Selamat membaca🦜
"Aku tahu kau kuat, tapi aku tidak menduga akan sekuat ini"
Alice hanya nyengir tidak jelas sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Gomen". Alice langsung membereskan kekacauannya, dia menambal dindingnya dengan sesuatu.
Alice merebahkan dirinya dilantai. Ada jeda 2 menit untuknya beristirahat, meskipun itu tidak diperlukan.
Tangannya mulai menggenggam kalung pemberian Dabi dan mengusapnya lembut, menatapnya dengan penuh cinta. Alice tersenyum kecil dan mengecup kalung tersebut lalu memasukannya kembali kedalam seragamnya.
"Semangat" Ucap Alice menyemangati dirinya sendiri.
Langkahnya membawanya pergi menuju Arena Pertandingan. Todoroki masih belum menampakan dirinya, jadi alice harus sedikit menunggu.
"Saa, Pertandingan terakhir dan juga penentuan siapa yang akan berada di puncak! Apakah Todoroki Shoto? Atau Alice Parzunel Hellsing? Atau mungkib keduanya? Mari kita saksikan saja pertandingan ini! HEY EVERYBODY, ARE YOU READY?!"
Alice berdecih, mana mau dia membagi juara 1 dengan orang lain. Dan sosok yang di tunggu-tunggu pun tiba, Alice mulai merenggangkan otot tubuhnya dan mengambil posisi.
Midnight mengangkat tangannya lalu membunyikan pelutnya, "START!"
Alice sudah bersiap-siap untuk melukai dirinya, menyerang seseorang dengan darahnya akan lebih efektif ketimbang yang lain.
Alice bisa saja menggunakan jurus lain, namun dia tidak ingin menggunakannya. Selain jurus darah, serangan dengan teknik lainnya akan memberikan demage yang tidak main main, serangannya mampu menimbulkan sesuatu yang lebih buruh dari kematian, sedangkan jika Alice menggunakan darahnya untuk bertarung tidak akan membuat luka fisik yang terlalu parah. Lebih simple nya, darah adalah serangan paling lemah yang dimiliki Alice.
Todoroki dengan cepat membekukan tubuh Alice dengan Quirk Esnya. Serangannya tidak tanggung-tangguh, Todoroki langsung membuat serangan es yang sangat besar, bahkan es nya sampai melewati atap Studio.
"Aku tahu trikmu, dan aku tidak akan membiarkan dirimu meneteskan setitik darahpun"
Alice melebarkan senyumannya, "Bagaimana caramu mengalahkanku tanpa kekerasan fisik, Todoroki?" Tanya Alice.
"Akan ku lakukan semuanya" Jawab Todoroki.
Alice langsung menghancurkan Es Todoroki yang memerangkap dirinya dan mengibaskan tangannya.
"Dia benar-benar berpikir kalau Quirk ku adalah darah" Batin Alice.
Alice kemudian menajamkan kukunya dan dengan cepat berlari kearah Todoroki. Todoroki langsung membuat dinding Es untung menghentikan larian Alice, namun Es itu hancur begitu saja saat terkena tebasan dari kuku Alice.
"Cobalah sesuatu yang lain!" Ucap Alice berteriak.
Todoroki berdecak kesal, dia sudah bersiap-siap dengan sisi kanannya yang mengeluarkan kobaran api. Todoroki membuat bongkahan Es di kaki Alice agar dia tidak bisa melarikan diri, lalu berlari kearah Alice dan meninju wajahnya dengan tangan kirinya yang terdapat kobaran api.
Akibat dari pukulan Todoroki tadi membuat pipi Alice memar dan meninggalkan bekas luka bakar disaat yang bersamaan.
"Oh ayolah kau boleh menyerangku di mana saja asalkan jangan di wajah–UKKH!"
Ocehan tersebut dianggap angin lalu oleh Todoroki. Dia menyikut Perut Alice dengan keras, membuat Alice terbatuk.
"Kelemahanmu ada di perut. Itu adalah bagian paling lunak di antara semua bagian tubuhmu. Dan aku masih heran kenapa kau membuat kostum hero yang memperlihatkan kelemahanmu itu" Ucap Todoroki dengan datar.
Alice meludah kesamping lalu menatap Todoroki. "Aku ingin pamer" Jawab Alice.
Alice langsung membenturkan kepalanya ke dahi Todoroki. Beuh, warisan Tanjidor itu mah
Todoroki meringis dan sedikit melangkah mundur.
"Aku akan mempercepat ini Todoroki. Aku ingin segera tidur santai dirumahku"
Sedikit mengerahkan kekuatan oada kakinya dan menghancurkan Es yang ada di kakinya. Tangan terulur untuk menarik Wajah Todoroki mendekat kearahnya.
Todoroki memberontak, membuat Alice menggeram marah. Beralih mencengkram kuat pipi Todoroki, memaksanya untuk menatap kearah dua bola matanya.
"Todoroki, tatap mataku" Ucap Alice dengan nada yang begitu lembut. Todoroki spontan menatap kedua mata Alice yang sepenuhnya menghitam.
Bodoh memang karena menuruti perkataan lawan, tapi Todoroki benar-benar terlena dengan nada lembut itu. Nada itu terdengar seperti ibu nya yang sedang berbicara dengannya.
Melihat Todoroki yang tak berkutik itu membuat Alice tersenyum senang. Langsung saja Alice mengaktifkan kekuatannya.
"Unlock"
Tatapan Todoroki menjadi kosong tanpa emosi apapun. Wajah nya juga tidak menunjukan ekspresi. Tapi beberapa saat kemudian, Todoroki berteriak kesakitan dengan sangat keras.
"AAAAAAKKHHHH!!"
Semua orang yang ada di Studio sangat terkejut. Teriakan itu benar-benar sangat keras dan terdengar menyedihkan.
