Our Sun

By MissDarkEyes8

23K 2.4K 340

Bagaimana jika seorang Kageyama Tobio yang cuek pada sekitar menemukan seorang balita yang tengah menangis ta... More

OS-01
OS-02
OS-03
OS-04
OS-05
OS-06
OS-07
OS-08
OS-09
Bukan Update
OS-10
OS-12
OS-13
OS-14
OS-15
Special Chapter: Hari Kemerdekaan 🇮🇩
OS-16
OS-17
Special Chapter: Happy Eid Mubarok 🐮

OS-11

940 107 31
By MissDarkEyes8

Part sebelumnya

Mereka kesal, waktu mereka bersama Hinata pasti akan berkurang lagi. Apa perlu mereka menculik Hinata?

***

Tidak, tidak. Bukanny berhasil bermain dengan Hinata yang ada mereka akan terbaring di rumah sakit seminggu penuh.

Ingatkan mereka kalau Hinata memiliki pawang yang sangat seram. Akhirnya, Kageyama dan Tsukishima hanya bisa menghela napas pasrah.

Walaupun keinginan mereka untuk bermain dengan Hinata kuat, tapi mereka masih sayang nyawa.

Di tengah kesuraman mereka berdua, tiba-tiba saja mereka merasakan sesuatu menarik celananya. Sontak saja mereka melihat ke bawah.

Dan ternyata Hinata lah yang menarik celana mereka. "Yama? Tski?" Hinata mengucapkan itu dengan raut wajah khawatir yang sangat lucu.

(Mohon abaikan telinga dan ekor)

Kawai, batin Kageyama dan Tsukishima. Mereka sungguh tidak tahan dengan keimutan seorang Hinata Shoyou.

"Daijobu, Hinata. Kami berdua baik-baik saja," ujar Tsukishima seraya mengelus kepala Hinata, Kageyama mengangguk membenarkan Tsukishima.

Merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari keduanya, Hinata kembali tertawa dengan riang. Melihat itu, Kageyama dan Tsukishima ikut tersenyum senang.

"Baiklah, karena keputusan ini sudah bulat. Kalian boleh kembali ke rumah masing-masing," ujar Takeda-sensei.

Semua mengangguk. Kiyoko mengahampiri Hinata, Tsukishima, dan Kageyama, "Ayo, Hinata! Kita pulang," Kiyoko menggendong Hinata seraya berjalan menuju pintu Gym.

Ah! Mereka hampir lupa, sekaramg jadwal Kiyoko-san menjaga Hinata. Baru saja mereka berbincang dengan Hinata, sekarang Hinata sudah dibawa pergi kembali.

Di gendongan Kiyoko, Hinata melihat ke arah Tsukishima dan Kageyama seraya melambaikan tangan kepada mereka berdua.

Mood mereka kembali baik seketika. Melihat bagaimana Hinata sangat peduli pada mereka. Mereka dengan senang hati membalas lambaian tangan Hinata.

♡♡♡

Pagi ini seluruh anggota Karasuno bersiap untuk pergi menuju Nekoma. Semuanya telah hadir, tak terkecuali sang matahari kecil mereka.

Hinata kini sedang bermain dengan Tsukishima. Wajahnya sangat antusias saat menunjukan sebuah boneka berbentuk bakpau yang dibelikan Kiyoko semalam, kepada Tsukishima.

Sebenarnya Tsukishima bingung apa istimewanya boneka itu, hingga Hinata tersenyum sangat lebar. Namun, karena tidak ingin Hinata sedih Tsukishima menanggapinya dengan mengelus sayang kepala Hinata seraya tersenyum sedikit.

Tentu saja Hinata semakin senang, dia kemudian meminta Tsukishima untuk menggendongnya. "Tski, Tski. Ndong... ndong...."

Tsukishima tidak mengerti apa yang Hinata katakan. Melihat tidak ada respon dari Tsukishima Hinata mengangkat satu tangannya dan berkata, "Ndong... ndong... Tskii."

Melihat Hinata mengangkat satu tangannya Tsukishima mulai paham dengan maksud Hinata.

"Kau ingin ku gendong chibi?" Hinata mengangguk, Tsukishima kemudian membawa Hinata ke dalam pelukannya.

Hinata sangat senang, begitu pula dengan Tsukishima. Karena akhirnya dia ada waktu bersama dengan Hinata.

