ARLAN

By Naxama

9M 604K 107K

"Jadi gini rasanya di posesifin sama ketua genk?" -Naya Arlan dirgantara, ketua Genk Pachinko. Yang di gemari... More

PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21.
CHAPTER 22.
CHAPTER 23
CHAPTER 25

CHAPTER 24

137K 12.4K 7.9K
By Naxama

Ada kata-kata toxic guys,Banyak typo bertebaran juga. harap maklum yaa🥰

Jangan lupa follow Ig ku @wp.naxama

Follow anak-anak Rp juga nanti!!

Sebelum membaca, vote dulu ya. Nanti jangan lupa komen!!!

_______

Arlan dan yang lain berjalan melewati lorong sekolah yang dimana saat itu adalah jam istirahat. karena waktu telah berlalu. mengetahui banyaknya
orang yang melihat mereka karena melihat luka yang ada pada mereka. namun mereka seperti tidak heran lagi, karena mereka ada PACHINKO.

"Dik, Lo suka ya sama indah?" ditengah perjalanan itu yang devano tanyakan.

Dikta menghentikan langkahnya dan membuat yang lain juga berhenti akibat lelaki itu. "Hah! kagak anjir?!" elak nya.

"Gue liat lo yang mati-matian marahin mereka. gue makin yakin anjir sama yang devano ucapin!" tambah Erlang ikut-ikutan.

"Kagak!"

"Alah, dulu aja Lo yang ngebawa indah ke markas." sahut Alvin. "Kagak anjir!" lagi lagi Dikta mengelak.

"Udah kalau suka itu bilang aja, nanti dia keburu diambil orang lain." kata Arlan saat sedari tadi lelaki itu menyimak mereka.

"Gue gak suka sama siapapun saat ini, plis!" ucap Dikta sambil mulai berjalan, dan diikuti yang lain.

"Ya meskipun Lo suka Ade gue, gue gak bakal ngerestuin."

Kata yang membuat Dikta memberhentikan langkahnya lagi. Lalu menatap devano. "Lah ngapa?"

Erlang dan Alvin menahan tawanya, Padahal jelas begini Dikta masih mengelak saja.

"Udah ayo jalan!"

Saat diperjalanan seseorang yang sangat mereka kenal bahkan mereka menaruh kebencian itu datang menghampiri mereka dan memblokir jalan Arlan.

Dia raja, raja adalah salah satu anggota revosa yang bersekolah di sekolah yang sama dengan anggota pachinko.

Kuat banget, raja?

"Mereka sayang, yang tadi ganggu aku, sama teman aku!" Aduh seorang gadis yang berbisik pada raja.

"Kenapa Lo gak bilang sih, kalo yang ganggu Lo itu mereka?!" kesal raja. namun ia tiba-tiba mempunyai sebuah ide dalam pikirannya.

"Ada urusan apa?" Intonasi suara Arlan itu langsung menghentikan aksi Cindy dan pacarnya yang menghadang Arlan.

Disisi lain, raja menyuruh Cindy dan teman-teman nya untuk berdiri menjauh dari mereka.

Setelah itu, ia menatap Arlan dengan tersenyum. "Urusan karena kalian, udah ganggu cewe gue!" Raja maju semakin dekat menatap Arlan, berniat mengintimidasi nya.

Namun devano yang dari tadi memperhatikan itu maju menghampiri mereka.

"Selama ini gue selalu diam, atas sikap Lo yang selalu semena-mena sama cewe, tapi kali ini beda. gue gak bakal diam aja! karena cewe Lo itu udah Ngebully Ade gue!" Devano mengintimidasi.

Raja mengerutkan keningnya. "Gue kagak tau kalau sih culun itu, Ade Lo. hhahaa!" Raja tertawa aneh saat mengetahui nya.

"Badjingan, malah ketawa kek setan lagi tuh!" umpat Dikta tak tahan.

"Gue bisa aja buat lu keluar dari sekolah ini, bahkan cewe lu pun yang udah ngebully ade gue! kalo kalian lupa, sekolah ini punya bokap gue."

"Boleh, silahkan. Tapi kalau gue masih tau hal ini. gue yakinin Lo pasti bakal menciut!" kata Raja menatap devano dengan raut wajah bahagia.

"Maksud lo, apa?"

"Wait, lu gak tau masalah itu? mau gue kasih tau, atau tunggu ade lu aja?"
Raja menaikkan kedua alisnya.

"Jangan deh, gue aja yang kasih tau!"