"Menyerahlah Todoroki, maka rasa sakit itu akan hilang" Ucap Alice sambil mengusap peluh Todoroki. Wajahnya sekarang sangat berkeringat dan merah.
Tapi sudah 1 menit berlalu dan Todoroki belum juga menyerah. Membuat Alice bosan sendiri menunggu.
"Dasar, Didikan Endeavor. Hmm baiklah, maka begini saja"
Alice mendorong Tubuh Todoroki menuju Garis Arena. Jika Todoroki tidak mau menyerah, maka dia akan membuat Todoroki keluar dari Garis Arena.
Setelah Alice berhasil mendorong Todorki sampai keluar dari garis Arena, Todoroki sontak berhenti berteriak. Midnight mengangkat tangannya,
"Todoroki keluar dari garis! Dengan ini, Alice menang!" Seru Midnight.
Para penonton bertepuk tangan dan menyoraki Alice, meskipun masih takut sama alice🗿
"Semua pertandingan sudah selesai! Pemenang dari Festival Olahraga U.A tahun pertama adalah Kelas A, Alice Parzinel Hellsing!"
Setelah itu, semua siswa mulai berkumpul di tengah Studio dan para wartawan yang sudah menyiapkan kamera mereka.
"Festival olahraga U.A tahun pertama sudah selesai diadakan. Selanjutnya adalah Upacara memberikan medali!"
Murid lain merinding melihat Bakugo yang dirantai disana. Dia terus melakukan perlawanan seperti hewan yang buas.
"Dia langsung mengamuk ketika bangun. Ini...sungguh tidak terlihat seperti seorang pemenang"
Jika Bakugo terlihat beringas, Todoroki justru terlihat tenang, dia hanya berdiam diri disana. Sedangkan Alice, dia sedang berpose di hadapan Kamera.
"Sebenarnya di posisi ke-tiga selain Bakugo juga ada Iida. Tetapi karena ada urusan keluarga, dia meninggalkan arena. Kalian sangat Pintar–♡!" Tutur Midnight.
"Ciee, yang kakaknya lagi sekarat" Batin Alice menahan tawanya.
Kemudian tiba-tiba All Might muncul dari atas Studio. Semua penonton langsung bersorak dengan keras dan banyak media yang mengambil gambarnya.
"Ngomong-ngomong, murid kelas satu tahun ini sangat hebat!"
"Memang begitulah ajaran dari pahlawan nomer satu"
All Might memberikan medali kepada masing-masing pemenang. Meskipun Bakugo sempat membuat kegaduahn, tapi hal itu tidak di permasalahkan.
"Saa, tiga besar di lomba ini adalah mereka! Tetapi semuanya, semua siswa yang hadir sebenarnya memiliki kemungkinan untuk berdiri di panggung ini. Seperti yang terlihat ketika pertarungan, saling beraing, berkembang bersama, terus mendaki ke tingkat yang lebih tinggi"
"Pahlawan masa depan sudah menunjukan tanduk mereka. Akhir kata, aku ingin mengatakan, semuanya naikkan tangan setinggi-tingginya. Siap?!"
"Terima kasih atas usahanya!"
"PLUS ULTRA!"
Suasana studio seketika menjadi hening. Dan mulai protes tentang All Might:v
"Harusnya berteriak Plus Ultra, All Migt"
Alhamdulillah udah bubar nih festival:)
______________________________________
2 hari berlalu setelah Festival Olahraga U.A. Dan disinilah Alice, sedang duduk anteng di mobil bersama All Might yang memakai tubuh ringkihnya.
Alice benar-benar malas untuk masuk sekolah lagi dan belajar disana. Tapi tiba-tiba All Might datang ke rumahnya dan langsung menggendongnya dengan tubuh berototnya dan memaksanya masuk kedalam mobil.
All Might berkata jika Aizawa tahu jika Alice akan malas masuk sekolah setelah Aktivistas tersebut, jadi dia menyuruh All Might untuk membawanya.
Dan sekarang, Alice mengeluarkan Bloodlust nya membuat All Might merinding sendiri.
"Nak Alice, auramu" Ucap All Might dengan suara pelan.
"Kenapa?!" Tanya Alice sewot.
"T-tidak"
Sesampainya di sekolah pun, Alice belum juga menghilangkan Bloodlust nya. Dia langsung menuju bangkunya.
Tatapan Alice menajam saat melihat Tubuh Todoroki yang terlihat bergetar namun samar. Alice langsung tersentak dan menepuk jidatnya.
"Aku lupa"
Tangannya beralih menepuk bahu Todoroki Pelan. Namun Tak disangka tangannya langsung di bekukan oleh Todoroki, dia terlihat terengah-engah dengan wajah yang memerah.
"Aku lupa efek samping serangan kemarin" Gumam Alice.
Tapi entah kenapa, Todoroki terlihat seksi dimata Alice saat ini.
Unlock, salah satu teknik manipulasi milik Alice. Itu akan membuat lawan akan merasakan kesakitan yang sangat amat sakit dari dalam tubuh mereka tanpa mengalami luka apapun. Rasa sakitnya akan hilang saat menuruti perkataan Alice.
Dan untuk efek samping nya dibagi menjadi 2 macam, korban akan mengalami ketakutan yang sedikit berlebihan dan gairah seksual mereka meningkat.
Dan efek yang di alami oleh Todoroki saat ini adalah, Gairah seksual yang meningkat.
"Alice–hhhh"
______________________________________
Hai semua🌚🖐
Maaf baru update🙏
Semoga kalian suka sama chapternya
Jika ada typo, saya mlhon maaf🙏
Jangan lupa Vote🌝🖐
Ketemu lagi di gang sebelah🦜🖐