Tapi tidak dengan Kageyama. Terlihat aura hitam mengelilinginya sedari tadi, dia sangat tidak terima Hinata dekat dengan Tsukishima. Dia juga ingin bermain dengan Hinata.

"Semuanya, berkumpul!" Mendengar arahan dari sang Coach, seluruh anggota team bergegas menghampiri. Tak terkecuali Kageyama, meskipun aura hitam masih mengelilinginya.

"Apakah semua sudah hadir?" tanya Takeda-sensei.

"Sudah, sensei," jawab Daichi.

"Kalau begitu, segeralah masuk ke dalam bis. Dan kita akan segera berangkat."

"Ha'i" ucap semuanya.

.
.
Suasana didalam bis sangatlah ramai. Semuanya sibuk bertingkah konyol hanya untuk menghibur matahari kecil mereka.

Mereka lakukan itu agar Hinata tidak merasa bosan di dalam bis. Karena perjalanan menuju Tokyo membutuhkan waktu yang sangat lama.

Berbagai macam aksi konyol mereka tunjukan ke Hinata, salah satunya ekpresi konyol dari Tanaka dan Nishinoya.

Hinata tertawa sangat riang melihat ekspresi mereka berdua. Mungkin baginya ekspresi itu sangatlah lucu. Tidak hanya Hinata saja yang tertawa karena ekspresi itu, seluruh anggota tim ikut tertawa melihat kekonyolan Tanaka dan Nishinoya.

(Kira-kira gini lah ya)

Kageyama? Tentunya dia tak lagi mengeluarkan aura hitamnya. Karena saat ini Hinata sedang bersamanya, dia sudah mengikhlaskan kejadian tadi. Meskipun masih ada sedikit rasa kesal, tapi akan dia coba lupakan.

***

Berbanding terbalik dengan keadaan tadi, keadaan di dalam bis sangatlah sunyi. Mereka semua tertidur sangat lelap, tak terkecuali matahari kecil mereka.

(Abaikan Hinatanya)

Mereka tampak kelelahan setelah bercanda tawa begitu riang tadi, tak terasa hari sudah mulai gelap. Tinggal beberapa menit lagi untuk mereka tiba di Tokyo, lebih tepatnya Nekoma.

Karena sebenarnya mereka sudah sampai di Tokyo, hanya saja belum sampai ke Nekoma.

Bis berhenti bergerak, menandakan bahwa mereka telah sampai di Nekoma. Hinata adalah orang yang pertama kali bangun.

Hinata mendongak ke arah Kageyama lalu menepuk-nepuk wajah Kageyama. "Yama, Yama." Merasa terganggu, Kageyama mengerjapkan matanya.

"Ada apa, Hinata?" tanya Kageyama seraya mengusap matanya. Mendengar tidak ada jawaban dari Hinata, Kageyama memutuskan membuka matanya dengan benar.

Kageyama melihat sekeliling, anggota tim belum ada yang menunjukan untuk bangun. Dia melihat ke jendela, "Ah, ternyata kita sudah sampai. Terima kasih sudah membangunkanku, Hinata."

Saat Kageyama melihat ke dalam pelukannya, Hinata ternyata sudah tertidur kembali. Pantas saja tidak ada respon dari batita tersebut.

Tak lama kemudian, Takeda-sensei dan coach Ukai masuk ke dalam bis. "Ohh, Kageyama kau sudah bangun," ujar coach Ukai.

Kageyama mengangguk, "Hinata membangunkanku."

"Benarkah? Lalu dimana Hinata? Aku tidak mendengar suaranya."

"Dia tertidur kembali."

"Ohh, begitu. Baiklah, biarkan dia tertidur." Kageyama mengangguk kembali.

"Semuanya, ayo bangun. Kita sudah sampai di Nekoma," teriak coach Ukai.

Mendengar teriakan coach Ukai, seluruh angota tim mulai mengerjapkan matanya. Coach Ukai menunggu sampai mereka pulih sepenuhnya.

Namun siapa sangka, teriakan coach Ukai tidak hanya membangunkan anggota tim saja. Hinata juga ikut terbangun kembali karena teriakan tersebut.

"Ohh, Hinata. Apa suaraku membangunkanmu? Maaf kan aku." Hinata hanya merespon dengan tertawa. Karenanya coach Ukai juga ikut tertawa. Tak lama kemudian Hinata menutup kembali matanya. Sepertinya dia sangat lelah setelah bermain seharian.