Ia mendekati devano dan berbisikkan sesuatu.

Bisikan itu membuat emosi devano naik dan tanpa aba-aba devano langsung memukul raja secara membabi buta, akibat dirinya tidak terima apa yang raja ucapkan.

"Devano!" Mereka mencoba menghentikan devano, jika tidak devano akan semakin membabi buta pukulannya.

Devano melepas paksa mereka yang mencoba menghentikannya. "Kalo ngomong itu yang bener, bangsat!" ia menarik kerah baju raja.

Lalu ia berbicara kembali. "Gue gak bakalan percaya sama bajingan kayak Lo, tapi omongan Lo barusan buat gue emosi." ia menghantamkan kepalanya mengenai raja dengan kuat sehingga raja merasa sakit.

Lalu ia bangkit kembali dan kembali menatap devano dengan senyum anehnya. "Lu boleh gak percaya, karena gue punya videonya." ia tersenyum smirk.

Devano membulatkan matanya, tidak mungkin indah?

"Bajingan!" ia menendang Raja dengan kuat.

"Devano, stop!" Arlan melerai devano, saat Arlan bisa menggenggam devano. ia menanyakan suatu hal. "Van, kenapa?"


Devano pun memberitahu apa yang dikatakan Raja padanya. "Van?" Arlan seperti tidak percaya.

"Dia punya buktinya," lanjut devano.

"Gak mungkin, anjir?"

Arlan menatap tajam ke arah raja yang masih terduduk di lantai. Arlan menghampiri raja. "Kasih tau gue, itu gak benar?!"

"Gue ada videonya anj?"

"Bangsat Lo!" Arlan memukul Raja, karena tidak tahan akan kelakuannyq itu.

"Apa yang terjadi sih ini? mereka berantem karena apa?!" Alvin bertanya pada Dikta dan Erlang yang mengabaikannya.

Belum selesai permasalahan Arlan yang masih memukul Raja, sampai akhirnya raja membalikkan keadaan dengan memberi tendangan.

"ARLAN!" Mereka menghampiri Arlan dengan kekhawatiran.

"Lang, panggil naya, cuma dia yang bisa berhentiin arlan berantem." Erlang mengangguk, ia pun berlari menuju uks.

"Udah stop, kenapa sih pake berantem?!" Dikta memarahi mereka.
"Masalah apa sampai kalian gak kasih tau ke kita?"

Dikta berusaha membantu Arlan bangun, "Jangan buat gue keliatan lemah, pergi kalian!" Arlan melepas paksa genggaman Dikta.

Lelaki itu berdiri, dan menghampiri raja. keduanya saling tatap menatap dengan tatapan tajam.

Raja tersenyum smirk, "Santai, ini baru awal doang." katanya.  yang membuat emosi devano kembali memuncak.

"Bangsat, maju Lo sini?!"

"Kak Arlan stop!!" Saat sudah tiba disana, gadis itu menghampiri Arlan yang nampak kesal melihatnya disini.

Naya mencoba menjauhkan Arlan dari raja. namun Arlan malah melepas paksa genggaman itu sehingga membuat Naya hampir terjatuh, untung saja devano cepat menangkap.

"Nay?" Arlan nampak khawatir saat tahu ternyata yang memegang nya tadi adalah Naya. Ia tidak menyadarinya.

"Maaf, gue gak tau itu!" katanya memperhatikan Naya apakah ada yang luka atau tidak.

"Padahal tadi kita saling tatap, kok gak liat?" ucap Naya.

"Udah gak usah pegang-pegang!"

"Maaf!"

"Jangan berantem?!"

"Maaf!"

"Iya Naya maafin, tapi jangan berantem?"

"Gak bisa, bajingan itu yang salah."
katanya dengan menekan kata 'bajingan' sambil menatap raja.

"Gue minta maaf perihal tadi, tapi gue mohon jangan disini dulu? Lo kembali aja ke uks."

"Lah? ga biasanya arlan gini?!" Alvin dan Dikta saling berbisik.

"Kayaknya masalah serius?" Dikta tepat sasaran.

"Lan, kalian pergi aja duluan. dia biar gue yang urus." kata devano, dan ia langsung menarik paksa raja ke tempat sepi.

"Van." Arlan mencoba menghentikan devano, namun lelaki itu sudah terlalu jauh.

Dikta, Alvin, Alvero, dan Erlang menghampiri Arlan. "Sebenarnya apa yang terjadi sih? Kenapa kalian sampai segitunya sama Raja? padahal bisa cuma kasih masukan doang ke telinga nya. eh ini malah kebablasan sampe mukul."

