ELVANO

By parkbysrh

2.8K 2.1K 3.3K

Follow Dulu sebelum Bacaโ˜„๐Ÿ™† [Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, unsur unsur dan alur cerita seperti cerita... More

PROLOG
๐Ÿ’SATU๐Ÿ’
๐Ÿ’DUA๐Ÿ’
๐Ÿ’TIGA๐Ÿ’
๐Ÿ’EMPAT๐Ÿ’
Halloween๐Ÿ‘ป
๐Ÿ’LIMA๐Ÿ’
๐Ÿ’ENAM๐Ÿ’
๐Ÿ’TUJUH๐Ÿ’
๐Ÿ’SEMBILAN๐Ÿ’
๐Ÿ’SEPULUH๐Ÿ’
๐Ÿ’SEBELAS๐Ÿ’

๐Ÿ’DELAPAN๐Ÿ’

124 94 160
By parkbysrh

Naya menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Sedangkan Lyssa tidak dapat melihat wajah dari suara tersebut lantaran tertutup oleh badan mungil Naya. Cesil membulatkan matanya saat melihat siapa yang menghampiri mereka bertiga.

"Abang!" Naya pun menghampiri orang tersebut lalu memeluknya yang hanya bisa Naya peluk bagian kakinya saja.

"Sa itu kan cowo yang wak—" Cesil tidak dapat menyelesaikan ucapannya karena orang tersebut bersuara kembali.

"Makas—Lo?" Vano terkejut saat melihat perempuan yang bersama Naya tadi adalah Lyssa.

Lyssa pun refleks langsung berdiri kembali dan menatap terkejut ke Vano.

Lyssa mengerutkan alisnya "Sil, gue ga salah liat kan? Itu cowo yang.."

"Engga Sa, itu beneran dia." Potong Cesil dengan bisikan.

"Ini abang sepupu kamu Nay?"

"Iya ka."
"Kenalin ka namanya abang Van—ih abang tulunin! Naya ga mau di gendong." Naya memberontak saat Vano menggendong Naya seperti koala.

"Kalo kamu ga di giniin, ga bakalan pulang-pulang. Sekarang kita pulang." Omel Vano membuat Naya mengerucutkan bibirnya.

"Tapi kan Naya masih mau kenalan sama kaka cantiknya.."

"Kalo kamu masih mau di sini, yaudah berarti nanti siang kamu ga ikut abang Vano jemput Ka Lita." Bisik Vano pada Naya.

"Gapapa, Naya disini aja."

"Padahal abang Vano mau ngajak jalan jalan kamu sama ka Lita. Tapi karna kamu masih mau disini yaudah Ka Lita aja yang abang ajak jalan jalan." Vano menurunkan Naya dari gendongannya.

"Ah.. Abang ko gitu si! Naya kan mau ikut." Ucap Naya dengan mata berkaca-kaca.

"Yaudah Naya pulang deh bial ikut jalan jalan." Sambungnya dengan kedua tangan mengarah ke Vano meminta agar menggendongnya kembali.

Nah kan nurut juga ni anak dalam hati Vano dengan bibir tersenyum miring.

Sedangkan Lyssa dan Cesil hanya terdiam melihat perdebatan 2 orang di depannya ini.

"Kaka kaka cantik.. Naya pulang dulu ya." Ucap Naya saat sudah berada di gendongan Vano lagi sambil memegang bola milik Vano.

"Iya sayang, kapan kapan kita main bareng ya." Ucap Lyssa sedangkan Cesil menjawab dengan senyuman dan anggukan.

Lalu Vano dan Naya pergi dari hadapan Lyssa dan Cesil.

Cesil melihat Lyssa masih memandang lurus ke depan dimana Vano dan Naya yang sudah jauh dari indra penglihatan "Udah ga usah lo liatin terus cowo tadi. Jangan jangan lo heran ya kenapa bisa ketemu cowo itu lagi?"

Lyssa pun mengerjapkan matanya berkali kali "Dih siapa juga yang ngeliatin tu orang, dah lah yuk lanjutin lagi lari nya."

"Halah ga usah bohong deh lo Sa." Ucap Cesil berlari kecil di samping Lyssa.

Lyssa memutar kedua bola matanya jengah dengan Cesil, Lalu Lyssa menambah kecepatan larinya dan meninggalkan Cesil.

"ih tega banget lo Sa ninggalin temen lo yang imut ini. Nanti kalo gue di culik gimana?"

Lyssa mengangkat jari nya membentuk huruf O yang berada jauh di depan Cesil "Derita lo. Penculiknya juga milih milih kalo mau nyulik orang, ga bakalan mau nyulik lo tukang jajan." Teriak Lyssa dari kejauhan. Untung saja tidak ada orang di sekitar kompleknya kecuali mereka berdua saja.

"Ish.. tapi emang iya si gue tukang jajan." Gumam Cesil pada dirinya sendiri dan menyusul Lyssa yang sudah jauh.

🍒🍒

"Kamu tu susah banget ya di kasih tau. Kan tadi udah dibilang jangan kemana-mana eh malah ngilang." Omel Vano. Sedangkan yang di omeli asik memakan biskuit.

"Kalo Abang Vano ga nemuin kamu tadi, bisa abis Abang Vano sama Bunda Ayah dan Papa Mama kamu nanti." Vano sedang meluapkan emosinya yang tertahan sedari tadi.

Naya masih asik memakan biskuit dalam toples bening yang berada di pangkuannya hingga abis.

"Kamu dengerin abang ngomong ga si Nay?" Vano menatap Naya serius.

