alpha bergerak menuju titik penjemputan.

"Bunny berlindung !!" Teriak Letnan Jin Goo.

Bunny terkejut dan melihat Letnan Jin Goo dihadapannya sudah tertembak di perutnya. Letnan Jin Goo roboh di depannya. Dia melihat musuh bersiap menembak lagi. Kemarahannya terpicu melihat Letnan Jin Goo. Dia menembakinya dengan membabi buta.

"Bunny tenanglah !" Teriak Kapten Song.

"Pergilah ke titik jemput, aku akan melindungi kalian."

Bunny berlari sambil membantu Letnan Jin Goo yang terluka. Kapten Song terus menembak dan segera menyusul Bunny.

"Jin Goo hyung kau baik baik saja ?" Tanya Bunny.

Letnan Jin Goo mengangguk. Bunny menekan luka tembak itu agar tidak terlalu banyak darah yang keluar.

Helikopter yang menjemput datang. Mereka membantu Letnan Jin Goo untuk naik, dan segera pergi dari tempat itu.

"Terima kasih sudah melindungiku." Kata Bunny.

"Kau akan melakukan hal yang sama." Jawab Letnan Jin Goo sambil meringis menahan sakit. Bunny tersenyum di balik maskernya.

"Kita pergi !" Kapten Song memerintahkan.






Surabaya, 10 Januari 2022

Continue Reading

You'll Also Like

235K 21.9K 40
"Karena aku mencintai saudaraku." Sad Brothership BTS Kim Taehyung Tentang seseorang yang diasingkan karena kepercayaan keluarga terhadap mitos buday...
309K 27.5K 45
Cover By: SugaVAuthor 😍💜😍 ------ -Kim Taehyung- Jangan pernah menyuruhku untuk menutup mata hyung karena hal yang paling aku takutkan adalah saat...
139K 11.5K 33
"hyung bagaimana cara mengendalikannya?" "tolong aku hyung!" "Jangan tinggalkan aku, ku mohon" "TIDAK" Akademi magic sebuah sekolah ditengah huta...
67.6K 6.2K 53
Apakah keluarga itu seperti ini?? Ini kisah dari sebuah keluarga yang terlihat harmonis di depan publik, namun kenyataanya keluarga ini sangat kaca...