"Nay, pergi duluan bisa? nanti kami nyusul!" Arlan memberitahu dengan cara yang lembut.

"Tapi jangan berantem?" peringatkan gadis itu pada Arlan.

"Enggak!"

Arlan menggeleng, usai kepergian Naya yang mempercayai ucapan Arlan barusan, Arlan langsung membawa teman-teman nya itu ke tempat yang lumayan sepi, jauh dari kerumunan untuk membicarakan apa yang terjadi.

__________

Bel sudah berbunyi dua kali, yang dimana artinya istirahat telah tiba. Indah mencoba membangun kan naya yang tertidur di kursi uks.

"Nay." Indah terus mencoba membangunkan Naya. akhirnya saat sudah bersabar, Naya akhirnya membuka matanya kembali.

Saat melihat kebangunan Naya, Indah tersenyum pada Naya. "Ayo kembali kekelas, kita udah bolos saat jam pelajaran. jadi ayo kita kembali." ajak indah untuk kembali ke kelasnya.

"Tunggu bel istirahat." Naya mengucapkan nya dengan tak enak hati karena ia baru bangun.

Indah tersenyum, "Sudah bel, Naya."
Naya melotot, "Lah? udah bel?!"

"Ayo balik lah, Eh tunggu." saat sudah berdiri dan berjalan menuju pintu keluar langkah kaki Naya kembali terhenti karena teringat sesuatu.

"Kamu udah mendingan?" tanya Naya dengan penuh kekhawatiran, nampak dari raut wajahnya.

Indah menggeleng. "Iya, gakpapa!"

"Ayo balik," ajak indah. namun Naya lagi dan lagi berusaha mencegah jalan mereka karena ia lagi-lagi baru mengingat sesuatu. "Kak Arlan sama yang lain, kemana? kenapa belum balik-balik??"

Indah menggeleng, "Aku gak liat mereka tadi." Naya menghela nafas nya.

"Yaudah ayo aku antar kamu kekelas dulu." ajak Naya sembari membantu indah berjalan.

Sesampainya keduanya dikelas, mereka langsung disambut oleh sakila dan Fika.

"Woy, lu dimana aja tadi?" Tanya sakila usai menghadang pintu masuk.

___________

Dikta memukul meja dengan kesal, "Bangsat! yang benar aja, jangan percaya omongan dia." kata Dikta.

"Bangsat!!"

"Lu mau kemana, dik?" tanya Alvin saat dirinya melihat Dikta dengan amarahnya itu hendak pergi.

"Samperin, raja." jawabnya.

"Jangan, udah ada devano!" Alvin mencegah Dikta pergi. iya, Dikta memang tidak jadi pergi. namun ia berdiri menatap teman-teman nya.

"Dia bohong, kalian gak percaya kan sama, dia?"  Ucap Dikta.

"Dia punya bukti." jawab Arlan.

"Terus kalau gitu, kalian bakalan percaya, gitu?"

"Dia ada videonya Dikta, Gak tau motifnya apa ngasih tau. tapi pasti itu dia gunain buat ngancem kita!" Jelas Arlan.

"Arghh! bangsat! harusnya gue mukul dia tadi bajingan?!!" Dikta meluapkan emosinya dengan memukul-mukul tembok.

"Itu yang tadi hilang, gak suka, gak suka?" kata Alvin dengan pelan, sampai Dikta tidak mendengarnya.

"Shut!" Erlang langsung menyuruh Alvin diam.

Lalu, saat mereka tengah mengobrol. datanglah seorang siswi, dan membuat pandangan mereka teralihkan. "Kak Arlan! cewe lo pingsan!"

________

Follow Ig author! @wp.naxama

Jangan lupa vote⭐🌟

Spam Komen buat lanjut !!

Continue Reading

You'll Also Like

ALANSKA By bobaaaa

Teen Fiction

3.1M 197K 32
"Lo harus hamilin gue." Mata Alanska berkedut kaget. "Sinting lo?" "Gue cuma minta buat lo hamilin gue apa salah?" "Salah lah. Otak lo dimana sih? Di...
5.1M 216K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
2.3M 124K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
1.9K 120 15
Perasaan ini sudah gua pendam lama semenjak gua masuk sekolah hingga gua kelas 9 dan 1 kelas dengannya. gua bingung gimana caranya mendapatkan dia, t...