Naya menatap balik Vano "Abang ngomong apa emang?" Naya bertanya dengan wajah polos dengan mata mengerjap berkali-kali.

Terlihat sangat menggemaskan bagi para pecinta anak kecil, namun tidak untuk Vano. Ia mengacak rambutnya frustasi, lelah menghadapi anak kecil seperti Naya ini. Sudah berbicara panjang lebar namun tidak di dengar oleh Naya, Vano sangat sangat lelah.

"Dah lah mau ngegame aja. Cape ngomong sama tembok."

"Ko Abang Vano ngomong sama tembok? ih Abang Vano udah gila ya." Naya menunjuk Vano dengan jari telunjuknya yang imut.

Vano pun masuk ke dalam dengan perasaan dongkol dan meninggalkan Naya yang berada di halaman depan.

Naya memandang bingung kepergian Vano lalu menyusul Vano ke dalam rumah.
"Abang Vano!" Panggil Naya saat melihat Vano tengah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Vano berhenti melangkah tapi tidak membalikkan badan.

"Hm" Jawab Vano dengan gumaman.

"Naya...minta maaf udah bikin kesel abang Vano." Ucap Naya lirih dengan kepala menunduk sambil tangan memilin bajunya menahan takut jika Vano mengomelinya dengan amarah sangat besar.

Vano balik badan dan menghadap ke arah Naya yang sedang menundukkan kepala. Vano tersenyum tipis lalu menghampiri Naya.

Sadar juga tu anak sambil tersenyum kecil.

Vano mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Naya yang mungil "Hei..tuan putri kecil abang Vano jangan nunduk dong kepalanya, mahkotanya ga boleh jatoh." Vano mengusap rambut Naya yang halus itu dengan lembut.

Naya menatap Vano lekat.
"Abang Vano udah maafin Naya kan?"
Vano menjawab dengan anggukan. Naya memeluk Vano erat sebentar lalu melepaskannya.

"Emm Naya mau es klim sama ciki dong bang. Naya mau jajan ke minimalket, temenin dong abang Vano." Pinta Naya.

"Yaudah abang beliin nanti, jam seginimah belum buka."

"Tapi Naya kaya nya ga beli itu doang deh. Naya mau beli banyak, boleh?" Pintanya dengan mata berbinar dan memohon.

Vano memutar kedua bola matanya malas "Ya ya beli sepuas kamu, tapi bayar pake duit kamu." Lalu Vano pergi meninggalkan Naya dan berjalan menuju kamarnya.

"Jahat banget si!" Teriak Naya namun Vano tidak menghiraukannya.

🍒🍒

"Hufttt.." helaan nafas berat keluar dari mulut Vano saat merabahkan diri di kasur.

"Emang dasar ya si Naya. Dia pasti ga niat minta maaf, buktinya malah minta jajan ke gue." Gerutu Vano kesal.

Ting~
Ting~
Ting~

Bunyi notif pesan masuk dari hp Vano, Vano pun mengambil hp nya di nakas dan membuka pesan masuk tersebut. Senyum terbit di wajah tampan Vano.

Lita My Sweet Girl🍭

|Ka Vano, nanti siang jangan lupa jemput aku ya
|Acara lombanya selesai jam 1 siang
|Don't forget😠See u!

Iya Ratuku🤗|

|Kalo lama aku pulang bareng temen aja!

Yaudah bareng temen aja gih.|

|Yakin? Temen aku cowo loh😬

Vano sedari tadi senyum senyam membalas chat dari Lita adik sepupu kesayangannya itu sontak melebarkan bola matanya saat melihat pesan terakhir yang Lita kirim.

Lita My Sweet Girl🍭

|Yakin? Temen aku cowo loh😬

G.|
Ga boleh! Yaudah nanti gue sampe sana jam 12.30|
See u ratuku😋|

|Alay ih. Aneh pula. Kadang pake aku,kadang pake lo gue😒

Biarin. Alay dan aneh ke sepupu ini😙|

|Kalo gini terus, kapan aku punya pacar ka😤☹️

Kapan-kapan.|
Semangat lombanya kesayangan Vano<3|

|🤮.

Tok tok~

"Vano." Suara Deschellia di depan pintu kamar Vano menghentikan aktivitas jari jemari kekar Vano yang sedang chatingan dengan Lita.

"Ayo sarapan sayang.. Makanannya udah siap." Vano meletakkan hp nya asal lalu membuka pintu kamarnya.

Terlihatlah Deschellia yang sedang tersenyum manis kepada anak semata wayangnya. Deschellia, wanita yang sampai sekarang masih terlihat muda sampai pernah waktu itu Vano dan Deschellia pergi berdua bersama lalu Deschellia dianggap sebagai kakaknya Vano. Vano pun heran kenapa Mama nya masih terlihat awet muda seperti ini.

"Duluan aja ma, nanti Vano nyusul."

"Yaudah ya sayang.. jangan lama-lama." Ucap Deschellia mengelus pipi Vano lalu pergi dari hadapan Vano.

Vano menutup kembali pintu kamarnya, lalu berjalan menuju kamar mandi agar badan terasa lebih segar dan juga karena dia sudah berkeringat sehabis berolahraga tadi.

🍒🍒

TBC
Maaf ya guys kalo ceritanya mudah ketebak:)
Jangan lupa Vote+Komen🤗
Terimakasih❤️

🍒🍒

Elvano Arkhan Adley


Alelyssa Randia


Cesilya Azalika


Jelita Ratu Maharani

Continue Reading

You'll Also Like

8.9M 950K 65
[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tanga...
411K 14.8K 30
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
6.5M 278K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.3M 74.5K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...