"Apakah kita sudah sampai?" tanya Tanaka.

"Sudah. Segeralah bergegas, Nekoma sudah menunggu kita sedari tadi."

Merekapun mulai mengambil barang-barang mereka, Kageyama membawa Hinata dalam gendongannya. Terlihat Hinata masih sedikit mengantuk.

Sugawara menghampiri Kageyama, "Kageyama biarkan aku menggendong Hinata." Namun, Kageyama menolak. Dia merasa masih sanggup untuk menggendong Hinata.

Tapi, Sugawara juga tidak mau kalah. Dia juga ingin menggendong Hinata, dari kemarin malam dia belum menggendong Hinata sama dekali.

Dia rindu dengan Hinata, apalagi sekarang mereka berada di Nekoma. Pasti akan terjadi hal yang sangat merepotkan yang membuat dia tidak bisa menggendong Hinata dengan tenang.

"Berikan, Kageyama!" Sugawara mengeluarkan aura yang sangat menyeramkan. Kageyama pasrah, dia kalah. Dia tidak berani melawan Sugawara.

Senpainya itu sangatlah seram jika ada hal yang berkaitan dengan Hinata. Senpainya itu bisa berubah menjadi iblis kapan saja jika terjadi sesuatu terhadap bayi gagaknya.

Sugawara sangat senang, dengan sangat hati-hati dia meposisikan Hinata kedalam pelukannya agar Hinata tidak terganggu dan merasa nyaman.

Baru saja dia merasa lega, terdengar suara-suara gaib yang sangat tidak dia sukai. "Dimana Shoyou?" Ya, tentu saja itu adalah Kenma dan para anggota tim Nekoma.

"Benar, dimana chibi-chan? Bukankah kita memintanya untuk ikut?"

Mereka menanyakan itu karena tidak melihat Hinata dimanapun. Tentu saja tidak! Hinata sedang berada di pelukan Sugawara dan tertutup oleh badan Kageyama.

"Diam kau ayam kucing. Hinata bisa terbangun karena suaramu yang berisik." Bisakah kalian menebak siapa yang berbicara?

"Aku tidak berbicara denganmu, Megane! Lagipula aku tidak berisik, yakan Kenma?" balas Kuro kepada Tsukishima.

"Berisik, Kuroo! Aku hanya ingin bertemu Shoyou." Semua yang ada disana tertawa begitu keras mendengar balasan Kenma.

Suara tawa mereka terlalu keras menyebabkan sang matahari kecil terbangun. Hinata menatap keseliling dan menemukan Kenma.

"Ken!" Kenma merasa ada yang memanggil namanya, dia melihat keseliling mencari siapa yang memanggilnya. Tapi, dia tidak menemukan siapapun.

"KEN!KEN!" Kenma memfokuskan pendengarannya, dan suara itu ternyata berasa dari balik tubuh Kageyama.

Segera saja Kenma menghampiri Kageyama. "Minggir, Kageyama!"

"Tidak, Kenma-san!" Kenma kesal, dia mendorong Kageyama dengan paksa. Tapi, Kageyama tidak bergeming. Kenma menghela napas, mungkin dia hanya berimajinasi.

Baru saja ingin membalik badan suara itu terdengar kembali, kali ini terdengar begitu jelas. Kageyama menghela napas. Percuma saja dia menyembunyikan kalau Hinata sangatlah senang bertemu dengan Kenma.

Kageyama menyingkir dan terlihatlah rambut orange, serta badan yang sangat mungil berada di dalam pelukan Sugawara.

Tapi, tunggu?! Apakah Kenma tidak salah lihat? Hinata memang mungil, tapi tidak semungil ini. Bisa dibilang ini ukuran tubuh bayi. Eh?! BAYI??

"EHH?!"

***
Haii, semua apakabar. Maaf lama updatenya, masih pada inget ga cerita ini? Kalo ga gapapa, hihi. Aku ga mau banyak basa-basi, karena udah pegel 🤣. See you next time. Semoga suka.

Bonus pict:






 

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 68.1K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
48.8K 4.4K 11
Aziel Galaxy Maharadika, adalah seorang remaja berusia 19 tahun, sedang berkuliah dijurusan psikologi dan ingin memasuki semester akhir. pusing dikar...
1.1M 112K 54
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
1.4M 118K 148
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...